Ingin gigi si kecil sehat dan cemerlang? Keterlibatan Anda sejak dini sangat berperan.
Merawat gigi bayi memang gampang-gampang susah. Baru mau muncul saja, biasanya bayi sudah rewel. Kalau kita tak tahu penyebabnya, bisa jadi bingung menghadapinya. Tapi, urusan gigi si kecil tak sebatas meredam kerewelannya. Anda juga perlu merawat gigi dan gusinya sejak dini.
Awal munculnya bervariasi
Kapan gigi pertama si kecil akan muncul, memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, pada mulai umur 6 bulan, gigi bayi sudah mulai kelihatan. Tapi, bisa saja ketika baru lahir, di gusinya sudah tampak garis putih tanda hampir munculnya gigi pertama. Atau malahan, setelah ulang tahun pertamanya lewat, gusinya masih ‘bersih’; belum ada tanda-tanda giginya akan muncul.
Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap pada usia 3–3,5 tahun. Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut, akan tanggal satu demi satu, untuk kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.
Asal tahu saja, gigi susu mempunyai fungsi istimewa yang tidak dimiliki gigi tetap. Yaitu, sebagai penuntun penunjuk arah tumbuhnya gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempat yang sesuai. Selain itu, gigi susu juga menjaga pertumbuhan lengkung rahang, sehingga susunan gigi jadi teratur.
Dari gigi susu ke gigi tetap
Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia 6 tahun, dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun. Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului oleh goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu; biasanya dimulai dari gigi seri tengah, depan, dan bawah.
Sementara terjadi pergantian gigi seri, terjadi juga pertumbuhan gigi geraham besar tetap pertama. Gigi geraham besar ini bukanlah gigi pengganti. Gigi ini langsung muncul pada deretan paling belakang gigi susu, baik pada rahang atas maupun rahang bawah.
Jadi, jangan keliru, ya! Gigi geraham besar pertama dan gigi geraham besar lainnya tumbuh tidak menggantikan gigi susu. Sedangkan gigi lainnya, seperti gigi seri (incisivus), taring (caninus) dan geraham kecil (premolar), akan tumbuh menggantikan gigi susu.
Kapan mulai sikat gigi?
Yang jelas, sebelum gigi susu tampak pun, perawatan gusi sudah harus dimulai, dan sebaiknya dilakukan secara rutin. Karena, jika tak hati-hati menjaga gusi dan gigi si kecil, bukan tak mungkin bisa muncul sindroma botol bayi (simak boks: Awas, Sindroma Botol Bayi!).
Beberapa hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan Anda saat merawat gusi dan gigi si kecil.
• Bersihkan gusi dengan kapas bertangkai (cotton buds), atau dengan membungkus telunjuk yang memakai sehelai saputangan tipis atau kain kassa steril yang dibasahi dengan air matang. Bisa juga menggunakan sikat gigi khusus yang tersedia, mulai dari sikat gigi berbentuk dot karet, sikat gigi bulu karet, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ibu.
• Jika gigi baru tumbuh 2 atau 4, bersihkan dengan kain.
• Jika gigi sudah tumbuh lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan kode ukuran P20, atau yang berbulu karet.
• Awalnya, gunakan saja air matang untuk berkumur, tanpa pasta gigi. Jika dia sudah bisa berkumur dan membuang air kumurnya, baru gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Usahakan flourida jangan sampai tertelan. Lebih baik gunakan pasta gigi anak-anak, dan berikan secukupnya.
• Libatkan anak setelah ia mampu memegang sikat gigi pada usia 18 –24 bulan. Duduk atau berdirilah bersama si kecil di depan kaca. Dari belakang si kecil, Anda bisa memegang sikat gigi dan menggosok giginya, sementara tangan yang sebelah lagi memegang badan atau dagu si kecil.
Satu hal yang perlu juga Anda lakukan adalah mengajak si kecil bicara selama kegiatan menyikat gigi berlangsung. Dia akan menikmati acara ritualnya ini dalam suasana yang menyenangkan. Lambat laun dia akan merasakan betapa pentingnya menyikat gigi setiap hari.
Atur strategi
Tidak sulit mengajarkan si kecil bagaimana menyikat gigi dengan benar. Beri contoh saja, berikut penjelasannya. Bila perlu, lakukanlah dengan bersenandung atau dengan kata-kata berirama.
Tunjukkan bagaimana:
• Menggosok dengan bentuk lingkaran-lingkaran kecil di gigi dan gusinya.
• Menggosok ke depan dan belakang di permukaan gigi yang biasa digunakan untuk menggigit.
• Menggosok seluruh sudut gigi, di bagian depan, bagian belakang, gusi, juga lidahnya.
Setelah beberapa detik, berilah kesempatan buat si kecil untuk mencobanya. Jika dia sudah selesai, berikan pujian. Anda dapat mengulanginya bilamana perlu. Siapkan waktu untuk menggosok gigi ini paling tidak dua menit.
Saatnya ke dokter gigi
Munculnya gigi-geligi si kecil, berarti Anda sudah mulai harus memperkenalkannya sosok dokter gigi. Tujuannya, agar ia terbiasa memeriksakan gigi sejak dini. Jadi, bawalah si kecil ke dokter gigi sekitar enam bulan setelah gigi pertamanya muncul. Atau, ketika si kecil berusia sekitar satu tahun.
Doker gigi akan menjelaskan lebih detil mengenai perawatan gigi si kecil. Apabila ada pertumbuhan gigi yang belum sempurna, biasanya dokter gigi juga akan membuatkan foto rontgent (X-ray) panoramic. Melalui foto ini, Anda dapat melihat pertumbuhan gigi dan rahangnya.
Dengan ke dokter gigi, si kecil juga diperkenalkan alat-alat untuk periksa gigi. Tak perlu khawatir si kecil menangis, karena untuk membersihkan giginya akan digunakan sikat gigi kecil (brush low speed).
Nah, selamat merawat gigi si kecil!
Retno Wahab Supriyadi
Konsultasi ilmiah: drg. Jusuf Kristanto, M.Kes, Kepala Litbang Jurusan Kesehatan Gigi, Politeknik Kesehatan Jakarta I, Departemen Kesehatan.
Minggu, September 14, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar