Jangan Sampai Kena Tetanus!
Infeksi ini sebenarnya cukup berbahaya, karena janin Anda bisa ikut-ikutan jadi “korban”. Sejauh mana vaksinasi bisa membantu?
Penyakit tetanus adalah infeksi berbahaya yang mempengaruhi sistem urat saraf dan otot. Dan ternyata, luka menjadi media “ideal” masuknya kuman penyakit tetanus.
Sebenarnya, apa penyebab infeksi ini?
Biang keladinya adalah bakteri Klostridium tetani yang memproduksi racun (toksin), yakni tetanospamin . Toksin ini lalu menempel pada saraf di area luka, kemudian dibawa oleh darah ke sistem saraf otak dan saraf tulang belakang. Akibatnya, terjadi gangguan pada aktivitas urat saraf.
Lewat luka apa bakteri akan masuk?
Luka apa pun. Misalnya, luka tusuk atau luka sayat yang dalam, luka bakar, luka garuk, dan sebagainya.
Berapa lama masa inkubasinya?
Masa inkubasi atau masa dari saat penyebab penyakit masuk di tubuh (saat penularan) sampai ke timbulnya penyakit ini cukup bervariasi. Meski begitu, umumnya akan berlangsung 3–21 hari.
Adakah gejalanya?
Ada. Biasanya diawali dengan kejang otot rahang (kejang mulut), timbul pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. Setelah itu, otot perut, lengan atas, dan paha mengejang. Menelan pun jadi susah.
Apa akibatnya bagi ibu hamil?
Toksin yang dihasilkan kuman tetanus akan menyebabkan muka, leher dan tengkuknya kaku. Pada kehamilan muda, bisa saja ia mengalami keguguran.
Adakah efeknya terhadap janin?
Ada. Tumbuh kembang janin bisa tergangggu karena suplai nutrisi dan proses masuknya oksigen ke janin terganggu akibat dinding perut ibu kaku seperti papan. Selain itu, janin bisa juga tertular infeksi.
Tindakan apa yang harus dilakukan?
Untuk mengatasi kejang, ibu hamil akan dirawat di rumah sakit dalam ruang yang tenang, menghindari rangsangan, makan dan minum secukupnya, serta diobati infeksi sekundernya. Bisa jadi, daya tahan tubuhnya yang lemah membuatnya terserang infeksi lain, seperti radang paru. Kalau ini yang terjadi, radang paru juga harus diobati.
Perlukah ibu hamil divaksinasi TT?
Perlu, untuk tindakan pencegahan. Vaksinasi TT ( Tetanus Toxoid) dapat dilakukan pada kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan. Setelah itu, dilanjutkan empat minggu kemudian.
Bukankah vaksin TT sudah pernah diberikan ketika kecil?
Walau telah mendapat vaksinasi lengkap, setelah lebih dari 10 tahun, sebaiknya seorang wanita mendapatkan vaksinasi tambahan.
Adakah efeknya terhadap janin bila vaksinasi diberikan saat hamil?
Tidak ada! Vaksinasi aktif (pemberian vaksinasi lagi) justru akan merangsang pembentukan antibodi yang akan melewati plasenta sampai ke bayi. Jadi, meski ada luka, ia tetap bisa terhindar dari infeksi tetanus.
Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. I.P.G. Kayika, Sp.OG, Subbagian Ginekologi Sosial, Bagian Obstetri dan Ginekologi, FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Rabu, Februari 20, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Duuhh..artikelnya membantu bgt, tapi bisa nnaya dikit ga, aku baru semalem suntik TT 2, tapi hari ini, maaf (pantatku terasa gatal dan agak sedikit bengkak), bahaya ga sih, beneran adek bayi yg di dalem engga kenapa2 yha, kalo mama nya suntik TT??? terus, apakah effecny aemang gitu, gatal dan sedikit bengkak???
Maaf bu, aku sendiri waktu hamil tahun kemarin gak vaksin TT (dokterku gak ngomong apa2, waktu itu aku juga gak terlalu ngerti ttg hal ini) jadi gak tau gimana rasanya.. tapi kalau habis disuntik memang biasanya agak gatal & bengkak kan, harusnya sih normal2 aja ya..
Posting Komentar