Kamis, Juni 04, 2009

Si Kecil Terlambat Bicara

Rabu, 3 Juni 2009 | 17:45 WIB

*KOMPAS.com* - Seorang ibu mengeluhkan buah hatinya yang berumur 20 bulan. Sejak bayi perkembangan Si Kecil normal. Orangtua, keluarga, termasuk pengasuhnya, banyak mengajaknya berbicara. Si Kecil mengerti semua intruksi yang diberikan, namun kemampuan bicaranya sebatas mengucapkan beberapa patah kata saja. Apakah ini berarti ia terlambat berbicara?

Berdasarkan penelitian di negara Barat, ada norma yang berlaku umum, yaitu antara usia 16–24 bulan anak-anak menguasai sekitar 50 kata dan terus meningkat sampai sekitar 400 kata; pada usia sekitar 2 tahun anak-anak lebih banyak menggunakan kalimat dua kata. Di sisi lain, dari pengalaman di lapangan, ada anak yang sudah mulai mengucapkan kata-kata tunggal pada usia 7 bulan, mampu menyebutkan kalimat yang terdiri atas dua kata pada usia sekitar 12 bulan; namun ada juga yang sampai usia 2 tahun baru bisa menyebutkan beberapa kata saja. Barulah beberapa bulan
setelah usia 2 tahun anak tersebut tiba-tiba bisa berbicara lancar dengan menggunakan kalimat-kalimat.

Berarti, sekalipun ada norma umum perkembangan bahasa/bicara untuk anak, pada kenyataannya tidak semua anak berkembang mengikuti norma tersebut. Ada yang lebih cepat perkembangannya, ada yang sedikit lebih lambat, dan ada yang mengalami keterlambatan perkembangan bahasa/bicara. Beberapa faktor ikut menentukan perkembangan seorang anak, seperti faktor genetik, tempo perkembangan, perangsangan lingkungan, dan lain-lain.

Bila buah hati Anda pada usia 20 bulan belum mampu berbicara, besar kemungkinan tidak lama lagi dia akan berbicara lebih banyak kata dan lambat-laun mampu bertutur dalam kalimat yang terdiri atas dua kata.
Mengapa demikian? Karena saat ini anak bisa diajak berinteraksi, mengerti percakapan/perintah -perintah sederhana, mampu mengucapkan beberapa kata tunggal. Sekalipun perkembangannya tidak terlalu cepat, namun tidak berarti mengalami keterlambatan perkembangan bicara. Keadaan yang perlu diwaspadai adalah kalau terjadi kemunduran perkembangan bahasa, misalnya saat terjadi interaksi dengan seseorang, anak sulit atau tidak mau memerhatikan lawan bicaranya, jumlah kata yang dia ucapkan makin sedikit, lebih suka menyendiri di antara teman-teman yang sedang asyik beraktivitas, padahal sebelumnya tidak menampakkan gejala tersebut.

Yang harus Anda lakukan adalah tetap mengajaknya bercakap-cakap.
Sesekali gunakan gambar-gambar untuk memperkenalkan benda dan kegiatan yang berlangsung di sekitarnya, atau bercerita dari buku cerita bergambar dengan sedikit tulisan di bawahnya. Berbicaralah dalam kalimat yang pendek, dan perlambat tempo percakapan. Berikan kesempatan pada anak untuk mengemukakan apa yang dia inginkan, tidak memburu-buru dia untuk cepat-cepat mengucapkan kata-kata.

Terlambatnya perkembangan bicara bisa terpengaruh akibat kehadiran adik, tetapi bisa juga tidak, bergantung pada seberapa besar lingkungan memperlakukan dia. Kalau dia tidak merasa terkucil akibat kehadiran adik, tetap mendapat perhatian dari orangtua dan keluarga besar maka tidak ada dampak yang berperan pada anak.

Narasumber: Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI, /Play Therapist/ dan Psikolog Lembaga Psikologi Terapan UI.

Tidak ada komentar: