Rabu, Februari 20, 2008

Air Ketuban JANGAN LEBIH, JANGAN KURANG

Apa dampak buruknya kalau volume air ketuban tidak pas?
Cairan ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang memenuhi rahim. Cairan ini ditampung di dalam kantung amnion yang disebut kantung ketuban atau kantung janin. Cairan ketuban diproduksi oleh buah kehamilan, yaitu sel-sel trofoblas, kemudian akan bertambah dengan produksi cairan janin, yaitu seni janin. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni. Jadi ada pola berbentuk lingkaran atau siklus yang berulang.

Bagaimana mengetahui kecukupan jumlah cairan ketuban?
Jumlah cairan ketuban dapat dipantau melalui USG. Tepatnya dengan menggunakan parameter AFI (Amniotic Fluid Index). Pada dasarnya, cairan ketuban sudah bisa dideteksi begitu seorang wanita terlambat haid dan dengan USG sudah terlihat kantung janin karena itu berarti sudah terbentuk cairan ketuban. Pada kehamilan normal, saat cukup bulan, jumlah cairan ketuban sekitar 1.000 cc.

JIKA KURANG
Cairan ketuban dikatakan kurang bila volumenya lebih sedikit dari 500 cc. Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan USG. Istilah medisnya oligohidramnion. Ibu harus curiga jika ada cairan yang keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus-menerus melalui vagina. Biasanya berbau agak anyir, warnanya jernih, dan tidak kental. Sangat mungkin itu adalah cairan yang keluar/merembes karena ketuban mengalami perobekan. Tanda lainnya adalah gerakan janin menyebabkan perut ibu terasa nyeri.
Segera konsultasikan dengan dokter/bidan untuk memastikan apakah itu cairan ketuban atau bukan. Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya ketuban pecah dini adalah infeksi vagina/jalan lahir. Dengan demikian untuk mencegah terjadinya ketuban pecah dini, ibu harus berupaya menjaga kebersihannya agar tidak terkena infeksi jalan lahir.

DAMPAK
Kurangnya cairan ketuban tentu saja akan mengganggu kehidupan janin, bahkan dapat mengakibatkan kondisi gawat janin. Seolah-olah janin tumbuh dalam "kamar sempit" yang membuatnya tidak bisa bergerak bebas. Malah pada kasus ekstrem dimana sudah terbentuk amniotic band (benang/serat amnion) bukan tidak mustahil terjadi kecacatan karena anggota tubuh janin "terjepit" atau "terpotong" oleh amniotic band tersebut. Efek lainnya, janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih, pertumbuhannya terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan. Sesaat setelah dilahirkan pun, sangat mungkin bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur.
Bahaya lainnya akan terjadi bila ketuban lalu robek dan airnya merembes sebelum tiba waktu bersalin. Kondisi ini amat berisiko menyebabkan terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah. Pada kehamilan lewat bulan, kekurangan air ketuban juga sering terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar.

MENGATASINYA
Sebenarnya air ketuban tidak akan habis selama kehamilan masih normal dan janin masih hidup. Bahkan air ketuban akan tetap diproduksi, meskipun sudah pecah berhari-hari. Walau sebagian berasal dari kencing janin, air ketuban berbeda dari air seni biasa, baunya sangat khas. Ini yang menjadi petunjuk bagi wanita hamil untuk membedakan apakah yang keluar itu air ketuban atau air seni.
Supaya volume cairan ketubankembali normal, dokter umumnya menganjurkan ibu hamil untuk menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang. Pendapat bahwa satu-satunya cara untuk memperbanyak cairan ketuban adalah dengan memperbanyak porsi dan frekuensi minum adalah "salah kaprah".

KEMUNGKINAN PERSALINAN
Tidak benar bahwa kurangnya air ketuban membuat janin tidak bisa lahir normal sehingga mesti dioperasi sesar. Bagaimanapun, melahirkan dengan cara operasi sesar merupakan pilihan terakhir pada kasus kekurangan air ketuban. Meskipun ketuban pecah sebelum waktunya, tetap harus diusahakan persalinan per vaginam dengan cara induksi yang baik dan benar.

JIKA LEBIH
Cairan ketuban berlebih disebut polihidramnion atau cukup disebut hidramnion saja. Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh proses urinasi atau produksi air seni janin. Si jabang bayi minum air ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air seni yang dihasilkannya.
Volume air ketuban mestinya tidak persis sama dari waktu ke waktu. Volume ini mengalami puncak di umur kehamilan sekitar 33 minggu, yakni sekitar 1-1,5 liter yang berangsur berkurang mendekati kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan.
Hidramnion terjadi karena:
* Produksi air seni janin berlebihan.
* Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
* Ada sumbatan/penyempita n saluran cerna pada janin sehingga ia tak bisa menelan air ketuban. Alhasil, volume air ketuban meningkat drastis.
* Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
* Ada proses infeksi.
* Adan hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
* Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
* Inkompatibilitas/ ketidakcocokan Rhesus.

DAMPAK
Cairan ketuban yang berlebih berdampak buruk. Ibu biasanya merasa kandungannya cepat sekali membesar. Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis. Bahkan pembuluh darah di bawah kulit pun terlihat jelas. Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut. Kalau diukur, pertambahan lingkaran perut terlihat begitu cepat. Begitu juga tinggi rahim.
Cairan ketuban yang berlebih menyebabkan peregangan rahim, selain menekan diafragma ibu. Itu semua akan memunculkan keluhan-keluhan serupa dengan kehamilan kembar, di antaranya sesak napas/gangguan pernapasan yang berat, pertambahan berat badan berlebih dan bengkak di sekujur tubuh. Keluhan-keluhan tersebut ujung-ujungnya akan memicu terjadinya hipertensi dalam kehamilan yang mungkin harus diakhiri dengan persalinan prematur.
Disamping itu, letak janin umumnya jadi tidak normal. Dengan alat pemeriksa, suara denyut jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan. USG bisa mendapat diagnosis yang lebih pasti dengan cara mengukur ketinggian kantung air ketuban dan indeks cairan amnion. Alat ini sekaligus dapat mengetahui apakah ada kelainan bawaan pada janin dan gangguan pertumbuhan janin.
Peregangan atau tekanan yang begitu kuat pada dinding rahim dapat memicu terjadinya kontraksi sebelum waktunya. Namun, dokter tentu akan mengupayakan agar tidak terjadi persalinan prematur dengan cara memberikan obat "peredam" kontraksi.
Cairan ketuban yang berlebih juga bisa meningkatkan risiko komplikasi persalinan, yaitu perdarahan pascapersalinan. hidramnion juga amat memungkinkan terjadinya komplikasi plasenta terlepas dari tempat perlekatannya. Belum lagi risiko terjadinya kematian janin dalam kandungan.
Yang jelas, kemungkinan ibu menjalani bedah sesar jauh lebih tinggi dibanding kehamilan biasa mengingat letak janin yang tidak normal dan menurunnya tingkat kesejahteraan janin.

MENGATASINYA
Cara yang biasanya ditempuh adalah dengan menyedot atau mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum khusus yang dimasukkan dari permukaan perut yang disebut dengan amniosentesis. Cairan tersebut akan diperiksa sel-sel kromosomnya untuk ditelusuri apakah ada kelainan. Tindakan ini dapat dilakukan berulang kali sampai kehamilan cukup bulan. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak si ibu yang kadang tak tertahankan.

KEMUNGKINAN PERSALINAN
Operasi sesar juga tidak otomatis menjadi jalan terbaik bagi persalinan dengan kasus ini. Prinsip utama dan dasar ilmu kedokteran secara universal yaitu "primum non nocere", artinya "pertama-pertama janganlah melukai". Jadi, pada kasus hidramnion dimana kemungkinan kecacatan janin tinggi, dokter kandungan akan berpikir dua kali sebelum memilih "melukai ibu" untuk mendapat bayi yang "cacat" dengan kemungkinan hidup kecil. Para dokter akan mengupayakan persalinan per vaginam walupun ibu bergelut dengan kasus hidramnion.

PELINDUNG JANIN
Ada beragam fungsi cairan ketuban. Di antaranya sebagai bantalan/peredam atau pelindung yang menjaga janin terhadap benturan dari luar. Cairan ketuban juga memungkinkan janin leluasa bergerak sekaligus tumbuh bebas ke segala arah. Selain itu sebagai benteng terhadap kuman dari luar tubuh ibu dan menjaga kestabilan suhu tubuh janin. Cairan ketuban juga merupakan alat bantu diagnostik dokter pada pemeriksaan amniosentesis.
Perlu diketahui, air ketuban tidak membuka apalagi mendorong janin keluar. Yang bertugas untuk itu adalah kontraksi rahim (his). Jadi walaupun ketuban sudah pecah atau kadar airnya tinggal sedikit, pembukaan mulut rahim dan dorongan bayi untuk lahir tetap akan terjadi selama ada kontraksi.

Hilman Hilmansyah. Ilustrator: Pugoeh
Konsultan ahli:
dr. Hendra Gunawan Widjanarko, Sp.OG
dari RSIA Hermina Pasteur, Bandung

Vaksin TT Bagi Bumil

Jangan Sampai Kena Tetanus!

Infeksi ini sebenarnya cukup berbahaya, karena janin Anda bisa ikut-ikutan jadi “korban”. Sejauh mana vaksinasi bisa membantu?

Penyakit tetanus adalah infeksi berbahaya yang mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Dan ternyata, luka menjadi media “ideal” masuknya kuman penyakit tetanus.

Sebenarnya, apa penyebab infeksi ini?

Biang keladinya adalah bakteri Klostridium tetani yang memproduksi racun (toksin), yakni tetanospamin . Toksin ini lalu menempel pada saraf di area luka, kemudian dibawa oleh darah ke sistem saraf otak dan saraf tulang belakang. Akibatnya, terjadi gangguan pada aktivitas urat saraf.

Lewat luka apa bakteri akan masuk?

Luka apa pun. Misalnya, luka tusuk atau luka sayat yang dalam, luka bakar, luka garuk, dan sebagainya.

Berapa lama masa inkubasinya?

Masa inkubasi atau masa dari saat penyebab penyakit masuk di tubuh (saat penularan) sampai ke timbulnya penyakit ini cukup bervariasi. Meski begitu, umumnya akan berlangsung 3–21 hari.
Adakah gejalanya?

Ada. Biasanya diawali dengan kejang otot rahang (kejang mulut), timbul pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. Setelah itu, otot perut, lengan atas, dan paha mengejang. Menelan pun jadi susah.

Apa akibatnya bagi ibu hamil?

Toksin yang dihasilkan kuman tetanus akan menyebabkan muka, leher dan tengkuknya kaku. Pada kehamilan muda, bisa saja ia mengalami keguguran.

Adakah efeknya terhadap janin?

Ada. Tumbuh kembang janin bisa tergangggu karena suplai nutrisi dan proses masuknya oksigen ke janin terganggu akibat dinding perut ibu kaku seperti papan. Selain itu, janin bisa juga tertular infeksi.

Tindakan apa yang harus dilakukan?

Untuk mengatasi kejang, ibu hamil akan dirawat di rumah sakit dalam ruang yang tenang, menghindari rangsangan, makan dan minum secukupnya, serta diobati infeksi sekundernya. Bisa jadi, daya tahan tubuhnya yang lemah membuatnya terserang infeksi lain, seperti radang paru. Kalau ini yang terjadi, radang paru juga harus diobati.

Perlukah ibu hamil divaksinasi TT?

Perlu, untuk tindakan pencegahan. Vaksinasi TT ( Tetanus Toxoid) dapat dilakukan pada kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan. Setelah itu, dilanjutkan empat minggu kemudian.

Bukankah vaksin TT sudah pernah diberikan ketika kecil?

Walau telah mendapat vaksinasi lengkap, setelah lebih dari 10 tahun, sebaiknya seorang wanita mendapatkan vaksinasi tambahan.
Adakah efeknya terhadap janin bila vaksinasi diberikan saat hamil?

Tidak ada! Vaksinasi aktif (pemberian vaksinasi lagi) justru akan merangsang pembentukan antibodi yang akan melewati plasenta sampai ke bayi. Jadi, meski ada luka, ia tetap bisa terhindar dari infeksi tetanus.

Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. I.P.G. Kayika, Sp.OG, Subbagian Ginekologi Sosial, Bagian Obstetri dan Ginekologi, FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Imunisasi Saat Hamil, Perlukah?

Saat hamil, sebaiknya Anda tidak melakukan imunisasi. Tapi, jika dirasa perlu, ada beberapa jenis vaksin yang boleh diberikan.

Salah satu cara agar tubuh kebal terhadap serangan penyakit adalah melakukan imunisasi. Bagaimana dengan ibu hamil? Imunisasi yang notabene memasukkan virus yang dilemahkan itu, bertujuan agar terbentuk antibodi terhadap virus tersebut.

Boleh saja, asal...

Sebagian ahli mengatakan, sebaiknya imunisasi tidak diberikan saat hamil. Dikhawatirkan, masuknya virus ini malah membahayakan kehidupan janin. Tapi, memang tidak semua jenis imunisasi dilarang diberikan pada ibu hamil.

Berdasarkan www.health.discovery.com , jika vaksin berasal dari virus hidup, seperti vaksin cacar air ( measles ), gondongan ( mumps ) dan campak Jerman ( rubella ), tidak boleh diberikan pada ibu hamil. Sebaliknya, kalau vaksin berasal dari virus mati, seperti imunisasi influensa, aman-aman saja diberikan pada ibu hamil.

Imunisasi yang aman

Berikut beberapa imunisasi yang bisa diberikan pada ibu hamil:

* Influensa

Biasanya, Anda enggan minum obat kalau sedang flu. Takut berpengaruh buruk bagi janin! Sebenarnya, imunisasi flu boleh-boleh saja diberikan, mulai trimester ke-2 dan dilanjutkan pada trimester ke-3. Mengapa tidak diberikan pada trimester pertama? Karena, pada saat itu terjadi proses pembentukan organ-organ tubuh vital, sehingga diharapkan tidak terjadi gangguan apapun.

* Tetanus

Ini adalah infeksi berbahaya yang mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Disebut juga lockjaw, karena penderitanya kerap kejang pada otot rahang.

Penyebab tetanus adalah bakteri Clostridium tetani yang masuk lewat luka. Gawatnya, bakteri ini berisiko menyebabkan keguguran pada kehamilan muda. Itu sebabnya, untuk pencegahan, imunisasi TT ( Tetanus Toxoid ) diberikan pada periksa hamil pertama, dan dilanjutkan 4 minggu kemudian.

* Hepatitis

Penyakit ini dalah peradangan hati yang disebabkan virus. Masalahnya, penderita penyakit ini dapat pula mengalami hepatitis kronis dan tumor hati yang ganas (hepatoma).

Selain darah, virus ini bisa juga ditularkan lewat air ludah, tinja, dan urin. Karena sifat penularannya yang sangat mudah itu, virus hepatitis bisa Anda tularkan ke janin. Makanya, imunisasi akan diberikan jika Anda dicurigai menderita hepatitis. Tentunya, setelah Anda menjalani tes serologis.

Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. I.P.G. Kayika, Sp.OG, POGI Jaya, Divisi Ginekologi Sosial, Departemen Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Normalkah Gerakan Janin?

Jika bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupannya,bergerak-gerak meski baru gerakan pelan saja, akan menjadi sumber kegembiraan orangtua. Sebaliknya, tak adanya gerakan tersebut adalah sumber kekhawatiran pula. Begitu pentingnya gerakan bayi, sampai-sampai melebihi kabar hasil tes positif bahwa Anda hamil.

Setiap ibu bisa bercerita bagaimana ia hamil, mengalami mual-mual, bermasalah atau bahkan hamil mulus sekalipun. Namun, kegembiraan merasakan gerakan janin ini hampir-hampir tak terungkapkan. Kalau toh terungkap, gambarannya bisa berbeda-beda: gerakannya seperti getaran, kupu-kupu di lambung, seperti ada yang memukul, melilit, atau seperti berjumpalitan bermain di arena permainan. Benar-benar dirasakan secara pribadi bahwa ada denyut kehidupan baru dalam rahim yang tak sabar menanti untuk keluar.

Namun, secara umum, pada awal-awal kehamilan setiap ibu akan merasakan serangkaian gerakan kuat menyentak-nyentak. Dan pada akhir kehamilan akan merasakan pula serangkaian sentakan yang berirama. Hal ini dapat berlangsung dari seperempat jam sampai setengah jam. Hentakan itu dapat terjadi seseringnya 15 sampai 30 kali per menit, dan dapat sedikit mencemaskan, namun jangan khawatir gejala tersebut tidaklah membahayakan. Adanya gerakan menandakan bayi Anda hidup dan sehat. Begitu pula sebaliknya. Untuk itu, kenalilah gerakan janin Anda, normal atau tidak?

Inilah yang dikatakan Dr.Andrew Setiawan, Sp.O.G., dari RSIA Hermina Podomoro.

Bergerak sejak usia 8 minggu
Sebenarnya, pada usia 8 minggu janin dalam kandungan sudah dapat bergerak-gerak. Namun karena ia masih begitu kecil, sang ibu tak akan merasakan apa-apa. Pada usia ini tulang punggung bayi sudah berkembang baik, dan dia mulai berlatih dengan melenturkan organ tubuhnya dengan cara bergerak mengelilingi rahim. Ibu tak dapat merasakannya sebab dia baru kira-kira satu inci panjangnya (2,5 cm).
Setiap minggu, gerakannya menjadi lebih kuat dan menjelang 14 minggu, otot-otot utamanya telah bertautan dengan berita-berita dari otaknya. Dia sekarang sudah dapat membengkokkan tangannya dari siku-siku dan pergelangannya serta melengkungkan jari-jarinya untuk membuat kepalan tangan.

Bagi ibu yang hamil untuk pertama kalinya lebih lambat merasakan gerakan bayi. Berbeda dengan ibu yang pernah memiliki anak sebelumnya. Ia lebih cepat merasakan gerakan janin karena otot rahimnya sudah lebih lemas.

Usia 17-28 minggu
Antara 17 dan 28 minggu, sudah ada ruang luas di dalam kandungan. Bayi pun, yang organ-organ tubuhnya 'telah sempurna' mulai bergerak lebih aktif. Terutama di minggu ke-20, gerakannya lebih keras seperti gerakan berguling-guling dari satu sisi ke sisi yang lain. Kadang terasa menyepak, memukul, berjungkir balik bak akrobat cilik, dsb. Menjelang usia 28 minggu, sang ibu sudah bisa mengatakan bagian yang mana dari bayi yang sedang bergerak-gerak. Gerakan kaki dan lutut lebih nyata dari gerakan badan.

Jika sampai minggu ke-20 Anda belum 'menyadari' gerakan janin, sebenarnya itu normal saja. Namun, lebih baik Anda minta dokter melakukan pemeriksaan (sonogram) untuk mengontrol kondisi bayi jika pada minggu ke-22 gerakannya masih belum terasa. Tetapi bila denyut jantung bayi kuat dan kondisinya tampak normal, dokter biasanya akan menunggu lebih lama.

Usia 29-35 minggu
Menjelang usia kehamilan 30 minggu bayi dapat membuat gerakan sampai 40 gerakan per jam. Gerakannya mulai lebih rutin dan bisa Anda ketahui kapan saja ia mulai ergerak. Biasanya jika Anda sedang aktif atau bergerak, janin justru lebih tenang. Gerakan-gerakan Anda mungkin membuatnya serasa diayun-ayun hingga ia terbuai dalam rahim. Sebaliknya, jika Anda sedang tenang, janin bergerak-gerak. Ia mengajak Anda bermain, lho. Respons Anda berupa belaian, obrolan, akan membuatnya lebih bergerak.

Minggu ke-36 sampai menjelang persalinan Menjelang minggu ke-36, tubuh bayi sudah sebesar ketika ia dilahirkan nanti. Ia sudah memenuhi rahim, dan 'tempat tinggalnya' itu makin sempit. Gerakannya menjadi lebih lamban lantaran tak ada lagi ruang tersisa untuk tubuh besarnya. Gerakannya menurun menjadi 30 gerakan per jam. Namun, jika ia bergerak, Anda akan merasakan sepakan tajam kaki-kakinya di bawah tulang rusuk. Begitu pula jika kepalanya bergerak. Sundulannya membuat Anda selalu ingin ke kamar kecil. Pada minggu-minggu terakhir hanya 20 gerakan per jam. Ia sudah lebih lamban sebab tubuhnya sudah menempatkan diri secara penuh untuk dilahirkan pada
waktunya.

Gerakan bayi bisa normal bisa tidak
Rata-rata, ibu harus merasakan si kecil bergerak kira-kira 10 kali dalam 12 jam, tak peduli gerakan itu terasa atau kurang terasa. Namun jika bayi terlalu banyak bergerak, melebihi dari gerakan yang sewajarnya bisa dilakukan, atau gerakannya membuat Anda kesakitan, perlu diwaspadai dan segeralah mengkonsultasikannya dengan dokter.

Jika gerakan kurang?
Sebenarnya janin bergerak setiap saat. Namun, hanya beberapa gerakan yang cukup kuat yang terasa oleh Anda. Beberapa gerakan lain bisa tak terasa, mungkin karena posisi janin menghadap atau menendang ke arah dalam misalnya. Atau karena kegiatan Anda sendiri, yang jika Anda sibuk atau bergerak aktif janin menjadi tenang karena merasa dibuai.

Jika Anda tak merasakan gerakan janin sepanjang hari, cobalah cara ini:

Berbaringlah satu sampai dua jam di malam hari. Sebaiknya Anda minum segelas susu dan makan makanan ringan terlebih dulu. Sikap tidak aktif Anda serta adanya tambahan energi makanan mungkin dapat membuatnya bergerak. Bila tak berhasil, coba lagi dalam beberapa jam. Jangan cemas Bu, Pak, banyak ibu hamil yang belum merasakan gerakan janinnya sampai minggu ke-20. Namun, jika usia kehamilan Anda sudah terhitung tua, dan Anda tak merasakan gerakan janin dalam 24 jam, sebaiknya hubungi dokter.

b Desi Rahmasari

Posisi Bayi dalam Rahim (bagian 2)

Setiap janin dalam rahim bisa berbeda-beda posisinya. Posisi yang umum dan jadi favorit setiap bayi adalah posisi Left Occipito Anterior (LOA), di mana bayi terbaring telungkup dengan punggung berada di bagian depan. Posisi lainnya yang juga umum adalah posisi janin berbaring dengan punggung menghadap sisi kiri. Namun, bagaimana jika posisi bayi sungsang, atau posisi janin kembar? Spesialis kebidanan dan kandungan Dr. Andrew Setiawan dari RSIA Hermina Podomoro menjelaskan untuk Anda:

Breech (Sungsang)
Jika bayi dalam posisi sungsang, ia akan berbaring dengan pantat berada di bawah. Posisi sungsang penuh, adalah posisi duduk dengan kaki yang membelit. Posisi sungsang yang sempurna (biasa terjadi pada anak pertama) mempunyai kaki yang panjang dan ditekuk hingga ke kepala. Sedang sungsang footling, mempunyai satu kaki atau keduanya berada di bawah bokongnya.

Jika bayi Anda sungsang, kepalanya akan keras dan berputar di bagian atas rahim. Namun walaupun banyak dokter yang telah berpengalaman, bisa saja mereka salah menyimpulkan. Jadi jika mereka menyarankan untuk operasi cesar, mintalah untuk melakukan ultrasonografi (USG) buat memastikan posisi bayi. Untuk membantu memutar posisi bayi, posisi bersujud atau nungging di atas bantal atau kasur yang empuk dengan panggul yang lebih tinggi dari kepala Anda, akan membantu pantat bayi bisa dengan mudah menggeser dari pelvis.

Mengatasi Bayi Sungsang
Jika bayi Anda berada dalam posisi sungsang, dokter mungkin akan berkeinginan untuk memutarnya. Hal ini dikenal dengan nama External Cephalic Version (ECV), dengan menempatkan tangannya pada perut ibu dan perlahan mencoba memutar janin sampai kepala di bawah, semuanya dilakukan dibantu dengan USG. Cara ini efektif pada sekitar 70% kasus, dan menghindari operasi cesar yang tidak perlu. Setelah posisi bayi diketahui dengan pasti, dokter akan berupaya memperbaiki letak bayi lewat perut Anda. Ini butuh waktu sekitar setengah jam dan mungkin terasa kurang nyaman, walaupun tidak sakit.

ECV sangat bergantung dengan keahlian dokter yang menangani. Dalam memperbaiki posisi ini, kepala bayi bisa teraba dan rahim Anda dalam keadaan rileks (sebelumnya Anda mungkin akan mendapatkan obat peregang terlebih dulu). Jika gagal memperbaiki untuk pertama kalinya, dokter mungkin akan mencobanya kembali dalam beberapa hari. Atau menyarankan lahir dengan operasi yang relatif lebih aman.

Bisakah bayi sungsang dilahirkan pervaginam?
Bisa saja dengan syarat janin memiliki kondisi seperti: bayi sungsang dengan kaki terlipat lurus ke arah wajah; bayi cukup kecil (di bawah 3 kg) tapi tak terlalu kecil (2,25 kg) karena persalinan pervaginam bisa berisiko besar; tidak terdapat plasenta di bawah ('placenta previa'); bayi terbelit tali umbilikal atau gangguan lain; ibu tidak memiliki masalah medis; janin sudah masuk ke rongga panggul; kepala janin tak menengadah tapi menunduk ke arah dada. Jika ini dipenuhi, persalinan pervaginam bisa dilakukan. Namun, meski demikian, dokter dan semua anggota keluarga sudah siap jika diperlukan pembedahan cesar.

Posisi bayi kembar
Posisi yang paling baik dan paling umum pada bayi kembar adalah bila kedua kepala mereka mengarah ke bawah. Posisi tidak terlalu baik bila kepala salah satu si kembar ke bawah, dan yang lainnya dalam posisi sungsang. Yang mempunyai posisi kepala di bawah, biasanya akan lahir terlebih dulu, membantu membuka jalan keluar bagi saudaranya. Jika keduanya dalam posisi sungsang atau yang satunya dalam posisi baik, namun yang satunya dalam posisi melintang, kemungkinan besar dianjurkan penanganannya dengan operasi cesar.

Meningkatkan posisi terbaik
Berikut ini ada beberapa tips mempergunakan gravitasi untuk meningkatkan posisi bayi menjadi posisi anterior, yaitu posisi yang paling baik untuk persalinan. Jika bayi Anda telah menempati posisi terbaik, cara ini akan mempertahankan posisi janin. Tips ini intinya adalah meminta Anda untuk menyandarkan panggul saat berdiri, duduk dengan lutut melebar dan lebih rendah dari panggul, serta berbaring dengan posisi
menghadap ke kiri.

* Bila duduk, duduklah di atas bantalan dan sandarkan panggul di meja.
* Seringlah berdiri di depan lemari atau dinding, dan sandarkan bagian depan dada Anda pada lemari atau dinding.
* Duduklah dengan menghadap sandaran sofa atau berlututlah di lantai.
* Taruhlah bantal di belakang Anda dan bersandarlah di atasnya.
* Bila tidur atau berbaring di kasur atau sofa, usahakan dalam posisi miring ke kiri.

Tahukah Anda?

* Kebanyakan, walaupun tidak semua, bayi akan berada di posisi sungsang pada usia kehamilan 28 minggu, duduk di dalam kandungan dengan kepala masuk di bawah tulang rusuk Anda.
* Setelah sekitar 32 minggu pada kehamilan bayi pertama, dan usia 34 minggu pada kehamilan berikutnya, kebanyakan kepala janin akan memutar turun dengan sendirinya. Hingga saat ini belum ada yang mengetahui, apa yang membantunya melakukan manuver ini.
* Posisi yang paling nyaman untuk si kecil selama dalam kandungan adalah berbaring dengan punggung yang menghadap sisi Anda.

Selasa, Februari 19, 2008

Posisi Bayi dalam Rahim (bagian 1)

Tabloid Ibu & Anak - Selama beberapa bulan terakhir kehamilan, dokter akan memeriksa keadaan kandungan Anda untuk mengetahui posisi janin Anda di dalam rahim. Dalam kandungan, bayi banyak melakukan gerakan. Namun pada bulan-bulan menjelang persalinan, hampir 90% bayi akan telah mendapatkan posisi 'ideal' dalam pinggul dengan kepala mengarah ke bawah, tepat di pintu jalan lahir.

Namun, ada juga yang lebih stabil pada posisi yang bertentangan, biasanya sekitar 2% kemungkinan janin berada dalam posisi kaki di bawah atau yang biasa disebut posisi sungsang. Idealnya, posisi bayi yang akan dilahirkan adalah kepala berada di bawah tepat di pintu jalan lahir. Dalam ilmu kedokteran, posisi ini disebut Left Occipito Anterior (LOA) -- kepala berada di bawah dengan punggung mengarah ke depan.

Kadang, secara tak langsung sang ibu bisa mempengaruhi letak bayi, lho.
Karena berhubungan dengan besarnya pinggul sang ibu atau letak plasenta.
Namun jangan sedih dulu, karena banyak yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki letak bayi pada posisi yang benar, atau menjaga posisi buah hati Anda di tempat yang benar hingga saat melahirkan nanti.

Ada beberapa macam posisi bayi saat menjelang persalinan, dan bayi Anda bisa jadi menempati salah satunya. Nah, untuk mengetahui posisi si kecil, Dr. Andrew Setiawan, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Hermina Podomoro, menjelaskannya untuk Anda:

1. Anterior Lie

o Left Occipito Anterior (LOA)
Ini adalah posisi paling baik saat persalinan. Bayi Anda terbaring-telungkup dengan punggung berada di bagian depan (anterior) ibu menghadap ke kiri.

o Right Occipito Anterior (ROA)
Posisi ini bayi Anda berbaring dengan punggung menghadap ke kanan depan, tapi pada sisi kanan dari mulut rahim. Posisi ini juga termasuk posisi yang baik saat melahirkan.

Jika bayi Anda berada dalam posisi anterior, saat ia menggerakkan pantatnya, Anda akan merasakan suatu sensasi gerakan di bawah tulang rusuk. Serta sedikit tendangan di sekitar kanan-kiri perut dan rusuk bawah saat ia menggerakkan kakinya. Anda tidak akan merasakan anggota badan lainnya, sebab posisinya menghadap ke belakang.

Saat diperiksa, dokter akan mendengar detak jantungnya di sebelah kanan atau kiri pusat ibu dan merasakan kepalanya tepat berada di tulang pinggang Anda. Anda mungkin akan bisa merasakan kuatnya sebelah punggung bawah si kecil di sekitar perut, caranya dengan sedikit menekan tangan Anda dengan lembut pada sisi itu.

Apa yang bisa dilakukan?
Karena bayi telah berada pada posisi yang tepat, ada baiknya Anda mulai menjaganya agar ia tetap berada di posisi tersebut.

2. Posterior Lie

o Left Occipito Posterior (LOP)
Beberapa bayi berbaring di sisi kiri dengan punggung menghadap bagian belakang (posterior). Posisi ini bisa membuat persalinan menjadi sedikit lama, karena kepalanya mungkin akan sedikit berkerut ke dalam dan perlu memutar ke arah yang benar.

o Right Occipito Posterior (ROP)
Pada posisi ini, bayi berbaring di sisi kanan dengan punggung menghadap bagian belakang Anda. Jika bayi Anda berada dalam posisi posterior, perut Anda mungkin akan terlihat sedikit rata di bawah pusar. Anda juga merasakannya di organ lain, terutama pada areal yang lebih lebar dan kerap merasakan sedikit tonjokan di seputar perut bila si kecil bergerak.

Saat pemeriksaan, dokter akan mendengarkan detak jantung pada satu sisi saja, di antara tulang pinggul dan di bawah tulang rusuk, dan sedikit kesulitan merasakan punggung si kecil.

Apa yang bisa dilakukan?
Tidurlah terlentang, dengan posisi lutut lebih rendah dari pinggul Anda agar si bayi mendapat lebih banyak ruang untuk bergerak. Letakkan tangan Anda di atas perut dan rasakanlah punggung dan kepala si kecil -- kemungkinan ia berada di sebelah kanan perut Anda. Cobalah usap tangan Anda ke bawah punggung atau kepalanya dan secara bertahap menggesernya saat berbaring di sofa, bila Anda ingin memperbaiki letaknya tanpa harus membangunkan si kecil.

Tapi ingatlah untuk tidak melakukannya dengan tenaga yang kuat. Goyangkan panggul Anda perlahan agar posisinya tak mengunci, tapi bersiaplah untuk merasakan ketidaknyamanan saat si kecil berpindah tempat menyeberangi tulang panggul dan kandung kemih. Jika berhasil, cekungan dalam di bawah perut mungkin akan hilang dan berganti dengan tonjolan.

3. Lateral Lie

o Left Occipito Lateral (LOL)
Posisi ini adalah posisi yang paling umum, di mana bayi berbaring dengan punggung menghadap ke arah sisi kiri. Posisi ini termasuk posisi yang baik -- bayi bisa secara tak sengaja mengganti posisi punggungnya.

o Right Occipito Lateral (ROL)
Posisi ini menjadikan punggung si kecil berada di posisi seperempat menghadap ke bagian kanan Anda. Posisi ini juga posisi yang baik, tapi susunan usus besar membuat si bayi mempunyai kemungkinan besar untuk berbaring di bagian kanan, dan lalu berbalik posisi ke belakang. Jika bayi berada dalam posisi ini, Anda mungkin akan merasakan banyak gerakan dan tendangan di bagian kanan depan perut (di mana terletak tangan dan kaki kanannya). Jika posisi si kecil LOL, Anda mungkin akan merasakan tendangan di bagian kiri. Dokter juga mungkin akan mampu mendengar detak jantungnya, tapi akan lebih terdengar di bagian kanan Anda, daripada di bagian depan.

4. Breech (sungsang)
Jika bayi dalam posisi sungsang, ia akan berbaring dengan pantat berada di bawah. Posisi sungsang penuh adalah posisi duduk dengan kaki yang membelit.
Posisi sungsang yang sempurna (yang biasa terjadi pada anak pertama) mempunyai kaki yang panjang dan ditekuk hingga ke kepala. Sedang sungsang footling, mempunyai satu kaki atau keduanya berada di bawah bokongnya.

Jika bayi Anda sungsang, kepalanya akan keras dan berputar di bagian atas rahim. Tapi walaupun banyak dokter yang telah berpengalaman, bisa saja salah menyimpulkan. Jadi jika mereka menyarankan untuk operasi cesar, mintalah untuk melakukan USG untuk memastikan posisi bayi.

Untuk membantu memutar posisi bayi Anda, posisi bersujud atau nungging di atas bantal atau kasur yang empuk dengan panggul yang lebih tinggi dari kepala Anda, akan membantu pantat bayi bisa dengan mudah menggeser dari pelvis.

o External Cephalic Version (ECV)
Jika bayi Anda berada dalam posisi sungsang, dokter mungkin akan berkeinginan untuk memutarnya. Hal ini dikenal dengan nama External Cephalic Version. Cara ini efektif pada sekitar 70% kasus, dan menghindari operasi cesar yang tak perlu. Setelah posisi si bayi telah diketahui dengan pasti, dokter biasanya akan berupaya memperbaiki letak bayi lewat perut Anda. Ini diperlukan waktu sekitar setengah jam dan mungkin dirasa kurang nyaman, walaupun tidak sakit. ECV sangat bergantung dengan keahlian dokter yang menangani.

Akan lebih baik bila kepala bayi Anda mudah dirasakan, bokongnya tak terpatok dan rahim Anda dalam keadaan relaks (sebelumnya Anda mungkin akan mendapatkan obat peregang terlebih dulu). Jika dalam memperbaiki letak bayi gagal, dokter mungkin akan mencobanya kembali dalam beberapa hari. Atau menyarankan lahir dengan operasi yang relatif lebih aman.

b Rahmi Hastari

Waspadai Gangguan Siklus Haid..!

Jakarta, Kompas

Gangguan siklus haid, menjadi sangat pendek atau menjadi jauh lebih panjang, harus diwaspadai. Apalagi jika disertai rasa tertekan pada kandung kemih, dubur, maupun organ lain dalam rongga perut, bisa jadi hal itu merupakan gejala kanker ovarium. Demikian dikemukakan dr Nasdaldy SpOG Onk dalam ceramah umum tentang kanker ovarium di Rumah Sakit Kanker Dharmais RSKD), Jakarta, Selasa (6/8).

Menurut Nasdaldy, selain sel telur, ovarium juga memproduksi hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. Jika sel-sel ovarium terganggu, yang paling mudah dirasa adalah haid tak teratur.

Kanker ovarium sebagian besar berbentuk kista berisi cairan maupun padat. Sebelum tampak pembesaran perut, kista telah menekan organ-organ di daerah perut. "Jika menekan kandung kemih, daya tampung kandung kemih berkurang sehingga orang cenderung kencing (beser). Jika menekan dubur, penderita akan sembelit. Kista juga bisa menekan panggul, pembuluh darah dan saraf, menyebabkan perut bagian bawah tegang dan nyeri, terutama saat senggama," papar Nasdaldy.

Berbeda dengan kanker leher rahim yang mudah dideteksi dengan Pap-smear, kanker ovarium boleh dikatakan silent killer alias pembunuh diam-diam. Pasalnya, ovarium terletak di bagian dalam sehingga tak mudah dideteksi.

Sejauh ini belum ada metode deteksi dini yang memuaskan. Akibatnya, 70-80 persen kanker ovarium baru ditemukan pada stadium lanjut dan menyebar (metastesis) ke mana-mana.

Hampir 50 persen kematian kanker ginekologi disebabkan kanker ovarium. Padahal, angka kejadian hanya 25 persen kanker leher rahim. Menurut data RSKD, kanker ovarium hanya sebanyak 30-50 kasus per tahun, sedang kanker leher rahim sekitar 200 kasus.

Deteksi

Tumor ganas ovarium memang bisa dideteksi lewat petanda (marker) tumor Ca-125. Tetapi, tidak semua sel tumor ganas ovarium memproduksi Ca-125.

Deteksi bisa juga dilakukan dengan ultrasonografi (USG) transvaginal. Meski lebih sensitif dibanding USG biasa, tetapi tetap belum bisa mendeteksi penyebaran sel tumor. "Seringkali kanker ovarium yang disangka masih stadium dini, setelah dibedah baru ketahuan telah menyebar ke mana-mana," tutur Nasdaldy.

Oleh karena itu, pada pemeriksaan rutin Pap-smear, dokter atau bidan selalu melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat ada tidaknya benjolan/kista.

Jika terasa benjolan, pasien dianjurkan melakukan USG transvaginal untuk memastikannya. Pemeriksaan penunjang lain adalah dengan CT-Scan, MRI, maupun pemeriksaan laboratorium.

Penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko, antara lain tidak menikah, tidak punya atau sedikit anak, kebiasaan menggunakan talk/ bedak tabur di daerah vagina, haid dini, menopause terlambat, terkena radiasi, serta faktor genetik. Sedang yang menurunkan risiko adalah pernah hamil dan mempunyai anak, menggunakan pil kontrasepsi dan sterilisasi.

Umumnya penderita berusia 40 tahun ke atas, namun tidak tertutup kemungkinan anak/remaja bisa terkena, biasanya karena faktor genetik.

Partikel bedak tabur, jelas Nasdaldy, dari vagina bisa naik ke ovarium dan menempel pada luka saat terjadi pelepasan sel telur. Karena bersifat karsinogenik (memicu kanker), bedak tabur akan mendorong sel ovarium melakukan pembelahan tak terkendali.

Pada stadium sangat dini (IA) dan jenis sel tidak terlalu ganas, tindakannya hanyalah operasi, kemudian diikuti perkembangannya. Pada stadium lebih dari IA, karena risiko kambuh lebih besar maka operasi dilanjutkan dengan kemoterapi. Radiasi tidak digunakan karena lokasi penyebaran sel kanker terlalu luas. Apalagi, organ di rongga perut, seperti hati dan ginjal, tidak mampu menahan radiasi dosis tinggi.

Salah satu penyebab tingginya angka kematian adalah penanganan tidak memadai dari dokter sebelumnya. Yaitu operasi mempertimbangkan segi kosmetik, tanpa memastikan tumor jinak atau ganas. Agar luka operasi sekecil mungkin, kista hanya dipecah, disedot cairannya, kemudian ditarik kulitnya. "Tindakan mencoblos kista meningkatkan stadium kanker karena sel berserakan dan menyebar ke mana-mana," ujarnya.

Bahaya Konsumsi obat "Pien Zhe Hwang"

Info tambahan mengenai Pien Zhe Hwang....
Temen saya tantenya terkena kanker payudara...trus dioperasi (diangkat) payudara yg sebelah kiri...yang sebelah kanan lagi blm terkena kanker..
Setelah operasi...tantenya minum Pien Zhe Hwang...

Hanya dalam 2 minggu payudara sebelahnya sdh terkena kanker..bahkan sdh menyebar ke paru2..usus .dll. Setelah diselediki , ternyata Pien Zhe Hwang memang bagus bagi yg
habis operasi, krn akan membantu pertumbuhan sel-sel baru, shg jahitan menjadi cepat kering dsb, tetapi TIDAK untuk yg sudah ada sel-sel kankernya, krn obat ini juga akan mempercepat pertumbuhan sel-sel kanker...

Sedikit info untuk ibu2 / bapak2 yang mau/ baru memiliki anak.

Ada sedikit info soal mengkonsumsi obat Cina " Pien Zhe Hwang", sehabis melahirkan. Obat ini sudah tidak asing lagi bagi orang Tionghoa,khasiat obat ini dapat mengurangi rasa sakit dan infeksi , terutama bagi ibu2 yang habis menjalani persalinan /operasi, mempercepat proses pengeringan luka operasi, namun untuk hal persalinan.

Berdasarkan pengalaman keluarga yang kami alami, obat ini dapat meningkatkan Bilirubin pada anak melalui pemberian ASI. Bilirubin normal bernilai 1 , jika bilirubin diatas nilai 12 , biasanya disarankan untuk diberi sinar Ultra Violet buatan di dalam ruangan bersalin, Bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak, jika mencapai angka 40, harus menjalani proses Cuci darah.

Jika tetap ingin mengkonsumsi obat ini, sebaiknya tidak memberi ASI kepada anak selama 2 X 24 jam sejak terakhir minum Pien Zhe Hwang. Memang masih ada pro- kontra dalam kesimpulan diatas, namun dari informasi yang saya dapatkan dari 2 orang dokter spesialis anak ( Dr. Naomi Sp.A- RS Siloam dan Dr.Yoyok Sp.A - RS Dewi Sri ), sebaiknya hati2 dalam mengkonsumsi obat ini, terutama dalam proses pemberian ASI.
Anak kami terdeteksi Bilirubin tinggi setelah istri saya mengkonsumsi Pien Zhe Hwang, dari hasil check laboratorium mencapa Bilirubin = 15,6, terpaksa harus diberi bantuan UV di Rumah sakit sampai Bilirubinnya turun.

Mudah2an info ini berguna bagi bapak / ibu yang baru atau akan memiliki momongan baru.

PLUS MINUS 5 POSISI BERSALIN

Tidak ada posisi melahirkan yang sempurna. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Melahirkan si kecil ke dunia tidak hanya dapat dilakukan dengan berbaring, tapi bisa juga dengan aneka posisi lainnya. Masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan sendiri, serta tidak ada satu pun posisi yang dikatakan baik ataupun buruk.

Memang pada kenyataannya tidak semua ginekolog ataupun rumah sakit membantu ibu memilih posisi persalinan yang dirasakan paling nyaman. Umumnya, ibu hanya diminta berbaring atau setengah duduk. Namun selama proses persalinan, sangat mungkin ibu diminta mengubah posisi. Contohnya dari yang semula berbaring telentang lalu dianjurkan mengambil posisi miring jika pembukaan ibu terbilang lamban.

Nah, apa saja sih sebetulnya posisi bersalin yang memungkinkan? Inilah penjelasan dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG., yang antara lain berpraktik di RSIA Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurutnya, apa pun posisi yang dipilih, yang terpenting harus diperhitungkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi ibu.

1. BERBARING

Kalangan medis akrab menyebutnya dengan posisi litotomi. Pada posisi ini, ibu dibiarkan telentang seraya menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Keuntungan posisi ini, dokter bisa leluasa membantu proses persalinan. Jalan lahir menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan. Dengan demikian waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih akurat.

Selain itu, tindakan episiotomi bisa dilakukan lebih leluasa, sehingga pengguntingannya bisa lebih bagus, terarah, serta sayatannya bisa diminimalkan. Begitu juga dengan posisi kepala bayi yang relatif lebih gampang dipegang dan diarahkan. Dengan demikian, bila ada perubahan posisi kepala, bisa langsung diarahkan menjadi semestinya.

Kekurangannya, letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang.

Untuk mengantisipasi hal ini biasanya beberapa saat sebelum pembukaan lengkap, dokter menyuruh pasien untuk berbaring ke kiri dan atau ke kanan. Dengan demikian suplai oksigen dan peredaran darah balik ibu tidak terhambat.

Dalam kasus-kasus tertentu, semisal baru pertama melahirkan, posisi berbaring berpeluang menyulitkan ibu untuk mengejan. Alasannya, gaya berat tubuh yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi menyulitkan ibu untuk mengejan. Selain itu, posisi ini pun diduga bisa mengakibatkan perineum (daerah di antara anus dan vagina) meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan.

2. MIRING

Posisi ini mengharuskan si ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang akrab disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat.

Normalnya, posisi ubun-ubun bayi berada di depan jalan lahir. Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada di belakang atau di samping. Nah, dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil posisi miring. Ke arah mana posisi miring si ibu tergantung pada di mana letak ubun-ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa memutar. Demikian pula sebaliknya.

Keunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu.
Alhasil karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok bagi ibu yang merasa pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain.

Sayangnya, posisi miring menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan. Dalam arti, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.

3. JONGKOK

Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi bersalin yang alami. Beberapa suku di Papua dan daerah lain memiliki kebiasaan melakukan persalinan dengan cara berjongkok seperti ini. Oleh karena memanfaatkan gravitasi tubuh, ibu tidak usah terlalu kuat mengejan. Sementara bayi pun lebih cepat keluar lewat jalan lahir. Tak heran karena berbagai keunggulan tersebut, beberapa RS/RSB di Jakarta menerapkan posisi persalinan ini untuk membantu pasiennya.

Sedangkan kelemahannya, melahirkan dengan posisi jongkok amat berpeluang membuat kepala bayi cedera. Soalnya, tubuh bayi yang berada di jalan lahir bisa meluncur sedemikian cepat. Untuk menghindari cedera, biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi.

Bagi para dokter, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

4. SETENGAH DUDUK

Diakui atau tidak, posisi ini merupakan posisi yang paling umum diterapkan di berbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun berlangsung
optimal.

Kendati begitu, posisi persalinan ini bisa memunculkan kelelahan dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.

5. DALAM AIR

Melahirkan dalam air sudah sejak lama dikenal di negara-negara Eropa Timur dan beberapa negara Asia. Namun di Indonesia, hingga saat ini belum ada satu pun RS/RSB yang menyediakan fasilitasnya. Taufik mengaku pernah diminta seorang pasien mancanegara yang ingin menjalani proses melahirkan dalam air. Si pasien juga memberikan berbagai referensi, baik dari buku maupun video, tentang tata cara melahirkan dalam air.

Berdasarkan referensi tersebut, saat pembukaan 4 atau 5, ditemani suami dan dibantu dokter, pasien yang semula berbaring di tempat tidur masuk ke sebuah kolam. Hanya dengan mengejan beberapa saat, bayi akan lahir dan langsung berenang dalam kolam lalu dokter anak akan langsung membopongnya untuk diperiksa.

Taufik menegaskan, perlunya sarana dan prasarana yang amat memadai bila ingin melahirkan dengan posisi ini. Tentu saja kolam bersalin yang digunakan haruslah
didesain khusus dan tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Temperatur airnya pun harus selalu sama persis dengan suhu tubuh si ibu saat melahirkan. Akurasi ini penting untuk mencegah temperature shock saat bayi meluncur ke dalam kolam. Sterilitas air pun perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan infeksi pada ibu maupun bayinya.

Harus diakui, melahirkan dalam air memiliki kelebihan tersendiri, yaitu adanya relaksasi terhadap semua otot tubuh, terutama otot-otot yang berkaitan dengan proses persalinan. Mengejan pun jadi lebih mudah dan konon rasa sakit selama persalinan tidak dialami oleh pasien yang melahirkan dalam air.

Tak cuma itu. Meskipun belum ditunjang oleh penelitian ilmiah, proses melahirkan dalam air bisa mencegah kepala bayi cedera. Terhindar dari trauma atau cedera kepala memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibanding sesama bayi yang lahir dengan posisi lainnya.

Kekurangannya, risiko air kolam tertelan oleh bayi sangatlah besar. Oleh karena itu, proses persalinan ini tidak hanya membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan saja, melainkan juga dokter spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Ada tidaknya air yang masuk maupun gangguan lainnya bisa langsung terdeteksi dan segera diatasi dengan baik. Selain itu, bila prosesnya berjalan lama, bisa-bisa ibu mengalami hipotermia alias suhu tubuh terlalu rendah.

BEBERAPA FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN

* Keamanan

Posisi persalinan yang baik idealnya tidak menimbulkan cedera. Kalaupun ada faktor penyulit yang memungkinkan cedera pada ibu maupun bayinya, paling tidak peluang tersebut bisa diminimalkan. Cedera yang umumnya terjadi pada ibu antara lain robeknya rahim, perdarahan hebat, dan robekan jalan lahir. Sedangkan trauma pada bayi di antaranya trauma kepala, patah kaki atau patah tangan.

* Kenyamanan

Tak bisa dipungkiri, persalinan adalah kerja keras dan perjuangan bagi ibu maupun tim medis yang menanganinya. Itulah sebabnya, si ibu berhak mendapat pelayanan terbaik, termasuk tempat bersalin yang nyaman. Tempat tidur dan segala keperluannya haruslah memenuhi standar higienis guna meminimalkan risiko bayi maupun ibu terkena
infeksi.

* Bantuan medis

Apa pun posisi persalinan yang dipilih, prosesnya haruslah dibantu oleh tim medis yang ahli dan terlatih. Dokter, bidan, maupun dokter anak serta para suster yang membantu harus benar-benar memahami tugasnya memimpin dan mendampingi ibu menjalani proses persalinan. Dengan demikian risiko terjadinya cedera bahkan kematian bisa diminimalkan.

Saeful Imam. Ilustrator: Pugoeh

Perawatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil

DOK, kenapa jika saya sedang hamil, gigi dan gusi seringkali terasa sakit. Gusi mudah berdarah di beberapa tempat dan bentuknya berbenjol-benjol?

DEMIKIAN keluhan ibu hamil ketika mengunjungi dokter gigi. Kehadiran anak bagi setiap keluarga adalah sesuatu yang sangat istimewa dan dinanti-nantikan kehadirannya. Kehamilan adalah masa-masa yang penuh perhatian, baik untuk ibu hamil juga si jabang bayi.

Pada saat ini ibu hamil betul-betul harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik, mengonsumsi berbagai jenis makanan dan vitamin demi kesehatan ibu dan bayinya. Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada tubuh wanita, baik fisik maupun psikis.

Keadaan ini disebabkan adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron. Saat kehamilan disertai berbagai keluhan lain seperti ngidam, mual, muntah termasuk keluhan sakit gigi dan mulut. Kondisi gigi dan mulut ibu hamil seringkali ditandai dengan adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan gusi merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal.

Bentuk iritasi lokal ini berupa karang gigi, gigi berlubang, susunan gigi tidak rata atau adanya sisa akar gigi yang tidak dicabut. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan ibu pada saat tidak hamil.

Pembesaran gusi ibu hamil biasa dimulai pada trisemester pertama sampai ketiga masa kehamilan. Keadaan ini disebabkan aktivitas hormonal yaitu hormon estrogen dan progesteron. Hormon progesteron pengaruhnya lebih besar terhadap proses inflamasi/peradangan. Pembesaran gusi akan mengalami penurunan pada kehamilan bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan. Keadaannya akan kembali normal seperti sebelum hamil.

Pembesaran gusi ini dapat mengenai/menyerang pada semua tempat atau beberapa tempat (single/multiple)bentuk membulat, permukaan licin mengilat, berwarna merah menyala, konsistensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.

Pembesaran gusi ini di dunia kedokteran gigi disebut gingivitis gravidarum/pregnancy gravidarum/hyperplasia gravidarum sering muncul pada trisemester pertama kehamilan. Keadaan di atas tidaklah harus sama bagi setiap ibu hamil.

**

FAKTOR penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan dapat dibagi 2 bagian, yaitu penyebab primer dan sekunder.

1. Penyebab primer

Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer gingivitis masa kehamilan sama halnya seperti pada ibu yang tidak hamil, tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal.

Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik.

Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan mual, muntah, perasaan takut ketika menggosok gigi karena timbul perdarahan gusi atau ibu terlalu lelah dengan kehamilannya sehingga ibu malas menggosok gigi. Keadaan ini dengan sendirinya akan
menambah penumpukan plak sehingga memperburuk keadaan.

2. Penyebab sekunder

Kehamilan merupakan keadan fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan
bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan.

Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi wanita yang tidak hamil, di antaranya;

a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.

b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.

c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.

d. Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.

e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.

Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu:

1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng baik.

2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll.

3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara menyeluruh,melakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilan. Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan yang akan dilakukan.

4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan jaringan periodontal.

Sebagai tindakan pencegahan agar gingivitis selama masa kehamilan tidak terjadi, setiap ibu hamil harus memperhatikan kebersihan mulut di rumah atau pemeriksaan secara berkala oleh dokter gigi sehingga semua iritasi lokal selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin.

(drg. R. Ginandjar Aslama Maulid)***

Pentingnya Perawatan Gigi Pada (Calon) Ibu Hamil

Anda berencana segera hamil dalam waktu dekat? Hmmm, sebaiknya cek ke dokter gigi, apakah semuanya baik-baik saja. Jika ada gangguan, biar dapat segera tertangani dan tak menjadi ganjalan pada masa kehamilan.
 
Pasalnya, ibu hamil yang mengalami sakit gigi kronis atau berat berisiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) karena pertumbuhannya terganggu, demikian menurut Heather Jaret, dari University of North Carolina di Chapel Hill, Amerika Serikat dalam presentasinya di Asosiasi Internasional untuk penelitian gigi. Sementara Dr. Steven Offenbacher, Direktur Center of Oral and Systemic Diseases di Universitas yang sama menjelaskan bahwa risiko tersebut sama kuatnya dengan risiko akibat merokok atau pemakaian alkohol.
 
Para ahli mencari hubungan antara penyaki di gusi dengan bayi beral lahir rendah, dengan melihat kejadian selama 5-6 tahun belakangan. Penelitian dilakukan dengan memeriksa kesehatan gigi dan mulut pada 850 wanita hamil, dengan usia dua puluh tahunan, sebelum usia kehamilan 26 minggu. Setelah itu diperiksa kembali dalam waktu 48 jam setelah persalinan.
Penelitian ini juga memperhitungkan kontrol dan berbagai risiko, seperti umur, status merokoknya serta persalinan dini yang pernah dialami sebelumnya.
Penelitian itu menemukan bahwa peningkatan risiko dari bayi berat lahir rendah dan hambatan pertumbuhan janin terlihat kurang jika gangguan di gigi dan gusi memang ringan. Risiko itu menjadi signifikan jika penyakit giginya lebih berat.
 
Hubungan langsung antara penyakit gusi dan gigi mempengaruhi bayi memang belum diketahui dengan jelas, namun diperkirakan hal ini berhubungan dengan adanya respons terhadap bengkaknya gusi. Juga belum ada penelitian untuk membuktikan bahwa perawatan penyakit pada gusi dapat mengurangi efek negatif pada janin. Sekalipun begitu, dengan penelitian ini sebaiknya kita lebih memperhatikan kesehatan mulut dan gigi selama kehamilan berlangsung.
 
Nah, jangan sepelekan keluhan gigi, sekalipun ’hanya’ gigi yang terasa nyeri atau berlubang...

hanyawanita.com)

Persalinan Tanpa Rasa Nyeri

Tidak perlu khawatir jika anda tidak dapat menahan rasa nyeri selama persalinan. Karena, dengan teknik khusus, rasa nyeri yang muncul bisa diminimalkan. Rasa nyeri saat persalinan bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, denyut jantung meningkat, dan konsentrasi si calon ibu selama persalinan menjadi terganggu, apalagi jika si ibu tidak dapt menahan rasa nyeri. Semua itu tentu bisa berefek buruk terhadap kelancaran persalinan. Nah, persalinan normal dengan bantuan Intrathecal Labor Analgesia (ILA) membantu para wanita yang tidak sanggup menahan rasa nyeri saat melahirkan degan cara menyuntikkan obat pembunuh rasa sakit. Seperti apa caranya dan adakah efek sampingnya? Berikut penjelasan dr. Susilo, Sp. An, dokter spesialis anastesi dari Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta, mengenai teknik ILA.

Cara dan Efek Samping
Persalinan dengan bantuan ILA dilakukan dokter kandungan dengan dibantu dokter anastesi yang menyuntikkan obat ke dalam cairan di daerah saraf tulang belakang si ibu, yang kemudian bekerja untuk menghilangkan rasa sakit. Obat itu sendiri tidak akan mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan. "Obat itu langsung bekerja haya di saraf itu, sehingga tidak terserap ke pembuluh darah dan masuk ke tubuh bayi", kata dokter Susilo. Obat tersebut disuntikkan ke punggung ke dalam rongga tulang belakang, dengan posisi si ibu duduk atau berbaring miring. Ini berbeda dengan teknik epidural yang menyuntukkan obat ke dalam rongga epidural.

Penyuntikkan obat dilakukan saat persalinan mulai masuk pada tahap bukaan 3, yang ditandai dengan timbulnya kontraksi berkali-kali disertai rasa nyeri. Setelah obat bekerja, biasanya si ibu akan marasa otot-otot tungkainya sedikit kesemutan dan lemas, namun tetap dalam keadaan sadar. Pada beberapa ibu, kontraksi rahim bisa melambat sementara, tapi sebagian besar umumnya mengalami perbaikan pola kontraksi. Selebihnya, proses persalinanpun berjalan seperti pesalinan normal lainnya.

Efek samping yang timbul dari pesalinan dengan ILA bisa dibilang amat ringan dan tidak mempengaruhi kondisi janin. Meski jarang, beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah mual, muntah, penurunan tekanan darah, serta gatal-gatal ringan yang mudah diatasi. "Semua itu bisa dicegah, misalnya, dengan memberikan obat antimual dan muntah sebelum pemberian cairan." kata dr. Susilo.

Tips Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil Muda (Morning Sickness)

Apa itu Morning sickness ? Morning sickness atau rasa mual dan muntah biasanya terjadi pada masa 3 bulan awal kehamilan (trimester pertama kehamilan).

Setiap wanita hamil akan memiliki tingkat derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual dan bahkan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan (hiperemesis gravidarum).
Ingat setiap wanita hamil spesial dengan karakteristik masing-masing, begitu juga anda!

Beberapa tips untuk membantu anda mengatasi “morning sickness” atau mual-muntah selama awal kehamilan:

• Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.

• Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll

• Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri.

• Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda.

• Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.

• Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.

• Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.  Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya.

• Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa mualnya.

• Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual anda. . Ambilan waktu untuk anda! cobalah beristirahat yang cukup dan santai, dengarkan musik, membaca buku bayi atau majalah kesayangan anda dll. Hadapilah kehamilan anda dengan kebahagian, karena ini adalah anugerahNya.:-)

Ingat! Hubungi dokter anda bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga anda tidak dapat makan atau minum apapun juga sehingga dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).

Percayalah Morning sickness atau mual muntah pada kehamilan awal ini akan segera berlalu tanpa anda sadari dan ini akan menjadi salah satu pengalaman menarik selama kehamilan anda---bayangkan saja tentang si kecil yang akan segera hadir membawa sejuta kebahagian.:)

© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com

Senin, Februari 04, 2008

14 Gangguan Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Oleh: Dr. Handrawan Nadesul

Banyak gangguan yang terjadi selama kehamilan. Sebagian besar berbahaya dan butuh tindakan darurat.

Gangguan kehamilan dapat terjadi kapan saja. Bisa pada saat kehamilan muda, atau pada masa kehamilan mulai menua, selain juga pada saat-saat menjelang persalinan. Setiap masa dalam kehamilan memiliki jenis gangguannya sendiri-sendiri.

Jenis gangguan kehamilan beragam, dari yang ringan sampai yang berat. Semua jenis gangguan kehamilan dapat diatasi. Beberapa di antaranya sebetulnya sudah dapat dicegah. Upaya pencegahan dapat dilakukan selama pemeriksaan kehamilan rutin. Sekurang-kurangnya, ada 14 jenis gangguan kehamilan yang mungkin timbul dan perlu diwaspadai. Apa saja?

1. Muntah-muntah
Normal jika mual dan muntah berlangsung dalam triwulan pertama kehamilan. Namun, jika muntah-muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali dalam sehari, kondisi ibu menjadi lemah, tidak berselera makan, berat badan menurun, dan nyeri ulu hati. Keadaan demikian tidak boleh dibiarkan. Mintalah bantuan bidan atau dokter. Kemungkinan ibu hamil sedang mengidap penyakit berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Kekurangan makanan dan cairan perlu dikoreksi dengan pemberian cairan infus. Jika tidak dikoreksi, buruk pengaruhnya terhadap anak di kandungan maupun pada diri ibu sendiri.

2. Kehamilan lewat 5 bulan, tak merasa ada gerakan janin
Jika betul itu dialami, kemungkinan anak sudah mati dalam kandungan. Dokter dan bidan perlu segera memastikannya. Jika dari pemeriksaan tidak terdengar lagi bunyi jantung anak, berarti anak memang sudah mati. Bayi mati dalam kandungan harus segera dikeluarkan. Jika tidak dikeluarkan, dapat mengganggu ibu. Bayi mati di kandungan lama-lama akan mengering, dan perut ibu semakin susut mengecil. Ibu harus curiga bayi sudah mati dalam kandungan jika perutnya semakin hari semakin mengempis.

3. Berat badan naik berlebihan
Waspadalah jika berat badan ibu hamil naik lebih dari 1 kg dalam seminggu, terkadang disertai tungkai dan mata kaki yang membengkak, tekanan darah meninggi, air seni keruh, nyeri kepala, dan penglihatan berkunang-kunang. Kemungkinan itu merupakan gejala dan tanda pre-eclampsia, yang jika dibiarkan akan masuk ke dalam eclampsia,
penyakit yang mengancam nyawa ibu maupun anak jika tidak segera ditanggulangi.

4. Gangguan ginjal
Ibu hamil juga dapat menderita gangguan ginjal. Sering demam-demam, air seni keruh, tekanan darah mungkin meninggi, sering mual-mual (lagi), atau sampai muntah-muntah, nyeri kepala, dan mungkin tidak enak di pinggang. Gangguan ginjal pada ibu hamil perlu segera diobati. Mungkin perlu perawatan rumah sakit.

5. Sering berdebar-debar, sesak napas, dan lekas lelah
Waspadalah jika keluhan tersebut berlangsung terus-menerus, dan kian hari kian bertambah berat. Jika tadinya keluhan itu muncul hanya pada saat melakukan aktivitas fisik, namun sekarang tidak melakukan aktivitas fisik pun sudah berdebar dan sesak napas, kemungkinan ada gangguan jantung dalam kehamilan (vitium cordis). Ibu dengan kondisi begini memerlukan perawatan khusus di rumah sakit, dan pertolongan khusus pula sewaktu persalinan.

6. Anemia
Jika wajah pucat-pasi, merah mata dan telapak tangan pucat, lekas lelah, lemah, dan lesu, kemungkian ibu hamil menderita kurang darah (anemia). Sel-sel darah merah kekurangan unsur hemoglobin. Pada ibu hamil, anemia sering disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia yang berat bisa mengganggu jantung juga. Keluhan sering berdebar pada pasien anemia kemungkinan karena sudah sampai stadium membebani jantung.

Anemia kekurangan zat besi mudah diatasi dengan pemberian tambahan pil zat besi (sulfas ferosus), atau tablet penambah zat besi lainnya. Anemia dalam kehamilan berefek buruk pada kehamilan, selain juga berefek buruk pada janin yang dikandung. Pasokan zat asam janin kurang dari normal. Gangguan plasenta dan perdarahan pasca-persalinan sering terjadi pada ibu hamil yang anemia.

7. Gangguan kelenjar gondok
Jika kelopak mata sembab menonjol, tapi bukan sakit mata, jemari gemetar, sering berdebar-debar walau tidak habis melakukan aktivitas fisik, badan terasa lebih panas (gerah) dari biasa, dan banyak berkeringat, kemungkinan ini gejala aktivitas kelenjar gondok di batang leher berlebihan (hyperthyroid).

Kelenjar gondok tidak harus membengkak seperti pada penyakit gondok endemik akibat kekurangan iodium, namun fungsi gondoknya saja yang berlebihan, sehingga menimbulkan keluhan dan gejala seperti di atas itu. Agar tidak sampai mengganggu kehamilan, maupun janin yang dikandung, gangguan kelenjar gondok pun perlu diatasi.

8. Kencing manis
Ibu hamil dicurigai kencing manis jika bertubuh gemuk, berasal dari keluarga dengan riwayat kencing manis, mengeluh sering haus terus, banyak berkemih, dan merasa lapar terus. Ibu hamil dengan kencing manis akan melahirkan anak yang lebih besar dari normal. Seberapa bisa, kencing manis ibu hamil terkontrol agar tidak berpengaruh buruk terhadap anak yang dikandung. Pertolongan khusus perlu diberikan untuk bayi yang dilahirkan dari ibu yang kencing manis.

9. Ibu hamil dengan infeksi
Ibu hamil dengan demam tinggi dan berlangsung lebih dari 3 hari harus dipikirkan kemungkinan terjadi infeksi. Apa pun penyebab infeksinya, tidak menyehatkan bagi janin yang dikandung. Dokter perlu memeriksa kalau-kalau infeksinya berefek buruk terhadap anak.

10. Kejang-kejang
Ibu hamil dengan kejang-kejang tidak boleh dianggap enteng. Kejang-kejang sendiri bisa disebabkan oleh infeksi selaput otak (meningitis), atau pada otak sendiri (encephalitis). Namun, paling sering disebabkan oleh penyakit eclampsia seperti sudah dibahas di atas. Jangan tunda pergi ke dokter, sebab setiap kejang-kejang harus dianggap keadaan yang serius.

11. Keluar darah dan lendir dari liang rahim
Keluar darah dari liang rahim pada masa kehamilan kurang dari 28 minggu atau 7 bulan, kemungkinan terjadi keguguran. Ancaman keguguran yang masih awal dapat dibendung dengan perawatan khusus, agar janin selamat sampai cukup bulan. Namun akan gagal mempertahankan kehamilan jika perdarahan telanjur banyak dan berlebihan.

Keluar darah pada kehamilan yang lebih tua, kemungkinan ada gangguan pada air-ari. Keluar darah dapat disertai rasa nyeri mulas melilit di perut bawah, bisa juga tidak. Keluarnya darah dengan rasa nyeri disertai keluarnya lendir, apalagi jika sampai keluar air ketuban (menyerupai air seni), tergolong keadaan gawat darurat kehamilan. Ibu harus segera dilarikan ke rumah sakit, mencegah seberapa mungkin
dalam 24 jam kehamilan masih dapat dipertahankan.

12. Kehamilan terganggu
Jika pada kehamilan muda (6-10 minggu) atau kurang dari dua setengah bulan keluar perdarahan dari liang rahim, disertai nyeri, mulas melilit di perut bawah, selain kemungkinan keguguran, dapat juga sebab kehamilan yang terganggu (KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu).

Normalnya, kehamilan tumbuh di dalam rongga rahim. Namun, tidak demikian dengan kehamilan yang tersasar ke tempat tumbuh yang lain. Kehamilan di luar rahim disebut kehamilan ektopik (ectopic pregnancy), yang dapat terjadi di saluran telur, indung telur, atau di mana saja di luar rahim. Kehamilan di luar rahim dapat saja selamat sampai kehamilan cukup bulan, namun lebih sering mengalami gangguan. Jika kehamilan yang tersasar sampai terganggu, terpaksa anak harus dikeluarkan kendati belum cukup bulan.

13. Keluar darah setelah kehamilan 28 minggu

Jika keluar darah setelah kehamilan 28 minggu atau 7 bulan,kemungkinan ada gangguan pada ari-ari. Kalau bukan luruhnya ari-ari dari perlekatannya pada dinding rahim (solutio placentae), kemungkinan lain adalah mengelupasnya sebagian tepi ari-ari dari dinding rahim lantaran lokasi perlekatannya berada di sekitar mulut rahim (placentae praevia). Keduanya tergolong gawat darurat yang memerlukan pertolongan rumah sakit segera.

14. Keluar cairan ketuban
Ketuban atau bungkus bayi dalam kandungan tidak boleh pecah sebelum tiba waktunya persalinan. Jika sampai pecah, berarti cairan ketuban akan tumpah keluar dari liang rahim, dan anak yang seharusnya terlindung steril di dalamnya terancam bahaya tercemar oleh bibit penyakit dari dunia luar. Keadaan ini disebut Ketuban Pecah Dini
(KPD), yakni keluar cairan menyerupai air seni tapi tak berbau pesing, sebelum merasa mulas-mulas tanda awal persalinan.

Adakalanya, cairan ketuban tidak bening lagi, melainkan sudah kehijau-hijauan, tanda sudah terinfeksi kuman dari luar. Infeksi cairan ketuban mengancam janin yang terbungkus di dalamnya. Ini pun tergolong gawat darurat. Janin perlu diselamatkan agar tidak sampai menderita infeksi di dalam kandungan ibunya.

Sumber: Tabloid Nova - http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=1048

Cara medis untuk menentukan jenis kelamin bayi

Secara medis, kini sudah memungkin untuk memilih jenis kelamin bayi sesuai dengan keinginan. Caranya dengan mengenali sifat sperma, maka upaya yang lebih praktis dapat dilakukan sendiri oleh suami-istri.

Meski keberhasilannya tidak 100 persen, secara medis pilih-pilih jenis kelamin anak sudah dimungkinkan. Kegagalan bisa saja terjadi karena semua metode hanya dapat meningkatkan persentase keberhasilan. Tidak ada yang bisa menjamin 100 persen bahwa nanti yang keluar pasti bayi laki-laki atau bayi perempuan.

Seperti diketahui, laki-laki dalam hal ini sel sperma ada yang memiliki kromosom seks jenis X dan Y. Sedangkan wanita punya 2 kromosom seks yang sama yaitu X dan X. Bila dalam berhubungan intim, sperma X membuahi sel telur maka terjadilah pertemuan kromosom X dengan X, sehingga yang didapat adalah bayi perempuan (XX).

Sebaliknya bila sperma Y yang membuahi sel telur, maka kromosom Y akan bertemu kromosom X sehingga akan mendapat bayi laki-laki (XY). Jadi intinya, anak laki-laki bisa diperoleh jika sperma Y lebih dulu membuahi sel telur. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan maka sperma X yang harus lebih dulu membuahi sel telur.

Dituturkan, laki-laki normal setiap ejakulasi mengeluarkan sperma 2 sampai 5 semprotan. Dalam durasi tersebut, sperma yang dihasilkan sekitar 2 sampai 5 cc. Sperma yang normal tiap cc mengandung 60- 200 juta spermatozoa. Jadi setiap seorang laki-laki mengalami ejakulasi, 120 sampai 1 milyar sperma telah dikeluarkan dari tubuhnya.

Hasil penelitian juga menunjukkan masing-masing kromosom memiliki karakter sendiri-sendiri. Sperma Y berbentuk bundar, ukurannya lebih kecil atau sekitar sepertiga kromosom X, bersinar terang, jalannya lebih cepat, dan usianya lebih pendek serta kurang tahan dalam suasana asam. Sedangkan sperma X ukurannya lebih besar, berjalan
lamban, bentuknya lebih panjang, dan dapat bertahan hidup lebih lama serta lebih tahan suasana asam.

Dari hasil penelitian para ahli ternyata diketahui sbb:

1. Spermatozoa y mempunyai kepala, volume dan density yang lebih kecil dibandingkan dengan Spermatozoa x, sehingga spermatozoa y lebih mudah menembus leher rahim pada proses pembuahan.
2. Spermatozoa y berenang lebih gesit/lebih cepat dibanding spermatozoa x, sehingga spermatozoa y lebih cepat masuk ke dalam rahim untuk pembuahan sel telur.
3. Spermatozoa y umurnya lebih singkat (hanya bertahan 1 hari atau paling lama 2 hari), sedangkan spermatozoa x dapat bertahan sampai 3 hari.
4. Spermatozoa y peka terhadap suasana asam, sedangkan spermatozoa x lebih tahan terhadap suasana asam.

Berdasarkan pada pengetahuan tersebut diatas, para ahli membuat beberapa metode untuk pemilihan jenis kelamin sesuai yang diinginkan pasangan suami istri, yaitu a.l:

1. Pengaturan diet
Diet ibu yang banyak mengandung kalium dan natrium, lebih besar kemungkinan melahirkan bayi laki2, sedang diet yang kaya kalsium dan magnesium, besar kemungkinan melahirkan bayi wanita. Oleh sebab itu bagi ibu2 yang mendambakan anak laki2 dianjurkan makan-makanan yang sangat banyak mengandung K/Na seperti: garam, buah2an/juice, teh, kopi, ikan/ikan laut dsb. Sebaliknya bagi ibu2 yang menginginkan bayi wanita dianjurkan makan makanan yang banyak mengandung Ca/Mg seperti:
kacang2an, susu serta chocolate yang bebas garam. Stolkowski dan Choukroun (1981)
menganjurkan pemberian diet tsb 1,5 bulan sebelum saat konsepsi yang direncanakan. Dilaporkan angka keberhasilan sebesar 84 %.

2. Pengaturan waktu hubungan
Seperti telah diterangkan diatas bahwa spermatozoa y bergerak lebih cepat/gesit dibanding spermatozoa x, namun hanya dapat bertahan selama kurang lebih 1-2 hari dalam kandungan. Oleh sebab itu hubungan yang dilakukan tepat pada saat ovulasi (saat lepasnya sel telur dari indung telur), besar kemungkinan menghasilkan bayi laki2, sedang hubungan yang dilakukan 2-3 hari menjelang saat ovulasi besar kemungkinan menghasilkan bayi wanita. Kleegman (1954) melaporkan angka keberhasilan dengan
metoda tersebut sebesar 80%.

Untuk menentukan saat ovulasi, dapat dilakukan melalui beberapa cara:
- Pengukuran suhu basal badan (suhu badan saat baru bangun pagi, sebelum melakukan kegiatan), dimana saat ovulasi ditandai dengan penurunan suhu badan secara mendadak diikuti kenaikan kembali sesudah 1-2 hari (suhu bifasik). Biasanya kenaikan suhu sekitar 0.5 derajat celcius dan hal ini terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Cara ini dapat dilakukan sendiri dirumah.
- Pemeriksaan lendir serviks, dimana sebelum ovulasi lendir serviks hampir tidak ada. Pada saat ovulasi, lendir serviks mulai banyak/encer serta dapat diregangkan. Sesudah ovulasi lendir serviks jadi kental serta tidak dapat diregangkan. Hal inipun dapat diperiksa sendiri dirumah.
- Cara lain hanya dapat dilakukan di lab/RS, seperti pemeriksaan hormonal, pemeriksaan mikroskopis atas lendir serviks, pemeriksaan USG atau pemberian clomifencitrat.

Kesulitan pada metoda ini, bila siklus menstruasi istri tidak teratur sehingga sulit menentukan saat ovulasi secara tepat.

3. Pengaturan keasaaman vagina
Dianjurkan pemakaian vaginal douche (obat untuk mencuci vagina), sesaat sebelum melakukan hubungan/inseminasi buatan sbb:
- larutan asam/cuka yang encer, bila menginginkan bayi wanita (2 sendok makan cuka/ 1 liter air).
- larutan alkalia/sodium bicarbonat encer bila ingin bayi laki2 (2sendok tepung soda/1liter air).

4. Metode Shettles
Shettles (1970) menganjurkan suatu metode gabungan sbb:

*) Bila ingin bayi laki2 dilakukan sbb:
- hubungan dilakukan saat ovulasi
- pemakaian douche alkalia sebelum hubungan
- diusahakan agar saat ejakulasi suami bersamaan dengan saat orgasme istri
- diet alkalis kurang lebih 1,5 bulan sebelumnya.

*) Bila menginginkan bayi wanita, dilakukan sbb:
- hubungan dilakukan 2-3 hari sebelum saat ovulasi
- pemakaian douche asam sebelum hubungan
- diusahakan agar istri tidak orgasme
- diet yang asam kurang lebih 1,5 bulan sebelumnya.

5. Preparasi sperma
Metode lain dilakukan dengan cara memproses sperma terlebih dahulu, sebelum dilakukan inseminasi buatan. Hal ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit. Pada metode invitro, dilakukan preparasi sperma (semen) untuk memisahkan spermatozoa (semen) untuk memisahkan spermatozoa x dan y terlebih dahulu, sebelum diinseminasikan (intravaginal, intra servikal atau intrauterin).
Metode ini didasarkan atas perbedaan volume, density, bentuk serta ukuran antara spermatozoa x dan spermatozoa y.

Tanda-Tanda Persalinan

Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa tanda yang dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba.

Tanda palsu
· Selama kehamilan, ibu akan merasakan kontraksi rahim (mulas, kram perut) yang lemah dan tidak teratur, yang disebut kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi tersebut tidak menyebabkan lahirnya bayi.
· Menjelang persalinan akan terjadi kontraksi otot-otot rahim yang menyebabkan bayi lahir, ini disebut His.
· His pada bulan terakhir kehamilan akan terjadi beberapa kali, namun perlu diperhatikan apakah his tersebut merupakan his palsau (his pendahuluan) atau his persalinan.
· Ciri-ciri his palsu adalah :
a. Tidak teratur, tidak menyebabkan nyeri di perut bagian bawah dan lipatan paha.
b. Tidak menyebabkan nyeri memancar dari pinggang ke perut bagian bawah.
c. Lama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa berjalan kontraksi biasanya menghilang.
d. Tidak bertambah kuat seiring dengan bertambahnya waktu.
e. Tidak ada pengaruh pada pembukaan mulut rahim.

Ketika mulai terjadi kontraksi, setiap timbul catatlah frekwensinya, kekuatan, lamanya kontraksi tersebut. Gunakan stopwatch atau jam tangan yang ada detiknya.

Tanda-tanda bahwa persalinan mulai berlangsung
· Kontraksi yang berkala lama dan kekuatannya.
· Lamanya 45 - 75 detik
· Kekuatan kontraksi : semakin lama akan bertambah kuat. Saat mulas, jika kita menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras.
· Interval kontraksi : akan bertambah sering, permulaan 10 menit sekali, kemudian menjadi 2 menit sekali.
· Pecahnya kantung ketuban
· Keluarnya bercak darah bukan petunjuk akurat ibu akan segera melahirkan. Namun ibu perlu waspada terhadap hal tersebut, jika perdarahan banyak, ibu perlu segera ke rumah sakit tanpa perlu menunggu hingga kontraksi yang terjadi mulai teratur dan bertambah kuat kekuatannya.

Kapan pergi ke rumah sakit ?
· Yang pasti, datang lebih awal akan lebih baik daripada datang terlambat.
· Pergi ke rumah sakit terlalu cepat akan membuat ibu lebih cemas, karena itu disarankan baru pergi ke rumah sakit setelah ada mulas yang teratur 10 menit sekali atau adanya tanda-tanda bahaya (lihat di bahasan tanda-tanda bahaya).

Waspadai tanda-tanda bahaya sebelum persalinan
· Ketuban pecah dini
· Normalnya ketuban pecah beberapa saat sebelum melahirkan. "
· Jika sebelum tanggal perkiraan persalinan ibu telah merasa keluarnya cairan dalam jumlah banyak dari kemaluan (pecahnya ketuban), segeralah ke rumah sakit, karena ketuban pecah dini meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
· Perdarahan
· Perdarahan pada kehamilan lanjut (usia kehamilan = 20 minggu) meskipun sangat sedikit dapat merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit.

Pergerakan Janin Berkurang
Berkurang atau hilangnya pergerakan janin dapat merupakan suatu tanda gawat janin yang dapat berakhir dengan kematian janin. Karena itu sebaiknya ibu mengerti cara menghitung pergerakan janin dalam satu hari, dan segera ke dokter jika menduga pergerakan janin berkurang.
· Pemantauan pergerakan janin harus sudah dimulai sejak awal, yakni sejak inu merasa pergerakan anak, karena ibu sendirilah yang paling tahu dan mungkin mendeteksi kesehatan janinnya, biasakan memperhatikan gerakan anak setiap hari, dianjurkan untuk memperhatikannya pada malam hari, saat itu janin sedang "bangun".
· "Fetal Kick Count", menghitung tendangan janin, menghitung gerakan janin.

Caranya :
Ibu berbaring (malam hari) dan menghitung gerakan janin selama 20 menit. Janin yang sehat akan bergerak lebih dari 5 kali dalam 20 menit. Apabila ini terjadi, Insya Allah janin ibu akan baik selama 24 jam berikutnya, sehingga dengan memantau gerakan janin ibu dapat memprediksi kesehatan janin setidaknya 24 jam ke depan. Apabila janin bergerak kurang dari 5 kali dalam 20 menit, segera hubungi rumah sakit dimana dokter ibu bekerja untuk mendapatkan pemantauan yang lebih akurat dengan cara Non Stress Test (NST/Uji tanpa beban)

Tekanan Darah Meningkat
Tekanan darah meningkat tanpa pemeriksaan tensi darah sulit diketahui, tetapi apabila ibu merasa bengkak pada kaki yang tidak hilang setelah diistirahatkan, bengkak pada punggung tangan, bengkak pada kelopak mata atau bagian tubuh lainnya, segera hubungi dokter/rumah sakit karena kemungkinan ibu terancam preeklamsi (keracunan kehamilan).

sumber: Materi dari DR. dr. Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG (K), Jl. Ir. H. Juanda 1 Bandung, Telp. 022-4210030
tanggal entry data: Rabu, 27 Oktober 2004

Hypermenorrhea” Harus Diatasi

HAMPIR semua wanita pernah mengalami pendarahan berlebih saat menstruasi. Bahkan banyak di antaranya harus mengalami ini setiap datang bulan. Menorrhagia (Latin) merupakan istilah medis yang digunakan untuk kondisi pendarahan berlebihan atau masa menstruasi terlalu lama atau keduanya. Kondisi ini juga dikenal sebagai hypermenorrhea.

Tiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berlainan, normalnya dalam satu siklus kurang lebih setiap 28 hari, bisa berfluktuasi 5 hari dan total kehilangan darah antara 60 sampai 250 mililiter. Siklus menstruasi baik teratur maupun tidak, sedikit atau banyak, sakit atau tidak, lama atau sebentar, masih dalam batas normal. Ini menurut rekomendasi Mayo Foundation for Medical Education and Research.

Hypermenorrhea sangat menyulitkan bagi sebagian wanita. Tak jarang mereka mengalami perasaan terganggu dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, baik di kantor, sekolah atau kegiatan sosial lainnya. Bila kondisi ini tidak teratasi, maka jelas bahwa kinerja si wanita bakal terganggu.

Jika dicermati setiap bulannya, maka kaum wanita dapat mengantisipasi hypermenorrhea itu. Karena gejala dan indikasinya jelas, antara lain:
l Masa menstruasi lebih dari 7 hari
l Aliran menstruasi yang terus-menerus selama beberapa jam
l Membutuhkan pembalut wanita secara berlapis
l Membutuhkan penggantian pembalut pada tengah malam
l Terdapat gumpalan darah dalam jumlah tidak sedikit
l Pendarahan berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari
l Nyeri terus menerus pada perut bagian bawah selama masa menstruasi
l Waktu menstruasi tidak teratur
l Keletihan, kelelahan dan nafas pendek-pendek (mirip gejala anemia).

Walaupun jarang, indikasi dan gejala menorrhagia mirip dengan kondisi kelainan medis lain seperti kanker leher rahim atau kanker saluran kencing. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan hasil diagnosa dengan tepat penyebab kondisi yang dirasakan.
Yang tidak kalah penting untuk diketahui seiap wanita adalah, faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Menurut para ilmuan dari Mayo tersebut, beberapa kasus pendarahan hebat saat menstruasi tidak dapat diketahui dengan pasti. Tetapi ditekankan mereka, beberapa kondisi penyebab menorrhagia di antaranya:

Hormon tak Seimbang
Dalam siklus menstruasi normal, keseimbangan hormon estrogen dan progesteron menyesuaikan kondisi dinding uterus (endometrium), untuk mengatur pancaran darah menstruasi. Jika timbul ketidakseimbangan hormon, endometrium menghasilkan aliran darah hebat. 

Kista Ovarium
Timbulnya kantung-kantung cairan di dalam atau di atas ovarium, yang terkadang menyebabkan ketidaknormalan menstruasi termasuk menorrhagia.

Polip
Timbulnya polip pada dinding uterus menyebabkan pendarahan menstruasi dalam waktu lama. Polip dari uterus biasanya muncul pada wanita usia produktif yang menghasilkan kelebihan hormon, menyebabkan pendarahan yang tidak terkait dengan menstruasi. 

Disfungsi Ovarium
Kegagalan fungsi ovarium, anovulation (proses pelepasan telur) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, berujung pada menorrhagia.

Adenomyosis
Kondisi yang timbul saat kelenjar dari endometrium melekat pada otot uterus, seringkali menjadi penyebab pendarahan hebat dan nyeri perut. Hal ini sering terjadi pada wanita yang telah mempunyai beberapa anak.

Penggunaan IUD
Efek samping alat KB IUD yang sering ditemui adalah pendarahan menstruasi hebat. 

Kanker
Walaupun jarang ditemui, kanker pada alat reproduksi wanita dapat menyebabkan menorrhagia. Kanker uterus, kanker ovarium dan kanker leher rahim dapat menyebabkan pendarahan berlebih saat menstruasi.

Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, termasuk obat pencegah penggumpalan darah (anticoagulants) dan pengobatan anti radang/infeksi, dapat menyebabkan menstruasi berat atau dalam waktu lama. (ros/Astaga)

TERAPI ”MENORRHAGIA” MELIPUTI:

l Suplemen Zat Besi
Jika kondisi ini disertai dengan anemia, dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk mengkonsumsi suplemen zat besi secara teratur. Jika level zat besi didalam tubuh rendah tapi anda belum mengalami anemia, Anda juga mungkin disarankan untuk mengkonsumsi untuk mencegah terkena anemia.

l Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral (seperti pil KB) dapat dipilih untuk membantu keteraturan ovulasi dan mengurangi pendarahan hebat dan jangka waktu lama menstruasi.

l Obat-obatan
Obat-obat yang termasuk dalam NSAID (Nonsteroidal anti-imflammatory drugs) seperti ibuprofen (advil dan motrin) membantu mengurangi derasnya aliran darah.

l Progesteron
Hormon progesterone dapat membantu mengoreksi ketidaknormalan hormon dan mengurangi menorrhagia.

KETIKA MENGALAMI MENORRHAGIA: 

l Istirahat Cukup
Dokter akan merekomendasikan cukup istirahat jika mengalami pendarahan hebat dan ketidakteraturan menstruasi.

l Catat Pembalut yang Digunakan
Catat jumlah pelindung wanita yang telah digunakan agar dokter dapat menarik kesimpulan kurang lebih jumlah darah yang keluar. Gantilah secara teratur pelindung yang digunakan paling tidak setiap 4 jam.

l Hindari Aspirin
Aspirin akan memperlama pendarahan, hindari penggunaan secara berlebihan. Obat-obatan seperti ibuprofen (advil dan motrin) seringkali lebih efektif dari aspirin untuk meringankan ketidaknyamanan menstruasi. (ros/Astaga)

Kelainan Bentuk Panggul, Bisa Hambat Persalinan

Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan tidak berjalan sesuai harapan. Apa yang perlu diketahui?
 
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid). Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya.
 
Kelainan apa saja?

Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya:
•  Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid ).
•  Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk platipelloid) .
•  Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).

Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda pasti tidak bisa melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda. Sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.
             
Hati-hati, berdampak pada ibu

Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:

• Pecah ketuban
Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa janin dan Anda juga terancam.
 
• Rahim robek
Bila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian depan rahim dan kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan terbatas daya regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.
 
Janin juga berisiko

Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin:

• Kekurangan oksigen
Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Nyawa janin pun terancam.
 
• Tekanan pada kepala
Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan.
Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.
 
Bisa dilakukan persalinan percobaan

Ada pendapat, wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. Jadi, benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?

Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan.

Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?

Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini   khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan Anda dan janin.

Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.
 
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
 
Boks 1:
Ada Lima Penyebab
 
•  Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya, pertumbuhan tulang dan rongga panggul jadi kurang sempurna.
•  Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa. Penyakit tulang bisa mengubah bentuk panggul dan menyempitkan rongga bagian dalamnya.
•  Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat digunakan dengan sempurna,   mau tidak mau berat tubuh dipikul oleh kaki yang sehat. Akibatnya, panggul bisa tumbuh miring.
•  Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul dan menyebabkan sempitnya jalan lahir.
•  Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul, apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
 
Boks 2:
 
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
 
•  Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui sejauh mana bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul.
•  Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan memeriksa panggul bagian dalam secara klinis.
•  Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
 
Boks 3:
Kamus Istilah
 
•  Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.
•  Tang : Alat yang terbuat dari logam dan bentuknya menyerupai dua sendok besar. Digunakan untuk menjepit kepala janin saat menolong persalinan.
•  Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh untuk merangsang kontraksi.
•  Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D atau kekurangan sinar ultraviolet.
 

Ddi – 21.07.2004/jam 16.45

Persiapan Persalinan

Tempat Melahirkan

· Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit.
· Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit.
· Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan.
· Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan
· Tempat plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.

Kebersihan Diri dan Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Menjelang Persalinan

· Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya antara lain :
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
· Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.
· Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
· Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
· Ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.

Hindari kepanikan dan ketakutan

· Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.
· Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.
· Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.
· Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.

Persiapan kebutuhan untuk persalinan

· Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus dilalui jika akan bersalin.
· Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal bepergian jauh.
· Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan :
a. Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit.
b. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
f. Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g. Bantal dari rumah.

Untuk Ayah :

a. Jam tangan
b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto kopinya)
c. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll.
d. Makanan kecil.
e. Baju ganti atau sweater.
f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.
g. No. telp saudara atau teman.

Untuk Ibu, setelah melahirkan :

a. Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat menyusui.
b. Kosmetik
c. Bra yang sesuai
d. Makanan ringan yang disukai
e. Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6 bulan, jadi siapkan baju yang sesuai.

Untuk Bayi :

a. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai.
d. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e. Bedak, minyak angin.
f. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.

sumber: Materi dari DR. dr. Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG (K), Jl. Ir. H. Juanda 1 Bandung, Telp. 022-4210030