Bukannya ingin menakut-nakuti Anda yang saat ini tengah menanti kelahiran sang buah hati, tetapi hanya ingin menyampaikan fakta yang dialami oleh semua ibu yang pernah melahirkan (dan mungkin tak lama lagi akan Anda alami?).
Perut Kendur
Selama kurang lebih 40 minggu, otot-otot perut mengembang untuk mengakomodasi janin yang tumbuh dalam rahim Anda. Setelah bayi lahir, ukuran perut Anda akan mengecil meskipun masih tampak besar /menggembung. Kelebihan berat badan ketika hamil akan lebih cepat turun jika Anda menyusui, tetapi timbunan lemak di daerah perut masih tebal. Sekalipun misalnya berat badan Anda telah kembali ke berat ideal, belum tentu perut Anda kembali singset dan rata seperti kondisi sebelum hamil.
Apa yang bisa dilakukan? :
Lakukan latihan bagian perut secepatnya setelah melahirkan. Tetapi bukan sembarang latihan atau sit-up, lho!, melainkan dengan melakukan senam nifas.
Jika anda melahirkan secara normal dan menurut dokter kondisi Anda secara keseluruhan baik, Anda bisa melakukan senam nifas ini 1 hari setelah melahirkan. Bagi ibu yang melahirkan secara Caesar, tentu harus menunggu lebih lama sebelum mulai berolah tubuh. Sebab luka bekas operasi di perut memerlukan waktu penyembuhan yang cukup lama. Selain melatih otot-otot perut, senam nifas juga bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah di seluruh tubuh, melatih otot pantat, otot dada dan otot panggul, serta untuk memperbaiki sikap tubuh.
Setelah masa nifas selesai, anda dapat meningkatkan intensitas latihan. Sebenarnya, untuk melatih otot-otot perut tidak melulu harus dengan melakukan latihan khusus abdominal. Naik sepeda atau bahkan melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti mengepel lantai, juga dapat mengencangkan otot-otot perut.
Stretch Marks
Kebanyakan perempuan yang hamil memiliki tanda-tanda peregangan di perutnya. Tanda-tanda ini biasa disebut dengan stretch marks. Kulit pada perut mulai meregang pada usia kehamilan 28 minggu. Peregangan ini dimungkinkan karena adanya collagen, yaitu jaringan-jaringan elastis yang membentuk kulit. Tetapi peregangan tersebut, lama-lama menyebabkan ikatan-ikatan collagen putus, sehingga timbullah stretch marks. Pada perempuan hamil, stretch marks juga bisa muncul di payudara, paha dan pantat(selain di perut). Banyak sedikitnya stretch marks yang timbul, salah satunya memang dipengaruhi oleh faktor genetis (elastisitas kulit). Stretch marks, sayangnya, akan tetap ada setelah anda melahirkan.
Apa yang bisa dilakukan? :
Ada hal yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil untuk mengontrol munculnya stretch marks agar tidak semakin banyak, yaitu dengan mencapai kenaikan berat badan yang ideal. Tentu saja, usaha anda untuk mengendalikan kenaikan berat badan jangan sampai mengorbankan kebutuhan nutrisi bayi yang sedang anda kandung. Anda dapat mengusapkan body lotion, minyak zaitun atau baby oil ke seluruh bagian perut, bagian dalam paha, bagian bawah pantat dan bagian bawah payudara, untuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit sehingga, paling tidak, mengurangi rasa gatal akibat peregangan.
Setelah melahirkan, anda dapat menggunakan krim khusus untuk “memperhalus” penampakan stretch marks agar tidak tampak seperti kulit jeruk (berkerut-kerut).
Tetapi krim tidak dapat sama sekali menghilangkan stretch marks dan membuat kulit anda mulus seperti kondisi sebelum hamil. Mungkin hanya operasi plastik yang bisa!. Saat ini ada pula terapi yang lebih efektif untuk menstimulasi pembentukan collagen ada bagian kulit yang “rusak” (telah meregang), yaitu dengan menggunakan energi RF (Radio Frequency). Tapi prosedur ini harus dilakukan oleh ahli bedah plastik, dermatologis atau dokter spesialis estetika. Tetapi di atas semua itu yang paling penting adalah sikap positif anda terhadap tubuh anda sendiri. Cintailah stretch marks anda, dan anggap itu sebagai souvenir dari masa kehamilan anda yang indah.
Payudara Kendur
Semasa kehamilan, ukuran payudara membesar karena bertambahnya saluran-saluran air susu, sebagai persiapan laktasi. Sekitar 3 hari setelah melahirkan, ukuran payudara akan semakin besar karena penuh dengan ASI. Ketika proses menyusui sudah berjalan dengan teratur dan tubuh ibu mulai dapat meyesuaikan produksi ASI dengan kebutuhan bayi, ukuran payudara ibu akan mengecil dan tampak “normal”. Tetapi sebagian ibu/perempuan, payudaranya jadi mengecil atau tampak kendor setelah menyapih anaknya. Perubahan bentuk payudara ini tidak disebabkan oleh proses meyusui, tetapi lebih merupakan konsekuensi dari kehamilan. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa selama hamil, di dalam payudara ibu terbentuk saluran-saluran air susu yang baru. Kelenjar-kelenjar baru ini menggantikan lemak asli dalam payudara ibu. Jadi ketika sudah tidak ada lagi air susu di dalam saluran/kelenjar tersebut, payudara jadi tampak “kurang” berisi alias kendur.
Apa yang bisa dilakukan? :
Memilih BH yang tepat dan rajin menggunakan BH selama hamil maupun menyusui dapat menjaga bentuk payudara. Tetapi jika anda sudah melakukan hal yang benar, dan payudara anda masih tampak agak “kendor” setelah menyapih, tidak perlu terlalu dipikirkan. Itulah gunanya ada push-up bra!. Tanamkan di pikiran anda bahwa buah hati anda telah mendapatkan makanan terbaik untuk tumbuh kembangnya.
Kebocoran Urin
Banyak perempuan yang setelah atau pernah melahirkan, mengalami kesulitan menahan keluarnya urin. Belum sampai ke toilet, urin sudah keluar. Kebocoran urin ini juga terjadi ketika batuk atau tertawa. Meskipun mungkin urin yang keluar tidak banyak, yang jelas pasti jika mengalami hal ini anda akan merasa tidak nyaman.
Kondisi ini terjadi karena selama hamil, hormon kehamilan (progesterone) melembutkan sendi-sendi dan ligamen-ligamen, termasuk otot-otot dasar panggul sebagai persiapan tubuh untuk melahirkan. Tekanan rahim yang semakin membesar juga ikut melemahkan otot dasar panggul, akibatnya perempuan hamil sering buang air kecil dan bahkan kesulitan menahan keluarnya urin, merasa tidak nyaman atau sedikit nyeri pada panggul. Setelah melahirkan, kondisi tersebut masih berlangsung karena otot-otot dasar panggul memerlukan waktu untuk pulih dan menjadi kuat kembali.
Apa yang bisa dilakukan?
Solusi untuk sementara waktu adalah mengenakan pads pada celana dalam. Selain dapat
mengurangi ketidaknyamanan, ini juga demi kepraktisan karena anda tinggal mengganti pads tersebut jika basah. Tetapi yang pasti anda harus melatih otot-otot panggul supaya lekas kuat kembali. Latihan khusus untuk menguatkan otot dasar panggul dikenal dengan latihan Kegel. Bagi perempuan, latihan Kegel ini sangat penting dilakukan baik sebelum kehamilan, selama hamil maupun setelah melahirkan. Dengan melakukan latihan Kegel sebanyak 3-4set (10 kontraksi per set dan tahan 10 detik untuk tiap kontraksi) setiap harinya akan menguatkan dan mengencangkan otot-otot dasar panggul anda.
Gairah Seks Menurun
Meskipun dokter telah menyatakan “aman” bagi anda untuk berhubungan sex segera setelah masa nifas berakhir (6 minggu setelah melahirkan), tetapi ternyata libido anda berkata lain. Rasanya seks hanya sekedar kata saja bagi anda saat ini.
Apa yang bisa dilakukan?:
Tenang, anda tidak sendiri. Banyak ibu-ibu yang juga merasakan hal yang sama pasca melahirkan. Coba lah untuk tidak terlalu memikirkannya, bisa-bisa nanti anda stress sendiri. Mengurus bayi dan rumah tangga memang pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran, kok!. Ditambah lagi, tubuh anda belum pulih 100%. Minta pengertian suami, dan jangan sungkan-sungkan meminta bantuannya untuk mengerjakan beberapa tugas rumah tangga atau mengurus si kecil, sehingga anda ada sedikit ekstra waktu untuk berisitirahat. Dengan tubuh yang segar dan pikiran yang tenang, siapa tahu libido anda akan kembali lebih cepat dari yang anda kira…….!
Love and Appreciate Your Body
Sama sekali tidak ada salahnya bila Anda berupaya untuk ‘mengoreksi’ perubahan tersebut. Asalkan upaya yang Anda lakukan tidak membahayakan kesehatan Anda sendiri ataupun merugikan keluarga Anda. Adalah hukum alam yang mengatur perubahan tubuh anda. Yang terpenting, cintai dan hargailah tubuh Anda!. After all, tubuh Anda telah sangat berjasa memberikan yang terbaik bagi buah hati Anda.
Minggu, Februari 03, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar