Minggu, Februari 03, 2008

Manajemen ASI bagi Ibu Bekerja

Seringkali ibu-ibu bekerja mengalami dilema antara ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan memberikan susu formula. Dengan alasan yang klasik ibu-ibu bekerja memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya.

Disini diuraikan mengenai bagaimana kita dapat mengelola ASI dengan berbagai jenis alat bantu. Dengan sedikit bersusah payah kelak ibu dan anak dapat memperoleh manfaat yang besar.

Memeras ASI bermanfaat untuk:
- memberikan makan BBLR
- menghilangkan bendungan
- menjaga pasokan ASI saat ibu sakit
- meninggalkan ASI untuk bayi
- saat ibu pergi atau bekerja
- menghilangkan rembesan ASI


A. Memeras ASI dengan tangan

Semua ibu harus belajar memeras ASI. Ibu dapat mulai belajar selama kehamilan dan dapat menerapkannya segera setelah melahirkan. Memeras dengan tangan tidak memerlukan alat bantu sehingga seorang wanita dapat melakukannya dimana saja dan kapan saja. Memeras dengan tangan mudah dilakukan bila payudara lunak. Lebih sulit lagi bila payudara sangat terbendung dan nyeri.

B. Cara memeras ASI dengan tangan

Siapkan cangkir, gelas atau mangkuk yang sangat bersih. Cuci dengan air sabun dan keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI, buang air dari cangkir.

Cuci tangan dengan seksama
Letakkan cangkir di meja atau pegang dengan satu tangan lain untuk menampung ASIP.
Badan condong ke depan dan sangga payudara dengan tangan
Letakkan ibu jari sekitar areola di atas puting susu dan jari telunjuk pada areola di bawah puting susu.
Pijat ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada.
Sekarang pijat areola di belakang puting susu di antara jari dan ibu jari. Ibu harus memijat sinus laktiferus di bawah areola.
Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada mulanya tidak ada ASI yang keluar, tetapi setelah diperas beberapa kali, ASI mulai menetes. ASI bisa juga memancar bila refleks pengeluaran aktif.
Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar yakin ASI diperas dari semua segmen payudara.
Jangan memijat puting susu itu sendiri. Jangan menggerakkan jari sepanjang puting susu.
Menekan atau menarik puting susu tidak dapat memeras ASI. Ini merupakan hal yang sama terjadi bila bayi mengisap dari puting susu saja.

* Memeras ASI untuk BBLR atau bayi sakit
Ibu harus memeras sebanyak mungkin ASI setiap kali bayi perlu disusui. Bagi BBLR adalah 8 kali atau lebih sehari.
Penting untuk memeras sesering dan sebanyak mungkin untuk mempertahankan pasokan ASI. Bila ibu memeras ASI lebih banyak daripada yang diperlukan bayi, ASIP dapat diberikan bagi bayi lain yang ibunya tidak dapat memeras cukup, atau berikan pada BBLR yang ibunya belum keluar ASI.

* Untuk mempertahankan pasokan ASI saat ibu atau bayi sakit
Ibu harus memeras ASI sebanyak dan sesering mungkin yang diinginkan bayi. Berikan pada bayi bila mungkin.

* Menghilangkan bendungan
Peraslah sesering dan sebanyak mungkin yang diperlukan agar payudara tetap nyaman dan menjaga kelenturan puting susu bagi isapan bayi. Beberapa ibu mungkin perlu memeras setiap kali sebelum menyusui. Pada ibu yang lain mungkin hanya perlu memeras satu atau dua kali sehari. Beberapa ibu mendapatkan bahwa kompres hangat atau pijatan lembut membantu ASI mengalir.

* Menghilangkan penetesan ASI
Memeras ASI cukup banyak untuk mengurangi tekanan pada payudara. Tidak perlu untuk memeras ASI banyak sekali.

C. Pompa listrik
Pompa listrik ASI lebih efisien dan cocok bagi pemakaian di rumah sakit. Tetapi, semua pompa mudah membawa infeksi. Hal ini sangat berbahaya bila lebih
dari satu ibu menggunakan pompa yang sama.

D. Cara botol hangat
Ini merupakan teknik yang bermanfaat untuk menghilangkan bendungan, terutama bila payudara sangat nyeri dan puting susu tegang.

Cara menggunakan teknik botol hangat adalah:
- Cari botol besar (misalnya berukuran 1 liter, 700 ml, atau 3 liter) dengan leher lebar (bila mungkin).
- Mintalah keluarga untuk memanaskan sejumlah air dan isilah botol dengan air panas. Biarkan beberapa menit, untuk menghangatkan kaca botol.
- Bungkus botol dengan kain dan buang air panas.
- Dinginkan leher botol dan masukkan ke dalam puting susu sampai menyentuh kulit di sekelilingnya dengan ketat.
- Pegang kuat botol tersebut, setelah beberapa menit botol mendingin dan menimbulkan isapan lembut maka akan menarik puting susu.
- Rasa hangat membantu refleks pengeluaran, dan ASI mulai mengalir dan mengisap botol. Kadang-kadang bila wanita pertama kali merasa isapan ini, ia akan kaget dan menarik botol.
Sehingga harus ditaruh lagi air panas dalam botol dan mulai kembali.
- Setelah beberapa saat, nyeri pada payudara berkurang dan memeras dengan tangan atau isapan sudah bisa dilakukan.

(sumber Menolong Ibu Menyusui, F. Savage King)

Tidak ada komentar: