Senin, Februari 04, 2008

“Keguguran…?” Salahkukah Ini…??

Pertanyaan semacam itu kerap mengganggu pikiran seorang Ibu/calon ibu yang baru saja kehilangan janinnya. Pada saat-saat seperti ini, biasanya seorang ibu cenderung bersifat lebih sensitif. Dan bahkan… pada umumnya, peristiwa ini bisa menimbulkan efek traumatis tersendiri.

Tetapi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan “keguguran” dan segala hal yang berkaitan dengannya, akan dibahas secara singkat melalui artikel berikut.

PENGERTIAN

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum waktunya yang mengakibatkan kematian janin.
Apabila kehamilan berakhir sebelum waktunya, namun janin dilahirkan dengan selamat, maka istilahnya adalah kelahiran prematur.

Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
• Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami.
• Induced abortion: pengguguran kandungan yang disengaja (oleh manusia). Termasuk di dalamnya adalah:
▪ Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu.
▪ Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion. (sumber: wikipedia-Indonesia)

TIPE-TIPE KEGUGURAN

♥ Keguguran dibedakan berdasarkan waktu kejadiannya, terdiri dari:
- Keguguran dini, jika terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan
- Keguguran lambat, jika terjadi setelah minggu ke-12.
♥ Pembagian lainnya yaitu:
- Keguguran penuh, apabila jaringan janin dan plasenta keluar seluruhnya dari rahim pada saat keguguran
- keguguran tidak penuh, jika sebagian jaringan fetus tertinggal dalam rahim.

FAKTOR PENYEBAB
Penyebab umum keguguran sangat beragam, antara lain:

* Faktor Genetik
Sebagian besar keguguran pada 12 minggu pertama (70%) karena kelainan kromosom pada janin. Kelainan kromosom ini dapat berasal dari sel telur ibu, sperma ayah atau keduanya. Kejadian kelainan kromosom meningkat dengan bertambahnya umur (umur wanita di atas 35 tahun lebih tinggi dari usia di bawah 35 tahun), dan apabila faktornya pada telur maka terjadilah blighted ovum atau telur kosong.

* Faktor Hormonal
Mungkin si ibu mempunyai hormon prolaktin terlalu banyak. Mungkin juga hormon progresteron terlalu sedikit, padahal kehadiran hormon ini diperlukan untuk menunjang kematangan janin dan plasenta. Keguguran juga bisa disebabkan penyakit hormonal ibu (misalnya, kelebihan hormon kelenjar gondok atau kencing manis), ketidaksesuaian (inkompatibilitas) darah ibu dan janin, dan beberapa penyakit darah.

* Faktor Infeksi
Infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubela, Sitomegalovirus, dan Herpes simpleks) dapat menimbulkan kerusakan pada embro dan berakhir dengan keguguran. Demikian juga paparan dari luar seperti radiasi dan obat-obatan yang bersifat teratogen (dapat menimbulkan kecacatan). Faktor imunologis atau penyakit autoimun, seperti lupus dan sindroma antifosfolipid, berpenan besar terjadinya keguguran yang berulang.

* Faktor Tak Diketahui
Misalnya:
• Aktifitas fisik yang berlebihan dan trauma, hanya kemungkinan kecil berperan sebagai penyebab terjadinya keguguran. Sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk tidur cukup di malam hari (sekitar 8 jam) dan sekitar satu jam di siang hari.
● Mengkonsumsi jamu dan obat-obatan yang mengandung teratogen dapat menjadi bahan kimia yang bersifat lethal (membunuh) dan menyebabkan cacat pada janin. Penggunaan obat, khususnya pada trimester pertama dan kedua, harus selalu dikonsultasikan kepada dokter. Termasuk juga pemakaian beberapa bahan kosmetik.
● Wanita hamil terkena kontak radiasi, fisika, dan sebagainya

GEJALA

Ada juga gejala umum keguguran yang memerlukan penanganan medis segera, yaitu:
1. Ibu hamil kehilangan tanda-tanda kehamilan, seperti tegangnya payudara disertai pusing dan tubuh terasa lemas.
2. Nyeri di bagian tengah perut yang bertambah parah dan berlanjut.
3. Mengalami kontraksi berlebihan (misalnya: perut mulas dan tegang yang teramat sangat).
4. Perdarahan yang cukup banyak, seperti saat menstruasi atau dalam satu jam bisa menghabiskan lebih dari dua pembalut. Waspadai juga keluarnya bercak-bercak darah yang berlanjut terus-menerus (lebih dari tiga hari).
5. Ibu mengeluarkan gumpalan berwarna merah muda atau keabuan-abuan dari vagina. Ini bisa diartikan keguguran telah dimulai. Jika ini terjadi di rumah, simpan gumpalan tersebut untuk diperlihatkan kepada dokter, untuk menentukan perlu tidaknya prosedur D&C (Dilation dan Curetage).
6. Punya riwayat keguguran dan saat hamil sekarang mengalami perdarahan atau kejang, atau keduanya.
Bila ibu hamil mengalami salah satu atau lebih gejala di atas, segeralah ke rumah sakit untuk memperoleh rangkaian perawatan yang diperlukan.

TINDAKAN PENCEGAHAN

Tidak ada cara yang tepat untuk memprediksi atau mencegah terjadinya keguguran, tetapi beberapa langkah berikut ini bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal tersebut:
• Dapatkan perawatan dan saran-saran kesehatan dari para ahli kesehatan terkait (dokter keluarga, dokter kandungan, bidan).
• Hindari alkohol, nikotin, dan obat-obatan terlarang, selama kehamilan.
• Hindari atau kurangi asupan kafein.
• Jaga keseimbangan tekanan darah dan gula darah.
• Berikan penanganan medis yang tepat untuk setiap infeksi yang anda derita
• Perbanyak istirahat.
• Lakukan kunjungan rutin ke dokter, untuk selalu memeriksakan keadaan kesehatan kehamilan anda. Terutama, bila terdapat keluhan tertentu.
• Hindari penggunaan douch untuk membersihkan organ kewanitaan anda
• Selama mengalami keluhan pada kehamilan, hindari aktifitas seksual yang berlebihan. Terutama bila dokter telah memberikan saran sejenis.

PENANGANAN

● Pada umumnya, keguguran terjadi ditandai perdarahan. Itu sebabnya apabila seorang ibu hamil mengalami perdarahan, sesedikit apa pun, harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.
● Biasanya, dokter akan mencegah jangan sampai janin keluar. Antara lain dengan meminta calon ibu melakukan istirahat total (bed rest), disertai pemberian obat-obatan tertentu. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui dengan pasti apakah janin masih bertahan atau sudah gugur.
● Bila tak ada janin tapi tanda-tanda kehamilan masih ada, atau yang biasa disebut sebagai blighted ovum (BO) dalam ilmu kedokteran. Bila keadaan sudah demikian, dokter akan mengambil tindakan kuretase, yaitu pengerokan pada rahim dengan tujuan mengosongkan rongga rahim.
● Bila disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksinya lebih dahulu. Jika infeksi sudah dipastikan sembuh, ibu tersebut baru diperbolehkan hamil kembali. Jika keguguran akibat mulut rahim yang lemah, maka pada kehamilan berikutnya akan dilakukan tindakan operasi pengikatan mulut rahim.
● Untuk boleh hamil kembali setelah mengalami keguguran, umumnya dokter akan menganjurkan 3-6 bulan ke depan. Hal ini lebih disebabkan, bagi seorang ibu, untuk hamil kembali, ia memerlukan kesiapan fisik dan mental. Apalagi setelah kehilangan calon bayinya yang tentu saja akan meninggalkan kesedihan.
● Jadi, kehamilan memang memerlukan dua faktor, yaitu sehat secara fisik dan sehat pula psikisnya. Di sisi lain, diperlukan pula dukungan dari orang-orang terdekat seperti suami atau orangtua.

PEMULIHAN

• Berhenti menyalahkan diri sendiri. Dan, pahamilah bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengekpresikan perasaannya. Jadi jangan mudah tersinggung, sekali lagi…ini semua bukan salah anda atau siapapun, tetapi memang sudah jalan dari Yang Kuasa.
● Jangan terlalu memaksakan diri, karena pada dasarnya proses pemulihan tersebut memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi wajar bila anda masih sulit menerimanya, tapi…jangan biarkan semua itu terus berlarut-larut.
• Ambillah liburan, lupakan sejenak rutinitas pekerjaan anda.
• Jangan menutup diri dari lingkungan, biasakan diri anda untuk teta
• Mintalah dukungan dari orang-orang terdekat, terutama suami dan anggota keluarga lainnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Pengalaman kami, keguguran bisa juga disebabkan oleh infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes).

Silakan kunjungi website kami di www.spesialis-torch.com