Kalau masih banyak minuman yang sehat dan alami, kenapa mengonsumsi minuman yang sama sekali tak memberi manfaat? Bahkan, dampak negatifnya pada kehamilan pun mesti diwaspadai.
Minuman yang paling baik dikonsumsi ibu hamil memang air putih matang yang jelas-jelas sehat/higienis. Sayangnya, papar dr. Hj. Hasnah Siregar Sp.OG.,
cukup banyak ibu hamil yang kurang menaruh peduli air yang diminumnya.
Minuman apa saja sih yang sebaiknya dihindari jika tengah berbadan dua?
Berikut beberapa di antaranya disertai alasan medisnya.
Yang Dianjurkan:
* Susu
Bukan rahasia lagi kalau jenis minuman yang satu ini memang paling menyehatkan. Karena memiliki begitu banyak kandungan vitamin dan mineral penting yang diperlukan tubuh, tak berlebihan bila susu merupakan penyempurna dari 4 sumber makanan sehat. Bagi ibu hamil, susu berperan membantu proses penulangan si kecil sekaligus menjaga ibu dari kemungkinan proses pengeroposan tulang.
* Jus Buah
Jus buah memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, yang amat baik untuk penyerapan zat besi. Sari buah asli ini sebaiknya dikonsumi ibu hamil setiap hari sekurang-kurangnya segelas per hari. Terlebih kalau si ibu hamil termasuk orang yang ogah menyantap sayur-sayuran dan buah-buahan.
Akan tetapi tidak semua jenis buah-buahan baik untuk kesehatan tubuh. Di antaranya durian yang banyak mengandung gas dan justru tidak baik buat ibu
hamil. Belum lagi bila dicampur dengan gula buatan.
* Air Kelapa
Air kelapa banyak diyakini bisa membuat bayi yang dikandung berkulit putih dan kepalanya bersih dari kerak kepala. "Air kelapa boleh-boleh saja diminum ibu hamil, akan tetapi jangan terlampau banyak. Soalnya, air kelapa mengandung kalium yang cukup tinggi. Nah, kalau kebanyakan, perut ibu akan kembung dan akhirnya jadi serbasalah, malas makan dan minum, susah bergerak, napasnya sesak dan susah tidur. Apa jadinya kalau ibu hamil menjalani rutinitasnya dengan kondisi seperti itu," ujar Hasnah.
Ia pun mengingatkan, selain memperhatikan jenis minuman tadi, jangan lupa juga mencermati porsinya. Kecukupan kebutuhan cairan sebanyak 8-12 gelas
per hari haruslah dipenuhi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti gangguan ginjal, infeksi kandung kemih, bahkan kondisi dehidrasi sekalipun jarang terjadi.
Yang Tidak Dianjurkan:
* Kopi
Kopi mengandung kafein yang akan cepat diserap oleh tubuh guna merangsang sistem saraf pusat dan membuatnya terjaga. Namun, kandungan zat ini dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, disamping bisa menyebabkan iritasi lambung. Kafein pun bersifat diuretik atau membuat yang bersangkutan jadi sering buang air kecil. Akibatnya, bukan mustahil vitamin B dan vitamin C yang larut dalam air ikut terbuang dalam air seni, terutama vitamin B6 dan B12.
Tak heran kalau kebiasaan mengonsumsi bahan-bahan yang bersifat diuretik akhirnya mengurangi jumlah mineral penting semisal kalium, kalsium, dan
magnesium dalam tubuh. Kondisi ini berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh. Padahal keseimbangan elektrolit tubuh berfungsi menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik.
Makanya Hasnah menyarankan agar ibu hamil tak lagi menikmati kopi. "Minuman yang mengandung kafein saja tidak baik bagi ibu hamil. Nah, yang namanya kopi pasti bukan lagi mengandung kafein, tapi benar-benar kafein seutuhnya." Penyebab anak-anak sulit tidur diduga karena sewaktu masih dalam kandungan, si ibu gemar minum kopi. Selain itu, kopi juga merupakan pencetus stres.
* Teh
Kendati memiliki kandungan kafein seperti kopi, teh masih memiliki manfaat positif. Pertama, kandungan teh merupakan zat antioksidan, yakni zat yang mencegah terjadinya oksidasi dalam tubuh. Oksidasi akan mengakibatkan kerusakan sel. Dengan kata lain, teh boleh dinikmati perempuan yang tidak
hamil karena mampu menangkal terjadinya kerusakan sel.
* Softdrink
Minuman jenis ini dicurigai mengandung soda, zat-zat kimia dan kafein. Kalorinya yang tinggi membuat perut cepat kenyang, sehingga cenderung akan mengurangi asupan gizi yang penting bagi kesehatan ibu hamil maupun tumbuh kembang janinnya.
* Minuman Beralkohol
Berapa persen pun kandungan alkoholnya dan bagaimanapun proses pembuatan alkohol tersebut, selama hamil minuman beralkohol mutlak dijauhi. Pasalnya, menjauhi minuman beralkohol berarti mengurangi risiko memiliki bayi dengan cacat lahir. Minuman beralkohol pun termasuk minuman "kosong" yang hanya mengandung energi tanpa kandungan zat-zat gizi sekaligus bersifat diuretik. Untuk mengolah alkohol dalam tubuh dibutuhkan vitamin B1 dan niacin dalam jumlah banyak. Nah, karena kedua vitamin penting ini terkuras untuk mencerna alkohol, pencernaan sumber asupan karbohidrat jadi terganggu, hingga kadar gula darah menurun drastis. Akibat selanjutnya, muncul gejala pandangan kabur, mual, berkeringat, sakit kepala, dan mengganggu penyerapan zat besi. Padahal, ibu hamil cenderung mengalami anemia. Sangat rugi kan?
* Minuman Instan
Yang masuk kategori ini adalah aneka minuman siap minum dalam kemasan. Kalau terbuat dari sari buah asli tentu tak dianjurkan untuk dijauhi. Namun
sering komposisi utamanya adalah "sari buah" yang kemungkinan besar bukan berasal dari bahan-bahan alami alias berkemungkinan mengandung unsur-unsur kimia yang bisa membahayakan kehamilan. Belum lagi kandungan kadar gula sangat tinggi yang membutuhkan suplai vitamin B6 atau B12 untuk mencerna gula tersebut. Semakin terkuras vitamin B, fungsi sistem syaraf bakal kian terganggu. Pada giliran berikutnya, akan muncul gejala berupa kelelahan yang amat sangat dan mudah terusik seperti saat stres.
* Minuman Suplemen
Minuman suplemen yang banyak diklaim bisa menambah tenaga maupun memompa semangat dan meningkatkan stamina, sebaiknya juga dijauhi ibu hamil. Baik minuman dalam kemasan botol ataupun bubuk dalam sachet yang banyak dijual di pasaran. Pasalnya, minuman jenis ini memiliki kandungan mineral yang terlalu tinggi. Bukan cuma itu. Minuman semacam ini dipastikan mengandung bahan pengawet maupun bahan-bahan kimia tertentu sebagai campurannya agar bisa memenuhi fungsinya untuk meningkatkan kemampuan tubuh secara instan. Kalaupun membutuhkan vitamin dan mineral tertentu, tetaplah dalam pengawasan dokter. Karena perbedaan komposisinya, suplemen yang cocok dikonsumi seseorang belum tentu cocok dan baik bagi kita.
Sederet Dampak Merugikan
Hasnah lantas menjelaskan bahwa kehamilan trimester pertama boleh dibilang merupakan masa kehamilan yang paling rawan. Soalnya, saat inilah sel-sel tubuh secara keseluruhan tengah terbentuk. Makanya tak berlebihan bila di trimester ini ibu harus benar-benar menjaga kondisi tubuhnya, termasuk tidak sembarangan mengonsumsi minuman yang mengandung soda, alkohol dan zat-zat kimia berbahaya seperti zat pengawet dan zat pewarna.
Inilah beberapa dampak merugikan yang mungkin muncul akibat mengonsumsi zat-zat teratogenik (bersifat racun):
- Mengganggu metabolisme tubuh ibu.
- Mengganggu pembelahan dan perkembangan sel-sel tubuh janin, yang ujung-ujungnya memperbesar peluang cacat ataupun mengalami kelainan, baik fisik maupun mental. Sayangnya, sampai sekarang belum ada penelitian zat-zat tersebut seberapa fatal dampak buruknya dan bagian tubuh mana saja yang menjadi sasaran, baik dalam diri ibu maupun janin.
- Pertumbuhan bayi dalam kandungan bisa terhambat alias terjadi IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) .
- Karena pertumbuhannya terhambat atau lebih lambat dibanding janin seusianya, otomatis perkembangannya secara keseluruhan pun jadi terhambat.
Salah satunya adalah perkembangan otak yang jelas akan berimbas pada terganggunya fungsi organ-organ tubuh lain.
Minggu, Februari 03, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar