Selasa, November 04, 2008

10 misteri bayi— kini terpecahkan!

Abel (18 bulan) tiba-tiba bersorak, “Yeah!” Tidak jelas mengapa ia bersorak seperti itu. Apakah untuk acara TV yang sedang asyik ditontonnya atau untuk menyambut sang mama yang baru pulang bekerja. “Itu tidak penting. Yang pasti nih, saya ikut-ikutan bersorak. Abel pun terkikik-kikik sampai bahunya terguncang-guncang. Entah mengapa waktu itu ia memamerkan gaya tertawa yang agak…. aneh,” tutur Ria Suryadi, mama satu anak yang tinggal di Perumahan Green Garden, Jakarta Barat.

Tiap harinya, ada saja polah baru Abel. Sekarang tertawa terkikik-kikik, padahal kemarin dia menangis tersedu-sedu dan kelihatan sedih sekali. Dan semua itu dilakukannya untuk menarik perhatian mama tercinta. Suami Ria sampai terkagum-kagum melihat ulah si kecil, bahkan berulang kali bertanya, “Siapa sih, yang ngajari dia tertawa seperti itu?” Atau kadang-kadang terselip nada bangga dari ucapannya, “Jangan-jangan ia punya bakat akting.”

Dulu, Ria cuma mengangkat bahu melihat polah Abel yang suka macam-macam. Tapi setelah curhat dengan beberapa sahabat yang punya anak lebih kecil dari Abel – plus mereka mengalami hal serupa – Ria jadi mengerti kalau sebagian besar tahapan tumbuh kembang tidak muncul begitu saja. Ternyata anak melatih dirinya setiap hari – dan dalam proses berlatih itu mungkin saja beraksi dengan cara yang mengejutkan, membingungkan, atau bahkan mengkhawatirkan.

Butuh bukti? Simak deh, cerita seru sahabat-sahabat saya tentang anak-anaknya. Plus simak juga penjelasan dari pakar perkembangan seputar apa yang terjadi pada bayi-bayi mereka.

1. “Bayi saya tidak pernah merangkak.”
“Tidak seperti kedua kakaknya, Dea (sembilan bulan) tidak melalui tahapan merangkak. Setelah mahir duduk, ia langsung berdiri dan merambat pada benda-benda di sekitarnya untuk mengambil sesuatu. Normal nggak, sih?” tanya Lani Wijaya, mama tiga anak yang tinggal di Petojo, Jakarta Pusat.

Pemecahan misteri: “Merangkak adalah keterampilan yang sifatnya teknis, dan tak ada cara paling benar untuk melakukannya,” kata Alison Gopnik, Ph.D., profesor psikologi di University of California, Berkeley, sekaligus penulis The Scientist in the Crib. “Beberapa bayi merayap di atas perutnya; sedangkan lainnya merangkak mundur. Sebagian lagi malah tidak pernah merangkak – dari duduk langsung berjalan.”
Gopnik menambahkan, “Bayi yang bobotnya lebih berat butuh waktu lebih lama untuk berlatih merangkak ketimbang bayi yang lebih kurus. Ini berarti bentuk tubuh bisa mempengaruhi gaya merangkak si kecil.”

2. “Reaksi si kecil suka berlebihan.”
“Pertama kali diajak ke Ancol, Dino (satu tahun dua bulan) senang sekali. Dengan antusias, ia berjalan di area jogging track yang ada di pinggir pantai. Tapi, begitu kami pindah ke area yang berpasir, ia langsung mogok jalan. Selain kelihatan ngeri, geli, dan jijik; Dino minta digendong dan tak mau sedetikpun bermain di pasir,” cerita Deviana, mama tiga anak dan warga Grogol, Jakarta Barat. “Rencananya sih, saya ingin memperkenalkan suatu pengalaman yang baru. Terbayang betapa gembiranya si kecil bermain di atas pasir yang lembut. Tapi ternyata.…”

Pemecahan misteri: Anak sering bereaksi berlebihan begitu menemukan sesuatu yang kontras. Tapi, itu juga merupakan pertanda baik. “Reaksi tersebut adalah sinyal kalau bayi semakin matang dan mampu membedakan sesuatu yang benar-benar lain,” tutur Stefanie Powers, pakar tumbuh kembang anak di Zero to Three, Washington, D.C. Bisa jadi, bayi Anda untuk pertama kalinya akan memperhatikan hal kontras yang ada di atas lantai, sesuai jarak pandangnya.

3. “Apakah sudah benar-benar bisa berteman?”
“Suatu Minggu, saya ajak Andin (satu tahun lima bulan) ke rumah Ricky, sepupunya yang sebaya, biar bisa main bersama. Tapi yang terjadi, Ricky malah tak mau lepas dari gendongan mamanya. Dan Andin? Ia malah lebih asyik memperhatikan botol jus yang dikocok-kocok mamanya Ricky. Bahkan, ia memandang dengan penuh takjub,” cerita Cynthia Djordy, mama dua anak yang bermukim di perumahan Jaka Sampurna, Bekasi Selatan. Gagal deh, misi Cynthia untuk mengajarkan Andin bersosialisasi.

Pemecahan misteri: “Selama ini, bayi-bayi dianggap tidak pernah memperhatikan anak lain,” kata Powers. Juga, tambahnya, ada daya tarik tersendiri dari gerakan cepat seseorang yang setinggi jarak pandangnya. “Bayi-bayi biasanya tertarik pada anak-anak yang duduk di lantai bersamanya dan suka bermain, serta tidak suka duduk diam di kursi seperti halnya orang dewasa.”

4. “Kok tak ada capeknya?”
“Setelah mahir duduk, Mandy (10 bulan) rajin memamerkan kemampuan berdirinya pada seluruh anggota keluarga. Dari posisi duduk, ia lalu berdiri dan bergoyang-goyang sebentar sambil memandang ke arah kami dengan bangga. Lucunya, hal itu tidak cukup dilakukan sekali saja, melainkan ‘harus’ berkali-kali. Saya tak habis pikir. ‘Apa nggak capek, tuh?’” tutur Lily Setyani, mama tiga anak yang tinggal di Green Vile, Jakarta Barat.

Pemecahan misteri: “Bayi belajar melalui latihan,” ujar Lise Eliot, Ph.D., penulis What’s Going On in There? How the Brain and Mind Develop in the First Five Years of Life. Mengulangi suatu tugas sampai berkali-kali amat besar manfaatnya bagi si kecil: Hal itu bisa memperkuat otot-otot dan membangun ‘jalur’ baru dalam otak, sehingga ia makin piawai saat melakukan berbagai gerakan. Semua itu membuat keterampilan motoriknya kian oke.

5. “Biarpun ngantuk, tetap saja tak mau tidur.”
“Begitu ngantuk menyerang, Ferren (satu tahun tiga bulan) suka ngadat. Ia mulai cari gara-gara dengan merengek, mengamuk atau membanting-banting mainan. Padahal, sebentar-sebentar mulut kecilnya menguap. Sebenarnya saya sudah tahu kalau Ferren sudah mengantuk berat. Tapi, jika saya mengajaknya ke kamar tidur, ia langsung meronta-ronta dan tidak mau dininabobokan. Ia berjuang mati-matian menahan rasa kantuk. Kalau ngantuk, kenapa ia malah sulit diajak tidur?” tanya Indriani Gunadi, mama satu anak yang tinggal di Menteng, Jakarta Pusat.

Pemecahan misteri: “Semakin muda usia bayi, semakin sulit bagi mereka untuk beralih dari satu kondisi yang membangkitkan semangatnya ke kondisi lain,” kata Gopnik. Sementara orang dewasa bisa secara bertahap mengikuti kantuknya, para bayi justru beralih dari suasana terjaga dan gembira ke kondisi super capek dalam sekejap mata. Perubahan mendadak ini membuat mereka butuh bujukan orang dewasa untuk tenang lagi.

6. “Ngomong apa sih?”
Kayla (sebelas bulan) sering mengeluarkan suara aneh yang diikuti ekspresi tertentu. Kadang dia berpura-pura batuk. Di lain waktu ia malah ‘menggeram’, yang disusul dengan menunjuk sebuah obyek sambil bergumam “Pa-pah!” Tadinya, saya kira ia ingin memanggil papanya. Ketika kami menunjuk ke papanya, dia malah cuek saja,” cerita Joanna Gunawan, mama dua anak yang bermukim di Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Pemecahan misteri: Suara-suara ini adalah satu bentuk dari permainan vokal, yang merupakan bagian dari proses belajar bicara. “Awalnya bayi akan membuat suara semacam ini tanpa disengaja, namun bila orang tuanya terus mendorong, ia akan mencoba dan mencoba lagi,” kata Powers. Semakin banyak jenis suara yang dilontarkan, semakin baik – karena itu adalah persiapan untuk merangkai vokal dan konsonan menjadi suatu kata.

Bahkan cara Kayla menggerakkan tangan dan mengucapkan “Pa-pah!”adalah tahapan tumbuh kembang. “Awalnya, saat berinteraksi dengan Anda, bayi cukup puas dengan tersenyum dan bergumam. Lalu, sekitar usia sembilan bulan, ia mulai ingin tahu seputar apa yang Anda rasakan tentang sesuatu atau orang lain. Ini merupakan langkah untuk belajar bersosialisasi,” Gopnik bertutur. Begitu anak menunjuk-nunjuk dan mengeluarkan suara, sebenarnya ia memberitahu Anda bahwa ia menyadari adanya sesuatu, dan meminta Anda berbagi pendapat tentang hal itu.

7. “Tangannya suka iseng.”
“Saya sering memakai baju dengan belahan di tengah. Tapi anak saya, Della (10 bulan), selalu berusaha merapatkan belahan tersebut. Padahal, ia sedang asyik menyusu botol di pangkuan saya. Mula-mula saya bisa mengalihkan keisengannya dengan menyingkirkan tangannya. Namun, tak lama kemudian tangannya kembali ‘beraksi’. Bete, deh,” cerita Dewi Handayani, mama dua anak, warga Tebet, Jakarta Selatan.

Pemecahan misteri: Anda tahu persis kalau banyak mama secara alami bisa melakukan seabrek tugas sekaligus? Nah, begitu pula dengan beberapa anak. Bayi yang gelisah mungkin butuh aktivitas lain untuk menghibur dirinya selagi menyusu. Jika anak makin sulit dialihkan perhatiannya, ini sinyal kalau pikirannya berkembang pesat, kata Eliot. Lama kelamaan anak akan menyadari bahwa sesuatu akan terus ada, sekalipun tidak terlihat dengan kedua matanya.

8. “Ia kagum sekali dengan tangannya.”
“Bima (enam bulan) senang sekali bermain-main dengan tangannya. Kadang ia melambai-lambai, kadang menutup dan membuka telapak tangan. Ekspresinya suka agak bingung. Bisa jadi dia berpikir, ‘Kok bisa ya, tangan saya membuat gerakan seperti ini?’” cerita Sekar Ningrum, mama satu anak yang tinggal di Jelambar, Jakarta Barat.

Pemecahan misteri: Tepat sekali, seperti itulah yang dipikirkan Bima! “Dia jadi lebih pandai ’mengendalikan’ gerakan tangannya, namun tidak selalu menyadari bahwa dirinyalah yang membuat tungkai dan lengannya bergerak,” kata Powers. “Makanya dia terus menatap tangannya sambil berpikir, ‘Maksud kamu tangan ini tidak bergerak sendiri?’”

9. “Apa yang lucu sih?”
“Cici (tujuh bulan) bisa tertawa terbahak-bahak melihat saya memakai topi besar. Atau tawanya tiba-tiba meledak saat menyaksikan ayahnya naik kursi untuk membetulkan lampu. Apa lucunya ya?” cerita Tiara Ridwan, mama tiga anak yang tinggal di Tomang, Jakarta Barat.

Pemecahan misteri: “Hal yang tak terduga-duga bisa menjadi lucu,” kata Eliot. Cici tahu siapa yang ada di balik topi besar, sehingga menganggapnya sedang melakukan penyamaran yang menggelikan. Dan soal ayah yang naik kursi, mungkin nih, itu bukan hal yang biasa dilakukan ayah. Jadi amat menyenangkannya.

10. “Begitu kipas angin berputar, matanya tidak berkedip.”
“Pertama kali melihat kipas angin di langit-langit berputar, Raya (satu tahun) langsung memperlihatkan ekspresi ngeri. Walau begitu, matanya terus menatap kipas angin itu,” cerita Anneke S., mama dari dua anak yang tinggal di Batu Tulis, Jakarta Pusat.

Pemecahan misteri: “Bayi selalu terpesona pada sesuatu yang bergerak, dan dari perspektif evolusi hal itu bisa dimengerti,” kata Eliot. “Otak kita dirancang untuk keperluan itu – kita mencari predator alias pemangsa, atau hewan buruan. Tak heran bila si kecil (si pemangsa? hewan buruan?) tidak mau melepaskan pandangan dari kipas angin.”

Cerdas Motorik Lewat Bermain

Bayi sangat menikmati permainan bersama ayah dan bundanya. Kecerdasan motoriknya pun berkembang pesat.

Anda berdua pasti ingin memberikan stimulasi yang tepat agar segenap potensi kecerdasan si kecil berkembang optimal. Caranya? Tak perlu repot. Sering-seringlah mengajak si kecil bermain.

Ya, bermain memang sangat membantu si kecil mengembangkan segala potensinya. Termasuk, keterampilan motoriknya, baik itu motorik halus maupun motorik kasar. Asyik ‘kan... sambil bermain, Anda bisa mengasah kecerdasan kinestetik si kecil.

* Lahir – 2 bulan

Anda mungkin belum bisa memberikan benda apa pun untuk dimainkan si kecil. Maklumlah, dia kan masih dalam masa penyesuaian diri dengan lingkungan baru.

Gerakannya saat ini sebagian besar masih berupa gerak refleks (refleks mengisap, menggenggam, dan sebagainya). Untuk Anda tahu, otot-otot bayi berusia 1–2 bulan masih lemah dan belum berfungsi dengan baik.

Permainan yang dianjurkan:

Ajak bayi Anda melakukan permainan yang tidak menuntut aktivitas gerak. Anda bisa memasang poster gambar hitam-putih, mainan warna-warni yang digantung di boksnya, meniup wajahnya dengan sedotan, atau memperdengarkan musik sambil berdansa bersama si kecil dalam dekapan Anda.

Usia 3-4 bulan

Jika dalam 2 bulan pertama gerakan bayi masih dikuasai berbagai refleks, kini ia mulai dapat menggerak-gerakkan tubuhnya atas kemauan sendiri. Otot lehernya pun sudah lebih kuat, sehingga bayi dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Ia bahkan sudah kuat ditengkurapkan.

Lengan dan kakinya pun sudah lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Pada masa ini, yang terpenting adalah kemampuan mengangkat tangan ke depan wajahnya lalu mengamati jemarinya sendiri.

Jari-jemarinya pun kini dapat ia gerak-gerakkan. Jika Anda memperlihatkan mainan berwarna cerah, si kecil akan berusaha menggapainya dengan penuh semangat. Jika ia berhasil meraihnya, si kecil pun akan menggenggam dan memindahkannya dari satu tangan ke tangan yang lain.

Seiring dengan berkembangnya gerakan tangan dan lengan bayi, gerakan kakinya juga meningkat pada bulan ini. Selain itu, ia pun dapat menggerakkan seluruh tubuhnya.

Permainan yang dianjurkan:

* Anda dapat menggantung benda-benda yang ringan, seperti balon atau kertas di atas boksnya (dekat kaki bayi). Biarkan kakinya menendang-nendang benda-benda tersebut. Lambat laun, ia akan menyadari bahwa tendangannyalah yang menyebabkan benda itu bergerak.
* Untuk keterampilan tangannya, gantunglah mainan yang bisa diraihnya. Usahakan mainan tersebut terikat dengan baik, sehingga tidak bergerak bila disentuh olehnya.
* Cobalah lakukan “pijat”, berupa sentuhan lembut namun mantap. Selain merupakan ekspresi kasih sayang Anda, kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan rangsangan taktil (berkaitan dengan sentuhan dan rabaan) yang sangat bermanfaat. Misalnya, membuat anak lebih waspada, tenang, dan merasa nyaman, serta melancarkan peredaran darah.
* Beberapa gerakan olah tubuh, seperti:
- Arm strecth (meregangkan lengan) dengan cara mengangkat satu tangan bayi ke atas secara bergantian saat ia dalam posisi telentang.
- Telentangkan si kecil lalu gerakan kedua kakinya seperti dia mengayuh sepeda. Gerakan ini untuk melatih otot-otot kakinya.
- Dari posisi telentang, coba Anda angkat tubuhnya dengan menarik kedua tangannya (khusus bagi bayi yang otot lehernya sudah kuat). Pura-puranya, si kecil sedang sit-up!

· Usia 5-7 bulan

Otot-otot tangan dan kaki si kecil kini kian kuat. Ia makin aktif menggunakan kedua kakinya untuk menendang, menggeser, atau mendorong. Otot leher dan punggungnya pun kini lebih kuat. Ia dapat membalikkan, menggulingkan, bahkan menggeser badannya. Akhirnya, ia dapat duduk sendiri tanpa bantuan orang lain di usia sekitar 7 bulan.

Kepandaian lainnya adalah kemampuannya menggenggam barang. Setelah pandai menggenggam, ia akan menikmati aktivitas menjatuhkan dan melempar benda-benda. Lalu di usia sekitar 7 bulan, si kecil dapat menggunakan jari dan ibu jari bersama-sama untuk sebuah tujuan, misalnya mengambil mainan.

Di usia 6-7 bulan, gigi-geligi bayi mulai tumbuh. Biasanya, si kecil merasa gatal pada gusinya dan selalu ingin menggigit sesuatu. Ia senang memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Apa pun yang Anda berikan padanya akan dimasukkan ke dalam mulutnya dalam rangka memenuhi rasa ingin tahunya.

Permainan yang dianjurkan:

* Berikan benda dari arah yang berbeda sehingga ia harus “bekerja keras“ untuk menggapainya. Anda dapat memberikan botol plastik, atau mainan dari plastik yang bentuknya panjang.
* Berhubung si kecil sekarang senang “melempar“ benda-benda, cobalah memberinya benda-benda ringan yang bisa dilemparnya, seperti boneka, botol plastik, bola atau bantal.
* Karena sekarang ia senang memasukkan benda ke dalam mulutnya, berilah teether atau handuk kecil bersih untuk digigitnya.
* Si kecil pasti senang jika diajak berdansa bersama, atau ajak ia bouncing (melompat-lompat) di atas pangkuan Anda.
* Duduklah di sampingnya, sehingga ia akan terangsang untuk berguling mendekat ke arah Anda, atau letakkan mainan favoritnya di dekatnya.
* Main gerobak tangan (wheelbarrow). Caranya, dengan posisi bayi telungkup, pegang panggulnya, dan secara perlahan angkat tubuhnya. Ini adalah latihan yang baik untuk jungkir balik.

Usia 8-10 bulan

Masuk usia 8 bulan, kemampuan motorik bayi sudah makin berkembang. Ia dapat berputar, dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain. Ia pun senang memukul-mukul benda dengan menggunakan kedua tangannya.

Kepandaian lain yang berkembang mulai usia 8 bulan ini adalah merangkak maju dan mundur. Bayi makin pandai berubah posisi, dari telungkup atau telentang kemudian akan mencoba merangkak. Lalu, karena otot leher, kaki dan tangannya sudah makin kuat, ia pun kian percaya diri. Dari posisi duduk, kini si kecil dapat bangkit dengan berpegangan pada benda lain (biasanya perabot rumah tangga seperti meja atau kursi).

Bagaimana dengan kedua tangannya? Wah, makin sibuk! Jika tangan yang satu menggenggam objek dan Anda memberikan objek lain, maka ia akan menggenggam benda kedua tanpa melepaskan benda pertama. Ia pun sudah pandai memberikan benda kepada orang lain tanpa bersungguh-sungguh ingin memberikannya. Jika diberi biskuit, si kecil bisa memegangnya sendiri, menggigit, dan mengunyahnya. Selain itu, ia senang memasukkan jari-jemarinya ke lubang kecil yang terbuka.

Permainan yang dianjurkan:

* Ayah atau bunda, duduklah agak jauh dari si kecil sambil memangku boneka kesayangannya. Goda agar ia datang ke pangkuan Anda. Biarkan ia merangkak untuk menjangkaunya. Ini bagus untuk melatihnya merangkak.
* Cobalah bermain merangkak bersama. Pura-puranya, Anda sedang berlomba dengannya untuk mengambil mainan.
* Berikan mainan, dan biarkan ia menggenggamnya. Lalu, pura-puralah untuk memintanya.
* Berikan beberapa mainan yang bisa dipukul-pukul, seperti balok-balok plastik atau gelas plastik.

Usia 11–12 bulan

Wow, kini bayi Anda makin gagah! Ia sudah bisa mengontrol otot punggung dan bahu sehingga bisa duduk tegak. Dengan menggunakan kekuatan otot dan lengannya, si kecil dapat menarik tubuhnya ke posisi berdiri, kemudian menurunkannya dengan cara berpegangan pada perabot rumah.

Kini, si kecil mampu berdiri dan berjalan merambat sambil berpegangan pada meja atau kursi yang kuat menyangga berat badannya. Ia juga sudah bisa mengangkat tubuhnya untuk berdiri sambil berpegangan, kemudian perlahan melepaskan pegangan dalam beberapa detik, lalu buk... ia jatuh terduduk karena keseimbangannya belum sempurna.

Perlahan tapi pasti, ketika ia sudah dapat berdiri sendiri, si kecil akan mencoba berjalan beberapa langkah, dan kemudian jatuh terduduk. Biarkan saja. Ketika merasa sudah siap, ia akan berjalan dengan mantap. Umumnya, bayi sudah dapat berjalan di saat usianya menginjak setahun.

Bagaimana dengan keterampilan tangannya? Hmmm... si kecil lagi senang memasukkan dan mengeluarkan balok-balok dari kotak. Ia juga senang memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil objek-objek kecil atau serpihan makanan.

Permainan yang dianjurkan:

* Letakkan mainan favoritnya di atas kursi yang agak tinggi, lalu biarkan ia berusaha mengambil mainan itu sendiri. Pastikan perabot kursi tersebut dapat menyangga berat badannya.
* Sediakan beberapa container atau kotak dan benda-benda yang cocok ukurannya untuk dimasukkan ke dalamnya, seperti kaus kaki, serbet, kartu mainan, dan balok-balok dari plastik. Biarkan ia memasukkan benda-benda itu ke dalam container untuk kemudian mengeluarkannya lagi.
* Sediakan potongan wortel atau apel (ingat, potongannya jangan terlalu kecil agar si kecil tidak tersedak), lalu sodorkan pada bayi Anda. Lihat apakah ia akan mengambil makanan tersebut dengan ibu jari dan telunjuknya. Mungkin, Anda akan menikmati keseriusan si kecil yang menggemaskan.

Nah, selamat bermain bersama si kecil! Namun penting diingat, seberapa besar pun yang Anda lakukan, Anda tidak dapat membuat si kecil mencapai tahap-tahap perkembangan lebih cepat dari rentang usia normalnya. Jadi, sebaiknya yang Anda lakukan adalah membantu agar si kecil tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.

Laila Andaryani Hadis

Jari-jari mungil yang terampil

Terampil gunakan jari dan tangan

Apakah si kecil Anda di rumah sudah terampil menggunakan jari dan tangannya? Jika belum, Anda bisa lebih sering mengajaknya melakukan berbagai aktivitas berikut:

Main Play-Doh. Ajak anak membuat bola dengan menggunakan telapak tangan; membuat bola kecil seperti kacang dengan ujung jari; atau menggunting Play-Doh yang dipipihkan dengan gunting plastik.

Merobek koran bekas. Robek dari atas ke bawah sampai kecil-kecil lalu remas menjadi bola-bola.

Main semprotan. Berikan alat penyemprot (bottle spray) berisi air pada anak dan biarkan ia membantu Anda menyirami tanaman atau membersihkan kaca.

Mencapit benda. Ajak anak mencapit benda seperti makaroni, kancing dan minta anak untuk memindahkan benda dari satu wadah ke wadah lain menggunakan pencapit. Anda bisa memberinya pencapit kue yang tersedia di rumah Anda.

Mengocok dadu. Pasti anak Anda suka diajak main lempar dadu yang sebelumnya dikocok dulu dengan cara mengatupkan kedua tangannya.
Bermain dengan obeng kecil. Alat elektronik yang sudah rusak di rumah bisa ikut jadi alat bantu. Biarkan si kecil mencoba ‘memperbaikinya’ dengan senjata obengnya.

1 tahun
Membenturkan dua kubus yang dipegang kedua tangannya.
Menunjuk benda dengan telunjuk.
Mengambil benda dengan pencapit.
Mulai coba-coba mencoret .
Memegang cangkir dan minum dari cangkir dengan tumpah sedikit .

18 bulan
Membangun menara dengan 3 balok.
Semakin sering corat-coret.
Makan dengan sendok.
Membuka kaus kaki sendiri.
Melepas dan memakai topi sendiri.

2 tahun
Membuat lingkaran dan garis horisontal meski belum sempurna.
Membangun menara dengan 6 balok.
Memegang krayon dengan telunjuk dan ibu jari.
Meronce dengan manik besar.
Menggunting.
Makan dengan sendok atau garpu.
Memegang cangkir dengan satu tangan.
Melorotkan celana sendiri.
Membuka kancing besar sendiri

Cita rasa seni si kecil

1-2 tahun
Mula-mula melukis memang lebih merupakan kegiatan fisik daripada wujud ekspresi cita rasa seni. Perhatikan deh, saat si kecil asyik menggunakan gerakan lengan suka-suka untuk membuat coretan garis yang mirip seperti benang kusut. Setelah bisa menggenggam krayonnya lebih baik, biasanya di antara usia 1,5 tahun dan 2 tahun, Anda akan mulai melihat munculnya bentuk-bentuk yang lebih jelas, misalnya garis-garis yang lebih teratur dan lingkaran-lingkaran yang belum sempurna.

Yang penting bagi anak di usia ini adalah menggerakkan ‘si krayon’. Ketika itulah tubuhnya ikut bergoyang ke sana kemari, dan itulah yang lebih mengasyikkan bagi dia. Dia belum fokus pada bentuk gambar yang dihasilkan. Pilihan warna pun dia belum paham, karena itu sebaiknya dorong dia untuk mencoba berbagai macam warna. Mungkin saja dia akan sering memakai warna hitam, karena warna itulah yang paling jelas di atas kertas.

Materi terbaik: Sehelai kertas yang besar dan krayon gendut (agar lebih mudah digenggam dan tidak patah dalam genggaman ekstra kuat si kecil).
Agar lebih semangat: Temani si kecil sambil corat-coret di kertas sendiri, dan ngobrol tentang warna yang ia pilih.

2-3 tahun
Sekarang si kecil sudah belajar bahwa Anda menyukai karya seninya, jadi, bersiaplah untuk melihat lebih banyak lagi. Ide bahwa sebuah gambar ‘punya arti’ baru saja muncul di benak dia.
Jadi, mungkin saja dia akan bilang kalau noktah merah yang dia ciptakan adalah sebuah mobil. Lucunya lagi, besok gambar yang sama itu bisa saja berubah menjadi seekor burung buat dia. Mendekati usia 3 tahun, kemampuan motoriknya akan makin terasah sehingga dia bisa menciptakan bentuk-bentuk yang lebih rapi. Pada usia ini, rata-rata anak sudah bisa membuat lingkaran dan bentuk persegi.
Materi terbaik: Cat jari dan play dough. Dia tak begitu tertarik untuk mematuhi garis tepi di buku mewarnai, tapi dia senang mengombinasikan berbagai warna di dalam gambar.

Agar lebih semangat: Sertai pujian sebagai bentuk penghargaan. Buat dia makin antusias dengan menanyakan soal ‘karya seni’ nya.

3-4 tahun
Artis sahabat Anda ini sekarang makin sadar bahwa dia bisa menggambar apa yang terbersit di pikirannya. Anda bisa memperhatikan bagaimana dia mulai membentuk sesuatu yang mirip seperti orang dan bilang bahwa itu adalah Anda. Dia juga akan mulai mengerti di mana sesuatu itu seharusnya diletakkan (seperti mata, hidung, dan mulut di wajah yang tersenyum). Karena dia ingin semua itu terlihat ‘benar’, dia mungkin menggambar sesuatu berulang-ulang.

Materi terbaik: Spidol yang bisa dihapus dan pensil warna yang awet dengan ujung yang tak mudah patah.

Agar lebih semangat: Setelah Anda lebih memahami karya seninya, tanyakan kenapa dia ingin menggambar seperti itu. Pasti deh, dia suka akan perhatian Anda, dan mungkin Anda bisa mengintip selintas apa yang ada di dalam benaknya.

4 tahun ke atas
Sekarang Anda akan melihat lebih banyak detail, seperti jari-jari di tangan, plus pemahaman akan proporsi ukuran. Contohnya, dia akan menggambar dirinya lebih besar daripada adik bayinya. Gambar keseluruhan di satu halaman juga sudah makin jelas, struktur dan pengulangan yang dia buat juga makin menarik. Setelah makin besar, kemampuan kognitif, motorik dan bahasanya akan makin canggih, begitu pun hasil gambarnya. Imajinasinya yang sudah makin berkembang akan membawa gambar-gambarnya mencapai tahapan baru.
Pada usia ini anak sudah makin detail dalam menggambarkan sesuatu. Gambar seorang anak juga sudah mulai bisa menampakkan emosi sebagai wujud perasaan yang dia tahan atau dia simpan. Paling mudah membaca emosi anak di usia ini melalui warna. Jadi, bila dia biasanya menggunakan warna-warna yang ceria mungkin suatu saat gambarnya akan didominasi oleh warna hitam.

Materi terbaik: Dia siap untuk menggunakan lem glitter, pensil puffy-paint, dan kuas lukis yang ramping.

Agar lebih semangat: Bantu dia mengumpulkan gambar-gambar favoritnya dalam sebuah map agar bisa dia pamerkan bila kakek nenek datang berkunjung.

Selasa, Oktober 28, 2008




Senin, September 22, 2008

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion Effect ?

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

* Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu.
Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only........ ....how nice!!!!

Memahami Arti Tangisan Bayi



Menangis adalah cara bayi menyampaikan maksud dan keinginannya. Tangisan yang lembut dan pelan, bisa jadi adalah cara mereka untuk bilang, “Mama, aku ingin sesuatu…” sedangkan tangisan yang lebih keras adalah cara mereka mengatakan “Aku mau itu sekarang juga!”

Harvey Karp MD, penulis buku The Happiest Baby on the Block membagi gaya berkomunikasi para bayi dalam tiga tingkatan yaitu rengekan, tangisan dan jeritan. Ketiga gaya itu berhubungan juga dengan karakter si bayi. Ada yang anteng, dan hanya sedikit merengek bila ingin sesuatu, ada juga yang langsung menjerit keras-keras.

Alifa Nikorobin Azis, tujuh bulan, putri dari Margie Listi di Cipete, Jakarta Selatan, adalah tipe happy-go-lucky baby. “Dia hanya akan merengek sedikit bila ada yang salah,” cerita Margie tentang anak perempuannya. Menangkap keinginan bayi dengan pribadi easy going seperti Niko sesungguhnya lebih mudah. Umumnya mereka hanya merengek sedikit ketika ingin sesuatu, misalnya ketika lapar, dan baru akan menangis bila tak ada yang merespon keinginannya. Hal ini dibenarkan oleh Margi yang merasa mudah sekali mengatasi kerewelan Niko. “Bila saya tinggal terlalu lama di boksnya, Niko akan mengeluarkan suara rengekan. Untuk membujuknya, saya tinggal memutar mainan yang digantung di atas boksnya, maka Niko akan tenang kembali.”

Sebaliknya, bayi dengan pribadi yang fussy, lebih sulit ditebak apa maunya. Mereka akan langsung menjerit keras bila sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Raffa anak saya rupanya termasuk jenis seperti ini. Dia akan langsung menjerit keras bila merasakan sesuatu. Entah itu sekedar merasa lapar, bosan atau karena suatu hal yang lebih serius menimpanya. Membujuknya pun tidak bisa dengan satu jurus. Bila suatu hari kerewelannya bisa ditaklukkan dengan diajak bertepuk tangan, lain waktu metode itu belum tentu ampuh. Saat dia berusia sembilan bulan, saya menyaingi tangisannya yang keras dengan bernyanyi atau menunjukkan kepadanya apa yang menurut saya menarik. Biasanya konsentrasinya akan terpecah dan dia pun ‘melupakan’ tangisannya. Tapi lain waktu, saya harus siap dengan gaya yang berbeda karena bisa jadi, gaya mengecoh saya tadi sudah dianggapnya ‘basi’.

Menebak dan mengamati
Memang sulit menebak dengan pasti kenapa bayi kita jadi rewel. Seringkali tangisan mereka memang bukan sekedar pemberitahuan “Aku lapar” atau “Aku ngantuk”. Bisa saja itu terjadi karena sebab lain.

Ghaza, sekarang 2,5 tahun, putra dari Esya di Pancoran Jakarta Selatan, pernah memasuki masa-masa rewel bila hendak dipakaikan popok di usia sekitar sembilan bulan. Tadinya Esya sang ibu menganggap Ghaza tidak betah pakai popok. Namun setelah diamati, akhirnya ketahuan kalau ketidaksenangan Ghaza memakai popok adalah karena kebetulan dia juga sedang ingin pup. “Setelah itu, saya tak lagi memaksa setiap kali dia berontak untuk pakai popok. Saya akan menunggu sebentar sampai dia pup,” cerita Esya.

Grace Vita di Depok, ibu dari Tobias Kusuma Wibowo, 3,8 tahun, dan Erin Nika Wibowo, empat bulan, juga mengaku mengandalkan pengamatan dalam menangani kedua buah hatinya. "Suatu kali di taman bermain, tak seperti biasa, Tobi menangis tiada henti. Saya tahu, pasti ada yang salah dengan anak ini. Ketika saya dekati dan saya tanya, ternyata penyebabnya karena dia ingin pipis tapi malu mengatakan hal itu pada guru barunya.”

Mempelajari kebiasaan anak akan membuat Anda lebih mudah menebak apa yang dia inginkan. Itu penting karena kebiasaan yang berubah seringkali juga dapat menjadi penyebab kerewelannya. Karlina Dwiyana di Pondok Labu, suatu hari harus pulang terlambat karena lembur dan mendapati Dachrie suaminya, kelabakan mengatasi putri mereka Tara Humayra, 10 bulan. Tara rewel dan menangis. Berbagai cara yang dilakukan Dachrie tidak bisa membuat Mayra menjadi tenang. “Rupanya Mayra nggak suka tidur hanya berdua ayahnya, karena biasanya kami memang tidur bertiga,” tutur Karlina. “Setelah berada di tengah-tengah kami berdua, barulah Mayra menjadi tenang.”

Kebingungan juga pernah dialami Dyan Anggraini dari Mampang ketika putranya, Raihan, kini 10 bulan, baru berusia dua bulan. Dyan melahirkan Raihan di tempat ibunya di Kuningan, Jawa Barat. Ketika masa cutinya hampir berakhir, Dyan membawa kembali bayinya ke Jakarta dan sejak itulah, setiap malam mulai pukul sepuluh Raihan selalu menangis. “Dia selalu minta digendong dan tak mau ditaruh. Tangisannya baru berhenti menjelang subuh, mungkin karena sudah lelah menangis semalaman,” kisah Dyan.

Sebagai ibu baru, tentu saja Dyan khawatir setengah mati. Apa yang salah dengan Raihan, apakah dia sakit? Karena tampaknya Raihan biasa-biasa saja di siang hari. Tapi ketika dibawa ke dokter anak dan dicek, ternyata Raihan memang tidak kenapa-kenapa. Jadi, ketika sang dokter tahu bahwa Raihan baru saja menghuni rumah baru, dia berujar,” Mungkin itu penyesuaian dia dengan lingkungan barunya.” Dan memang, setelah berlangsung selama dua minggu, Raihan berhenti menangis begitu saja. “Wah, saya lega sekali. Dia berhenti menangis tepat ketika saya harus ngantor lagi. Pengertian sekali dia ya,” kata Dian sambil tertawa.

Tantangan Baru
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bayi Anda dalam berkomunikasi juga akan bertambah. Begitu pula kemampuan Anda memahami apa yang diinginkannya. Tanpa disadari, bayi Anda yang tadinya hanya bisa ah-uh-ah-uh sudah akan berdiri di hadapan Anda, dan dengan wajah cemberut protes berulangkali, “Kenapa nggak boleh?” Atau, dia akan berteriak lantang, “Pokoknya aku mau itu!” saat menginginkan sesuatu.

Bila masa itu tiba, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, dan berpikir positif. Fase yang berbeda telah siap menanti Anda. Itu berarti penanganan yang berbeda pula! Jadi, berdoalah agar kesabaran Anda kian bertambah dan bukannya makin berkurang. §Ã™
Dian Bheno adalah ibu satu anak berusia empat tahun, tinggal di Condet, Jakarta Timur. Inspirasi dari artikel “What Your Baby’s Trying to Tell You” oleh Katherine Lee

Agar si kecil memahami Anda
Jangan dikira hanya Anda yang berjuang untuk mengerti apa keinginan si kecil. Mereka juga berusaha mengerti Anda lho. Agar cinta dan kenyamanan yang Anda tawarkan dapat mereka terima dengan baik, berkomunikasilah dengan cara ini:
Sentuhan. Membalut dengan bedong, memeluk, atau mengayun dia akan memberikan rasa aman.
Aroma. Bayi mengenali kita lewat aroma tubuh. Karena itu dekaplah mereka sesering mungkin. Aroma tubuh Anda akan membuat dia merasa nyaman.
Suara. Meninabobokan anak atau berbicara dengan nada tertentu dapat membuat bayi Anda tenang. Coba saja perhatikan, apakah bayi Anda tersenyum saat Anda bersenandung? Kalau ya, berarti Anda punya satu jurus ampuh yang bisa dipakai sewaktu-waktu.

Selasa, September 16, 2008

Beban

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.
-Stephen Covey


Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!

Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

5 Ekor Monyet

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan' seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. "Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?" protes keduanya".
Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh" jelas monyet C.

Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. "Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas ?.. Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?" tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik ??.
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya?.?..

2. Renungan
Rekan-2, Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.
Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini",Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya" atau mungkin kalimat "Kamu mau gagal kayak si X ?.. lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh". Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?

Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. "Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal" adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.
Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.

Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata "Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho".
Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila.
Berapa orang yang akan menjawab "Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ?" Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?
Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya ? Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.

Rekan-2, saya yakin anda semua adalah orang type E. Setidaknya karena anda mau bergabung disini untuk belajar bersama, berbagi bersama, dan maju serta sukses bersama. Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda.
Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda.

Rautan Meja Kayu

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh Ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini."

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?".
Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.
Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk.
Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi.
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah.
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri.
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi.
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan.
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin.
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri.
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia.


Betapa terlihat di sini peran orang tua sangat penting karena mereka diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya. Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan datang harus lebih baik dari kita....

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.
Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu.

Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.
Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
"Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel.
"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat
kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel.
"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu.
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat.

Mari, marilah berbaring dipelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.
Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Cerita tentang katak kecil

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,... yang berlomba-lomba.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta.
Perlombaan pun dimulai...

Secara jujur:
Tak satupun penonton percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
“Oh, jalannya terlalu susahhhhh!! Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak.”
atau:
”Tidak ada kesempatan untuk berhasil... Menaranya terlalu tinggi!!”

Katak-katak kecil mulai berjatuhan. Satu per satu...
Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan-lahan semakin tinggi... dan semakin tinggi...

Penonton terus bersorak...
”Terlalu susah!! Tak seekorpun yang akan berhasil!!!

Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah...
Tapi ada SATU yang tetap melangkah dan hingga semakin tinggi dan tinggi..
Dia tak kenal menyerah kalah!

Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!

SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata.. Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!

Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali-kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.

Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada. Karena segala yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!
Karena itu.. Selalu tetap... POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa kita tidak bisa mencapai cita-cita kita!
Selalu berpikir: I Can do this!

RAHASIA 90/10

10% kehidupan dibuat oleh hal-hal yang terjadi terhadap kita. 90% kehidupan ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi / memberi respon.
APA ARTINYA? Kita sungguh-sungguh tidak dapat mengontrol 10% kejadian-kejadian yang menimpa kita. Kita tidak dapat mencegah kerusakan mobil. Pesawat mungkin terlambat, dan mengacaukan seluruh jadwal kita. Seorang supir mungkin menyalip kita di tengah kemacetan lalu-lintas. Kita tidak punya kontrol atas hal yang 10% ini.
Yang 90% lagi berbeda. Kita menentukan yang 90% ! Bagaimana? Dengan reaksi kita. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi kita. Jangan biarkan orang lain mempermainkan kita, kita dapat mengendalikan reaksi kita !!

MARI MELIHAT SEBUAH CONTOH.
Anda sedang sarapan bersama keluarga. Adik perempuan anda menumpahkan secangkir kopi ke kemeja kerja anda. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu. Apa yang terjadi kemudian akan ditentukan oleh bagaimana anda bereaksi.

Anda mengumpat, Anda dengan kasar memarahi adik anda yang menumpahkan kopi. Dia menangis. Setelah itu, anda melihat ke istri anda , dan mengkritiknya karena telah menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengan tepi meja. Pertempuran kata-kata singkat menyusul. Anda naik pitam dan kemudian pergi mengganti kemeja. Setelah itu anda kembali dan melihat adik perempuan anda sedang menghabiskan sarapan sambil menangis dan siap berangkat ke sekolah. Dia ketinggalan bis sekolah. Istri anda harus segera berangkat kerja. Anda segera menuju mobil dan mengantar adik anda ke sekolah. Karena anda terlambat, anda mengendarai mobil melewati batas kecepatan maksimum, anda di stop polisi dalam perjalanan. Setelah tertunda 15 menit karena harus mengurus tilang, anda tiba di sekolah. Adik anda berlari masuk. Anda melanjutkan perjalanan, dan tiba di kantor terlambat 20 menit, dan anda baru sadar, bahwa tas kerja anda tertinggal. Hari itu menjadi hari buruk bagi anda. Anda ingin segera pulang. Ketika anda pulang, anda menemukan ada hambatan dalam hubungan dengan istri dan adik anda.

KENAPA? Karena reaksi anda pagi tadi. Kenapa hari anda buruk?
a) Karena secangkir kopi yang tumpah?
b) Kecerobohan adikmu?
c) Polisi yang menilang?
d) Karena dirimu sendiri?
Jawaban-nya adalah D .......?
Anda tidak dapat mengendalikan tumpahnya kopi itu. Bagaimana reaksi anda 5 detik kemudian itu, yang menyebabkan hari itu menjadi buruk. Ini yang mungkin terjadi jika anda bereaksi dengan cara yang berbeda.

Bila anda bereaksi POSITIVE.
Kopi tumpah di kemeja anda . Adik anda sudah siap menangis. Anda dengan lembut berkata: Tidak apa-apa sayang, lain kali kamu lebih hati-hati ya. Anda pergi mengganti kemeja anda dan dan tidak lupa mengambil tas kerja anda. Anda kembali dan melihat adik anda sedang naik ke dalam bus sekolah. Istri anda mencium anda sebelum anda berangkat kerja. Anda tiba di kantor 5 menit lebih awal, dan dengan riang menyalami para karyawan. Atasan anda berkomentar tentang bagimana baiknya hari ini buat anda.

Lihat perbedaannya dari dua skenario yang berbeda. Keduanya dimulai dari hal yang sama, tapi berakhir dengan berbeda. Kenapa? Karena REAKSI kita.
Sungguh kita tidak dapat mengontrol 10% hal-hal yang terjadi. Tapi yang 90% lagi ditentukan oleh reaksi kita.
Semoga bermanfaat.

Menuai Cinta

Sebuah cerita dari Tiongkok Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana. "Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.
"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"
"Belikan sesuatu yang aku belum punyai,"
jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.

Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku miliki."
"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"

Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.
"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.
Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
"Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu. Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya. Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat; mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan.
"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka."

Senin, September 15, 2008

Kisah Pengaduk Besi Dan Garam

Seorang pemulung berjalan-jalan ditengah tumpukan sampah. di tengah-tengah sampah tersebut ia menemukan sebuah pengaduk besi yang sudah tua dan berkarat. Sang pemulung kemudian memungut pengaduk besi tersebut dan kemudian meletakkannya di dalam tasnya.

Kemudian ia pun berjalan lagi dan didekat tempat ia menemukan pengaduk besi tadi, ia menemukan sebongkah garam dapur yang sudah sangat kotor. Garam tersebut kemudian ia pungut dan ia masukkan ke dalam tasnya juga. Di dalam tas si pemulung tersebut, Garam dan pengaduk besi menjadi akrab. Mereka saling mengenal dan mengasihi satu sama lain, saling berbagi rasa, dan saling sharring tentang perjalanan mereka selama ini.

Sesampainya di rumah, si pemulung mengamplas pengaduk besi yang ia temukan tadi sehingga mengkilap kemudian melumurinya dengan minyak dan meletakkannya di tempat perkakasnya. Sedangkan bongkahan garam dapur yang ia temukan ia bersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel padanya kemudian mencucinya sebentar dan meletakkannya di tempat bumbu dapur.

Pengaduk besi dan garam dapur sangat bersedih hati. Mereka yang sudah akrab merasa dipisahkan oleh si pemulung. Mereka menganggap si pemulung kejam karena telah memisahkan mereka. Dan mereka pun sepakat akan protes kepada si pemulung.

Akhirnya si pemulung mendengar protes kedua benda tersebut.
Besi berkata "Tuanku, mengapa engkau memisahkan aku dari garam dapur. Ia sahabat sejatiku."
Garam dapur pun protes serupa "Tidakkah sangat kejam tuan. Aku menyayangi pengaduk besi sahabatku. mengapa engkau memisahkan kami."

Si pemulung menjawab mereka "Hei pengaduk besi dan garam dapur. Tidak tahukah kalian bahwa jika kalian bersatu terlalu lama akan merusakkan satu sama lain. Tidak Tahukah kalian bahwa Garam dapur akan larut oleh uap air dan membentuk air garam. Air garam dapat bereaksi dengan besi dan menimbulkan karat kemudian karat itu akan mengotori kalian semuanya. Aku akan menyatukan kalian lagi saat aku memasak, kemudian aku akan membersihkan kalian lagi."

Kisah garam dapur dan pengaduk besi ini adalah kisah perumpamaan tentang kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita merasa Tuhan sangat kejam kepada kita karena permohonan kita dalam doa tidak terkabul. atau mungkin kita ditinggalkan oleh seorang yang kita kasihi. Tetapi ingatlah teman-teman bahwa pikiran kita sangat terbatas. Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika permohonan kita dikabulkan Tuhan. Hanya Tuhan yang mengetahui hal yang terbaik bagi kita.

Kisah Sang Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!"

"Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa.
Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. "Oh? sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa.
Tikus itu kembali ke rumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minuman sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari bahan-bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berkelanjutan sehingga teman-teman dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itu pun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia mati, jadi makin banyak lagi orang-orang yang datang ke pemakamannya sehingga petani itu terpaksa menyembelih lembunya agar dapat memberi makan para pelayat itu.

Moral kisah ini :


Apabila Anda dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan Anda pikir itu tidak ada kaitannya dengan Anda, ingatlah bahwa apabila ada 'perangkap tikus' di dalam rumah, seluruh 'ladang pertanian' ikut menanggung risikonya.
Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak mendatangkan keburukan daripada kebaikan.
Masa sulit tidak pernah berakhir, tetapi manusia yang ulet akan berhasil mengatasinya.
Mari kita miliki Keinginan, Ketulusan & Keteguhan dalam meraih keberhasilan.

Minggu, September 14, 2008

Kepribadian awal bayi Anda

Setelah usia 4 atau 5 bulan, kepribadian bayi Anda akan mulai terlihat. Anda akan mulai bisa menduga, apa yang bikin dia kesal atau terganggu. Nah, pilih karakteristik yang paling sesuai dengan temperamen dia (mungkin saja lebih dari satu). Setelah itu, cobalah tip Parenting untuk membuat dia (dan Anda!) lebih bahagia.

Pemalu/mudah takut
Karakter sifat utama: Sering tak mau dilepas dan mudah gelisah.
Tantangan: Bertemu orang baru, berada diantara banyak orang, da-dah ketika orangtuanya harus berangkat kerja.
Strategi menenangkan: Jangan paksa dia berinteraksi dengan orang lain. Tapi juga jangan terlalu mengisolasi dia dari orang lain. Dengan lembut perkenalkan dia pada situasi lingkungan sekeliling yang baru.

Mudah ngambek
Karakter sifat utama: Suka semaunya sendiri, sering menangis dan gampang kesal.
Tantangan:Mainan-mainan yang agak susah diutak-atik, beranjak dari permainan atau situasi yang asyik dan menyenangkan, perubahan dari suatu rutinitas.
Strategi menenangkan: Bayi dengan sifat seperti ini mudah marah, jadi cobalah lebih sabar. Akan membantu kalau Anda memberikan dia masa transisi di antara berbagai kegiatannya. Jangan biarkan dia menyentuh mainan atau buku di toko bila Anda tak membelinya. Disiplinlah pada rutinitas yang menenangkan.

Sensitif
Karakter sifat utama: Gampang resah dan rewel.
Tantangan: Pakaian yang tak nyaman, merasa terlalu panas atau terlalu dingin, lingkungan yang berisik, tempat yang terlalu terang.
Strategi menenangkan: Hindari kain-kain yang gatal seperti wool, dan gunting label pakaian yang bisa mengganggunya. Pilih tempat belanja terdekat kalau mengajak dia, karena bayi dengan sifat seperti ini mudah ngambek dan berapi-api.

Selalu ceria
Karakter sifat utama: Tidak rewel dan mudah tersenyum
Tantangan: Sedikit sekali. Tapi, bahkan anak yang paling manis pun bisa rewel.
Strategi menenangkan: Anda termasuk beruntung! Bayi seperti malaikat ini jarang sekali membutuhkan penanganan khusus.

Aktif
Karakter sifat utama: Maunya bergerak terus, tak mau diam.
Tantangan: Duduk diam selama beberapa waktu tertentu, sebut misalnya di restoran, duduk tenang di kursi makan.
Strategi menenangkan: Saat di mobil menempuh perjalanan yang lumayan jauh, sering-seringlah berhenti agar dia bisa bebas dari tempat duduknya. Sediakan mainan seperti bola-bola yang bisa melambung dan peralatan olah raga yang jumlahnya cukup, untuk mengimbangi energinya yang seolah tak terbatas.

Cling! Gigiku Sehat dan Cemerlang

Ingin gigi si kecil sehat dan cemerlang? Keterlibatan Anda sejak dini sangat berperan.

Merawat gigi bayi memang gampang-gampang susah. Baru mau muncul saja, biasanya bayi sudah rewel. Kalau kita tak tahu penyebabnya, bisa jadi bingung menghadapinya. Tapi, urusan gigi si kecil tak sebatas meredam kerewelannya. Anda juga perlu merawat gigi dan gusinya sejak dini.

Awal munculnya bervariasi

Kapan gigi pertama si kecil akan muncul, memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, pada mulai umur 6 bulan, gigi bayi sudah mulai kelihatan. Tapi, bisa saja ketika baru lahir, di gusinya sudah tampak garis putih tanda hampir munculnya gigi pertama. Atau malahan, setelah ulang tahun pertamanya lewat, gusinya masih ‘bersih’; belum ada tanda-tanda giginya akan muncul.

Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap pada usia 3–3,5 tahun. Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut, akan tanggal satu demi satu, untuk kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.

Asal tahu saja, gigi susu mempunyai fungsi istimewa yang tidak dimiliki gigi tetap. Yaitu, sebagai penuntun penunjuk arah tumbuhnya gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempat yang sesuai. Selain itu, gigi susu juga menjaga pertumbuhan lengkung rahang, sehingga susunan gigi jadi teratur.

Dari gigi susu ke gigi tetap

Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia 6 tahun, dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun. Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului oleh goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu; biasanya dimulai dari gigi seri tengah, depan, dan bawah.

Sementara terjadi pergantian gigi seri, terjadi juga pertumbuhan gigi geraham besar tetap pertama. Gigi geraham besar ini bukanlah gigi pengganti. Gigi ini langsung muncul pada deretan paling belakang gigi susu, baik pada rahang atas maupun rahang bawah.
Jadi, jangan keliru, ya! Gigi geraham besar pertama dan gigi geraham besar lainnya tumbuh tidak menggantikan gigi susu. Sedangkan gigi lainnya, seperti gigi seri (incisivus), taring (caninus) dan geraham kecil (premolar), akan tumbuh menggantikan gigi susu.

Kapan mulai sikat gigi?

Yang jelas, sebelum gigi susu tampak pun, perawatan gusi sudah harus dimulai, dan sebaiknya dilakukan secara rutin. Karena, jika tak hati-hati menjaga gusi dan gigi si kecil, bukan tak mungkin bisa muncul sindroma botol bayi (simak boks: Awas, Sindroma Botol Bayi!).

Beberapa hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan Anda saat merawat gusi dan gigi si kecil.
• Bersihkan gusi dengan kapas bertangkai (cotton buds), atau dengan membungkus telunjuk yang memakai sehelai saputangan tipis atau kain kassa steril yang dibasahi dengan air matang. Bisa juga menggunakan sikat gigi khusus yang tersedia, mulai dari sikat gigi berbentuk dot karet, sikat gigi bulu karet, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ibu.
• Jika gigi baru tumbuh 2 atau 4, bersihkan dengan kain.
• Jika gigi sudah tumbuh lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan kode ukuran P20, atau yang berbulu karet.
• Awalnya, gunakan saja air matang untuk berkumur, tanpa pasta gigi. Jika dia sudah bisa berkumur dan membuang air kumurnya, baru gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Usahakan flourida jangan sampai tertelan. Lebih baik gunakan pasta gigi anak-anak, dan berikan secukupnya.
• Libatkan anak setelah ia mampu memegang sikat gigi pada usia 18 –24 bulan. Duduk atau berdirilah bersama si kecil di depan kaca. Dari belakang si kecil, Anda bisa memegang sikat gigi dan menggosok giginya, sementara tangan yang sebelah lagi memegang badan atau dagu si kecil.

Satu hal yang perlu juga Anda lakukan adalah mengajak si kecil bicara selama kegiatan menyikat gigi berlangsung. Dia akan menikmati acara ritualnya ini dalam suasana yang menyenangkan. Lambat laun dia akan merasakan betapa pentingnya menyikat gigi setiap hari.

Atur strategi

Tidak sulit mengajarkan si kecil bagaimana menyikat gigi dengan benar. Beri contoh saja, berikut penjelasannya. Bila perlu, lakukanlah dengan bersenandung atau dengan kata-kata berirama.

Tunjukkan bagaimana:
• Menggosok dengan bentuk lingkaran-lingkaran kecil di gigi dan gusinya.
• Menggosok ke depan dan belakang di permukaan gigi yang biasa digunakan untuk menggigit.
• Menggosok seluruh sudut gigi, di bagian depan, bagian belakang, gusi, juga lidahnya.

Setelah beberapa detik, berilah kesempatan buat si kecil untuk mencobanya. Jika dia sudah selesai, berikan pujian. Anda dapat mengulanginya bilamana perlu. Siapkan waktu untuk menggosok gigi ini paling tidak dua menit.

Saatnya ke dokter gigi

Munculnya gigi-geligi si kecil, berarti Anda sudah mulai harus memperkenalkannya sosok dokter gigi. Tujuannya, agar ia terbiasa memeriksakan gigi sejak dini. Jadi, bawalah si kecil ke dokter gigi sekitar enam bulan setelah gigi pertamanya muncul. Atau, ketika si kecil berusia sekitar satu tahun.

Doker gigi akan menjelaskan lebih detil mengenai perawatan gigi si kecil. Apabila ada pertumbuhan gigi yang belum sempurna, biasanya dokter gigi juga akan membuatkan foto rontgent (X-ray) panoramic. Melalui foto ini, Anda dapat melihat pertumbuhan gigi dan rahangnya.

Dengan ke dokter gigi, si kecil juga diperkenalkan alat-alat untuk periksa gigi. Tak perlu khawatir si kecil menangis, karena untuk membersihkan giginya akan digunakan sikat gigi kecil (brush low speed).

Nah, selamat merawat gigi si kecil!

Retno Wahab Supriyadi
Konsultasi ilmiah: drg. Jusuf Kristanto, M.Kes, Kepala Litbang Jurusan Kesehatan Gigi, Politeknik Kesehatan Jakarta I, Departemen Kesehatan.

Mama pun bisa salah

Kesalahan: Memakai sepatu dalam rumah
Bayi sering bermain di lantai dan karpet – dan sepatu Anda membawa kotoran, bahan kimia dan debu jalan. Belum lagi, bayi suka memasukkan benda-benda kecil yang mereka temukan ke dalam mulut.
Solusi pintar:
Beritahu tamu dengan sopan untuk melepaskan sepatu mereka sebelum memasuki rumah. Alternatif lain, Anda dapat menyediakan keset berkualitas tinggi di luar pintu masuk untuk mengibaskan sepatu mereka, juga keset yang lebih halus di dalam pintu masuk untuk merontokkan sisa-sisa debu.

Kesalahan: Mengira pengasuh anak memahami instruksi Anda.
Bersikaplah jelas. ”Karena kesibukan di kantor, saya pernah mempercayakan babysitter untuk membawa putri saya ke dokter dekat rumah. Ia tidak bilang antibiotika harus dihabiskan walau batuk si kecil sudah membaik. Alhasil, pemyembuhan anak saya tak tuntas,” cerita Putri Mahendra, mama Alya (3 tahun), yang bermukim di Kemanggisan, Jakarta Barat.
Solusi pintar:
Entah itu staf TPA, babysitter, atau ibu Anda sendiri, Anda perlu mencatat semua instruksi dalam bahasa sederhana, langsung dan akurat. ”Jangan mengatakan ’satu atau 2 pil’ atau ’berikan kalau ia terlihat sakit,’ karena pengasuh tidak bisa diharapkan untuk membuat keputusan,” kata Gloria Mayer, kepala Institute for Healthcare Advancement, di La Habra, California, yang mempelajari ilmu komunikasi medis. Suruh mereka membaca petunjuk Anda kembali untuk meyakinkan bahwa instruksi sudah benar.

Kesalahan: Mengobati gejala flu dengan obat bebas tanpa konsultasi ke dokter.
Sangat berbahaya: obat yang mengandung pseudoephedrine. ”Memang bayi lebih nyaman, tapi tidak sembuh secara tuntas. Juga, efek sampingnya tidak bisa diremehkan,” kata Steven Kairys, M.D., ketua Departemen Kesehatan Anak di Jersey Shore University Medical Center, Neptune, New Jersey. Menyebabkan komplikasi: hiperaktif ringan, tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak teratur.
Solusi pintar:
Selalu berkonsultasi pada dokter sebelum memberi bayi obat apapun, termasuk acetaminophen khusus bayi pada si 3 bulan atau kurang (obat itu bisa ’meredakan’ demam, padahal demam butuh penanganan medis segera). Bagi bayi usia di atas 3 bulan, boleh-boleh saja Anda memberi acetaminophen khusus bayi tanpa konsultasi ke dokter untuk meredakan rasa tidak nyaman ketika baru tumbuh gigi, terbentur, dan flu. Anda bisa meredakan penyakit bayi dengan memberinya banyak cairan atau tetesan air garam untuk meredakan hidung tersumbat, menggunakan alat pelembab udara, dan menopang letak kepalanya saat tidur.

Kesalahan: Berbagi sendok atau ’membersihkan’ dot dengan mulut Anda.
Mama adalah sumber utama penyebar kuman pada gigi bayi. Jika Anda menghentikan perkembangan kuman pada mulut si kecil (bahkan sebelum tumbuh gigi) Anda bisa melindunginya dari masalah gigi. ”Apapun yang disertai ludah bisa menyebarkan bakteri,” kata Sally Cram, dokter gigi sekaligus jurubicara American Dental Association, Washington DC.
Solusi pintar:
Secara berkala periksakan gigi Anda, gosoklah gigi 2 kali sehari, bersihkan gigi dengan dental floss sehari sekali, dan gunakan obat kumur berfluoride. Atau, kunyahlah permen karet yang menggunakan pemanis xylitol. Semua ini akan mengurangi risiko penyebab kuman. Dan daripada memakai sendok bareng, pura-pura saja mencicipi makanan.

Kesalahan: Mengganti susu formula untuk menghentikan gumoh
Sering-sering ganti susu formula membuat dokter sulit mengidentifikasi masalah yang sesungguhnya, entah itu alergi susu, muntah, atau lainnya. Ketika disusui, si kecil gumoh dan menangis. Dokter menganjurkan untuk mengganti ASI dengan formula nabati untuk mengatasi alerginya. Tidak menolong sih, tapi dengan menghapuskan kemungkinan alergi, dokter membuat diagnosa yang tepat, yaitu kecenderungan mual dan muntah.
Solusi pintar:
Bekerjasamalah dengan dokter untuk menemukan penyebab masalah, terutama bila anak tidak bertambah berat badannya (atau makin kurus) atau bila ada darah pada kotorannya (bisa jadi ia alergi terhadap formula dari susu). Mungkin juga, Anda diminta untuk mengganti susunya. Untuk masalah muntah, pendekatan lain bisa dilakukan. Saat menyusu, bibir bayi harus menghisap penuh dot sehingga tidak ada udara yang masuk; Anda bisa bereksperimen dengan dot lain. Tegakkan bayi selama sekitar 1/2 jam setelah menyusu, berikan porsi sedikit tapi sering, sering-sering sendawakan bayi (juga di sela-sela menyusu), dan letakkan gulungan handuk di salah satu sisi ranjang agar ia tertidur dengan kepala meninggi. Kalau bayi sering muntah, jangan diletakkan di ayunan atau kursi goyang.

Kesalahan: Membungkus badan bayi untuk membuatnya hangat.
Beberapa hari setelah kelahirannya, suhu tubuh bayi relatif normal. Memakaikan ia pakaian berlapis-lapis bisa membuatnya dehidrasi dan kepanasan, kata Trina Austin, M.D., kepala Orange Coast Memorial Medical Center, di Fountain Valley, California. Selama tidur, suhu tubuh yang terlalu panas bisa mengganggu sistem pernapasannya, dan meningkatkan risiko SIDS (sindroma bayi mati mendadak).
Solusi pintar:
Baik di dalam atau di luar ruangan, ukurannya adalah diri Anda. Sebaiknya, nyalakan AC sedang-sedang saja, sehingga Anda juga tak perlu berselimut.

Kesalahan: Tidak menciptakan udara yang segar.
Paru-paru bayi yang masih kecil sangat peka terhadap sumber alergi, asap rokok, dan zat beracun dari cat atau perabot baru. Penyegar udara tidak menolong, karena melepaskan zat polutan yang menurut penelitian memicu diare, sakit telinga, dan gejala lain bagi sebagian bayi. Dan banyak ’pembersih udara’ elektronik tidak bisa membersihkan udara dengan sempurna.
Solusi pintar:
Membuka jendela kamar bayi setiap pagi selama beberapa menit agar terjadi pertukaran udara. Tanaman rumah (lily dan palem bambu) juga bisa membersihkan karbondioksida dan zat kimia. Lalu, semangkuk soda kue menyerap bau, dan bunga segar akan mengharumkan ruangan.

Kesalahan: Tidak mengukur suhu tubuh saat bayi tampak sakit.
Orangtua sering mengabaikan termometer dengan alasan, ”Ah, nggak terlalu panas, kok.” Tapi, gejala klinis demam adalah hal yang perlu Anda waspadai pada bayi baru lahir, kata Peter Tesler, M.D., kepala St. Luke’s Roosevelt Hospital di New York. Demam pada bayi di bawah usia 3 bulan bisa mengindikasikan adanya infeksi dan si kecil harus segera dibawa ke dokter.
Solusi pintar:
Bila bayi kelihatan sakit, ukur suhu tubuhnya dengan termometer yang dimasukkan ke anus. Termometer ini memberi hasil paling akurat sampai anak mampu menahan termometer di bawah lidahnya (biasanya sekitar usia 2 tahun).

Merangkak, Berdiri, dan ... Berjalan



Sebuah Proses yang Luar Biasa!


Salah satu milestone perkembangan bayi yang memukau adalah saat-saat ia mulai merangkak. Dan, tanpa Anda sadari, tahu-tahu si kecil sudah bisa berjalan. Benarkah semuanya berlangsung kilat?

Berjalan adalah salah satu tonggak perkembangan motorik kasar yang penting bagi si kecil. Sementara Anda, sang orang tua, melihatnya sebagai momen yang membanggakan sekaligus mengharukan. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan otot-otot besar. Nah, otot-otot ini diperlukan ketika ia duduk, merangkak, dan juga berjalan.

Usia 7–8 bulan: mulai merangkak sampai coba-coba berdiri

Di usia ini, biasanya si kecil lagi senang-senangnya mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Ia juga mulai memamerkan kekuatan kedua kaki mungilnya. Begitu ditaruh di atas pangkuan, ia akan meloncat-loncat gembira dan menggoyang-goyangkan kakinya.

Selain itu, bayi Anda juga akan memperlihatkan kepandaiannya merangkak. Aktivitas ini paling banyak mendapat sorotan dari para orang tua. Sesudah puas merangkak, kepiawaiannyapun akan bertambah lagi. Di usia 8 bulan, si kecil mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya ia akan menumpukan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumahtangga apapun yang bisa menahan berat badannya. Nah, latihan berdiri ini bukannya tanpa arti. Sebetulnya, bayi Anda sedang melatih perkembangan otot-otot kakinya.

Usia 9–10 bulan: gencar merambat dan “berjalan”

Memasuki usia 9 bulan, kepandaian si kecil dalam berdiri terus berlanjut. Bedanya, ia tidak melulu berdiri dengan bertumpu pada aneka perabot rumahtangga saja, melainkan sudah mulai merambat. Ingin tahu bagaimana caranya ?

Secara perlahan, kedua tangan bayi Anda akan bergeser ke samping. Nah, gerakan ini akan diikuti oleh “langkah” kedua kakinya. Tak usah cemas,bila ia jatuh ia pasti akan segera bangun lagi. Jatuh bangun adalah proses yang sangat wajar dialami bayi ketika mengasah keterampilan berjalan. Makanya, keamanan di sekitarnya harus terjaga dengan baik.

Yang pasti, di usia ini, kepandaian si kecil dalam belajar berjalan makin oke. Jika Anda memegang kedua tangannya, ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama kelamaan otot-ototnya semakin terlatih dan ia makin semangat untuk menjajal kemampuannya berjalan.

Walaupun kian giat berlatih jalan, sesekali ia masih suka merangkak. Nggak apa-apa kok, ia kan juga butuh ‘ refreshing’.

Usia 11–12 bulan: beraksinya si tukang jalan

Pada usia ini, si kecil belajar berdiri dengan “cara” baru lagi. Dengan meluruskan tungkainya dari duduk, lalu mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada kedua tangannya. Maklum saja, otot lengan dan bahunya kan sudah makin kuat. Ia terlihat sangat bahagia karena bisa bolak-balik duduk, berdiri, dan duduk lagi. Begitu seterusnya...

Meski begitu, kepandaian yang paling menonjol sejak usia 11 bulan adalah ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik, tanpa bantuan apapun. Ini terjadi karena ia sudah pintar menjaga keseimbangan tubuh.

Nah, kepandaian si kecil tidak stop sampai di sini saja. Ia mulai mencoba melangkah. Dan, butuh waktu baginya untuk maju 2–3 langkah. Meski begitu, ia akan terus dan terus mencoba sampai akhirnya yakin betul kalau ia tidak akan terjatuh.

Memang, sebagian besar bayi usia 12 bulan telah siap berjalan. Walau begitu, kadang-kadang masih sedikit limbung. Mirip-mirip pemabuk yang sedang sempoyongan. Lama kelamaan, ia akan berhasil juga berjalan dengan tegak.

Boleh dibilang, berjalan dianggap sebagai salah satu tonggak bersejarah dalam perkembangan fisik anak. Bahkan, berjalan adalah puncak dari aktivitas motorik kasar dan tentu saja amat mengasyikkan bagi si kecil.

Bukan ukuran yang matematis...

Meski ada patokan usia perkembangan ini-itu, Anda jangan lantas terlalu kaku. Misalnya, usia 12 bulan, bayi Anda sudah harus berjalan. Bagaimanapun, setiap tahap perkembangan anak bisa saja berbeda-beda. Bisa jadi, si kecil sudah pintar berjalan pada usia 11 bulan. Atau, malahan ia baru bisa berjalan di usia 13 bulan.

Walaupun begitu, ada batasan usia bagi perkembangan motorik kasar anak. Misalnya saja, bila si buah hati Anda tak kunjung berjalan lewat usia 1,5 tahun, Anda sudah harus mulai curiga. Bukan tak mungkin, ada gangguan dalam perkembangannya. Makanya, memantau perkembangan si kecil plus punya Kartu Menuju Sehat is a must . Kartu ini berguna untuk memantau perkembangan motorik si kecil. Perkembangan motorik kasarnya terlambat atau sudah sesuai jadwal? Jika terlambat, secepatnya kunjungi dokter yang khusus menangani tumbuh kembang anak.

Laila Andaryani Hadis

Digigit Nyamuk

Pasti bayi Anda akan merasa tidak nyaman setelah digigit nyamuk. Hati-hati, jangan sampai salah menanganinya.

Kasihan benar bayi yang digigit nyamuk. Selain kulitnya gatal, tidurnya pun jadi terganggu. Bila ia akhirnya menangis, Anda pasti bakal repot menenangkannya.

Gunakan bedak, tapi...

Umumnya, gigitan nyamuk tidak akan mencederai si kecil. Kecuali, bila yang menggigit adalah nyamuk penyebar penyakit, seperti Aedes aegypti dan Anopheles . Kedua nyamuk itu menyebabkan demam berdarah dan malaria.

Untuk menyiasati gigitan nyamuk tidaklah susah. Segera beri bedak pada bekas gigitan yang memerah. Sebaiknya, gunakan bedak yang mengandung senyawa mentol. Bedak ini akan memberi efek dingin, yang dapat mengurangi rasa gatal.

Perlu diingat, jangan terlalu banyak menggunakan bedak mentol. Cukup ditaburi di kulit yang digigit nyamuk saja. Bila bekas gigitan nyamuk banyak, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter. Kalau perlu, dokter akan memberinya obat antiradang.

Mencegah selalu lebih baik

Cegah nyamuk bertandang ke rumah Anda dengan selalu menjaga dan memperhatikan kebersihan lingkungan rumah. Misalnya saja, dengan tidak membiarkan air tergenang, dan menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Selain itu, lakukan juga:

• Pasang kelambu di atas boks bayi, atau menutup si kecil dengan penutup yang bentuknya mirip tudung saji yang sekelilingnya dilapisi kelambu.
• Selimuti tubuh si kecil. Bisa juga, kenakan baju berlengan panjang dan celana panjang.
• Ciptakan kamar tidur bayi yang bebas nyamuk dengan menggunakan:
• Obat anti nyamuk semprot (minimal satu jam sebelum bayi tidur).
• Obat anti nyamuk listrik (minimal 5 meter dari boks bayi).
• Pasang kawat anti nyamuk pada setiap ventilasi kamar maupun ruangan lainnya.

Setelah melakukan berbagai pencegahan, tetap pantau kondisi si kecil, karena bukan tak mungkin ada nyamuk yang “lolos” dari upaya Anda tersebut.

Hindari Ini!

• Lotion /krim anti nyamuk yang dioleskan pada tubuh bayi. Karena, bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dapat mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif. Akibatnya, kulit si kecil jadi kering dan terasa perih.
• Minyak telon, minyak kayu putih, minyak tawon atau minyak jenis lain . Minyak tersebut umumnya memberikan efek hangat yang mungkin akan membuat si kecil malah semakin tidak nyaman.
• Obat nyamuk bakar . Selain menimbulkan risiko kebakaran, asapnya juga dapat mengganggu pernapasan.

Dewi Handajani

Menyidik Pup Bayi

Tahukah Anda, ketidaknormalan kotoran bayi menunjukkan adanya ketidakberesan pencernaannya?

Sekitar 24 jam setelah lahir, si kecil akan pup atau buang air besar . Warnanya hitam kehijau-hijauan. Ini adalah mekonium atau kotoran pertamanya.

Sesungguhnya, mekonium itu adalah cairan ketuban yang tertelan bayi saat masih dalam kandungan. Kotoran tersebut berada di ususnya sejak 3 bulan sebelum ia dilahirkan. Setelah pup pertamanya itu, selanjutnya kotoran si kecil akan berubah-ubah. Wah, repot dong kita menyidik maknanya. Tidak juga!

Beda minum, beda warna kotoran

Sebenarnya, mekonium akan makin cepat terdesak keluar dari perut bayi jika ia disusui. Ini karena ASI yang pertama kali keluar selepas melahirkan, merangsang beroperasinya sistem pencernaan. Setelah itu, kotoran si kecil akan berubah secara bertahap.

* Beberapa hari setelah lahir , kotorannya berwarna hijau atau kuning. Ini adalah transisi antara mekonium dan kotoran hasil mengonsumsi ASI.

* Minum ASI atau susu botol?

* Begitu si kecil minum ASI secara teratur, kotorannya akan berwarna kuning cerah, baunya agak sedikit asam, dan bentuknya mirip butiran beras. Wajar bila dalam minggu-minggu pertama, bayi sering pup, terutama setelah kenyang menyusu. ASI memang lebih mudah dicerna, sehingga gampang dikeluarkan. Sebagai catatan, bayi yang diberi ASI akan buang air besar minimal 10 kali dalam sehari. Jadi, jangan keliru menganggap ini sebagai diare.

* Kotoran bayi yang minum susu formula akan berwarna kuning pucat atau kuning kecokelatan. Baunya lebih tajam. Bentuknya juga lebih padat dibandingkan bayi yang diberi ASI. Maklumlah, namanya juga susu sapi, jadi tidak gampang dicerna seperti halnya ASI.

* Setelah mengonsumsi makanan padat , warna kotoran si kecil akan beda lagi. Biasanya sih , kotorannya berwarna cokelat.

Waspada bila tidak normal

Sekarang, bagaimana kalau kotoran si kecil tidak berwarna dan bentuknya pun tidak seperti biasanya? Oh, ini biasanya terjadi bila ia dalam kondisi sebagai berikut.

* Diare

Kotorannya lebih hijau dan cair.

* Risiko bayi yang diberi ASI terkena diare lebih rendah daripada yang tidak. Ini karena ASI membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Kalaupun diare, bisa jadi karena ASI dimasukkan ke dalam botol yang kurang steril.

* Bayi yang diberi susu formula memang cenderung gampang diare. Selain akibat kurang sterilnya peralatan minum, bisa jadi karena ia memang sensitif atau alergi terhadap kandungan susu sapi.

* Sembelit

Kotorannya agak hitam, keras, dan bentuknya bulat-bulat seperti kotoran kambing.

* Sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Mungkin saja, ini akibat ia alergi terhadap kandungan susu sapi.

* Bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, kotorannya bisa berwarna hitam. Warna ini disebabkan oleh zat besi, yang berfungsi sebagai vitamin atau suplemen yang ditambahkan pada makanannya.

* Adanya retakan/celah di dubur

Kotoran berwarna merah “bergaris-garis”.

* Warna merah terjadi karena kotoran bercampur darah yang keluar dari retakan di lingkaran anus.

* Penyebab retakan karena si kecil mengejan sekuat tenaga saat sembelit.

* Akibat virus atau gigi tumbuh

Kotoran agak hijau dan berlendir.

* Terjadi karena gangguan penyerapan makanan di usus.

* Bisa juga karena gigi si kecil sedang tumbuh. Ludah banyak tertelan sehingga usus mengalami gangguan. Kalau sudah begini, penyerapan makanan akan ikut-ikutan terpengaruh.

Laila Andaryani Hadis

Konsultasi ilmiah: dr. Setyadewi Lusyati, Sp.A , KK Perinatologi, RSAB Harapan Kita, Jakarta.