Selasa, April 08, 2008

Pola Asuh yang Sesuai dengan Karakter Anak

Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang seorang anak. Bukan hanya jasmani, melainkan juga jiwa dan kehidupan sosialnya. Salah asuh, salah asah, dan salah asih bisa buruk akibatnya. Pola pengasuhan yang tepat bagi si kecil akan mempengaruhi kehidupannya kelak.

Pemberian asah, asih, dan asuh yang tepat dapat mempengaruhi karakter anak. Asah adalah stimulasi yang diberikan. Asih adalah kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Sedangkan asuh adalah kecukupan sandang, pangan, papan, dan kesehatan dasar yang diperoleh oleh anak.

Tipe karakter anak menurut Krisnamurti, dalam acara talkshow yang diadakan oleh DANCOW Parenting Center dan Delta Radio 99,1 FM , berhubungan dengan kelima indera yang dimiliki oleh anak, yakni:
- Tipe visual, yakni anak yang banyak belajar dari melihat
- Tipe mendengar, yakni anak yang banyak belajar dari indera pendengaran
- Tipe mencium, yakni anak yang banyak belajar dari indera penciuman
- Tipe menyentuh, yakni anak yang banyak belajar dari indera perabaan
- Tipe mengecap, yakni anak yang banyak belajar dari indera pengecapannya

Berdasar tipe-tipe tersebut, maka yang paling tepat bagi orang tua untuk mengenal karakter anak sedini mungkin adalah dengan cara mengamati dari indera yang mana yang paling dominan yang dimiliki oleh si kecil. Ikuti saja dengan pola karakter yang telah dimiliki oleh si kecil.

Adakah hubungan karakter anak dengan makan?
Menurut ibu Ririen, praktisi Gizi dari NestlĂ© Indonesia, ternyata ada, misalnya anak makan dapat diamati, ada yang suka menikmati dengan melihat warna-warni makanan, ada yang suka mencium makanan lebih dahulu. Kemungkinan juga ada anak yang suka mengulum makanan lebih lama misal dengan ”di-emut”.

Bagaimana cara mudah untuk mengetahui anak yang cukup makannya dan telah tumbuh normal sesuai dengan usianya?
Ibu Ririen menjelaskan selain memakai kartu grafik pertumbuhan (Kartu Menuju Sehat/KMS) yang dapat diperoleh dari rumah-sakit/ dokter, bisa juga mengukur melalui “Normalnya anak usia 1 tahun berat badannya adalah 3 kali berat lahirnya. Tahun berikutnya berat badan mesti bertambah antara 2 sampai 3 kg sampai masa akil balik”. Singkat kata anak sehat cukup gizi, bertambah usia bertambah tinggi dan berat, tentu saja yang proporsional dan sesuai dengan usianya.

Selain dengan mengkonsumsi aneka ragam makanan bergizi seimbang (sesuai kebutuhan), diingatkan juga bila anak tidak minum susu maka untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya anak harus makan 5 kg nasi atau 2,5 kg steak. Bila kebiasaan minum susu distop ketika usia anak 5 tahun, kebutuhan kalsium menjadi tidak tercukupi, maka kalsium yang tersimpan dalam tubuh dalam hal ini tulang, akan diambil tubuh untuk memenuhi kebutuhan kadar kalsium darah. Bila ini sering berlangsung atau terus menerus terjadi, akan mempengaruhi pertumbuhan tulang anak juga kepadatannya.

Dalam talk show ini ada pertanyaan tentang bagaimana mengatasi anak pendiam usia 6 tahun tapi sulit makan sayur dan gemar minum susu sampai dengan botol sampai 10 botol per hari? Dijelaskan oleh Ibu Ririen, bahwa anak tertentu memiliki kepuasan dalam menghisap yang lebih besar. Kurangi jumlah dan frekuensi minum susunya paling banyak 3-4 gelas sehari. Selama berat badan dan tingginya normal biarkan anak "belajar lapar" agar dapat menikmati makanan keluarga.

Tentang anak yang tidak mau makan sayur, siasati dengan memberi contoh bahwa makan sayur itu enak. Bagi anak tipe belajar dengan pendengaran, makanlah sayuran di samping telinga anak, suara kecapan makan dan sayur yang dikunyah, sering dapat menimbulkan selera makan anak. Anak yang suka belajar dengan indera penglihatan, sajikan dengan sayuran warna-warni. Atau gantilah porsi sayur dengan menambah porsi buah-buahan bila memang anak lebih suka buah.

Sementara Ibu Ririen juga mengatakan bahwa orang tua hendaknya mencari penyebab bila anak tidak mau makan. Berikut adalah tips yang dapat dilakukan bila si Kecil sulit makan:

- Biarkan anak belajar lapar, karena bila anak merasa lapar maka anak akan mencari makanan
- Jangan buat makanan sebagai hukuman atau hadiah
- Ajaklah anak untuk makan bersama agar anak terbiasa dengan suasana makan
- Berikan makanan yang beraneka ragam setiap harinya dan berikan sesuai dengan kebutuhan
- Pujilah anak pada saat makan, sebaliknya jangan mencela
- Berikan susu sesuai dengan kebutuhan, namun jangan pernah menyelesaikan masalah makan dengan susu saja atau makanan cair
- Berikan suasana yang menyenangkan pada saat makan
- Jangan merasa bersalah bila melihat tinggi dan berat badan si Kecil tidak seperti anak orang lain, asalkan berat dan tinggi badan si Kecil sudah sesuai dengan usianya, maka cukuplah bagi kita untuk mengetahui bahwa apa yang kita berikan sudah sesuai

Nah Ibu, yang perlu kita ketahui adalah bahwa tugas mendidik anak dapat didelegasikan kepada orang lain, seperti guru, pengasuh atau pembantu. Namun, tanggung jawab mendidik anak tidak dapat didelegasikan kepada orang lain dan akan tetap menjadi tanggung jawab kita sebagai orang tua.

source : sahabatnestle
Ringkasan Radio Nutrition Talk Show DANCOW Parenting Center

Tidak ada komentar: