Kamis, Januari 31, 2008

KAPAN GIGIKU TUMBUH?

Sampai usia 2 tahun anak punya 20 gigi susu.

Pertumbuhan gigi bayi sudah dimulai sejak dalam kandungan, tepatnya sejak janin berusia 4 minggu sampai bayi lahir. Pertumbuhan ini masih berlangsung di dalam rahang dan tak terlihat dari luar.

Proses munculnya gigi ke permukaan menembus gusi tidak bisa diukur lamanya.Sampai di mana posisinya pun hanya bisa dilihat dengan foto rontgen. Namun biasanya, gigi pertama muncul sejak usia sekitar 6 bulan sampai 12 bulan. Mula-mula yang tumbuh adalah mahkota gigi yang berwarna putih dengan lapisan luar emailnya, lalu berikutnya ada dentin, dan berikutnya lagi
adalah pulpa yang menjadi tempat saraf dan pembuluh darah. Paling akhir yaitu akar gigi.

Satu satu yang memengaruhi waktu kemunculan gigi adalah asupan kalsium selagi ibu hamil. Namun, tidak berarti ibu yang lebih banyak mengonsumsi kalsium akan melahirkan bayi dengan pertumbuhan gigi yang lebih cepat. Bagaimanapun juga, daya serap kalsium setiap janin berbeda-beda. Selain itu, asupan kalsium pun dibutuhkan oleh pembentukan dan pertumbuhan tulang.

DUH GATAL!

Pada setiap anak, gejala yang timbul saat tumbuh gigi berbeda-beda atau individual. Reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh dan ketahanan akan rasa sakit. Gejala umum yang ditemui antara lain :

* Gatal pada gusi

Ini paling sering dialami. Rasa gatal ini membuat anak sering menggigit benda yang dipegangnya. Untuk mengatasinya berikan biskuit bayi yang agak keras tapi akan hancur terkena air liur, sehingga tidak membahayakan. Atau bisa juga diberi mainan khusus bayi untuk digigit-gigit yang aman dari zat beracun.

* Rewel

Keadaan gatal pada gusi membuat bayi merasa tak nyaman. Akibatnya bayi yang baru tumbuh gigi hampir selalu rewel.

* Gusi tampak kemerahan

* Tidak nafsu makan

Perasaan tak enak di mulut karena tumbuh gigi bisa membuat anak malas makan atau mengunyah. Meski demikian anak tetap harus makan.

* Demam

Biasanya tidak sampai demam tinggi. Bila demamnya cukup tinggi, bawalah anak ke dokter untuk mengecek apakah demamnya memang disebabkan akan tumbuh gigi atau ada penyebab lain.

KOK BELUM KELUAR?

Umumnya, anak usia 1 tahun sudah punya 6-8 gigi susu dan menjadi lengkap yaitu 20 gigi pada usia 2 tahun. Jika setelah berusia lebih dari satu tahun gigi anak belum muncul, bawalah ia ke dokter gigi untuk memastikan kondisinya. Pemeriksaan foto rontgen memberi kepastian masalah ini. Dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan klinis mulut anak, apakah pada gusi
terlihat penonjolan-penonjol an yang merupakan tanda akan tumbuhnya gigi. Bila ada, akan ditunggu sampai beberapa minggu. Selama proses tersebut sebaiknya dilakukan kontrol secara periodik, satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan.

Bila hasil foto rontgen menunjukkan tidak terdapat benih gigi susu (agenesis gigi susu), maka sampai usia berapa pun tak akan terjadi erupsi.
Namun, bisa saja terjadi, meski gigi susu tidak tumbuh, tapi gigi tetapnya ada. Kalau benih gigi tetap pun tidak ada, maka harus dibuatkan gigi tetap tiruan. Penyebab terjadinya kelainan pertumbuhan ini, biasanya karena faktor genetik bukan akibat kekurangan zat gizi tertentu.

BARU LAHIR, EH, PUNYA GIGI

Erupsi gigi susu yang terjadi lebih dini termasuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Contohnya, bayi yang pada saat lahir sudah memiliki gigi (istilahnya gigi natal). Tumbuhnya tidak tentu, di bagian depan atas atau bawah tapi jarang di bagian belakang. Banyaknya satu buah. Ada juga erupsi gigi dini yang terjadi baru pada bulan pertama setelah kelahiran
(istilahnya gigi neonatal). Pada kasus keduanya, belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi.

Penanganan dilakukan dengan melihat apakah gigi erupsi dini mengganggu atau
tidak. Jika tidak, maka akan dibiarkan.

GIGI TETAP

Gigi tetap pertama biasanya muncul di usia 6 tahunan. Oleh karenanya, paling baik kalau gigi susu tanggal ketika gigi tetap penggantinya sudah teraba atau terlihat. Gigi susu harus dipertahankan karena merupakan penuntun erupsi bagi gigi tetap. Jika gigi susu copot sebelum waktunya gigi tetap keluar, maka gigi geligi "tetangganya" akan bergeser mengisi sebagian
kavling yang kosong. Akibatnya, gigi tetap tumbuh tidak pada tempatnya alias berantakan.

AGAR GIGI CEPAT TUMBUH

* Latih anak menggigit biscuit bayi yang gampang lumer. Jika bayi sudah kenyang, gunakan mainan gigit-gigitan yang aman. Dengan menggigit, gigi di dalam akan menekan gusi,
sehingga mempercepat proses keluarnya.

* Berikan makanan bernutrisi sesuai aturan, yaitu dari semipadat di usia 6 bulan menjadi semi padat dan padat di usia 1 tahun. Nutrisi yang baik berguna untuk tumbuh kembang dan merangsang pertumbuhan gigi dari dalam.

PRAKIRAAN JADWAL ERUPSI GIGI

GIGI SUSU RAHANG BAWAH RAHANG ATAS JUMLAH

1. Gigi seri pertama 6-12 bulan 8-13 bulan 2 atas + 2 bawah

2. Gigi seri kedua 6-12 bulan 8-13 bulan 2 atas + 2 bawah

3. Gigi taring 17-23 bulan 16-22 bulan 2 atas + 2 bawah

4. Gigi geraham susu 14-18 bulan 13-19 bulan 2 atas + 2 pertama bawah

5. Gigi geraham susu kedua 23-31 bulan 25-33 bulan 2 atas + 2 bawah

Total 20 gigi

GIGI TETAP RAHANG BAWAH RAHANG ATAS JUMLAH

1. Gigi seri pertama 6-8 tahun 6,5-8,5 tahun 2 atas + 2 bawah

2. Gigi seri kedua 6-8 tahun 6,5-8,5 tahun 2 atas + 2 bawah

3. Gigi taring 9-11 tahun 10-12 tahun 2 atas + 2 bawah

4. Gigi geraham kecil 9,5-12 tahun 9,5-11,5 tahun 2 atas + 2 pertama bawah

5. Gigi geraham kecil 9,5-12 tahun 9,5-15 tahun 2 atas + 2 kedua bawah

6. Gigi geraham besar 6-7 tahun 6-7 tahun 2 atas + 2 pertama bawah

7. Gigi geraham besar 11-13 tahun 11,5-12,5 2 atas + 2 kedua tahun bawah

8. Gigi geraham besar 17-21 tahun 17-21 tahun 2 atas + 2 ketiga bawah

Total 32 gigi

INI DIA SI PERUSAK GIGI!

Gigi dan kuman tak dapat dipisahkan, karena kuman suka sisa makanan di mulut.

Namun, jika daya tahan tubuh stabil dan gigi selalu dijaga kebersihannya maka kuman tidak akan mampu merusak gigi. Secara alami, mulut menghasilkan saliva atau air liur yang mampu memberikan proteksi bagi gigi. Namun, mengandalkan saliva saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi. Terutama karena makanan yang dikonsumsi anak makin beragam. Karenanya, menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak adalah mutlak. Juga hindari hal-hal yang berisiko
membuat gigi rusak, seperti yang diuraikan di bawah ini.

CARA MAKAN YANG SALAH

Dianggap salah karena cara makan dan minum seperti ini akan merusak gigi:

*Sering mengonsumsi makanan dan minuman panas lantas dingin secara bergantian dalam satu waktu. Kebiasaan ini akan merangsang saraf pulpa untuk berkontraksi dan juga membuat email (lapisan pelindung gigi) rusak.
Hal yang sama juga terjadi jika anak suka makan penganan atau minum minuman yang panas. Selain email gigi, jaringan lunak gusi pun akan rusak karena suhu panas. Kerusakan ini akan merembet dengan menimbulkan rasa perih dan warna memerah pada gusi.

*Mengemut makanan. Makanan yang diemut dan tercampur dengan air liur dalam waktu cukup lama (karena tidak kunjung ditelan) akan menempel di gigi dan memerangkap bakteri perusak gigi sehingga gigi rawan berlubang ataupun keropos.

*Minum susu sambil tidur. Susu mengandung pemanis yang mudah menempel di gigi. Makanan yang menempel di gigi akan menjadi makanan lezat bagi bakteri perusak. Keadaan ini makin parah bila terjadi saat anak tidur, karena produksi liur sedang berhenti dan mikroba perusak pun jadi lebih aktif.

MAKANAN

* GULA

Sebagian besar makanan mengandung gula untuk energi pembakaran di dalam tubuh. Meskipun gulanya dapat merusak gigi, makanan berkarbohidrat atau tepung-tepungan tetap diperlukan oleh tubuh. Mencegah risikonya ya dengan membersihkan gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Semua sirop, minuman ringan bersoda, susu, permen, obat dan suplemen yang mengandung gula termasuk makanan yang bisa merusak gigi. Makanan mengandung gula (termasuk makanan sumber karbohidrat seperti nasi) akan menempel di gigi dan berakumulasi dengan saliva dan zat lainnya. Jika tidak dibersihkan akan menyebabkan timbulnya plak. Jika dibiarkan lama-lama menjadi karies, dan dalam jangka panjang akan membuat gigi gerepes alias habis.

* COKELAT

Makanan mengandung cokelat mudah sekali menempel di gigi. Cokelat bergula yang terus dibiarkan menempel di gigi tanpa dibersihkan akan membuat gigi berlubang bahkan patah.

* CUKA

Asam cuka yang bersifat korosif bila menyatu dengan air liur yang juga bersifat sama akhirnya akan mengikis gigi. Sebaiknya segera minum air putih setelah mengonsumsi makanan asam atau yang mengandung cuka.

ANTIBIOTIK

Obat-obatan antibiotik dari golongan tetrasiklin dapat membuat gigi berwarna kekuningan secara permanen. Untungnya antibiotik jenis ini sekarang sudah jarang diresepkan oleh dokter. Ibu hamil pun sebaiknya tidak mengonsumsi obat jenis ini karena akan berdampak pada gigi bayinya kelak.

PERAWATAN SEHARI-HARI

Kuncinya ketelatenan.

GUSI DAN LIDAH BAYI

Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam. Berikut langkah-langkahnya:

* Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut.

* Celupkan/basahi kain tersebut dengan air matang.

* Balutkan kain pada jari telunjuk ibu/ayah.

* Bersihkan mulut dan gusi si kecil secara perlahan.

* Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa.

GIGI BAYI

* Bila gigi susu bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika hendak menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum bisa berkumur. Posisikan ia duduk di pangkuan.

Arah membersihkannya bisa vertikal maupun horisontal. Yang penting seluruh permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah), dan sela-selanya ikut dibersihkan.

* Kalau sudah selesai, seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai bersih.

GIGI ANAK

Lakukan langkah-langkah menggosok gigi yang terbaik seperti ini:

* Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat "dari merah ke putih" atau dari gusi ke ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi. Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi.

* Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.

* Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.

* Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan lidah.

* Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan air matang.

* Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.

WAKTU GOSOK GIGI

Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami. Untuk itu usahakan gigi betul-betul dalam kondisi bersih sebelum tidur. Nah, ketika bangun pagi, gigi masih relatif bersih sehingga menyikatnya bisa dilakukan setelah sarapan.

PILIH & GANTI SIKAT GIGI

Untuk anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam. Bulu sikatnya halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikatnya menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Untuk bayi, ada pilihan sikat gigi karet, bulu, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ayah/ibu. Jika gigi sudah keluar lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi
bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan kode ukuran P20,atau yang berbulu karet.

Selanjutnya, anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.

Jika memakai bulu sikat yang keras maka gusi akan mengalami abrasi. Jaringan gusi akan rusak sehingga akar gigi akan terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email ini akan terasa ngilu ketika mengonsumsi makanan. Gantilah sikat gigi kalau bulunya sudah mekar atau tidak beraturan agar tidak melukai gusi.

PORSI PASTA GIGI

Pasta gigi tidak diwajibkan bagi bayi dan balita. Jadi, kalau anak tak mau, ya jangan dipaksa. Kenalkan saja secara perlahan. Pasta gigi pada prinsipnya dibuat dengan kandungan bahan-bahan pelindung permukaan gigi. Salah satunya fluoride yang sampai kadar tertentu membuat gigi tetap kuat. Kandungan fluoride dalam pasta gigi anak umumnya masuk kategori aman. Namun sebaiknya, pilih pasta dengan kandungan fluoride paling sedikit. Ketika hendak menyikat gigi, oleskan pasta gigi sedikit saja, yakni tidak lebih dari ukuran sebutir kacang polong.

ANAK BOLEH PAKAI SIKAT GIGI ELEKTRIK?

Tentu saja boleh. Namun, di bawah usia 6 tahun anak masih perlu pengawasan dan mungkin bantuan orangtua. Maklum, gerakan motorik halusnya masih belum luwes. Apalagi, gagang sikat gigi elektrik rata-rata berukuran besar.

Kini, sikat gigi elektrik sama bagusnya dengan sikat gigi manual. Bahkan ada beberapa keunggulan yang dimilikinya.

KEUNGGULAN

1. Gerakan sikatnya otomatis memutar
Gerakan memutar efektif membersihkan kotoran dan plak. Getarannya pun ikut memijat gusi dan melancarkan peredaran darah di situ.

2. Ukuran kepala sikatnya lebih kecil
Sisa makanan yang berada di rongga sempit dapat dijangkau dan dibersihkan.

3. Tidak perlu tenaga
Yang diperlukan adalah tenaga baterai agar sikat gigi dapat otomatis berputar. Kita tinggal memegang dan menggerakkannya dari arah gusi ke ujung gigi, serta dari dalam ke luar.

TIP SUKSES GOSOK GIGI

* Orangtua sebaiknya menjadi contoh. Ajak si kecil melihat ayah, ibu, atau kakaknya menyikat gigi.

* Jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari.

* Buatlah kegiatan menyikat gigi sebagai acara yang menyenangkan.

* Berikan pengertian pada anak mengenai manfaat menyikat gigi. Contoh, gigi jadi bersih, tidak berlubang, gigi tidak sakit atau bengkak dan sebagainya. Tapi jangan lakukan dengan cara menakut-nakuti anak.

* Jangan menyerah jika anak menolak sikat gigi, ajaklah terus secara konsisten dua kali sehari.

AJAK KE DOKER GIGI

Selain perawatan sehari-hari, penting membiasakan anak kontrol ke dokter
gigi sejak dini. Tujuannya agar gigi terawat dan ia tidak takut menjalani pemeriksaan
rutin maupun pengobatan bila ada masalah seperti plak, karies, atau lainnya. Anjuran dokter, ajaklah anak ke dokter gigi sejak gigi pertamanya erupsi.

Membuat anak berani ke dokter gigi sama sekali tidak sulit. Inilah kiatnya:

* Ciptakan imej positif tentang dokter gigi lewat permainan dokter-dokteran atau contoh konkret, "Lihat, gigi Mama yang kemarin sakit sudah sembuh, Pak dokter lo yang mengobatinya. "

* Bacakan dongeng positif yang berhubungan dengan dokter gigi. Cara ini efektif membuat anak berani. Misalnya, dongeng tentang hewan yang sakit gigi lalu disembuhkan oleh dokter gigi; anak yang mendapat pengalaman seru di dokter gigi; atau buku anak tentang cara kerja dan peralatan yang dipakai oleh dokter gigi, ini sangat membantu si kecil mendapat gambaran
situasi di sana.

SUPAYA BETAH

Terhadap pasien ciliknya, seorang dokter gigi harus dapat melakukan pendekatan. Dengan begitu, si kecil tidak takut membuka mulutnya dan mengizinkan sang dokter menggunakan bermacam alat untuk giginya. Bagaimana pendekatan dilakukan, beginilah prosedurnya:

* Mengumpulkan data

Pemeriksaan awal meliputi pengumpulan data riwayat medis sejak masa prenatal, perinatal, dan pascanatal. Lalu akan dilakukan pemeriksaan rongga mulut si kecil. Selanjutnya pemeriksaan gigi bisa dilakukan minimal dua kali dalam setahun, meski sebenarnya tiga bulan sekali lebih baik. Ada juga dokter yang menjadwalkan kapan bayi diminta untuk datang memeriksakan giginya kembali.

* Menjelaskan

Kepada anak, dokter akan memberikan penjelasan apa yang akan ia lakukan dengan bahasa sederhana. Anak kemudian dipersilakan untuk bertanya sepuasnya, termasuk mengenai peralatan kedokteran gigi yang ada.

* Mengakrabkan dengan alat

Biasanya dokter akan menyentuhkan peralatan yang biasa dipakai ke ke tangan anak agar ia tahu benda-benda itu aman baginya.

* Tindakan bertahap

Dimulai dengam pemeriksaan yang paling sederhana dan tidak menimbulkan rasa sakit, kemudian dilanjutkan ke tindakan yang agak sulit, dan terakhir sulit.

* Melibatkan orangtua

Mengingat usianya yang masih kecil, perlu keterlibatan orangtua untuk mendampingi anak di ruang dokter. Ucapkan kata-kata positif, misalnya anak tidak perlu takut karena dokter tidak akan menyakiti, dan sebagainya.

SPESIALIS ANAK ATAU UMUM?

Dokter gigi anak dibekali pengetahuan mengenai spesifikasi pertumbuhan dan perawatan gigi anak. Pendidikan spesialis dijalani selama 3-4 tahun setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran gigi umum. Hal inilah yang membuatnya memahami secara mendetail permasalahan gigi anak termasuk perkembangan psikisnya dibandingkan dokter gigi umum.

KLINIK-KLINIK GIGI FUN

Suasana yang tidak seram membantu si kecil berani membuka mulut.

DW8: "KAFE" GIGI

Dharmawangsa Square, City Walk lantai 3 #20.
Jl. Dharmawangsa VI, Jakarta 12160 Telp. (021) 7278 8358, Fax. (021) 7278
8359
Emergency call. 0811 SOS DW8/0818 706842
e-mail: the-doctors@ dw8dentalcare. com
website: www.dw8dentalcare. com

KLINIK gigi ini sekilas mirip kafe yang ditata apik. Dari balik jendela dan pintu kacanya, terlihat beberapa pengunjung tengah duduk santai sambil membaca buku ditemani
minuman ringan. Ada juga yang tengah mengobrol seru. Yang membedakan DW8
dari kafe sesungguhnya adalah tiga dental set yang berada di ruang tindakan di bagian belakang.

Di sini pun tidak ada seragam putih yang biasa dikenakan dokter atau suster. Semua staf di sana menggunakan pakaian kasual. Semua kondisi ini, termasuk sofa besar di ruang tunggu dan area games yang berdampingan dengan ruang konsultasi, menurut drg. Indranurani. Sp.Ort, diciptakan agar pasien merasa relaks, termasuk pasien anak-anak. "Kami memperlakukan pasien anak-anak seperti pasien dewasa. Semua ucapan dan pendapatnya kami hargai
dan dengarkan. Semua pertanyaan dan keingintahuannya selalu kami jawab
dengan penjelasan yang sederhana sehingga mudah dicerna."


Klinik yang menanangani pasien secara holistik ini memiliki tim medis gigi yang cukup lengkap; spesialis endodontik, ortodontik, estetik/prostodonsi a,bedah mulut, serta oral medicine. DW8 juga menerima kunjungan dari sekolah-sekolah yang ingin tahu lebih jauh mengenai dokter gigi dan tempat praktiknya. Dengan edukasi semacam ini, diharapkan informasi dan transformasi ilmu mengenai kesehatan gigi bisa semakin meluas di kalangan awam.

DENTAL SALON: PUNYA TAMBALAN BERWARNA

Mal Taman Anggrek. GL. No. B-09
Jl. S. Parman Kav 21 Slipi Jakarta 11470
Telp. (021) 560 9906

"SALON GIGI " yang terletak di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat ini sebetulnya memfokuskan praktiknya pada tujuan mempercantik gigi. Namun menurut pemiliknya, drg. Elizabeth Linda, Dental Salon (DS) siap menerima keluhan apa pun pada gigi anak sampai dewasa. Terhadap anak, dokter-dokter di sana akan bersedia melakukan pendekatan spesial dengan ekstrasabar.
"Jika anak-anak sudah menganggap dokternya sebagai teman, yang tadinya takut setelah dua tiga kali datang lalu siap duduk manis di dental set," kata Linda. "Kami tidak segan-segan mengajak bermain, bercerita, atau bercanda dulu sebelum menangani keluhan mereka." Sebagai alat bantu, DS menyediakan dental set yang dilengkapi layar monitor untuk menampilkan film anak-anak. "Anak jadi tidak takut lagi duduk di tengah-tengah peralatan
tersebut."

Di klinik ini pun digunakan bor gigi khusus anak yang tidak mengeluarkan bunyi mendesing seperti bor gigi pada umumnya. Sambil berputar, bor ini memancarkan air bertekanan tinggi yang diberi rasa kesukaan anak. "Kata mereka sih, rasanya seperti minuman bersoda, makanya banyak yang suka." Uniknya lagi, DS menyediakan bahan penambal gigi berwarna. Setiap pasien
cilik yang giginya harus ditambal boleh memilih warna yang diinginkan, boleh pink, merah, biru, atau beberapa warna lain. Hasilnya cukup unik dan anak pun jadi bersemangat.

dentist&dentist: PUNYA PROGRAM EDUKASI

Jl. Wolter Monginsidi No. 58 C, Kebayoran Baru, Jakarta 12710
Telp. (021) 721 0480-1 Fax. (021) 721 0482

KELENGKAPAN peralatan penunjang di dentist&dentist patut diacungi jempol. Segala macam dental set generasi terbaru dari Jerman hampir semuanya tersedia di klinik tiga lantai ini. Tenaga dokternya pun lengkap; ada dokter gigi umum, dokter gigi anak, dokter gigi spesialis konservasi, dokter gigi spesialis periodensia, dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter gigi spesialis prostodonsia dan dokter gigi spesialis ortodonti.
"Pelayanan kami lakukan secara holistik. Jadi saat dokter menerima pasien yang di luar kewenangan atau keahliannya maka pasien akan dirujuk ke ahlinya," kata drg. Ariefanda O. Pasien yang ingin berkonsultasi di luar jam praktik pun tak perlu segan menghubungi ponsel dokter di sana. Atau hubungi saja costumer care 24 jam di nomor 0817-777188. Pasein pun bisa
berkonsultasi via e-mail ke irun@indo.net. id. Pelayanan tersebut berlaku juga bagi pasien anak-anak.

Istimewanya lagi, klinik ini memiliki program edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut khusus untuk anak-anak di playgroup, TK, hingga SD. Tim dentist&dentist akan menjelaskan cara menyikat gigi yang benar, kapan waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi, kenapa perlu ke dokter gigi, mengapa gigi bisa tanggal dan bolong, serta apa dampaknya jika gigi dibiarkan
sampai bolong.

Tidak cukup sampai di situ, anak-anak pun akan diajak melihat-lihat klinik dan cara dokter gigi bekerja. Setelah itu, anak-anak diajak mempraktikkan ilmu yang sudah didapat, yaitu menyikat gigi dengan baik dan benar. Asyiknya lagi, para peserta boleh duduk di tengah dental set untuk
diperiksa giginya, dan dengan bantuan monitor diajak melihat kondisinya.

Sepulang dari situ, tentu si kecil akan mendapatkan wawasan tambahan dan ilmu yang berguna. "Sebagai oleh-oleh, mereka akan diberi gift khas dentist&dentist, yaitu kartu gigi yang melaporkan keadaan gigi, hasil diagnosis dokter, dan saran-saran dari dokter untuk masing-masing anak."

9 MASALAH GIGI

Jangan sampai anak uring-uringan.

BERLUBANG

Gigi gerepes merupakan tanda klinis dari gigi berlubang. Hal tersebut mengindikasikan di dalam gigi sudah ada kuman penyebab gigi berlubang (karies). Keadaan ini bila dibiarkan tanpa perawatan dapat mempercepat penetrasi (masuknya) kuman sampai ke persarafan gigi (infeksi). Apabila sudah terinfeksi cukup lama maka akan mengganggu benih gigi permanen yang sedang mengalami proses tumbuh. Disamping itu, nafsu makan anak akan berkurang jika giginya terasa sakit.

Salah satu penyebab terjadinya gigi berlubang adalah makanan yang banyak mengandung gula dan lengket. Atau bisa juga terjadi karena kebiasaan anak mengemut makanan. Perlu diketahui, 1-3 menit sesudah makanan berada di dalam mulut di situ terjadi peningkatan keasaman yang disukai bakteri penyebab gigi berlubang. Kira-kira 30 menit kemudian tingkat keasaman dalam mulut kembali normal (suasana basa). Pada anak-anak yang punya kebiasaan
mengemut makanan berarti tingkat keasaman dalam mulutnya lebih sering tinggi dan jarang kembali dengan cepat ke keadaan normal. Jika tidak dibarengi dengan kebiasaan menyikat gigi secara rutin, teratur dan benar, kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan mengemut makanan bisa menyebabkan karies gigi. Biasanya ditandai dengan warna cokelat atau kehitaman pada gigi.

Meski karies menyerang gigi susu, sedapat mungkin gigi susu dipertahankan hingga gigi tetap penggantinya tumbuh. Karenanya segera bawa anak ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan. Dengan demikian pencabutan dini gigi susu dapat dihindari yang akan menyebabkan gigi tetap penggantinya tidak punya tempat. Jika lubang terjadi pada gigi tetap dan kerusakannya masih ringan, masalah bisa langsung diatasi dengan cara ditambal. Jika sudah mengenai saraf, sebelum ditambal, masalah pada saraf harus diselesaikan lebih dahulu. Tindakan cabut gigi akan dilakukan kalau kerusakan sudah sangat parah dan hanya akar gigi yang tersisa. Sebagai catatan, proses pencabutan tidak bisa dilakukan sembarangan. Kondisi kesehatan anak harus baik dan

stabil saat gigi dicabut. Kalau giginya masih sakit dan bengkak, maka atasi dulu hingga reda. Penanganan khusus dibutuhkan bagi anak-anak yang memiliki penyakit darah seperti anemia, hemofilia, dan sebagainya.

Banyak anak yang rajin menyikat gigi tapi giginya tetap berlubang. Apakah penyebabnya? Kemungkinan pertama, cara menyikat giginya salah. Frekuensi anak menggosok gigi memang sering, tapi proses pembersihan yang tidak benar membuat proses penyikatan sia-sia. Umpamanya, anak tidak menggosok bagian dalam gigi.

Kedua, bisa jadi anak terburu-buru saat menyikat, sehingga hasilnya tidak maksimal. Akibatnya, masih banyak kotoran yang bertumpuk dan menyebabkan karies atau gigi berlubang. Kemungkinan lainnya, setelah menggosok gigi anak makan makanan manis lagi, dan sebelum tidur ia lupa menggosok gigi.

PATAH

GIGI patah berarti ada sebagian lapisan gigi yang hilang sehingga bagian dalam terbuka. Perlu diketahui lapisan bagian dalam sangat dekat dengan persarafan gigi dan bila dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan infeksi (abses). Keadaan tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi tetap.

Selain itu, karena gigi tetap pengganti masih lama tumbuh, seandainya gigi susu terpaksa harus dicabut (akibat sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi), maka jaringan tulang di sekitarnya bisa mengalami pengerasan sehingga sulit untuk ditembus gigi tetap pengganti. Akibatnya, gigi tetap pengganti akan tumbuh melewati usia yang seharusnya. Bahkan bisa tidak
tumbuh sama sekali kecuali bila dibuatkan jalan keluar melalui operasi kecil dan ditarik dengan menggunakan alat yang disebut ortodonti cekat.

TIDAK RATA

PADA batita kasus ini jarang terjadi. Kalaupun ada, biasanya karena letak benih giginya yang tak beraturan atau kurang bagus. Orangtua tidak usah cemas karena lidah secara otomatis akan mengoreksi sendiri dengan cara mendorong-dorong gigi sampai di posisi terbaik.

Kondisi ini berbeda jika terjadi pada anak di atas 3 tahun. Di usia ini, penanganan khusus seperti pemasangan kawat gigi kadang diperlukan. Karena di usia ini gigi anak sudah menempel kuat pada tulang gigi.

LAMA TUMBUH

ADA beberapa kemungkinan yang penyebabkan gigi anak lama tumbuhnya atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Salah satunya gigi susu tanggal dini. Misal, dulunya gigi itu berlubang kemudian hancur sehingga harus dicabut. Atau, mungkin saja gigi susu lepas karena trauma benturan. Tanggalnya gigi susu sebelum waktunya mengakibatkan jaringan di sekitarnya mengalami pemadatan, sehingga gigi tetap akan sulit keluar. Kondisi ini bisa terjadi
di semua bagian gigi. Baik itu gigi geraham, taring, maupun seri.

Tindakan pertama yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan rontgen. Ini dilakukan untuk melihat posisi bakal calon gigi yang akan keluar. Jika letaknya tidak jauh, misal hanya berjarak 2 milimeter, maka pasien dianjurkan melakukan pijatan ringan untuk merangsang gigi agar cepat keluar. Pijatan jari dengan menekan-nekan gusi sebaiknya dilakukan sesering mungkin setiap hari. Pastikan jari yang digunakan untuk memijat benar-benar bersih.

Lamanya tumbuh gigi setelah dipijat sangat bervariasi. Mulai hitungan bulan hingga tahun. Tergantung letak akar gigi dari tempat keluar, seberapa sering pemijatan, dan kerja sama pasien cilik dalam melaksanakan anjuran dokter. Yang pasti, orangtua tak perlu panik karena gigi anak pasti tumbuh.

Tapi jika bakal calon giginya masih jauh dari permukaan gusi, tak ada jalan lain selain melakukan operasi ringan pada gusi. Gusi biasanya disayat lalu tulang di sekitar mahkota bakal calon gigi diambil, sehingga bakal calon gigi terlihat jelas. Setelah itu, dengan alat tertentu (mirip behel), si calon gigi akan dipandu ke arah keluar yang seharusnya.

TONGGOS

TONGGOS umumnya disebabkan kebiasaan buruk dan faktor herediter (keturunan). Kebiasaan buruk itu antara lain mengisap ibu jari dan empeng, menjulur-julurkan lidah, dan mengisap bibir bawah. Bila kebiasaan itu tidak dihilangkan, gigi tonggos dapat berlanjut pada gigi tetapnya.

Untuk mencegahnya, perilaku buruk tersebut harus diatasi sebelum anak berusia 3 tahun. Meski gigi bisa melakukan self correction (mengoreksi sendiri) terhadap posisinya, jika kebiasaan ini terus berlanjut, makin berat dan makin jauh harapan gigi kembali ke posisi semula.

Jika kebiasaan mengisap jari baru dihentikan di usia 4-5 tahun, berarti sudah terlambat karena tulang rahang anak sudah berubah dan gigi sudah menempel ke tulang gigi yang ada di tulang tengkorak atau maksila. Untuk memperbaiki, gigi harus ditarik agar tulang basal atau basis giginya bisa mengikuti. Pada pasien tonggos, kawat gigi dibutuhkan untuk menekan gigi
yang maju agar kembali ke posisi normal.

BERTUMPUK

GIGI bertumpuk terjadi karena kavling gigi tetap diambil gigi yang sudah ada dan akhirnya ia tumbuh berjejal di bagian gusi yang sudah ditempati gigi lain. Perlu diketahui, gigi susu yang tanggal dini akan membuat gigi tetap kehilangan arah tumbuh. Ibarat lari estafet, pelari satu harus menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya, kalau pelari itu tidak muncul atau berhenti, maka pelari di depannya tidak akan pernah bisa bergerak sampai finish.

Atau, bisa juga karena faktor bawaan, ukuran rahang terlalu kecil sedangkan ukuran gigi kelewat besar. Ukuran rahang dan gigi dipengaruhi faktor genetika. Seorang ayah umumnya akan mewariskan gigi dan rahang besar. Sebaliknya, sang ibu akan mewariskan gigi dan rahang kecil. Ada kemungkinan anak memiliki gigi besar (ikut ayah) sedangkan rahangnya kecil (ikut ibu). Gigi-gigi yang besar itu tentu akan kesulitan mencari tempat yang pas. Akibatnya, dia pun muncul di sembarang tempat.

Untuk mengatasinya, dokter akan membiarkan gigi itu keluar terlebih dahulu. Setelah terlihat posisinya tidak rapi--letaknya terlalu ke depan, ke belakang atau ke samping--dokter akan menggunakan kawat gigi untuk meratakannya. Jika perlu dokter akan membuang beberapa gigi tetap untuk merapikannya.

Gigi bertumpuk akan mengganggu penampilan dan lebih banyak mengundang peluang gigi berlubang lebih karena gigi jadi sulit dibersihkan. Bahkan, proses pencernaan di gigi kurang efektif karena susunan gigi atas dan bawah tidak sejajar. Akibatnya kerja lambung semakin berat.

JARANG

PENYEBAB gigi jarang bisa karena letak benih gigi tidak beraturan. Atau bisa juga karena ukuran rahang anak besar sementara ukuran giginya kecil-kecil. Pada anak di bawah tiga tahun, dokter biasanya hanya melakukan observasi dan memprediksi kemungkinan tempat tumbuh gigi tetap nantinya.

Penanganan gigi jarang bisa bermacam-macam. Salah satunya lewat penambalan.Gigi anak dilapis agar ukurannya lebih besar. Tak usah khawatir, pelapisan
tak akan merusak penampilan, karena bahan yang digunakan warnanya sama
persis dengan warna gigi asli.

GIGI KELINCI

GIGI seri pertama di sebelah atas kadang tumbuh lebih lebar dan lebih panjang dibanding gigi sebelahnya sehingga tampak menonjol. Istilahnya gigi kelinci atau gigi tupai. Jangan khawatir. Jika gigi kelinci ini merupakan gigi susu, belum tentu juga gigi tetap penggantinya akan seperti itu. Lagi pula, rahang anak akan makin membesar mengiringi pertumbuhan giginya hingga
di usia remaja. Perlahan-lahan, antara besarnya gigi dan luasnya rahang akan terbentuk keserasian.

AKAR GIGI RUSAK

AKAR dari gigi yang sudah sangat rusak sebaiknya dicabut sebab berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kuman penyebab infeksi. Infeksi biasanya ditandai dengan pembengkakan atau tonjolan seperti bisul di gusi. Tonjolan ini berisi nanah penuh kuman yang sangat mungkin menyebar lewat pembuluh darah menuju organ-organ vital seperti ginjal, jantung, hingga ke otak (focal infection). Jika masalah giginya tidak ditangani, maka penyakit infeksi di organ lain yang diderita tidak bisa sembuh.

RAGAM MASALAH MULUT

Penelitian menunjukkan 85-90% penyebab bau mulut adalah karies gigi dan infeksi jaringan penyangga gigi. Bagaimana dengan anak Anda?

AIR LIUR MENETES TERUS

Air liur yang terus menetes umumnya dipicu oleh gigi yang akan tumbuh. Namun, tidak semua anak mengalaminya karena kondisi mereka berbeda-beda. Jika gusinya tipis, gigi baru akan keluar tanpa masalah berarti. Sementara pada gusi yang tebal, proses keluarnya gigi berjalan sangat pelan. Untuk menetralisasi supaya gusi tidak meradang, air liur akan keluar terus dan
tampak menetes.

Boleh dibilang, air liur yang menetes terus bukanlah gangguan menetap. Ketika gigi sudah muncul, tetesan air liur akan berhenti. Biasanya ketika gigi geraham yang sebelumnya harus menembus gusi tebal sudah tumbuh. Yang harus dipahami, air liur atau ludah adalah sarana pertahanan tubuh yang paling utama di garda depan karena di mulut terdapat bermacam-macam bibit penyakit. Ludahlah yang bertugas membersihkan semuanya selama jumlahnya
masih terkontrol.

BAU MULUT

Bau mulut (halitosis) bisa disebabkan banyak hal; dari gangguan kesehatan rongga mulut sampai penyakit dalam. Hasil penelitian menunjukkan 85-90% penyebab bau mulut adalah gangguan pada rongga mulut, baik karies gigi maupun infeksi jaringan penyangga gigi.

Pada halitosis ditemukan kadar Volatile Sulfur Compound (VSCs) yang mengalami peningkatan dalam rongga mulut. Komponen ini terdiri atas hidrogen sulfid, metil mercaptan, dan dimetil disulfid yang merupakan produk bakteri atau floral normal rongga mulut. Dengan meningkatnya kadar VSCs dalam mulut, maka bau VSCs akan terendus oleh indra penciuman.

Penyebab lain adalah penyakit tertentu. Contoh, kencing manis, infeksi paru-paru, serta infeksi lambung atau usus. Pada anak bisa juga dikarenakan adanya benda asing yang masuk ke hidung dan tidak terdeteksi, sehingga terjadi pembusukan, lalu menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau mulut juga bisa terjadi karena pengaruh sisa-sisa makanan yang tidak terangkat oleh
sikat gigi.

LIDAH BERJAMUR

Lidah berjamur umumnya ditandai dengan bintik-bintik putih yang berkelompok. Namun ini perlu dipastikan dulu lewat pemeriksaan dokter karena ada juga bercak putih di lidah yang akan hilang sendiri bila terkena air liur atau air minum.

Pada anak, lidah berjamur disebabkan kebersihan mulut yang kurang sehingga timbul iritasi. Dapat juga disebabkan dot yang kurang higienis dan menyebar ke lidah.

Jamur pada lidah harus segera ditangani jika sudah menetap karena dapat berimbas pada kesehatan. Contohnya adalah anak terserang diare. Yang perlu dilakukan ibu adalah membersihkan lidah tiap kali menggosok gigi. Pada dasarnya lidah memang menyimpan mikroba karenanya harus selalu dibersihkan setiap kali membersihkan gigi. Caranya cukup dengan kain kasa yang dibasahi air hangat. Untuk anak yang lebih besar gunakan scrapper atau alat khusus
pembersih lidah. Yang mudah dan murah, bisa juga menggunakan sendok makan.

GUSI BERDARAH

Gusi berdarah bisa saja dialami anak-anak. Penyebabnya adalah timbunan plak (kotoran gigi yang tidak terangkat akibat pembersihan yang kurang teliti). Plak membentuk koloni bakteri yang menyerang gusi. Pada akhirnya, gusi yang terserang tampak kemerahan seperti darah mengumpul.

Berita baiknya, gusi yang benar-benar sampai keluar darahnya, sangat jarang terjadi pada anak. Kecuali kalau memang ada penyakit lain yang menyertai semisal demam yang sangat tinggi atau kurang gizi sehingga terjadi perlukaan gusi yang menyebabkannya berdarah.

SARIAWAN

Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari di rongga mulut dalam istilah kedokteran gigi disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).

Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari disusul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan panas ini membuat penderita susah makan dan minum sehingga kadang pasien dengan SAR datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas.

Sariawan bisa menyerang siapa saja. Pada anak-anak, paling sering timbul di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit-langit. Penyebabnya umumnya karena defisiensi vitamin B 12 dan zat besi, luka karena tersodok sikat gigi, atau adanya infeksi virus dan bakteri. Ada pula yang disebabkan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut.

Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan timbulnya sariawan bisa dihindari. Di antaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Jika sariawan selalu hilang-timbul, sebaiknya segera ke dokter gigi untuk mendapat penanganan dan obat yang tepat.

BIBIR KERING

Bibir kering sering disebabkan kurang minum atau kurang asupan vitamin C. Oleh sebab itu, usahakan anak selalu minum banyak air dan mengonsumsi cukup buah. Minumlah setiap bangun tidur, setidaknya satu gelas air. Saat tidur malam, produksi air liur jauh berkurang dan air minumlah yang menjadi penetral agar kelembapan mulut terjaga. Cara lain adalah mengolesi bibir dengan pelembap sehingga tidak semakin kering.

Hindari mengopek-opek bibir kering karena bisa menimbulkan luka. Bila terjadi perlukaan, dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi bibir yang berakibat semakin banyaknya kuman di bagian mulut dan menyebabkan gangguan kesehatan.

SULIT MENGUNYAH

Sulit mengunyah umumnya disebabkan kebiasaan mengemut. Pada fase oral, anak merasakan kenikmatan di mulut dengan cara mengisap dan mengemut. Bantulah anak meninggalkan fase ini dengan cara selalu menyemangatinya untuk mengunyah dan menelan. Semakin banyak mengunyah, air liur akan semakin banyak diproduksi dan lingkungan rongga mulut terjaga kebersihannya.
Kesulitan mengunyah juga bisa disebabkan rahang yang terlalu sempit. Tapi hal ini sangat jarang terjadi pada anak normal.

RAPI & TRENDI PAKAI KAWAT GIGI

Biarpun dipakai sampai 2 tahun, yang penting hasilnya dong

Kalau gigi anak tumbuh berjejal, jangan khawatir. Kan, ada kawat gigi untuk merapikannya. Baik kawat gigi lepasan atau kawat gigi cekat.

Kawat gigi lepasan umumnya dipakai untuk mengoreksi gigi sebelum pemakaian kawat cekat. Setelah itu, kawat gigi ini kerap dimanfaatkan untuk memelihara hasil pemakaian kawat gigi cekat. Untuk perawatan tersendiri juga bisa, tetapi sebatas kasus-kasus sederhana seperti gigi berjejal yang tidak terlalu parah dan menghilangkan kebiasan buruk mengisap ibu jari atau
menjulurkan lidah.

Kawat cekat dipakai jika gigi seri permanen pertama atas tumbuh memutar. Berarti letaknya tidak sempurna akibat ada gigi berlebih (supernumerary tooth) yang tidak tumbuh keluar. Biasanya terdapat di antara kedua gigi seri permanen pertama atas. Atau, kawat cekat dipakai jika benih gigi tetap letaknya sangat jauh dari permukaan gusi sehingga tidak muncul sampai
dengan usia 9 tahun. Fungsi kawat cekat ini untuk mengarahkan dan menarik gigi agar tumbuh pada tempat yang semestinya.

* Pilih kawat lepasan atau cekat?

Kawat gigi cekat bersifat permanen atau melekat pada gigi. Sedangkan kawat lepasan dapat dilepas pada waktu-waktu tertentu misalnya saat makan. Untuk menentukan jenis kawat yang akan dipakai akan dilihat dulu tujuan yang ingin dicapai atau permasalahan gigi yang dialami anak. Karenanya anak harus melalui serangkaian pemeriksaan baik klinis maupun radiografi, serta pencetakan gigi untuk model kerja.

* Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing?

- Kawat lepasan

Kelebihan: Mudah dibersihkan dan harganya relatif lebih murah dibandingkan yang cekat.

Kelemahan: Hasilnya lebih lama karena frekuensi pemakaian tidak sebanyak pada kawat cekat. Setiap kali makan, dan saat dibersihkan kawat ini harus dilepas.

- Kawat cekat

Kelebihan: Hasilnya lebih cepat karena frekuensi pemakaian lebih banyak.

Kelemahan: Makanan mudah terselip di sela-sela bracket-nya dan harganya pun lebih mahal dibandingkan kawat lepasan.

* Berapa lama kawat gigi cekat harus dipakai?

Lamanya waktu pemakaian kawat gigi cekat umumnya lebih pendek dibandingkan lepasan, yaitu kurang lebih dua tahun. Hasil yang dicapai kawat cekat lebih cepat dibanding lepasan.

* Usia berapa boleh pakai kawat?

Untuk kawat gigi lepasan, yaitu setelah gigi taring permanen bawah (kaninus) tumbuh, mumnya di usia 8-9 tahun. Sedangkan kawat gigi cekat boleh dipakai kurang lebih di usia 10 tahun. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga diberikan di bawah usia tersebut. Namun, tak semua anak arus
memulai di waktu yang sama, harus berdasarkan kasus per kasus.

* Yang warna-warni atau sewarna gigi?

Berdasarkan materialnya, kawat gigi dibedakan menjadi dua yakni yang sewarna dan yang tidak sewarna dengan gigi. Yang tidak sewarna umumnya terbuat dari bahan metal. Sedangkan yang sewarna, salah satunya terbuat dari bahan porselen. Perbedaan ini berkaitan dengan segi estetika atau penampilan. Enggak heran kalau kawat yang sewarna gigi harganya relatif
lebih mahal karena terlihat samar.

* Apa saja pilihannya?

Saat ini untuk menambah keindahannya, bagian penahan kawat gigi lepasan dibuat bervariasi agar disukai anak-anak. Ada yang dibuat warna-warni, bahkan menyerupai warna pelangi. Selain itu, ada pula yang diberi dekorasi tokoh-tokoh kartun idola anak-anak. Misalnya, Mickey, Donald, dan lain-lain. Untuk kawat cekat, variasi warna ditambahkan pada karetnya yang
berfungsi untuk mengikat bracket. Ada yang berwarna biru, pink, hijau, dan lain-lain. Karet warna-warni ini dapat diganti setiap melakukan kontrol ke dokter gigi, yaitu 2­3 minggu sekali. Tarif penggantian karet kawat gigi cekat sekaligus kontrol berkisar antara 200­250 ribu.

* Berapa kisaran harganya?

Harga kawat gigi lepasan berkisar antara 1,5-2,5 juta. Harga kawat gigi cekat lebih mahal, sekitar 8­15 juta.

PERAWATAN

Kawat gigi cekat:

* Pakai sikat gigi khusus pengguna kawat cekat. Bisa dibeli di klinik-klinik gigi.

* Bersihkan celah-celah kawat gigi dengan sikat ini untuk membuang sisa-sisa makanan yang mungkin terselip.

* Gosoklah gigi setiap habis makan (disamping sikat gigi rutin yang minimal 2 kali sehari ). Atau setidaknya lakukan kumur-kumur sesudah makan.

Kawat gigi lepasan:

* Bersihkan kawat gigi dengan sikat gigi dan sabun cair atau cairan khusus untuk kawat lepasan.

* Tak perlu menggunakan pasta gigi karena kawat gigi tidak membutuhkan fluor seperti gigi.

* Lakukan setiap kali sesudah menyikat gigi.

Tidak ada komentar: