Apakah jadwal harus teratur atau boleh bersifat fleksibel? Lima dekade lampau bayi memiliki jadwal khusus untuk minum dan makan yang sangat teratur, tiap 4 jam sekali, karena saat itu diduga keluhan diare yang diderita bayi merupakan akibat dari jadwal minum yang tidak teratur. Namun tenyata hal tersebut tidak beralasan, karena terbukti jika bayi minum tidak teratur maka tidak menimbulkan kasus diare. Berdasarkan penelitian, maka didapatkan hasil bahwa diare disebabkan karena kualitas susu yang diberikan kurang baik.
Beberapa bayi dilahirkan dengan lambung lebih kecil, sehingga hanya dapat diisi sejumlah kecil susu saja. Sehingga, sebelum 4 jam lambung sudah kosong dan dan bayi merasa lapar. Juga bayi-bayi yang tertidur saat menyusu atau bayi-bayi yang mudah terangsang kolik (rasa sakit pada perut), tidak dapat minum banyak. Jika aturan jadwal ketat diberlakukan pada bayi-bayi ini maka sebelum waktu minum mereka sudah menangis keras, bahkan berteriak-teriak karena kelaparan. Hal ini mendatangkan kesulitan bagi orang tua bayi dan bahkan untuk sang bayi sendiri. Kemudian dilakukan percobaan-percobaan yang memberi kebebasan pada orang tua untuk memberi minum pada bayi setiap kali bayi menangis kelaparan. Ternyata, Hasilnya sangat memuaskan! Bayi-bayi yang disusui secara tidak teratur ini akhirnya dapat menyusun jadwal sendiri yang teratur, sesuai dengan kebutuhannya.
Hari-hari pertama, ia bangun 2 - 2 ½ jam sekali sehingga harus diberi minum hampir 10 kali sehari. Ini berlangsung selama 2 minggu pertama. Sesudah itu, ia hanya minum 6-7 kali sehari saja dengan jarak tak teratur.Tetapi sesudah ia berusia 10 minggu, ia mampu mengatur jadwalnya sendiri. Ia minta minum 6 kali sehari saja dengan teratur, yaitu hampir rata-rata 4 jam sekali. Cara ini lazim disebut dengan self demand, bayi mengatur kebutuhan minum dan jadwalnya sendiri. Dengan kesabaran, anda pasti berhasil mengatur jadwal yang teratur dan fleksibel untuk sang bayi.
Bagaimana menentukan jadwal minum bayi?
Faktor utama di sini adalah bayi-bayi mempunyai kecenderungan merasa lapar pada jam-jam tertentu. Seiring dengan bertambah besarnya bayi, selang makannya pun menjadi panjang. Bayi dengan berat badan 2 ½ - 3 kilogram perlu minum 3 jam sekali, sedangkan bayi dengan berat 3 ½ - 4 kg dapat minum 4 jam sekali. Umumnya bayi merasa lapar lagi kira-kira 1 jam sebelum jadwal minumnya, bila ia minum susu botol dan 2 jam jika ia dapat ASI. Mungkin ia terbangun 1 jam lebih dahulu, anda tidak perlu tergesa-gesa memberinya minum. Karena tidak pasti, ia lapar atau tidak. Tapi kalu ia menangis selama 10-15 menit segera berikan ia minum karena pasti ia sedang merasa lapar. Pada bulan-bulan pertama dan kedua, mungkin ia bangun setiap jam 02.00 pagi untuk minum. Petunjuk yang diberikan diatas dapat juga dipakai untuk bayi-bayi yang sering gelisah, enggan minum banyak atau kalau ASI belum mencukupi. Kebiasaan ini dapat hilang pada saat bayi memasuki usia 2-3 bulan. Dari segi nutrisi, bayi dengan berat 4 kg yang mendapat minum di siang hari maka tidak lagi memerlukan minum pada pukul 02.00. Unutk bayi-bayi yang selalu terbangun pada pukul 02.00 sebaiknya mereka dibangunkan sedikit terlambat dari jam 22.00, sehingga mereka tidak bangun pada pukul 02.00. Dan baru keesokan paginya ia diberikan minum lagi.
Kamis, Januari 31, 2008
PENGARUH NEGATIF SUSU AA DAN DHA
JAKARTA, JUM'AT 22 SEPTEMBER 2000,
HARIAN MEDIA INDONESIA HAL 9
DHA SULIT DISERAP BAYI, JANGAN TERPENGARUH IKLAN SUSU
JAKARTA (MEDIA) :
Tingkat konsumsi Docosahexanoic Acid (DHA) yang berlebihan akan membahayakan metabolisme tubuh. Sebab tubuh terpaksa dibebani pekerjaan yang lebih berat untuk mengeluarkan asam lemak esensial tersebut.
Spesialis penyakit anak Dr. Utami Roesli MBA, mengutip hasil penelitian yang dilaksanakan di Australia, Amerika Serikat maupun Eropa, bahwa di tiga kawasan negara maju ini, belum dihasilkan efektifitas dari penambahan DHA dalam produk susu maupun makanan bayi dan anak anak termasuk untuk ibu hamil. "Jadi belum ada anjuran untuk menambahkan unsur asam linoleat dan asam linolenat itu ke dalam susu", ujarnya kepada Media, kemarin di Jakarta. Lebih jauh ditegaskan, seperti juga lemak susu sapi, maka asupan DHA tsb. tersebut bukan merupakan ikatan rantai panjang, sehingga masih sulit diserap oleh pencernaan bayi.
Terlebih lagi, katanya, karena susu yang akan dikonsumsi ini harus dibuat dengan menggunakan air panas hingga mengalami proses pemanasan. Akibatnya, aktifitas enzim desaturase dan elongase yang memfasilitasi pembentukan DHA dalam tubuh secara otomatis hancur. Karena itu, Utami, sebagai pakar air susu ibu (ASI) mengingatkan kepada masyarakat, khususnya kaum ibu, supaya jangan terpengaruh terhadap iklan susu dan makanan pendamping ASI yang mengandung DHA dengan iming-iming mampu meningkatkan kecerdasan bayi. "Asam lemak esensial tersebut justru cukup terkandung dalam ASI, bahkan unsur DHA nya tergolong ikatan rantai panjang yang sangat mudah diserap pencernaan bayi", ujarnya. Karena itu dia menganjurkan agar bayi diberikan ASI sejak lahir sampai umur 4 bulan, karena asam lemak ASI juga terdiri dari asam arakidonat.
"Berarti, kandungannya melebihi unsur asam linoleat dan asam linolenat".
Setelah empat bulan, katanya, bayi dapat diberikan tempe yang mengandung pula asam linoleat maupun asam linolenat karena lemaknya termasuk ikatan rantai panjang. Utami menjelaskan, setelah mencapai umur enam bulan, bayi juga dapat diberikan ikan laut, yang secara alami mengandung pula kedua asam lemak itu tanpa harus mengonsumsi susu formula.
Menyesatkan
Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Rumah Sakit Saint Carolus ini mengakui, semboyan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang berlaku sejak dulu dinilai telah menyesatkan masyarakat. "Orang beranggapan konsumsi makanan sehari hari belum sempurna jika tidak minum susu. Susu bukan berarti tidak penting, namun bukan segala galanya", tegasnya lagi.
Dia bahkan melihat iklan susu maupun makanan bayi dan anak anak yang diimplementasi dengan DHA cenderung menyesatkan masayarakat, karena produsen memanfaatkan kebodohan konsumen yang tak memahami manfaat sesungguhnya dari unsur tambahan tersebut. Sementara, kalangan spesialis gizi di Indonesia umumnya menyatakan masih awam terhadap kandungan DHA dalam susu. Karena sampai sejauh ini, belum pernah dilakukan penelitian tentang manfaatnya.
Dokter Soebagyo Sumodihardjo MSc, pakar gizi dari bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengungkapkan pihaknya baru mengetahui hal itu dari media massa. Ketika ditemui Media usai pembukaan lokakarya "Pemerataan serta Peningkatan Pemanfaatan Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Sektor Non Departemen Kesehatan dan Kesejahteraaan Sosial" kemarin di Jakarta, dia belum bersedia dimintai komentarnya. "Saya baru mengkliping dan belum membaca literatur", ujarnya. Dia berjanji memberitahukan hal tersebut seminggu kemudian setelah segala informasi dikumpulkan dari berbagai sumber.
Spesialis Anak Dr. Sri S. Nasar sebelumnya menginformasikan bahwa overdosis DHA pada manusia, sejauh ini baru terlihat dialami orang Eskimo yang banyak mengkonsumsi ikan laut. Dikatakan bahwa gejalanya berupa perdarahan, mirip flek flek berwarna kebiruan di kulit. "Efek yang lain baru ditemukan pada monyet maupun tikus,tapi gejalanya berbeda". (Rse/V 1)
HARIAN MEDIA INDONESIA HAL 9
DHA SULIT DISERAP BAYI, JANGAN TERPENGARUH IKLAN SUSU
JAKARTA (MEDIA) :
Tingkat konsumsi Docosahexanoic Acid (DHA) yang berlebihan akan membahayakan metabolisme tubuh. Sebab tubuh terpaksa dibebani pekerjaan yang lebih berat untuk mengeluarkan asam lemak esensial tersebut.
Spesialis penyakit anak Dr. Utami Roesli MBA, mengutip hasil penelitian yang dilaksanakan di Australia, Amerika Serikat maupun Eropa, bahwa di tiga kawasan negara maju ini, belum dihasilkan efektifitas dari penambahan DHA dalam produk susu maupun makanan bayi dan anak anak termasuk untuk ibu hamil. "Jadi belum ada anjuran untuk menambahkan unsur asam linoleat dan asam linolenat itu ke dalam susu", ujarnya kepada Media, kemarin di Jakarta. Lebih jauh ditegaskan, seperti juga lemak susu sapi, maka asupan DHA tsb. tersebut bukan merupakan ikatan rantai panjang, sehingga masih sulit diserap oleh pencernaan bayi.
Terlebih lagi, katanya, karena susu yang akan dikonsumsi ini harus dibuat dengan menggunakan air panas hingga mengalami proses pemanasan. Akibatnya, aktifitas enzim desaturase dan elongase yang memfasilitasi pembentukan DHA dalam tubuh secara otomatis hancur. Karena itu, Utami, sebagai pakar air susu ibu (ASI) mengingatkan kepada masyarakat, khususnya kaum ibu, supaya jangan terpengaruh terhadap iklan susu dan makanan pendamping ASI yang mengandung DHA dengan iming-iming mampu meningkatkan kecerdasan bayi. "Asam lemak esensial tersebut justru cukup terkandung dalam ASI, bahkan unsur DHA nya tergolong ikatan rantai panjang yang sangat mudah diserap pencernaan bayi", ujarnya. Karena itu dia menganjurkan agar bayi diberikan ASI sejak lahir sampai umur 4 bulan, karena asam lemak ASI juga terdiri dari asam arakidonat.
"Berarti, kandungannya melebihi unsur asam linoleat dan asam linolenat".
Setelah empat bulan, katanya, bayi dapat diberikan tempe yang mengandung pula asam linoleat maupun asam linolenat karena lemaknya termasuk ikatan rantai panjang. Utami menjelaskan, setelah mencapai umur enam bulan, bayi juga dapat diberikan ikan laut, yang secara alami mengandung pula kedua asam lemak itu tanpa harus mengonsumsi susu formula.
Menyesatkan
Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Rumah Sakit Saint Carolus ini mengakui, semboyan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang berlaku sejak dulu dinilai telah menyesatkan masyarakat. "Orang beranggapan konsumsi makanan sehari hari belum sempurna jika tidak minum susu. Susu bukan berarti tidak penting, namun bukan segala galanya", tegasnya lagi.
Dia bahkan melihat iklan susu maupun makanan bayi dan anak anak yang diimplementasi dengan DHA cenderung menyesatkan masayarakat, karena produsen memanfaatkan kebodohan konsumen yang tak memahami manfaat sesungguhnya dari unsur tambahan tersebut. Sementara, kalangan spesialis gizi di Indonesia umumnya menyatakan masih awam terhadap kandungan DHA dalam susu. Karena sampai sejauh ini, belum pernah dilakukan penelitian tentang manfaatnya.
Dokter Soebagyo Sumodihardjo MSc, pakar gizi dari bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengungkapkan pihaknya baru mengetahui hal itu dari media massa. Ketika ditemui Media usai pembukaan lokakarya "Pemerataan serta Peningkatan Pemanfaatan Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Sektor Non Departemen Kesehatan dan Kesejahteraaan Sosial" kemarin di Jakarta, dia belum bersedia dimintai komentarnya. "Saya baru mengkliping dan belum membaca literatur", ujarnya. Dia berjanji memberitahukan hal tersebut seminggu kemudian setelah segala informasi dikumpulkan dari berbagai sumber.
Spesialis Anak Dr. Sri S. Nasar sebelumnya menginformasikan bahwa overdosis DHA pada manusia, sejauh ini baru terlihat dialami orang Eskimo yang banyak mengkonsumsi ikan laut. Dikatakan bahwa gejalanya berupa perdarahan, mirip flek flek berwarna kebiruan di kulit. "Efek yang lain baru ditemukan pada monyet maupun tikus,tapi gejalanya berbeda". (Rse/V 1)
Label:
bayi
Virus kawasaki menyerang Balita
HATI2 BAGI BALITA ANDA!!
Virus Kawasaki (KD=Kawasaki Disease) belum lama menyerang anak sy Grace (6th). Memang virus ini sangat membahayakan tetapi sampai sekarang belum diketahui penyebabnya (sy sudah cek langsung ke Jepang) krn KD ini asal mulanya dari Jpg.
Perlu diketahui virus ini bukan karena alergi krn blm ada kebuktian dari dokter di Jpg jg.
Memang virus ini menyerang ke koroner jtg dimana Grace sendiri sekarang mengalaminya
dan menurut dokter Grace mengalami pembengkakan koroner yg sgt besar (giant aneurysms) dan blm ada dokter di Indonesia yg dpt menyembuhkannya krn biasanya koroner jtg menyerang ke org dewasa.
Jadi pengobatan yg dilakukan adalah minum obat pengencer darah setiap hari dan Grace hrs memeriksa darah setiap 3 minggu sekali guna mengecek apakah darahnya mengental atau tidak.
Terus terang dokter anak di Indonesia blm byk yg tau penyakit ini jadi sy hrp para org tua dpt lbh memahami penyakit ini krn Grace sendiri menjadi salah satu pasien dokter yg blm pengalaman ttg penyakit ini sehingga virus ini menyerang ke koroner jtgnya (krn terlambat penanganannya).
Ciri2 KD ini spt penyakit campak (sy lampirkan ciri2 tsb) jd perlu hati2 sekali. Pertama kali Grace di opname di RS dokter mengatakan dia terserang infeksi saluran kencing lalu besoknya dokter bilang ada flek di paru2 sampai akhirnya pada hari ke 10 baru dinyatakan terserang KD pdhal penyakit ini memang mempunyai ciri2 tsb.
Sy berikan ciri2 lainnya :
1. Mata merah
2. Bibir merah (spt strawberry)
3. Badan merah bintik2 (spt campak) & gatal
4. Panas mencapai 40-41
5. ada pembengkakan di belakang telinga
Ciri2 tsb diatas adalah awal mulanya penyakit ini (hari 1-9), lalu pada hari ke 10 kulit jari tangan & kaki akan mengelupas. Jika penyakit ini dpt dideteksi lbh cepat maka tdk akan menyerang ke koroner jtg dan utk obatnya jg sangat mahal harganya.
Nama obat tsb adalah Gamma Immune atau bisa jg Venimunne.
Waktu itu Grace memerlukan 11 botol dimana harganya Rp 4jt/botol.
Sbg informasi ada 1 dokter specialis Kawasaki yg sangat memahami penyakit ini, dia adalah Dr. Najib Advani (berpraktek di Siloam Gleneagles Karawaci, RSCM,Int'l Bintaro, RSAB Harapan Kita). Beliau telah menangani byk sekali penderita KD.
Sy sendiri telah menerima byk sekali penderita yg tlp ke sy menanyakan penyakit ini
utk itu sy mohon kiranya para ortu lbh memahami penyakit2 yg pd saat ini bermacam2 typenya. Penyakit ini kebykan menyerang anak laki2 (balita).
Grace sekarang tidak boleh beraktifitas yg berlebihan,tidak boleh lari (olahraga yg berat) dan dia pernah terserang serangan jantung sekali dan hrs dirawat di ruang intensif RSJ Hrp Kita selama 2 minggu.
Puji Tuhan sekarang keadaan dia stabil dan sy yakin Grace akan sembuh total. Mohon dibantu dgn doa dari bpk/ibu semua.
Sy harap informasi ini cukup bermanfaat utk semuanya dan dpt disebarkan ke teman2 yg belum mengetahuinya.
Tks n GBU all,
Asui (mami Grace)
0816 909255 / 93 000 955
Virus Kawasaki (KD=Kawasaki Disease) belum lama menyerang anak sy Grace (6th). Memang virus ini sangat membahayakan tetapi sampai sekarang belum diketahui penyebabnya (sy sudah cek langsung ke Jepang) krn KD ini asal mulanya dari Jpg.
Perlu diketahui virus ini bukan karena alergi krn blm ada kebuktian dari dokter di Jpg jg.
Memang virus ini menyerang ke koroner jtg dimana Grace sendiri sekarang mengalaminya
dan menurut dokter Grace mengalami pembengkakan koroner yg sgt besar (giant aneurysms) dan blm ada dokter di Indonesia yg dpt menyembuhkannya krn biasanya koroner jtg menyerang ke org dewasa.
Jadi pengobatan yg dilakukan adalah minum obat pengencer darah setiap hari dan Grace hrs memeriksa darah setiap 3 minggu sekali guna mengecek apakah darahnya mengental atau tidak.
Terus terang dokter anak di Indonesia blm byk yg tau penyakit ini jadi sy hrp para org tua dpt lbh memahami penyakit ini krn Grace sendiri menjadi salah satu pasien dokter yg blm pengalaman ttg penyakit ini sehingga virus ini menyerang ke koroner jtgnya (krn terlambat penanganannya).
Ciri2 KD ini spt penyakit campak (sy lampirkan ciri2 tsb) jd perlu hati2 sekali. Pertama kali Grace di opname di RS dokter mengatakan dia terserang infeksi saluran kencing lalu besoknya dokter bilang ada flek di paru2 sampai akhirnya pada hari ke 10 baru dinyatakan terserang KD pdhal penyakit ini memang mempunyai ciri2 tsb.
Sy berikan ciri2 lainnya :
1. Mata merah
2. Bibir merah (spt strawberry)
3. Badan merah bintik2 (spt campak) & gatal
4. Panas mencapai 40-41
5. ada pembengkakan di belakang telinga
Ciri2 tsb diatas adalah awal mulanya penyakit ini (hari 1-9), lalu pada hari ke 10 kulit jari tangan & kaki akan mengelupas. Jika penyakit ini dpt dideteksi lbh cepat maka tdk akan menyerang ke koroner jtg dan utk obatnya jg sangat mahal harganya.
Nama obat tsb adalah Gamma Immune atau bisa jg Venimunne.
Waktu itu Grace memerlukan 11 botol dimana harganya Rp 4jt/botol.
Sbg informasi ada 1 dokter specialis Kawasaki yg sangat memahami penyakit ini, dia adalah Dr. Najib Advani (berpraktek di Siloam Gleneagles Karawaci, RSCM,Int'l Bintaro, RSAB Harapan Kita). Beliau telah menangani byk sekali penderita KD.
Sy sendiri telah menerima byk sekali penderita yg tlp ke sy menanyakan penyakit ini
utk itu sy mohon kiranya para ortu lbh memahami penyakit2 yg pd saat ini bermacam2 typenya. Penyakit ini kebykan menyerang anak laki2 (balita).
Grace sekarang tidak boleh beraktifitas yg berlebihan,tidak boleh lari (olahraga yg berat) dan dia pernah terserang serangan jantung sekali dan hrs dirawat di ruang intensif RSJ Hrp Kita selama 2 minggu.
Puji Tuhan sekarang keadaan dia stabil dan sy yakin Grace akan sembuh total. Mohon dibantu dgn doa dari bpk/ibu semua.
Sy harap informasi ini cukup bermanfaat utk semuanya dan dpt disebarkan ke teman2 yg belum mengetahuinya.
Tks n GBU all,
Asui (mami Grace)
0816 909255 / 93 000 955
Label:
bayi
13 Hal Penting Saat Merawat Bayi
Merawat bayi memang tidak gampang. Di sini ada beberapa hal yang bisa dicermati orangtua berkaitan dengan upaya merawat bayi, agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal.
1. Taruh bayi di dada saat lahir
Menurut Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K), bayi yang baru lahir sebaiknya segera ditaruh di dada ibu. "Jangan dimandikan dulu," ujar dokter dari Klinik Anakku ini. Dalam video yang pernah dipresentasikan oleh konsultan laktasi, Dr. Utami Roesli, Sp.A(K), ICBLC, bayi akan mencari puting ibu sesaat setelah lahir dan diletakkan di dada. Pada waktu itu pula, bayi akan menyedot ASI meski ASI belum keluar. Isapan bayi ini justru akan merangsang produksi ASI. Bayi yang tidak menyedot ASI dalam 30 menit pertama setelah lahir, kapasitas menyusunya akan turun.
2. Tidak membuang ASI pertama yang keluar
Warna kuning yang keluar dari ASI pertama kali tidak boleh dibuang. ASI yang disebut kolostrum ini mengandung protein dan zat kekebalan tubuh (antibodi)yang akan melindungi bayi, sehingga lebih kuat menghadapi penyakit.
3. Tidak ada ASI basi
"Tak seperti susu formula, ASI tidak pernah basi," ujar Dr. Caroline Mulawi, Sp.A(K). Ibu yang karena sesuatu hal tidak bisa menyusui bayinya dalam beberapa waktu, tak perlu ragu untuk menyusui bayinya lagi. Kualitas ASI yang diberikan pada saat itu sama baiknya seperti yang keluar pertama kali.
4. Bayi yang diberi ASI lebih mudah lapar
Sifat ASI yang mudah dicerna membuat bayi lebih cepat lapar. Bayi yang mendapat ASI akan minum lebih sering sekitar 1-3 jam sekali. Bila berat badan bayi yang diberi ASI terus bertambah, menjadi pertanda bayi sudah cukup mendapat makanan. Jangan memberikan makanan padat sebelum waktunya, agar tak menimbulkan sumbatan pada usus yang bisa berakibat fatal. Sistem pencernaan bayi belum sempurna hingga ia berusia 4 bulan.
5. Tidak merebus ASI yang disimpan
Ibu yang bekerja dapat memeras ASI dan menyimpannya dalam botol steril. Setiap botol ASI itu hendaknya ditulis tanggal dan jam pemerasan. ASI yang disimpan dalam freezer bisa bertahan antara 2 minggu hingga 4 bulan. Pada suhu kamar ASI bertahan selama 4-8 jam, sedangkan dalam lemari pendingin bertahan sekitar 24-48 jam.
Pemberian ASI dilakukan dengan metode first in first out. ASI yang masuk lemari pendingin atau freezer terlebih dulu, itulah yang harus keluar lebih dulu. Saat hendak diberikan, ASI jangan dipanaskan dengan pemanas atau microwave karena zat yang terkandung dalam ASI bisa rusak. Untuk ASI yang berada dalam lemari pendingin, sebaiknya rendam botol dalam wadah berisi air hangat sampai ASI tidak terasa dingin lagi. Baru diberikan pada bayi.
Sementara untuk ASI yang disimpan dalam freezer, hendaknya dipindahkan terlebih dulu ke lemari pendingin hingga mencair. Setelah itu baru dihangatkan dalam wadah berisi air hangat.
6. Bayi menangis
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya.
Bayi menangis tak melulu karena lapar. Bisa jadi karena popoknya basah akibat pipis atau buang air besar. Bisa juga karena posisi saat menyusu yang tidak benar, sehingga tidak memperoleh ASI dalam jumlah yang tepat.
Tangisan bayi, menurut Dr. Caroline dari RS Omni Medical Center, juga bisa menjadi pertanda ia sakit. Pada 2-3 bulan pertama misalnya, bayi sering menderita kolik atau sakit perut yang tidak diketahui penyebabnya. "Biasanya gejala itu berkurang setelah usia tiga bulan," ujarnya. Bisa pula tangisan itu karena demam. Kalau itu yang terjadi, segera bawa bayi ke dokter.
Menangis pun dapat menjadi cara bayi menarik perhatian orang lain, terutama ibu dan ayahnya. Mungkin ia ingin mendapat dekapan dan kasih sayang dari orangtua. Hendaknya orangtua tidak membiarkan bayi menangis terlalu lama karena bayi akan menjadi lelah dan kemampuan menyusunya berkurang. Si ibu juga bisa frustrasi dan kesal, sehingga dapat berakibat buruk bagi perkembangan psikologis bayi.
Saat bayi menangis, ibu atau ayah bisa menggendong dan menimangnya sambil bersenandung, menaruhnya di kereta bayi, lalu ajaklah jalan-jalan di luar kamar, atau putarkan musik lembut. Kalau ibu sedang lelah, minta pengasuh atau orang lain membantu menggendong bayi. Sebab, semakin kesal danfrustrasi sang ibu, bayi akan semakin gelisah dan menangis lebih keras.
7. Timang bayi
Hingga saat ini masih terdengar persepsi keliru, sehingga muncul saran untuk tidak sering-sering menggendong bayi. Khawatir nanti "bau tangan" dan bayi menjadi manja. Hal ini tidak benar. Justru banyak penelitian mengungkapkan, bayi yang segera mendapat perhatian sesaat setelah menangis, entah dengan ditimang maupun didekati, kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara emosional. Ia pun nantinya menjadi orang mandiri serta lebih percaya diri.
Sebaliknya, bayi-bayi yang tidak mendapat perhatian dan dibiarkan menangis terlalu lama, saat dewasa akan menjadi pribadi yang kurang mandiri, peragu,atau tidak mempunyai kepercayaan diri yang kuat.
8. Kompres air hangat
Memberikan minum lebih sering sangat membantu menurunkan demam ditambah obat penurun demam. Kompres untuk bayi lebih baik jika dengan air hangat.
Dijelaskan Dr. Caroline, beberapa penelitian menunjukkan, kompres hangat lebih bermanfaat dalam menurunkan demam dibandingkan kompres air dingin.
Jangan mengompres dengan alkohol karena khawatir keracunan. Bila demam masih
berlanjut dan bertambah tinggi segera bawa bayi ke dokter.
9. Bayi sering buang air besar
Bayi yang memperoleh ASI awalnya fesesnya cenderung agak cair dan seperti berbiji-biji. Frekuensinya pun bisa 4-6 kali sehari. Namun, pada usia 1-2 bulan, rekuensinya bisa berkurang hingga 4-6 hari sekali. Tidak perlu khawatir akan kondisi tersebut selama bayi tetap tenang, tidak rewel, perut tidak kembung, tidak muntah terus-menerus, dan feses tidak keras. Kondisi ini dikarenakan ASI lebih banyak diserap usus dan perlu waktu lebih lama untuk dikeluarkan sebagai feses.
Feses bayi usia 2-3 bulan akan mulai berampas. Baru pada usia di atas 4 bulan, feses mulai berbentuk. Yang penting, tambah Dr. Caroline, feses bayi tidak berubah bentuk menjadi cair tanpa ampas atau disertai darah. Bila ini yang terjadi, bayi harus segera dibawa ke dokter. Begitu pula bila bayi tidak BAB lebih dari 6 hari.
10. Perhatikan hal-hal kecil
Di usia dua bulan, bayi bisa merespon dengan baik saat diajak bicara oleh ibu atau ayahnya. Di usia tiga bulan, saat kedua tangan bayi diangkat secara perlahan hingga badan ikut terangkat, lehernya harus ikut terangkat. "Bila leher bayi tidak ikut terangkat sudah harus dicurigai adanya ketidaknormalan, " ujar Dr. Hardiono. Pada usia tiga bulan bayi sudah tidak mengepal tangan. Bila di usia 4 bulan tangan bayi masih mengepal, 90 persen mengindikasikan adanya masalah.
Gejala klasik autis juga bisa dilihat dari hal-hal kecil. Contohnya, bayi tidak merespon saat diajak bicara, suka memukul-mukul kepala, ukuran kepala cenderung lebih besar, batita membalik mobil-mobilan lalu memutar ban hingga berkali-kali, dan asyik dengan dunianya sendiri. Autis terjadi karena kurangnya serotonin yang merupakan neurotransmitter pada otak. Bila diketahui dan diterapi sejak dini, di bawah usia 2 tahun, hasilnya akan baik. Akan lebih sulit bila baru diketahui pada usia 5 tahun, karena sel saraf sudah tidak tumbuh lagi.
11. Berat badan harus naik
Bayi harus dipantau berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala. Hasil pantauan tersebut bisa dibandingkan dengan saudara sekandung pada usia yang sama atau anak lain yang sebaya. Bayi yang tetap kurus tidak perlu dikhawatirkan selama berat badannya terus naik. Mungkin saja posturnya memang kecil. Akan menjadi masalah bila berat badan bayi tidak naik dan memotong dua garis persentil dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Itu bisa menjadi indikasi adanya masalah atau penyakit yang diderita bayi, misalnya kondisi kurang gizi.
12. Tak selalu harus ke dokter
Orangtua, dikatakan Dr. Hardiono, sering membawa bayi ke dokter saat mengalami penyakit ringan. Bayi batuk, pilek, atau diare ringan, tidak harus dibawa ke dokter. "Karena 60-80 persen sakit yang terjadi pada bayi maupun anak-anak bisa sembuh. Juga tak harus selalu diobati dengan antibiotik bila hanya sakit batuk-pilek biasa," katanya.
13. Imunisasi sesuai jadwal
Imunisasi diperlukan untuk memberikan kekebalan bagi bayi. Dengan imunisasi, 2,7 persen kematian per tahunnya bisa dicegah. Beberapa penyakit penting dapat dicegah lewat imunisasi seperti difteri, pertusis, tetanus, polio, meningitis, pneumonia, Hib, serta hepatitis. Sejauh ini, dikatakan Dr. Hardiono, pneumonia menjadi penyebab kematian anak terbanyak di dunia, diikuti AIDS, diare, TBC, malaria, dan campak.
Vaksin dasar yang diberikan kepada bayi adalah DPT, polio, hepatitis, Hib, campak, dan BCG. Rentang waktu vaksinasi adalah dua bulan karena lebih meningkatkan kekebalan. Efek dari vaksin dasar seperti demam tinggi, kejang, bengkak maupun syok, masih menjadi sumber kekhawatiran orangtua.
Saat ini sudah ada vaksin kombinasi 5 in 1 yaitu difteri, pertusis, tetanus, polio, dan Hib. Vaksin kombinasi mengurangi suntikan pada bayi. Dengan vaksin kombinasi bayi jarang demam, kalaupun demam tidak terlalu tinggi, jarang bengkak, dan kejang pun berkurang. Tak perlu khawatir, vaksin baru saat ini sudah tidak mengandung merkuri.
1. Taruh bayi di dada saat lahir
Menurut Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K), bayi yang baru lahir sebaiknya segera ditaruh di dada ibu. "Jangan dimandikan dulu," ujar dokter dari Klinik Anakku ini. Dalam video yang pernah dipresentasikan oleh konsultan laktasi, Dr. Utami Roesli, Sp.A(K), ICBLC, bayi akan mencari puting ibu sesaat setelah lahir dan diletakkan di dada. Pada waktu itu pula, bayi akan menyedot ASI meski ASI belum keluar. Isapan bayi ini justru akan merangsang produksi ASI. Bayi yang tidak menyedot ASI dalam 30 menit pertama setelah lahir, kapasitas menyusunya akan turun.
2. Tidak membuang ASI pertama yang keluar
Warna kuning yang keluar dari ASI pertama kali tidak boleh dibuang. ASI yang disebut kolostrum ini mengandung protein dan zat kekebalan tubuh (antibodi)yang akan melindungi bayi, sehingga lebih kuat menghadapi penyakit.
3. Tidak ada ASI basi
"Tak seperti susu formula, ASI tidak pernah basi," ujar Dr. Caroline Mulawi, Sp.A(K). Ibu yang karena sesuatu hal tidak bisa menyusui bayinya dalam beberapa waktu, tak perlu ragu untuk menyusui bayinya lagi. Kualitas ASI yang diberikan pada saat itu sama baiknya seperti yang keluar pertama kali.
4. Bayi yang diberi ASI lebih mudah lapar
Sifat ASI yang mudah dicerna membuat bayi lebih cepat lapar. Bayi yang mendapat ASI akan minum lebih sering sekitar 1-3 jam sekali. Bila berat badan bayi yang diberi ASI terus bertambah, menjadi pertanda bayi sudah cukup mendapat makanan. Jangan memberikan makanan padat sebelum waktunya, agar tak menimbulkan sumbatan pada usus yang bisa berakibat fatal. Sistem pencernaan bayi belum sempurna hingga ia berusia 4 bulan.
5. Tidak merebus ASI yang disimpan
Ibu yang bekerja dapat memeras ASI dan menyimpannya dalam botol steril. Setiap botol ASI itu hendaknya ditulis tanggal dan jam pemerasan. ASI yang disimpan dalam freezer bisa bertahan antara 2 minggu hingga 4 bulan. Pada suhu kamar ASI bertahan selama 4-8 jam, sedangkan dalam lemari pendingin bertahan sekitar 24-48 jam.
Pemberian ASI dilakukan dengan metode first in first out. ASI yang masuk lemari pendingin atau freezer terlebih dulu, itulah yang harus keluar lebih dulu. Saat hendak diberikan, ASI jangan dipanaskan dengan pemanas atau microwave karena zat yang terkandung dalam ASI bisa rusak. Untuk ASI yang berada dalam lemari pendingin, sebaiknya rendam botol dalam wadah berisi air hangat sampai ASI tidak terasa dingin lagi. Baru diberikan pada bayi.
Sementara untuk ASI yang disimpan dalam freezer, hendaknya dipindahkan terlebih dulu ke lemari pendingin hingga mencair. Setelah itu baru dihangatkan dalam wadah berisi air hangat.
6. Bayi menangis
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya.
Bayi menangis tak melulu karena lapar. Bisa jadi karena popoknya basah akibat pipis atau buang air besar. Bisa juga karena posisi saat menyusu yang tidak benar, sehingga tidak memperoleh ASI dalam jumlah yang tepat.
Tangisan bayi, menurut Dr. Caroline dari RS Omni Medical Center, juga bisa menjadi pertanda ia sakit. Pada 2-3 bulan pertama misalnya, bayi sering menderita kolik atau sakit perut yang tidak diketahui penyebabnya. "Biasanya gejala itu berkurang setelah usia tiga bulan," ujarnya. Bisa pula tangisan itu karena demam. Kalau itu yang terjadi, segera bawa bayi ke dokter.
Menangis pun dapat menjadi cara bayi menarik perhatian orang lain, terutama ibu dan ayahnya. Mungkin ia ingin mendapat dekapan dan kasih sayang dari orangtua. Hendaknya orangtua tidak membiarkan bayi menangis terlalu lama karena bayi akan menjadi lelah dan kemampuan menyusunya berkurang. Si ibu juga bisa frustrasi dan kesal, sehingga dapat berakibat buruk bagi perkembangan psikologis bayi.
Saat bayi menangis, ibu atau ayah bisa menggendong dan menimangnya sambil bersenandung, menaruhnya di kereta bayi, lalu ajaklah jalan-jalan di luar kamar, atau putarkan musik lembut. Kalau ibu sedang lelah, minta pengasuh atau orang lain membantu menggendong bayi. Sebab, semakin kesal danfrustrasi sang ibu, bayi akan semakin gelisah dan menangis lebih keras.
7. Timang bayi
Hingga saat ini masih terdengar persepsi keliru, sehingga muncul saran untuk tidak sering-sering menggendong bayi. Khawatir nanti "bau tangan" dan bayi menjadi manja. Hal ini tidak benar. Justru banyak penelitian mengungkapkan, bayi yang segera mendapat perhatian sesaat setelah menangis, entah dengan ditimang maupun didekati, kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara emosional. Ia pun nantinya menjadi orang mandiri serta lebih percaya diri.
Sebaliknya, bayi-bayi yang tidak mendapat perhatian dan dibiarkan menangis terlalu lama, saat dewasa akan menjadi pribadi yang kurang mandiri, peragu,atau tidak mempunyai kepercayaan diri yang kuat.
8. Kompres air hangat
Memberikan minum lebih sering sangat membantu menurunkan demam ditambah obat penurun demam. Kompres untuk bayi lebih baik jika dengan air hangat.
Dijelaskan Dr. Caroline, beberapa penelitian menunjukkan, kompres hangat lebih bermanfaat dalam menurunkan demam dibandingkan kompres air dingin.
Jangan mengompres dengan alkohol karena khawatir keracunan. Bila demam masih
berlanjut dan bertambah tinggi segera bawa bayi ke dokter.
9. Bayi sering buang air besar
Bayi yang memperoleh ASI awalnya fesesnya cenderung agak cair dan seperti berbiji-biji. Frekuensinya pun bisa 4-6 kali sehari. Namun, pada usia 1-2 bulan, rekuensinya bisa berkurang hingga 4-6 hari sekali. Tidak perlu khawatir akan kondisi tersebut selama bayi tetap tenang, tidak rewel, perut tidak kembung, tidak muntah terus-menerus, dan feses tidak keras. Kondisi ini dikarenakan ASI lebih banyak diserap usus dan perlu waktu lebih lama untuk dikeluarkan sebagai feses.
Feses bayi usia 2-3 bulan akan mulai berampas. Baru pada usia di atas 4 bulan, feses mulai berbentuk. Yang penting, tambah Dr. Caroline, feses bayi tidak berubah bentuk menjadi cair tanpa ampas atau disertai darah. Bila ini yang terjadi, bayi harus segera dibawa ke dokter. Begitu pula bila bayi tidak BAB lebih dari 6 hari.
10. Perhatikan hal-hal kecil
Di usia dua bulan, bayi bisa merespon dengan baik saat diajak bicara oleh ibu atau ayahnya. Di usia tiga bulan, saat kedua tangan bayi diangkat secara perlahan hingga badan ikut terangkat, lehernya harus ikut terangkat. "Bila leher bayi tidak ikut terangkat sudah harus dicurigai adanya ketidaknormalan, " ujar Dr. Hardiono. Pada usia tiga bulan bayi sudah tidak mengepal tangan. Bila di usia 4 bulan tangan bayi masih mengepal, 90 persen mengindikasikan adanya masalah.
Gejala klasik autis juga bisa dilihat dari hal-hal kecil. Contohnya, bayi tidak merespon saat diajak bicara, suka memukul-mukul kepala, ukuran kepala cenderung lebih besar, batita membalik mobil-mobilan lalu memutar ban hingga berkali-kali, dan asyik dengan dunianya sendiri. Autis terjadi karena kurangnya serotonin yang merupakan neurotransmitter pada otak. Bila diketahui dan diterapi sejak dini, di bawah usia 2 tahun, hasilnya akan baik. Akan lebih sulit bila baru diketahui pada usia 5 tahun, karena sel saraf sudah tidak tumbuh lagi.
11. Berat badan harus naik
Bayi harus dipantau berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala. Hasil pantauan tersebut bisa dibandingkan dengan saudara sekandung pada usia yang sama atau anak lain yang sebaya. Bayi yang tetap kurus tidak perlu dikhawatirkan selama berat badannya terus naik. Mungkin saja posturnya memang kecil. Akan menjadi masalah bila berat badan bayi tidak naik dan memotong dua garis persentil dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Itu bisa menjadi indikasi adanya masalah atau penyakit yang diderita bayi, misalnya kondisi kurang gizi.
12. Tak selalu harus ke dokter
Orangtua, dikatakan Dr. Hardiono, sering membawa bayi ke dokter saat mengalami penyakit ringan. Bayi batuk, pilek, atau diare ringan, tidak harus dibawa ke dokter. "Karena 60-80 persen sakit yang terjadi pada bayi maupun anak-anak bisa sembuh. Juga tak harus selalu diobati dengan antibiotik bila hanya sakit batuk-pilek biasa," katanya.
13. Imunisasi sesuai jadwal
Imunisasi diperlukan untuk memberikan kekebalan bagi bayi. Dengan imunisasi, 2,7 persen kematian per tahunnya bisa dicegah. Beberapa penyakit penting dapat dicegah lewat imunisasi seperti difteri, pertusis, tetanus, polio, meningitis, pneumonia, Hib, serta hepatitis. Sejauh ini, dikatakan Dr. Hardiono, pneumonia menjadi penyebab kematian anak terbanyak di dunia, diikuti AIDS, diare, TBC, malaria, dan campak.
Vaksin dasar yang diberikan kepada bayi adalah DPT, polio, hepatitis, Hib, campak, dan BCG. Rentang waktu vaksinasi adalah dua bulan karena lebih meningkatkan kekebalan. Efek dari vaksin dasar seperti demam tinggi, kejang, bengkak maupun syok, masih menjadi sumber kekhawatiran orangtua.
Saat ini sudah ada vaksin kombinasi 5 in 1 yaitu difteri, pertusis, tetanus, polio, dan Hib. Vaksin kombinasi mengurangi suntikan pada bayi. Dengan vaksin kombinasi bayi jarang demam, kalaupun demam tidak terlalu tinggi, jarang bengkak, dan kejang pun berkurang. Tak perlu khawatir, vaksin baru saat ini sudah tidak mengandung merkuri.
Label:
bayi
BAYI SAKIT TAK SELALU DISERTAI DEMAM
Lantas bagaimana mengenali sakit pada bayi jika tak muncul demam?
"Memang, semua anak, tak terkecuali bayi, memiliki sensor atau kemampuan menaikkan suhu tubuh sebagai reaksi melawan penyakit akibat kuman ataupun virus yang menyerang tubuhnya," kata dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Akan tetapi, lanjutnya, seringkali pada bayi, terlebih bayi berusia di bawah 3 bulan, tidak menunjukkan gejala naiknya suhu tubuh. Sekalipun sebenarnya tubuh si bayi sedang berperang melawan serangan virus atau kuman. "Hal ini dikarenakan sistem sensor panas di tubuh bayi belum sempurna. Jadi, sekalipun penyakit sudah berada di dalam tubuh bayi atau si kecil sudah mengalami dehidrasi, tetapi karena chip atau pusat otak belum menerima sinyal melakukan tindakan, otomatis tubuh si kecil tidak memberitahukan bahwa dirinya sedang dalam bahaya," papar Zakiudin.
Syukur-syukur "tentara" di tubuh si kecil bisa menang memerangi "makhluk asing" yang bisa merugikannya itu. Jadi sekalipun tak terpantau, si kecil bisa tetap sehat dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Namun bila yang terjadi sebaliknya, kita seringkali kecolongan. "Saat datang kontrol, penyakit yang diderita si bayi sudah parah. Kondisi ini terjadi karena orang tua menganggap, selama bayinya tidak panas, ya, tidak sakit. Tidak mau makan dianggap wajar, namanya juga bayi. Padahal seharusnya tidak demikian."
KENALI BAYI ANDA
Karena itulah, anjur Zakiudin, dalam merawat bayi, orang tua hendaknya tidak melulu berpatokan pada termometer alias ada-tidaknya demam. Orang tua harus mampu mengenali bayinya.
Untuk itu, orang tua perlu melakukan pengamatan sebagai berikut:
1. Apakah hari itu si kecil minum ASI-nya masih seperti hari-hari kemarin?
2. Apakah nafsu makannya (Makanan Pendamping-ASI) masih tetap tinggi seperti hari-hari sebelumnya?
3. Apakah si kecil cerewetnya tidak berubah alias tidak mendadak menjadi pendiam?
4. Apakah sorot matanya tetap tajam dan lincah?
5. Apakah tetap aktif dan lincah dalam bergerak?
6. Apakah fisik bayi tak ada yang berubah atau ada sesuatu yang janggal (tidak seperti biasanya)?
7. Apakah BAB dan BAK normal dan lancar?
Nah, jika jawaban yang muncul dari hasil pengamatan kita adalah kebalikannya, "Jangan tunggu besok, atau melakukan 'upacara adat' ini-itu. Saat itu juga lekas bawa ke dokter atau rumah sakit sekalipun si bayi tidak mengalami demam!" tegas Zakiudin.
Memang, bisa jadi si kecil menolak makan cuma karena sariawan. "Tetapi apakah orang tua bisa memeriksa sampai sedetail itu? Jadi, daripada kondisi anak bertambah parah dan diagnosa orang tua meleset, kenapa tidak lebih baik ditangani oleh ahlinya saja?"
PENGOBATAN FISIOLOGIS
Sebaliknya, jika si kecil tetap aktif, lincah, nafsu makan bagus, minum susu oke, kondisi fisik baik, buang air besar dan kecil lancar, tapi suhu tubuhnya naik kurang lebih 37,50C, menurut Zakiudin, orang tua bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mengobatinya sendiri di rumah secara fisiologis, yakni:
1. Berikan keleluasan suhu tubuh si kecil untuk bisa bersirkulasi dengan baik. Hindari pengenaan selimut atau baju tebal. Malah jika perlu telanjangi saja si kecil. Pendingin udara sangat boleh kita aktifkan. Justru dengan adanya pendingin udara bisa memberi keleluasaan yang lebih besar bagi panas tubuhnya untuk keluar.
2. Berikan minum yang banyak. Dengan cara ini diharapkan si kecil bisa BAK sebanyak-banyaknya, sehingga bisa membantu kelancaran sirkulasi suhu tubuh.
3. Lakukan kompres air hangat. Menurut hasil penelitian dan penemuan terbaru di dunia kedokteran, pemberian kompres air hangat paling baik di area tubuh yang mudah terekspos, seperti dada, perut atau dahi. Dengan demikian pembuluh darah akan melebar dan ini tentunya mempermudah serta memperlancar sirkulasi suhu
tubuh. Sebaiknya tidak mengompres di area pembuluh darah besar karena pembuluh darahnya tidak bisa melebar lagi, di ketiak dan selangkangan, misalnya.
"Memang dulu ada anggapan kompres dengan air dingin hingga pengompresan dilakukan di area pembuluh darah yang banyak, tapi cara tersebut sudah tidak berlaku lagi," kata Zakiudin. Kompres dengan air dingin justru semakin mengerutkan pembuluh darah dan bisa terjadi pembohongan tubuh. Maksudnya, kompres air dingin memang bisa mendinginkan suhu tubuh, tapi itu hanya beberapa saat saja. "Malah setelah itu bisa jadi suhu tubuh anak semakin panas, karena sensor suhu tubuh di otak akan menaikkan panas tubuh. Berbeda jika kompres dengan air hangat, sensor akan memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu tubuhnya."
Nah, dengan pengobatan fisiologis ini, lanjut Zakiudin, pertahanan tubuh bayi akan terstimulasi menjadi lebih kuat. Tetapi ingat, cara-cara tersebut dilakukan selama si kecil tidak mengalami kejang! "Kalau sudah kejang, tak ada kata lain, usahakan lidah bayi tak tergigit dan saat itu juga bawa ke dokter," anjurnya.
BERIKAN OBAT PENURUN PANAS
Jika dengan penanganan fisiologis ternyata suhu tubuhnya tak kunjung reda atau sembuh dalam 1x24 jam, bisa jadi panas tubuh si kecil itu karena faktor nonfisiologis. Penanganan yang harus orang tua lakukan adalah:
1. Tetap menjalankan penanganan secara fisiologis.
2. Berikan obat penurun panas. Jika tidak kunjung reda setelah diberi obat, atau panasnya naik kembali selang 2 jam setelah minum obat, atau panasnya tambah tinggi, dan si anak rewel, menolak makan-minum, "Lekas larikan ke dokter. Nanti dokter akan mencari penyebabnya untuk diobati," kata Zakiudin.
3. Sebaliknya jika kondisi bayi cenderung membaik, "Orang tua boleh melihat perkembangannya hingga dua hari ke depan." Jika semakin membaik dengan ciri tidak panas lagi atau berangsur-angsur menurun, aktivitas hingga makan dan minum kembali seperti semula, bersyukurlah. Tetapi jika di hari ketiga si bayi kembali panas dan aktivitasnya menurun, lekas bawa ke dokter.
Dalam kaitan dengan penanganan demam pada bayi ini, Zakiudin menyarankan orang tua untuk selalu menyediakan termometer, pakaian yang menyerap keringat dan tidak bikin gerah, termos air panas dan dingin, serta obat penurun panas.
Untuk obat penurun panas kita bisa menyediakan obat dari golongan parasetamol dan ibuprofen. "Obat-obat ini relatif aman sebagai obat pertolongan pertama menurunkan demam pada bayi." Yang perlu diketahui, parasetamol hanya mampu dan efektif menurunkan panas tubuh yang biasa atau tidak terlalu tinggi, 38-390 C. Sedangkan ibuprofen ampuh menurunkan panas tubuh yang tinggi. "Tapi keduanya cuma memiliki kemampuan menahan panas tubuh selama 8 jam."
Jika si kecil tak bisa atau susah mengonsumsi obat lewat mulut, "Orang tua boleh menyediakan di rumah obat penurun panas yang dimasukkan lewat anus." Justru obat seperti inilah yang daya kerjanya lebih cepat karena lebih mudah diserap oleh tubuh. Tapi ingat, harus dengan sepengetahuan dokter.
Kita boleh saja menyediakan 3 tiga jenis obat tersebut di rumah. Akan tetapi yang harus diingat, kata Zakiudin, "Orang tua tak boleh lantas percaya bayinya sudah sembuh walau panas tubuhnya turun setelah minum obat." Sembuh tidaknya baru bisa dilihat jika bayi tak diberi obat suhu tubuhnya normal, tetap ceria, tetap aktif, makan-minumnya normal dan banyak.
Bila si kecil mengalami demam/panas hampir setiap minggu, jelas tak wajar. "Ini harus diperiksa lebih jauh lagi dengan saksama." Tak menutup kemungkinan, kekebalan tubuhnya tidak baik. Karena wajarnya, demam pada bayi terjadi 2 bulan sekali atau paling cepat 1 bulan sekali, selama lingkungannya sehat.
DUA PENYEBAB DEMAM
Menurut Zakiudin, demam bisa dikarenakan faktor fisiologis atau faktor akibat.
1. Demam karena faktor fisiologis
Panas atau demam yang terjadi adalah reaksi tubuh melawan kuman yang menyerang. Jadi, panas tubuh si kecil itu tanda bahwa sistem imunitas tubuhnya sedang bekerja membunuh penyakit yang datang. "Jadi kalau tubuh anak atau bayi panasnya baru 38 derajat Celcius dan tidak rewel, lebih baik jangan diberi obat penurun panas. Biarkan saja, karena dengan suhu tubuh tertentu penyakit yang menyerang bisa mati."
Dalam otak manusia, termasuk bayi, mempunyai sensor/pusat pengatur suhu. Karena inilah kenapa tubuh kita tak terpengaruh dengan suhu lingkungan, alias bisa menyesuaikan diri. Berbeda dengan ikan, jika di air dingin maka suhu tubuhnya dingin, dan jika di air yang panas suhu tubuhnya pun panas.
Jadi, panas tubuh anak/bayi yang meningkat itu mungkin disebabkan kondisi suhu lingkungan yang terlalu dingin. "Karena itulah suhu tubuh manusia pada malam hari cenderung lebih panas."
2. Demam karena faktor akibat
* Akibat infeksi
Saat imunitas bekerja memerangi kuman, dia mengeluarkan zat-zat tertentu yang merangsang panas tubuh menjadi meningkat. Begitu juga kala imunitas tubuh si anak/bayi kalah, dia akan megeluarkan zat tertentu yang juga merangsang naiknya suhu tubuh. Sebaliknya, kuman yang mati oleh imunitas tubuh pun akan mengeluarkan zat tertentu yang merangsang naiknya suhu tubuh.
Biasanya panas tubuh atau demam karena faktor inilah yang bisa menyentuh level menghawatirkan, di atas 39 derajat Celcius, bahkan bisa di atas 40 derajat Celcius. "Nah, di sini umumnya jika si anak tidak kuat atau mempunyai riwayat kejang, dia akan kejang-kejang. " Karena itu, lanjut Zakiudin, jika panasnya tinggi perlu diberikan obat penurun panas.
* Akibat dehidrasi atau kurang cairan
Anak/bayi yang mengalami diare, kurang minum, hingga kekurangan cairan tubuh bisa mengalami demam juga. "Cirinya, suhu tubuhnya paling tinggi 380 C." Ciri lainya: mencret-mencret, sering BAB, loyo, lemah, letih lesu, dan tak bergairah.
Jika dehidrasinya dibarengi komplikasi lain, semisal ada serangan virus, jelas suhu tubuhnya akan semakin tinggi. Bisa saja menyentuh level di atas 400 C.
MENANGANI KEJANG
Jika anak punya riwayat kejang, pesan Zakiudin, jangan tunggu hinga tiga hari. Lekas detik itu juga bawa ke dokter. Kecuali bila kita mempunyai obat penurun panas dari dokter yang sudah ada obat antikejang, "Orang tua bisa sedikit lega karena boleh saja membawa anak ke dokter beberapa saat kemudian setelah minum obat tersebut."
Penanganan pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah:
1. Buka seluruh pakaiannya untuk memudahkan sirkulasi panas tubuh anak/bayi.
2. Hati-hati, cegah jangan sampai lidahnya tergigit. Caranya, ganjal gigi anak/bayi dengan dengan benda yang tak membahayakan.
3. Berikan obat antikejang/penurun panas lewat anus.
Gazali Solahuddin. Foto Iman/nakita
(NAKITA)
"Memang, semua anak, tak terkecuali bayi, memiliki sensor atau kemampuan menaikkan suhu tubuh sebagai reaksi melawan penyakit akibat kuman ataupun virus yang menyerang tubuhnya," kata dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Akan tetapi, lanjutnya, seringkali pada bayi, terlebih bayi berusia di bawah 3 bulan, tidak menunjukkan gejala naiknya suhu tubuh. Sekalipun sebenarnya tubuh si bayi sedang berperang melawan serangan virus atau kuman. "Hal ini dikarenakan sistem sensor panas di tubuh bayi belum sempurna. Jadi, sekalipun penyakit sudah berada di dalam tubuh bayi atau si kecil sudah mengalami dehidrasi, tetapi karena chip atau pusat otak belum menerima sinyal melakukan tindakan, otomatis tubuh si kecil tidak memberitahukan bahwa dirinya sedang dalam bahaya," papar Zakiudin.
Syukur-syukur "tentara" di tubuh si kecil bisa menang memerangi "makhluk asing" yang bisa merugikannya itu. Jadi sekalipun tak terpantau, si kecil bisa tetap sehat dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Namun bila yang terjadi sebaliknya, kita seringkali kecolongan. "Saat datang kontrol, penyakit yang diderita si bayi sudah parah. Kondisi ini terjadi karena orang tua menganggap, selama bayinya tidak panas, ya, tidak sakit. Tidak mau makan dianggap wajar, namanya juga bayi. Padahal seharusnya tidak demikian."
KENALI BAYI ANDA
Karena itulah, anjur Zakiudin, dalam merawat bayi, orang tua hendaknya tidak melulu berpatokan pada termometer alias ada-tidaknya demam. Orang tua harus mampu mengenali bayinya.
Untuk itu, orang tua perlu melakukan pengamatan sebagai berikut:
1. Apakah hari itu si kecil minum ASI-nya masih seperti hari-hari kemarin?
2. Apakah nafsu makannya (Makanan Pendamping-ASI) masih tetap tinggi seperti hari-hari sebelumnya?
3. Apakah si kecil cerewetnya tidak berubah alias tidak mendadak menjadi pendiam?
4. Apakah sorot matanya tetap tajam dan lincah?
5. Apakah tetap aktif dan lincah dalam bergerak?
6. Apakah fisik bayi tak ada yang berubah atau ada sesuatu yang janggal (tidak seperti biasanya)?
7. Apakah BAB dan BAK normal dan lancar?
Nah, jika jawaban yang muncul dari hasil pengamatan kita adalah kebalikannya, "Jangan tunggu besok, atau melakukan 'upacara adat' ini-itu. Saat itu juga lekas bawa ke dokter atau rumah sakit sekalipun si bayi tidak mengalami demam!" tegas Zakiudin.
Memang, bisa jadi si kecil menolak makan cuma karena sariawan. "Tetapi apakah orang tua bisa memeriksa sampai sedetail itu? Jadi, daripada kondisi anak bertambah parah dan diagnosa orang tua meleset, kenapa tidak lebih baik ditangani oleh ahlinya saja?"
PENGOBATAN FISIOLOGIS
Sebaliknya, jika si kecil tetap aktif, lincah, nafsu makan bagus, minum susu oke, kondisi fisik baik, buang air besar dan kecil lancar, tapi suhu tubuhnya naik kurang lebih 37,50C, menurut Zakiudin, orang tua bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mengobatinya sendiri di rumah secara fisiologis, yakni:
1. Berikan keleluasan suhu tubuh si kecil untuk bisa bersirkulasi dengan baik. Hindari pengenaan selimut atau baju tebal. Malah jika perlu telanjangi saja si kecil. Pendingin udara sangat boleh kita aktifkan. Justru dengan adanya pendingin udara bisa memberi keleluasaan yang lebih besar bagi panas tubuhnya untuk keluar.
2. Berikan minum yang banyak. Dengan cara ini diharapkan si kecil bisa BAK sebanyak-banyaknya, sehingga bisa membantu kelancaran sirkulasi suhu tubuh.
3. Lakukan kompres air hangat. Menurut hasil penelitian dan penemuan terbaru di dunia kedokteran, pemberian kompres air hangat paling baik di area tubuh yang mudah terekspos, seperti dada, perut atau dahi. Dengan demikian pembuluh darah akan melebar dan ini tentunya mempermudah serta memperlancar sirkulasi suhu
tubuh. Sebaiknya tidak mengompres di area pembuluh darah besar karena pembuluh darahnya tidak bisa melebar lagi, di ketiak dan selangkangan, misalnya.
"Memang dulu ada anggapan kompres dengan air dingin hingga pengompresan dilakukan di area pembuluh darah yang banyak, tapi cara tersebut sudah tidak berlaku lagi," kata Zakiudin. Kompres dengan air dingin justru semakin mengerutkan pembuluh darah dan bisa terjadi pembohongan tubuh. Maksudnya, kompres air dingin memang bisa mendinginkan suhu tubuh, tapi itu hanya beberapa saat saja. "Malah setelah itu bisa jadi suhu tubuh anak semakin panas, karena sensor suhu tubuh di otak akan menaikkan panas tubuh. Berbeda jika kompres dengan air hangat, sensor akan memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu tubuhnya."
Nah, dengan pengobatan fisiologis ini, lanjut Zakiudin, pertahanan tubuh bayi akan terstimulasi menjadi lebih kuat. Tetapi ingat, cara-cara tersebut dilakukan selama si kecil tidak mengalami kejang! "Kalau sudah kejang, tak ada kata lain, usahakan lidah bayi tak tergigit dan saat itu juga bawa ke dokter," anjurnya.
BERIKAN OBAT PENURUN PANAS
Jika dengan penanganan fisiologis ternyata suhu tubuhnya tak kunjung reda atau sembuh dalam 1x24 jam, bisa jadi panas tubuh si kecil itu karena faktor nonfisiologis. Penanganan yang harus orang tua lakukan adalah:
1. Tetap menjalankan penanganan secara fisiologis.
2. Berikan obat penurun panas. Jika tidak kunjung reda setelah diberi obat, atau panasnya naik kembali selang 2 jam setelah minum obat, atau panasnya tambah tinggi, dan si anak rewel, menolak makan-minum, "Lekas larikan ke dokter. Nanti dokter akan mencari penyebabnya untuk diobati," kata Zakiudin.
3. Sebaliknya jika kondisi bayi cenderung membaik, "Orang tua boleh melihat perkembangannya hingga dua hari ke depan." Jika semakin membaik dengan ciri tidak panas lagi atau berangsur-angsur menurun, aktivitas hingga makan dan minum kembali seperti semula, bersyukurlah. Tetapi jika di hari ketiga si bayi kembali panas dan aktivitasnya menurun, lekas bawa ke dokter.
Dalam kaitan dengan penanganan demam pada bayi ini, Zakiudin menyarankan orang tua untuk selalu menyediakan termometer, pakaian yang menyerap keringat dan tidak bikin gerah, termos air panas dan dingin, serta obat penurun panas.
Untuk obat penurun panas kita bisa menyediakan obat dari golongan parasetamol dan ibuprofen. "Obat-obat ini relatif aman sebagai obat pertolongan pertama menurunkan demam pada bayi." Yang perlu diketahui, parasetamol hanya mampu dan efektif menurunkan panas tubuh yang biasa atau tidak terlalu tinggi, 38-390 C. Sedangkan ibuprofen ampuh menurunkan panas tubuh yang tinggi. "Tapi keduanya cuma memiliki kemampuan menahan panas tubuh selama 8 jam."
Jika si kecil tak bisa atau susah mengonsumsi obat lewat mulut, "Orang tua boleh menyediakan di rumah obat penurun panas yang dimasukkan lewat anus." Justru obat seperti inilah yang daya kerjanya lebih cepat karena lebih mudah diserap oleh tubuh. Tapi ingat, harus dengan sepengetahuan dokter.
Kita boleh saja menyediakan 3 tiga jenis obat tersebut di rumah. Akan tetapi yang harus diingat, kata Zakiudin, "Orang tua tak boleh lantas percaya bayinya sudah sembuh walau panas tubuhnya turun setelah minum obat." Sembuh tidaknya baru bisa dilihat jika bayi tak diberi obat suhu tubuhnya normal, tetap ceria, tetap aktif, makan-minumnya normal dan banyak.
Bila si kecil mengalami demam/panas hampir setiap minggu, jelas tak wajar. "Ini harus diperiksa lebih jauh lagi dengan saksama." Tak menutup kemungkinan, kekebalan tubuhnya tidak baik. Karena wajarnya, demam pada bayi terjadi 2 bulan sekali atau paling cepat 1 bulan sekali, selama lingkungannya sehat.
DUA PENYEBAB DEMAM
Menurut Zakiudin, demam bisa dikarenakan faktor fisiologis atau faktor akibat.
1. Demam karena faktor fisiologis
Panas atau demam yang terjadi adalah reaksi tubuh melawan kuman yang menyerang. Jadi, panas tubuh si kecil itu tanda bahwa sistem imunitas tubuhnya sedang bekerja membunuh penyakit yang datang. "Jadi kalau tubuh anak atau bayi panasnya baru 38 derajat Celcius dan tidak rewel, lebih baik jangan diberi obat penurun panas. Biarkan saja, karena dengan suhu tubuh tertentu penyakit yang menyerang bisa mati."
Dalam otak manusia, termasuk bayi, mempunyai sensor/pusat pengatur suhu. Karena inilah kenapa tubuh kita tak terpengaruh dengan suhu lingkungan, alias bisa menyesuaikan diri. Berbeda dengan ikan, jika di air dingin maka suhu tubuhnya dingin, dan jika di air yang panas suhu tubuhnya pun panas.
Jadi, panas tubuh anak/bayi yang meningkat itu mungkin disebabkan kondisi suhu lingkungan yang terlalu dingin. "Karena itulah suhu tubuh manusia pada malam hari cenderung lebih panas."
2. Demam karena faktor akibat
* Akibat infeksi
Saat imunitas bekerja memerangi kuman, dia mengeluarkan zat-zat tertentu yang merangsang panas tubuh menjadi meningkat. Begitu juga kala imunitas tubuh si anak/bayi kalah, dia akan megeluarkan zat tertentu yang juga merangsang naiknya suhu tubuh. Sebaliknya, kuman yang mati oleh imunitas tubuh pun akan mengeluarkan zat tertentu yang merangsang naiknya suhu tubuh.
Biasanya panas tubuh atau demam karena faktor inilah yang bisa menyentuh level menghawatirkan, di atas 39 derajat Celcius, bahkan bisa di atas 40 derajat Celcius. "Nah, di sini umumnya jika si anak tidak kuat atau mempunyai riwayat kejang, dia akan kejang-kejang. " Karena itu, lanjut Zakiudin, jika panasnya tinggi perlu diberikan obat penurun panas.
* Akibat dehidrasi atau kurang cairan
Anak/bayi yang mengalami diare, kurang minum, hingga kekurangan cairan tubuh bisa mengalami demam juga. "Cirinya, suhu tubuhnya paling tinggi 380 C." Ciri lainya: mencret-mencret, sering BAB, loyo, lemah, letih lesu, dan tak bergairah.
Jika dehidrasinya dibarengi komplikasi lain, semisal ada serangan virus, jelas suhu tubuhnya akan semakin tinggi. Bisa saja menyentuh level di atas 400 C.
MENANGANI KEJANG
Jika anak punya riwayat kejang, pesan Zakiudin, jangan tunggu hinga tiga hari. Lekas detik itu juga bawa ke dokter. Kecuali bila kita mempunyai obat penurun panas dari dokter yang sudah ada obat antikejang, "Orang tua bisa sedikit lega karena boleh saja membawa anak ke dokter beberapa saat kemudian setelah minum obat tersebut."
Penanganan pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah:
1. Buka seluruh pakaiannya untuk memudahkan sirkulasi panas tubuh anak/bayi.
2. Hati-hati, cegah jangan sampai lidahnya tergigit. Caranya, ganjal gigi anak/bayi dengan dengan benda yang tak membahayakan.
3. Berikan obat antikejang/penurun panas lewat anus.
Gazali Solahuddin. Foto Iman/nakita
(NAKITA)
Label:
bayi
MAKANAN PENGANGGU ASI
Ketika menyusui, pengaturan menu makan seorang ibu sangat penting, sama pentingnya dengan perawatan bayi. Selain gizi seimbang plus air putih, menu makan ibu menyusui sebaiknya juga memerhatikan beberapa zat makanan yang disinyalir dapat mengganggu produksi maupun kualitas ASI. Makanan-makanan pengganggu ini dapat masuk ke ASI dan mengganggu bayi, dua jam setelah Anda mengonsumsinya. Demikian yang ditegaskan Dr. William Sears dalam The Baby Book.
Tanda-tanda bahwa makanan tersebut adalah pengganggu ASI dapat dilihat pada bayi. Misalnya, bayi menjadi rewel, sakit perut, tingkah laku gelisah, atau apa yang disebut sebagai kolik 24 jam – yaitu rasa sakit yang terjadi, maksimum 24 jam, setelah ibu mengonsumsi makanan yang dicurigai, tapi hal itu tidak terjadi lagi sampai ibu megonsumsi lagi makanan yang sama. Beberapa makanan yang dicurigai dapat mengganggu ASI adalah:
1. Produk olahan-berbahan- susu. Kandungan protein alergenik pada produk-produk olahan-berbahan- susu dapat masuk ke ASI dan menghasilkan gejala-gejala sakit perut pada bayi. Makanan itu antara lain adalah susu, yoghurt, dan keju.
2. Makanan yang mengandung kafein. Minuman ringan, cokelat, kopi, teh, dan minuman pengurang rasa dingin, semuanya mengandung kafein. Meskipun sebagian bayi lebih peka terhadap kafein dibanding bayi lainnya, biasanya ibu harus mengonsumsi produk ini dalam jumlah besar terlebih dulu untuk dapat memberi efek mengganggu pada bayinya.
3. Biji-bijian dan kacang-kacangan. Yang paling alergenik dari jenis ini adalah gandum, jagung, dan kacang tanah.
4. Makanan pedas. Air susu ibu akan terasa berbeda setelah Anda mengonsumsi makanan pedas dan mengandung bawang putih. Salad, pizza, dan minuman keras juga dapat menimbulkan protes dari lambung bayi, sehingga ia menolak minum ASI atau menjadi sakit perut.
5. Makanan yang mengandung gas. Brokoli, bawang putih, tauge, cabai hijau, kembang kol, kubis, dapat mengganggu bayi, tetapi tidak terlalu mengganggu bila sudah dimasak. Memang cukup sulit untuk menjelaskan secara ilmiah bagaimana makanan tersebut dapat mengganggu bayi, namun pengalaman para ibu menyusui menyebutkan bahwa makanan yang banyak mengandung gas membuat bayi banyak mengeluarkan gas pula.
Selain jenis makanan yang mengganggu ASI, ibu menyusui sebaiknya juga memerhatikan aturan lain dalam menyantap makanan. Aturan itu adalah jangan berlebihan dalam mengonsumsi suatu makanan. Ada bayi yang bisa terganggu setelah ibunya makan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak, misalnya bila ibu terlalu banyak makan makanan olahan dari gandum dan makanan-makanan masam. Namun, dalam jumlah kecil makanan ini masih bisa ditoleransi pencernaan bayi.
Sumber: infobunda.com
Tanda-tanda bahwa makanan tersebut adalah pengganggu ASI dapat dilihat pada bayi. Misalnya, bayi menjadi rewel, sakit perut, tingkah laku gelisah, atau apa yang disebut sebagai kolik 24 jam – yaitu rasa sakit yang terjadi, maksimum 24 jam, setelah ibu mengonsumsi makanan yang dicurigai, tapi hal itu tidak terjadi lagi sampai ibu megonsumsi lagi makanan yang sama. Beberapa makanan yang dicurigai dapat mengganggu ASI adalah:
1. Produk olahan-berbahan- susu. Kandungan protein alergenik pada produk-produk olahan-berbahan- susu dapat masuk ke ASI dan menghasilkan gejala-gejala sakit perut pada bayi. Makanan itu antara lain adalah susu, yoghurt, dan keju.
2. Makanan yang mengandung kafein. Minuman ringan, cokelat, kopi, teh, dan minuman pengurang rasa dingin, semuanya mengandung kafein. Meskipun sebagian bayi lebih peka terhadap kafein dibanding bayi lainnya, biasanya ibu harus mengonsumsi produk ini dalam jumlah besar terlebih dulu untuk dapat memberi efek mengganggu pada bayinya.
3. Biji-bijian dan kacang-kacangan. Yang paling alergenik dari jenis ini adalah gandum, jagung, dan kacang tanah.
4. Makanan pedas. Air susu ibu akan terasa berbeda setelah Anda mengonsumsi makanan pedas dan mengandung bawang putih. Salad, pizza, dan minuman keras juga dapat menimbulkan protes dari lambung bayi, sehingga ia menolak minum ASI atau menjadi sakit perut.
5. Makanan yang mengandung gas. Brokoli, bawang putih, tauge, cabai hijau, kembang kol, kubis, dapat mengganggu bayi, tetapi tidak terlalu mengganggu bila sudah dimasak. Memang cukup sulit untuk menjelaskan secara ilmiah bagaimana makanan tersebut dapat mengganggu bayi, namun pengalaman para ibu menyusui menyebutkan bahwa makanan yang banyak mengandung gas membuat bayi banyak mengeluarkan gas pula.
Selain jenis makanan yang mengganggu ASI, ibu menyusui sebaiknya juga memerhatikan aturan lain dalam menyantap makanan. Aturan itu adalah jangan berlebihan dalam mengonsumsi suatu makanan. Ada bayi yang bisa terganggu setelah ibunya makan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak, misalnya bila ibu terlalu banyak makan makanan olahan dari gandum dan makanan-makanan masam. Namun, dalam jumlah kecil makanan ini masih bisa ditoleransi pencernaan bayi.
Sumber: infobunda.com
Label:
bayi
10 FAKTA SEPUTAR MIMISAN
Waspadai jika mimisan disertai gejala lain seperti demam dan sakit kepala.
Simaklah penjelasan dr. Najib Advani, Sp.A (K)M.Med.Paed., dalam bentuk tanya jawab berikut.
1. Apakah mimisan berbahaya?
Sebagian besar mimisan pada anak tidak berbahaya. Jadi, tak perlu panik. Selama anak terlihat sehat dan aktif, juga tidak disertai gejala lain seperti demam, orangtua tak perlu kelewat khawatir.
2. Mengapa dari hidung sering keluar darah atau mimisan?
Maklum saja, hidung punya banyak pembuluh darah,terutama di balik lapisan tipis cupingnya.
3. Mengapa mimisan paling sering terjadi pada anak?
Selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin atau trauma ringan, darah pun langsung
mengucur keluar. Terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.
4. Apa saja faktor pencetus mimisan pada anak?
- Trauma
Seperti akibat benturan benda keras, kemasukan benda asing, atau dikorek-korek yang membuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung terluka dan menyebabkan
perdarahan.
- Penggunaan AC tidak bijak
Cara kerja AC yang menyerap uap air di udara membuat kelembapan di ruangan jauh berkurang. Ditambah, suhu yang terlalu dingin membuat udara jadi makin kering.
Udara kering yang diisap anak akan membuat alat pernapasannya mengering, sehingga selaput lendirnya mudah pecah dan berdarah.
- Reaksi refluks
Khusus untuk bayi, mimisan bisa terjadi karena reaksi refluks. Ini terjadi saat bayi muntah atau gumoh. Aliran balik makanan dari lambung ke mulut atau hidung dapat menyebabkan mimisan. Muntahan yang banyak mengandung zat asam itu bisa mengiritasi atau melukai hidung. Mimisan pada bayi umumnya juga sembuh sendiri dan tidak perlu penanganan khusus.
- Faktor keturunan
Anak-anak tertentu lahir dengan pembuluh darah di hidung yang gampang pecah dan berdarah. Jika kelembapan udara sangat rendah seperti di negeri subtropis dan suhunya sangat dingin, maka anak-anak seperti ini umumnya tidak sehingga hidungnya
terus-menerus mengeluarkan darah. Padahal, banyak anak lain yang tidak merasakan gangguan serupa.
Pernah ada kasus seorang anak Indonesia batal melanjutkan sekolahnya selama musim dingin ke negeri empat musim "hanya" karena berbakat mimisan.
5. Bagaimana mengatasinya?
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah menghentikan perdarahan tanpa bantuan obat dan alat. Cukup dengan duduk dengan posisi badan dan kepala agak maju ke depan. Lalu gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dan menutup hidung. Sedangkan mulut
dibuka untuk bernapas. Lakukan selama 1-2 menit. Tak berapa lama kemudian biasanya darah langsung berhenti.
Dengan memajukan kepala berarti darah tidak akan mengalir kembali ke tenggorokan. Gunanya mencegah iritasi dan batuk, tersedak, atau muntah darah. Posisi duduk juga membuat aliran darah lebih lambat, karena posisi jantung sebagai pusat pompa darah berada di bawah hidung. Berbeda jika anak dibaringkan, karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung, sehingga darah yang mengalir pun relatif lebih cepat.
Jika cara pertama belum berhasil, cobalah kompres hidung dengan es. Bungkuslah es dengan saputangan lalu tempelkan di antara kening dan hidung. Selain es, benda lain seperti makanan atau minuman beku bisa digunakan. Es dan benda dingin lainnya yang
ditempelkan mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan pun cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat perdarahan sedang berlangsung maupun berhenti.
Hal yang penting dilakukan, bersikaplah tenang saat si kecil mimisan. Kepanikan orangtua dapat membuat anak ikut panik dan menangis. Akhirnya, perdarahan sulit
dihentikan.
6. Bagaimana kalau darah belum berhenti keluar?
Jika dalam waktu 15-20 menit perdarahan tidak kunjung berhenti, ulangi gerakan menutup dan menekan hidung seperti dijelaskan tadi. Segera datangi klinik dokter
atau rumah sakit terdekat jika mimisan tidak berhenti. Dokter akan membantu dengan memberikan obat tetes atau obat semprot yang mampu menghambat pecahnya pembuluh
darah. Bahkan, boleh jadi bagian hidung yang berdarah dibakar (dikostik) agar darah tidak terus-menerus keluar, kemudian hidung dibersihkan. Kalau tidak berhasil, dokter akan memberi tampon atau kapas dengan salep vaselin selama 1-2 hari. Fungsinya menekan dan mengistirahatkan perdarahan.
7. Setelah darah berhenti keluar, apa yang harus dilakukan?
Usahakan anak tidak mengembuskan napas lewat hidung terlalu keras. Anak juga harus dijelaskan agar tidak mengorek-ngorek hidung atau bekas luka yang mengering.
Tindakan itu akan menyebabkan hidung mengalami perdarahan kembali.
8. Akankah kejadian mimisan reda selamanya?
Jika sudah diatasi maka gangguan mimisan pun akan berhenti. Mimisan karena demam berdarah, misalnya, tentu akan hilang setelah demam berdarahnya sembuh.
Demikian juga dengan mimisan karena penyakit infeksi, setelah diobati, mimisan pun segera pergi.
Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidungnya sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah.
9. Mimisan seperti apa yang perlu ditangani serius?
Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya,orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, tiap 1-2 hari. Ini karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya.
Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, thalasemia berat, atau hemofilia, bisa juga menunjukkan gejala mimisan.
Ini karena kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan perdarahan di hidung. Anak hemofilia bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darahnya rendah sehingga sering mengalami perdarahan. Meski kasusnya sangat jarang, anak darah tinggi dan gagal ginjal pun memiliki risiko besar mengalami mimisan. Demikian juga anak dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi).
Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai. Jika disertai demam, kemungkinan penyebabnya penyakit infeksi seperti demam berdarah. Jika disertai munculnya bercak-bercak darah kemungkinan menjurus pada leukemia atau ITP. Sedangkan pada sinusitis
umumnya mimisan disertai sakit kepala.
Berbeda dari mimisan normal yang umumnya bersumber pada bagian anterior (bagian depan rongga hidung), maka mimisan yang disertai penyakit berbahaya bersumber dari bagian dalam hidung (posterior). Tak heran, darah yang keluar banyak dan sulit dihentikan.
Perdarahan yang banyak bisa membuat anak kekurangan darah (anemia). Bahkan, bukan tidak mungkin menyebabkannya pingsan. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan vitamin dan mineral. Lain hal jika anak kehilangan darah cukup banyak. Sangat mungkin dia harus menjalani transfusi darah.
10. Apakah pemakaian obat-obat tertentu dapat menyebabkan mimisan?
Ya, penggunaan obat-obat tertentu pun bisa menyebabkan mimisan. Obat antipanas yang mengandung acetyl salicylic acid, misalnya, pada beberapa anak bisa menyebabkan mimisan. Segera konsultasikan pada dokter jika obat tertentu memberikan reaksi kurang baik seperti mimisan pada anak.
TIP CEGAH MIMISAN
* Gunakan AC dengan bijak dan aman. Jangan menyetel AC terlalu dingin dan lama. Selain boros energi, udara di ruangan akan menjadi sangat dingin dan kering. Untuk
Indonesia, suhu 23-260C relatif cukup.
* Hindari anak dari paparan asap rokok. Selain dapat mengiritasi saluran pernapasan, rokok juga bisa mengeringkan saluran hidung. Ini jelas akan membuat anak mudah mengalami mimisan.
* Saat gatal, pilek, atau membersihkan kotoran hidung, ajari anak untuk menggunakan tisu maupun saputangan.
Hindari kebiasaan mengorek-ngorek hidung atau mengembuskan udara lewat hidung terlalu keras.
* Usahakan banyak makan sayur dan buah guna memperkuat selaput lendir hidung.
* Jauhkan anak dari benda-benda pencetus alergi di rumah. Barang-barang berbahaya juga sebaiknya disingkirkan agar tidak sampai mencederai anak.
Saeful Imam. Foto: Iman/NAKITA
Simaklah penjelasan dr. Najib Advani, Sp.A (K)M.Med.Paed., dalam bentuk tanya jawab berikut.
1. Apakah mimisan berbahaya?
Sebagian besar mimisan pada anak tidak berbahaya. Jadi, tak perlu panik. Selama anak terlihat sehat dan aktif, juga tidak disertai gejala lain seperti demam, orangtua tak perlu kelewat khawatir.
2. Mengapa dari hidung sering keluar darah atau mimisan?
Maklum saja, hidung punya banyak pembuluh darah,terutama di balik lapisan tipis cupingnya.
3. Mengapa mimisan paling sering terjadi pada anak?
Selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin atau trauma ringan, darah pun langsung
mengucur keluar. Terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.
4. Apa saja faktor pencetus mimisan pada anak?
- Trauma
Seperti akibat benturan benda keras, kemasukan benda asing, atau dikorek-korek yang membuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung terluka dan menyebabkan
perdarahan.
- Penggunaan AC tidak bijak
Cara kerja AC yang menyerap uap air di udara membuat kelembapan di ruangan jauh berkurang. Ditambah, suhu yang terlalu dingin membuat udara jadi makin kering.
Udara kering yang diisap anak akan membuat alat pernapasannya mengering, sehingga selaput lendirnya mudah pecah dan berdarah.
- Reaksi refluks
Khusus untuk bayi, mimisan bisa terjadi karena reaksi refluks. Ini terjadi saat bayi muntah atau gumoh. Aliran balik makanan dari lambung ke mulut atau hidung dapat menyebabkan mimisan. Muntahan yang banyak mengandung zat asam itu bisa mengiritasi atau melukai hidung. Mimisan pada bayi umumnya juga sembuh sendiri dan tidak perlu penanganan khusus.
- Faktor keturunan
Anak-anak tertentu lahir dengan pembuluh darah di hidung yang gampang pecah dan berdarah. Jika kelembapan udara sangat rendah seperti di negeri subtropis dan suhunya sangat dingin, maka anak-anak seperti ini umumnya tidak sehingga hidungnya
terus-menerus mengeluarkan darah. Padahal, banyak anak lain yang tidak merasakan gangguan serupa.
Pernah ada kasus seorang anak Indonesia batal melanjutkan sekolahnya selama musim dingin ke negeri empat musim "hanya" karena berbakat mimisan.
5. Bagaimana mengatasinya?
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah menghentikan perdarahan tanpa bantuan obat dan alat. Cukup dengan duduk dengan posisi badan dan kepala agak maju ke depan. Lalu gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dan menutup hidung. Sedangkan mulut
dibuka untuk bernapas. Lakukan selama 1-2 menit. Tak berapa lama kemudian biasanya darah langsung berhenti.
Dengan memajukan kepala berarti darah tidak akan mengalir kembali ke tenggorokan. Gunanya mencegah iritasi dan batuk, tersedak, atau muntah darah. Posisi duduk juga membuat aliran darah lebih lambat, karena posisi jantung sebagai pusat pompa darah berada di bawah hidung. Berbeda jika anak dibaringkan, karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung, sehingga darah yang mengalir pun relatif lebih cepat.
Jika cara pertama belum berhasil, cobalah kompres hidung dengan es. Bungkuslah es dengan saputangan lalu tempelkan di antara kening dan hidung. Selain es, benda lain seperti makanan atau minuman beku bisa digunakan. Es dan benda dingin lainnya yang
ditempelkan mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan pun cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat perdarahan sedang berlangsung maupun berhenti.
Hal yang penting dilakukan, bersikaplah tenang saat si kecil mimisan. Kepanikan orangtua dapat membuat anak ikut panik dan menangis. Akhirnya, perdarahan sulit
dihentikan.
6. Bagaimana kalau darah belum berhenti keluar?
Jika dalam waktu 15-20 menit perdarahan tidak kunjung berhenti, ulangi gerakan menutup dan menekan hidung seperti dijelaskan tadi. Segera datangi klinik dokter
atau rumah sakit terdekat jika mimisan tidak berhenti. Dokter akan membantu dengan memberikan obat tetes atau obat semprot yang mampu menghambat pecahnya pembuluh
darah. Bahkan, boleh jadi bagian hidung yang berdarah dibakar (dikostik) agar darah tidak terus-menerus keluar, kemudian hidung dibersihkan. Kalau tidak berhasil, dokter akan memberi tampon atau kapas dengan salep vaselin selama 1-2 hari. Fungsinya menekan dan mengistirahatkan perdarahan.
7. Setelah darah berhenti keluar, apa yang harus dilakukan?
Usahakan anak tidak mengembuskan napas lewat hidung terlalu keras. Anak juga harus dijelaskan agar tidak mengorek-ngorek hidung atau bekas luka yang mengering.
Tindakan itu akan menyebabkan hidung mengalami perdarahan kembali.
8. Akankah kejadian mimisan reda selamanya?
Jika sudah diatasi maka gangguan mimisan pun akan berhenti. Mimisan karena demam berdarah, misalnya, tentu akan hilang setelah demam berdarahnya sembuh.
Demikian juga dengan mimisan karena penyakit infeksi, setelah diobati, mimisan pun segera pergi.
Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidungnya sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah.
9. Mimisan seperti apa yang perlu ditangani serius?
Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya,orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, tiap 1-2 hari. Ini karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya.
Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, thalasemia berat, atau hemofilia, bisa juga menunjukkan gejala mimisan.
Ini karena kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan perdarahan di hidung. Anak hemofilia bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darahnya rendah sehingga sering mengalami perdarahan. Meski kasusnya sangat jarang, anak darah tinggi dan gagal ginjal pun memiliki risiko besar mengalami mimisan. Demikian juga anak dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi).
Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai. Jika disertai demam, kemungkinan penyebabnya penyakit infeksi seperti demam berdarah. Jika disertai munculnya bercak-bercak darah kemungkinan menjurus pada leukemia atau ITP. Sedangkan pada sinusitis
umumnya mimisan disertai sakit kepala.
Berbeda dari mimisan normal yang umumnya bersumber pada bagian anterior (bagian depan rongga hidung), maka mimisan yang disertai penyakit berbahaya bersumber dari bagian dalam hidung (posterior). Tak heran, darah yang keluar banyak dan sulit dihentikan.
Perdarahan yang banyak bisa membuat anak kekurangan darah (anemia). Bahkan, bukan tidak mungkin menyebabkannya pingsan. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan vitamin dan mineral. Lain hal jika anak kehilangan darah cukup banyak. Sangat mungkin dia harus menjalani transfusi darah.
10. Apakah pemakaian obat-obat tertentu dapat menyebabkan mimisan?
Ya, penggunaan obat-obat tertentu pun bisa menyebabkan mimisan. Obat antipanas yang mengandung acetyl salicylic acid, misalnya, pada beberapa anak bisa menyebabkan mimisan. Segera konsultasikan pada dokter jika obat tertentu memberikan reaksi kurang baik seperti mimisan pada anak.
TIP CEGAH MIMISAN
* Gunakan AC dengan bijak dan aman. Jangan menyetel AC terlalu dingin dan lama. Selain boros energi, udara di ruangan akan menjadi sangat dingin dan kering. Untuk
Indonesia, suhu 23-260C relatif cukup.
* Hindari anak dari paparan asap rokok. Selain dapat mengiritasi saluran pernapasan, rokok juga bisa mengeringkan saluran hidung. Ini jelas akan membuat anak mudah mengalami mimisan.
* Saat gatal, pilek, atau membersihkan kotoran hidung, ajari anak untuk menggunakan tisu maupun saputangan.
Hindari kebiasaan mengorek-ngorek hidung atau mengembuskan udara lewat hidung terlalu keras.
* Usahakan banyak makan sayur dan buah guna memperkuat selaput lendir hidung.
* Jauhkan anak dari benda-benda pencetus alergi di rumah. Barang-barang berbahaya juga sebaiknya disingkirkan agar tidak sampai mencederai anak.
Saeful Imam. Foto: Iman/NAKITA
Label:
bayi
Mengapa UHT, Bukan SUFOR
PT. Tetra Pak Indonesia
Ronny Hendrawan
Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu
Sumber : WASPADA Online
Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS
Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zatgizinya yang lengkap. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat,lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang terkandung di dalamnya.
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998) . Dalam prakteknya sangat kecilpeluang kita untuk mengonsumsi susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun susu bubuk.
Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan panas sekitar63-72 derjat Celcius selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari.
Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer.Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yangbaik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitususu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999) .
Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145derjat Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya.
Proses Susu UHT
Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses pengolahan dan pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam komposisi gizi. Hal ini didukung oleh perlakuan pra panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar yang baru diperah harus diberli perlakuan dingin termasuk transportasi susu menuju pabrik.
Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh proses dilakukan secara aseptik.
Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih, Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional.
Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptic multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi.
Keunggulan Susu UHT
Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah simpannya yang sangat panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari umur simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah.
Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu gizinya terutama vitamin dan protein. Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT sangat sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan protein. Di lain pihak kerusakan protein sebesar 30 persen terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk.
Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen coklat (melanoidin) akibat reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi pencoklatan non enzimatik yang terjadi antara gula dan protein susu akibat proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama seperti pada proses pembuatan susu bubuk. Reaksi pencoklatan tersebut menyebabkan menurunnya daya cerna protein.
Proses pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga dapat menyebabkan terjadinya rasemisasi asam-asam amino yaitu perubahan konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Tubuh manusia umumnya hanya dapat menggunakan asam amino dalam bentuk L. Dengan demikian proses rasemisasi sangat merugikan dari sudut pandang ketersediaan biologis asam-asam amino di dalam tubuh.
Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada susu UHT relatif kecil yaitu hanya mencapai 0-2 persen. Pada susu bubuk penurunannya dapat mencapai 5-10 persen.
Tip Penggunaan Susu UHT :
1. Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus disimpan pada refrigerator.
2. Susu UHT harus dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50 derajat Celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat kerusakan protein.
3. Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan terjadi akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba pembusuk tumbuh dan memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gembung.
4. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan susu menjadi berflavor dan beraroma masam.
5. Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu oleh bakteri pembusuk juga pembusuk juga menyebabkan koagulasi dan pemecahan protein akibat penurunan pH oleh asam-asam organik. Koagulasi dan pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu menjadi pecah dan agak kental.
Ronny Hendrawan
Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu
Sumber : WASPADA Online
Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS
Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zatgizinya yang lengkap. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat,lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang terkandung di dalamnya.
Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141-1998) . Dalam prakteknya sangat kecilpeluang kita untuk mengonsumsi susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun susu bubuk.
Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan panas sekitar63-72 derjat Celcius selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari.
Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer.Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yangbaik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitususu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999) .
Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145derjat Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya.
Proses Susu UHT
Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses pengolahan dan pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam komposisi gizi. Hal ini didukung oleh perlakuan pra panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar yang baru diperah harus diberli perlakuan dingin termasuk transportasi susu menuju pabrik.
Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh proses dilakukan secara aseptik.
Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih, Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional.
Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptic multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi.
Keunggulan Susu UHT
Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah simpannya yang sangat panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari umur simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah.
Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu gizinya terutama vitamin dan protein. Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT sangat sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan protein. Di lain pihak kerusakan protein sebesar 30 persen terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk.
Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen coklat (melanoidin) akibat reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi pencoklatan non enzimatik yang terjadi antara gula dan protein susu akibat proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama seperti pada proses pembuatan susu bubuk. Reaksi pencoklatan tersebut menyebabkan menurunnya daya cerna protein.
Proses pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga dapat menyebabkan terjadinya rasemisasi asam-asam amino yaitu perubahan konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Tubuh manusia umumnya hanya dapat menggunakan asam amino dalam bentuk L. Dengan demikian proses rasemisasi sangat merugikan dari sudut pandang ketersediaan biologis asam-asam amino di dalam tubuh.
Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada susu UHT relatif kecil yaitu hanya mencapai 0-2 persen. Pada susu bubuk penurunannya dapat mencapai 5-10 persen.
Tip Penggunaan Susu UHT :
1. Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus disimpan pada refrigerator.
2. Susu UHT harus dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50 derajat Celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat kerusakan protein.
3. Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan terjadi akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba pembusuk tumbuh dan memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gembung.
4. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan susu menjadi berflavor dan beraroma masam.
5. Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu oleh bakteri pembusuk juga pembusuk juga menyebabkan koagulasi dan pemecahan protein akibat penurunan pH oleh asam-asam organik. Koagulasi dan pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu menjadi pecah dan agak kental.
Label:
bayi
Pemberian Makanan Padat Pertama
Cari tahu kiat-kiatnya, dan ikuti langkah-langkahnya. Maka, kegiatan memperkenalkan makanan padat pertama bisa menjadi saat-saat yang menyenangkan, baik bagi Anda maupun si kecil.
Seringkali, di antara rasa bahagia dan bangga mengikuti proses tumbuh kembang bayinya, terselip rasa cemas dalam hati sang ibu. Mungkin, Anda juga kerap bertanya-tanya, "Kapan ya, buah hatiku siap menerima makanan padat pertamanya?" Atau, "Jenis makanan seperti apa yang sebaiknya diberikan, dan sebaliknya, yang harus dihindari?" Bagaimanapun juga, setiap orang tua tentu ingin anaknya senantiasa tumbuh sehat, aktif, ceria dan cerdas.
Cari saat yang tepat
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, d engan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi yang normal sampai usia enam bulan. Selain itu, pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan ini dapat melindungi bayi dari risiko terkena infeksi saluran pencernaan.
Setelah enam bulan, pemberian ASI saja hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan bayi. Dengan kata lain, selain ASI, bayi membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Selain itu, bila MP-ASI tidak segera diberikan, masa kritis untuk mengenalkan makanan padat yang memerlukan keterampilan mengunyah (6-7 bulan) dikhawatirkan akan terlewati. Bila ini terjadi, di kemudian hari bayi akan mengalami kesulitan untuk menelan makanan, atau akan menolak makan bila diberi makanan padat.
Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi semakin matang. Selain itu, pada usia ini, kepala serta tubuh bayi juga semakin stabil, sehingga memudahkannya mengembangkan kemampuan makan secara mandiri.
Berikan bertahap
Pemberian makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Mutu bahan makanan .
Bahan makanan yang bermutu tinggi menjamin kualitas zat gizi yang baik.
- Tekstur dan konsistensi (kekentalan) .
Mula-mula, beri bayi makanan yang lumat dan cair, misalnya bubur susu atau bubur/sari buah (pisang, pepaya, jeruk manis). Secara bertahap, makanan bayi dapat lebih kasar dan padat. Bayi yang telah berusia enam bulan bisa diberi nasi tim saring lengkap gizi. Memasuki usia delapan bulan sampai satu tahun, bayi mulai bisa diberi makanan yang hanya dicincang.
- Jenis makanan .
Untuk permulaan, bayi sebaiknya diperkenalkan satu per satu jenis makanan sampai ia mengenalnya dengan baik. Tunggulah paling tidak empat hari sebelum Anda memperkenalkan jenis makanan yang lain. Selain bayi akan benar-benar mengenal dan dapat menerima jenis makanan yang baru, Anda pun bisa mengetahui ada tidaknya reaksi alergi pada bayi.
- Jumlah atau porsi makanan .
Selama masa perkenalan, jangan pernah memaksa bayi menghabiskan makanannya. Umumnya, pada awalnya bayi mau menerima 1-2 sendok teh makanan. Bila ia telah semakin besar, Anda dapat memberikan porsi yang lebih banyak.
- Urutan pemberian makanan.
Urutan pemberian makanan pendamping ASI biasanya buah-buahan, tepung-tepungan, lalu sayuran. Daging, ikan dan telur umumnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan. Bila bayi menujukkan gejala alergi, telur baru diberikan setelah usianya satu tahun.
- Jadwal waktu makan harus luwes atau sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang berkaitan dengan keadaan pengosongan lambung. Dengan demikian, saluran cerna bayi lebih siap untuk menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu.
Perhatikan gizi seimbang
Selama minggu-minggu pertama, pemberian makanan padat hanya ditujukan bagi perkenalan rasa dan tekstur makanan, bukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Perlu diingat, makanan utamanya masih ASI atau pengganti ASI. Jadi, ia hanya perlu diberi makanan padat sekali sehari. Selanjutnya, sejak minggu ke enam sampai ke delapan, tingkatkan jumlah dan jenis makanannya, sampai akhirnya ia mendapat makanan tiga kali sehari.
Saat bayi mulai bisa makan makanan yang ditim, baik tim saring maupun tim biasa, Anda sebaiknya mulai menerapkan gizi seimbang. Gizi seimbang ini bisa didapat dengan pemilihan bahan makanan yang beraneka ragam. Penganekaragaman disesuaikan dengan bahan makanan yang biasa dikonsumsi sesuai usia bayi.
Zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi adalah karbohidrat, protein, mineral (misalnya zat besi) dan vitamin (terutama vitamin C, B1 dan niasin). Bagaimana dengan lemak? Anda sebaiknya tidak memberinya makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, santan, mentega atau margarin. Karena, lemak yang dikandung oleh bahan-bahan makanan ini akan memperberat kerja sistem pencernaan bayi.
Namun, mengingat beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamin A, membutuhkan lemak agar dapat diserap oleh tubuh, maka nasi tim saring yang diberikan pada bayi sebaiknya ditambahkan sumber-sumber lemak tersebut. Misalnya, pada bayi usia enam bulan, nasi timnya dapat ditambah satu sendok teh minyak/margarin, atau satu sendok makan santan.
Hal lain yang harus Anda ingat, saat makanan padat menyelingi jadwal minum susu bayi adalah, ia perlu minum untuk memuaskan rasa hausnya dan membantu melancarkan kerja pencernaannya. Kebutuhannya ini sebaiknya Anda penuhi dengan memberinya minum air putih matang, sari buah segar atau makanan yang berkuah.
Ciptakan pengalaman yang menyenangkan
Pada dasarnya, cara pemberian makanan jangan terlalu memaksa bayi, yaitu dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Perlu diingat, bayi yang frustrasi cenderung akan bersikap lebih baik melawan daripada makan. Jadi, biarkanlah ia menikmati acara makannya. Bila pengalaman pertama ini menyenangkan, maka untuk selanjutnya segalanya akan menjadi lebih mudah.
Label:
bayi
Tips Seputar Pemberian PASI
Menurut penelitian, bayi yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki beberapa kelebihan dibanding bayi-bayi yang tidak mendapatkan ASI, sebagai berikut:
· Meningkatkan derajat kesehatan anak.
· Menekan risiko alergi.
· Menurunkan infeksi saluran napas.
· Menurunkan diare pada bayi.
Makanya, berikan ASI sampai si kecil berusia 2 tahun.
Tips Tanda-tanda Si Kecil Sudah Siap Menerima Makanan Padat
· Mampu menahan kepala agar tetap tegak.
· Menunjukkan perhatian terhadap makanan.
· Mulai membuka mulut saat sendok mendekati mulut.
· Mampu menelan makanan padat.
· Memalingkan muka begitu kenyang.
Tips Mama
"Supaya Arika (10 bulan) gemar makan, saya selalu membelikan peralatan makan yang bergambar lucu atau berwarna mencolok." Shinta Dwiana, Bukit Sentul
Tips Catatan Mama: Gula, Seberapa Perlu?
Dalam jumlah cukup, gula akan menjadi sumber energi bagi si kecil. Tetapi, sebagian besar anak cenderung terlalu banyak atau sering mengonsumsi gula pasir. Ini karena mereka banyak mengonsumsi makanan kaya gula pasir, seperti permen atau kue, yang cenderung berlimpahan kalori kosong. Mengonsumsi makanan tinggi gula di usia dini akan membuat anak Anda 'kecanduan' gula nantinya. Selain itu, ada sederet masalah kesehatan yang mengintai; seperti gigi berlubang, kegemukan, atau diabetes tipe 2. Lebih sedikit mengonsumsi makanan jenis ini lebih baik.
Golden Rules & Tips
Mencermati Makanan Siap Saji
Di pasaran, ada begitu banyak makanan siap saji untuk bayi. Makanan yang diproduksi secara massal ini amat praktis, sebab Anda tidak perlu repot-repot mengolahnya sendiri. Sayangnya, cukup banyak makanan siap saji yang mengandung bahan-bahan yang tidak oke untuk si kecil, seperti:
· Pemanis. Misalnya, gula pasir (disebut sukrosa dan famili terdekatnya adalah dekstrosa, glukosa, dan maltosa), gula buah (fruktosa), sirup jagung.
· Bahan pengental. Contoh, tepung jagung, gelatin dan sagu.
· Zat pewarna. Umumnya, makanan diberi pewarna buatan agar tampil menarik. Sayangnya, ada produsen yang nakal dan menggunakan bahan yang tidak aman.
· Garam. Bisa membuat ginjal anak yang belum berkembang sempurna untuk bekerja keras.
Jika Anda membeli makanan jenis ini, selalu baca label komposisi bahan pada kemasan secara hati-hati. Ketika membeli bubur kacang hijau, pastikan kacang hijau harus menempati urutan pertama. Urutan bahan makanan memainkan peran penting. Jangan memberi makanan siap saji secara terus menerus pada bayi. Selingi dengan makanan hasil olahan sendiri. Juga, jangan lupa mengecek tanggal kadaluarsanya.
Mengolah sendiri makanan
Untuk anak, yang terbaik adalah makanan hasil olahan sendiri. Menyiapkan makanan bayi Anda agar tetap segar dan menyehatkan ada strateginya lho. Berikut ini langkah-langkahnya.
· Cucilah tangan dengan sabun sebelum mulai mengolah makanan (paling baik, selama 15 detik di bawah aliran air hangat).
· Siapkan tiga talenan, masing-masing khusus untuk memotong daging mentah, untuk memotong dan sayur, dan satu lagi untuk mengiris roti—idealnya yang terbuat dari plastik dan kokoh. Jangan pilih talenan dari kayu, karena mudah berlubang dan bisa menahan bakteri. Cucilah talenan dengan air panas setelah dipakai, serta jemurlah sampai kering.
· Cucilah buah dan sayur sampai bersih, serta kupaslah. Dengan begitu, bila dengan begitu, bayi Anda terlindung dari pestisida yang membahayakan.
· Masaklah makanan si kecil hingga betul-betul matang, karena makanan yang tercemar seringkali tampak dan berbau enak. Jangan lupa, daging harus sedikit mungkin mengandung lemak (buang kulit ayam). Khusus saus, sup atau pure, masaklah hingga mendidih. Anda bisa menggunakan termometer makanan untuk memastikan daging yang dimasak tetap aman dikonsumsi.
· Jika Anda memberi bumbu pada daging sapi/ayam, jangan simpan bumbu yang tidak digunakan, kecuali sudah dimasak paling tidak selama 3 menit.
· Rebus telur sampai bagian putih dan kuningnya benar-benar matang.
· Tutup, aduk, dan baliklah makanan jika dimasak dalam microwave. Ini akan memastikan tidak adanya cold spots dimana pada kondisi seperti ini bakteri biasanya akan bertahan hidup.
Memanaskan makanan Memanaskan makanan harus sampai panas (suhu masak yang aman antara 63 derajat Celsius – 82 derajat Celsius, tergantung jenis makanan), lalu biarkan mendingin sebelum diberikan pada si kecil. Hati-hati dengan nasi. Memasak atau memanaskannya lagi tidak akan membunuh bakteri. Sebaiknya, jaga agar nasi tetap panas (pada suhu 63oC atau lebih) atau masukkan ke kulkas atau freezer . Catatan: Pemanasan berulang kali akan mengurangi kadar zat-zat gizi dalam makanan si kecil. Akibatnya, nutrisi yang didapatnya tidak optimal.
Kalau Anda memanaskan makanan dengan microwave, hati-hati ketika memberikannya kepada anak. Memanaskan makanan dengan cara ini bisa menciptakan ‘hot spots' yang bisa membakar mulutnya yang sensitif. Biar aman, tes dulu. Masukkan satu porsi makanan bayi dalam mangkuk, lalu panaskan selama 5-30 detik. Aduk rata dan cicipi untuk memastikan makanan tidak terlalu panas.
Membekukan makanan
Bila Anda ingin membekukan makanan bayi, perhatikan hal-hal berikut:
· Siapkan kantung plastik yang ujungnya berperekat, dan simpan makanan dengan porsi satu kali makan.
· Jika Anda menggunakan cetakan es batu, hati-hatilah karena membiarkannya tanpa penutup dalam freezer memicu terjadinya pencemaran dari produk lain. Lebih baik siapkan kotak kecil yang terbuat dari plastik dan bisa ditutup.
· Pada setiap tempat/wadah penyimpanan, beri catatan berupa jenis makanan dan tanggal pengolahan. Ini untuk menjaga agar makanan anak tidak kadaluarsa dan Anda jadi kapan harus membuangnya.
· Pure sayur, buah, dan daging bisa disimpan selama tiga bulan; sementara pure ikan, gandum, kacang polong atau buncis selama dua bulan.
· Jangan sekali-kali memasukkan kembali makanan sisa yang sudah dikeluarkan dari freezer , apalagi yang sudah dipanaskan.
Menyimpan makanan
Menyimpan makanan si kecil bisa dengan cara memasukkannya ke dalam kulkas atau freezer. Sebelumnya, pastikan suhu kulkas antara 1-5C, serta freezer minimal -18oC. Makanan bayi bisa diletakkan di bagian tengah kulkas. Jangan ditaruh pada pintu kulkas karena suhunya paling hangat, atau di bagian belakang yang sangat dingin sehingga bisa membeku.
Selalu letakkan daging mentah atau apapun yang akan dimasak pada bagian bawah freezer , sehingga darah tidak menetes dan mencemari makanan lain. Kalau ditaruh dalam freezer , ikat erat-erat plastik daging. Khusus telur, proses pendinginan bisa meningkatkan kualitasnya dan mencegah tumbuhnya bakteri salmonella. Sayangnya, proses pendinginan ini tidak mampu membunuh bakteri yang sudah terlanjur terkandung di dalam telur, bakteri yang masih bertahan tidak terbunuh. Agar tetap aman dikonsumsi, letakkan telur di bagian bawah kulkas. Ini membuatnya lebih sejuk.
Sarapan, jangan pernah dilewatkan
Sarapan membuat anak Anda akan memulai hari-harinya dengan ceria. Bagi si kecil, sarapan juga merupakan investasi kesehatan dalam jangka panjang. Inilah manfaatnya bila ia sarapan makanan yang sehat:
· Mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral, serta lebih sedikit lemak dan kolesterol.
· Memiliki tenaga dan daya tahan tubuh yang lebih prima.
· Mampu berkonsentrasi lebih baik dan produktif sepanjang pagi.
· Mengendalikan berat badan.
· Mempunyai kadar kolesterol lebih rendah, yang mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Makanya, jangan pernah biarkan anak Anda melewatkan sarapan. Menurut American Dietetic Association, anak yang selalu sarapan akan memiliki daya konsentrasi, keterampilan menyelesaikan masalah, serta koordinasi mata-tangan yang lebih baik. Juga, ia lebih alert , kreatif, serta rajin masuk sekolah.
Pentingnya gizi tepat sebelum tidur
Saat si kecil bangun dari tidur, tubuhnya memakai oksigen dan energi untuk aktivitas fisik dan psikis. Sementara, selama ia tidur, terjadi pembentukan energi, perbaikan sel-sel tubuh, dan proses pertumbuhan. Proses pembaruan sel di bawah pengaruh hormon pertumbuhan ini berlangsung lebih cepat saat tidur dibandingkan saat si kecil bangun.
Berbagai penelitian membuktikan adanya kolerasi antara kecerdasan dengan cukupnya waktu tidur si kecil. Anak ber-IQ superior ternyata punya total jam tidur lebih lama, sekitar 30-40 menit setiap malamnya, dibandingkan rata-rata anak seusianya. Juga, ada hubungan yang kuat antara lamanya fase tidur aktif (REM atau Rapid Eye Movement ) dengan lamanya bayi dalam keadaan quiet alert. Anak Anda akan terlihat cerah, matanya cerdas, rileks, sangat responsif, meski tubuhnya relatif kurang aktif.
Bayi yang kurang tidur cenderung mudah marah, kurang konsentrasi, kurang kooperatif, dan sulit dikontrol. Bayi yang rewel atau sering terganggu tidur malamnya kurang mampu memfokuskan perhatiannya. Akibatnya, bisa mengganggu keterampilan motoriknya. Bila susah tidur ini berlanjut, ia kurang motivasi, hilang rasa ingin tahunya, dan berkurang daya tangkap dan ingat, sehingga proses belajar dan perkembangan mentalnya bisa terganggu.
Dan, salah satu keadaan yang sering mengganggu tidur anak adalah kelaparan. Makanya, sebelum tidur, anak perlu makan makanan yang tepat dan cukup.
Aneka piranti pelengkap
Di dapur:
Food processor: Menghancurkan makanan dengan cepat. Mempermudah dan mempercepat proses pengolahan makanan.
Warmer: Memanaskan makanan dalam waktu singkat dan tidak secara berlebihan. Memiliki thermostatic control dan cukup kecil untuk dibawa-bawa.
Sterilizer: Mensterilkan piranti dengan mudah.
Untuk si kecil:
Piring: Berbentuk bulat dengan sisi melengkung, agar bayi gampang menyendok makanan. Tidak mudah pecah karena terbuat dari melamin. Piring yang mempunyai 2-3 bagian terpisah amat pas untuk anak yang belajar makan makanan padat.
Gelas: Ukuran sedang, kokoh, dan stabil. Dari plastik atau melamin, sehingga tidak gampang pecah.
Sendok: Ukurannya kecil, tidak berujung tajam, dan mudah dipegang si kecil. Ada juga sendok yang mengandung sensor untuk mengingatkan apakah makanan yang akan dimakannya terlalu panas atau aman.
Tadah liur: Berbentuk setengah lingkaran agar anak mudah bergerak. Terbuat dari bahan handuk atau kain yang dilapisi plastik, sehingga mudah dibersihkan.
High chair
Keselamatan anak sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Anda. Jangan gunakan kursi tinggi, sebelum si kecil bisa duduk tegak tanpa disangga. Umumnya, kursi tinggi ( High chair ) untuk anak usia 6-36 bulan, serta berat badannya maksimal 15 kg.
Tip memilih
· Kedudukan kursi harus benar-benar stabil.
· Sabuk pengaman harus terpasang dengan pas dan nyaman di tubuh anak.
· Kursi yang gampang dibongkar pasang.
· Kursi yang bisa diatur ketinggiannya dapat digunakan lebih lama.
Tip menggunakan
· Letakkan kursi di atas permukaan yang rata.
· Jauhkan dari sumber api, tali korden, meja, atau dinding.
· Pasang dan kunci kursi sebelum menaruh anak.
· Segera simpan di tempat yang aman usai digunakan.
· Jangan biarkan anak mendekati kursi, apalagi memanjat untuk duduk tanpa didampingi.
· Secara berkala, periksa kondisi kursi. Segera ganti komponen yang rusak atau hilang.
Tip merawat
· Bersihkan dengan spon yang dicelupkan dalam air hangat dan deterjen yang lembut.
· Strap bahu dan pinggang bisa dibuka untuk dicuci, baik dengan tangan atau mesin cuci dengan suhu 40oC.
· Kotoran bandel boleh dihilangkan dengan krim pembersih yang tidak bersifat menggores.
· Meningkatkan derajat kesehatan anak.
· Menekan risiko alergi.
· Menurunkan infeksi saluran napas.
· Menurunkan diare pada bayi.
Makanya, berikan ASI sampai si kecil berusia 2 tahun.
Tips Tanda-tanda Si Kecil Sudah Siap Menerima Makanan Padat
· Mampu menahan kepala agar tetap tegak.
· Menunjukkan perhatian terhadap makanan.
· Mulai membuka mulut saat sendok mendekati mulut.
· Mampu menelan makanan padat.
· Memalingkan muka begitu kenyang.
Tips Mama
"Supaya Arika (10 bulan) gemar makan, saya selalu membelikan peralatan makan yang bergambar lucu atau berwarna mencolok." Shinta Dwiana, Bukit Sentul
Tips Catatan Mama: Gula, Seberapa Perlu?
Dalam jumlah cukup, gula akan menjadi sumber energi bagi si kecil. Tetapi, sebagian besar anak cenderung terlalu banyak atau sering mengonsumsi gula pasir. Ini karena mereka banyak mengonsumsi makanan kaya gula pasir, seperti permen atau kue, yang cenderung berlimpahan kalori kosong. Mengonsumsi makanan tinggi gula di usia dini akan membuat anak Anda 'kecanduan' gula nantinya. Selain itu, ada sederet masalah kesehatan yang mengintai; seperti gigi berlubang, kegemukan, atau diabetes tipe 2. Lebih sedikit mengonsumsi makanan jenis ini lebih baik.
Golden Rules & Tips
Mencermati Makanan Siap Saji
Di pasaran, ada begitu banyak makanan siap saji untuk bayi. Makanan yang diproduksi secara massal ini amat praktis, sebab Anda tidak perlu repot-repot mengolahnya sendiri. Sayangnya, cukup banyak makanan siap saji yang mengandung bahan-bahan yang tidak oke untuk si kecil, seperti:
· Pemanis. Misalnya, gula pasir (disebut sukrosa dan famili terdekatnya adalah dekstrosa, glukosa, dan maltosa), gula buah (fruktosa), sirup jagung.
· Bahan pengental. Contoh, tepung jagung, gelatin dan sagu.
· Zat pewarna. Umumnya, makanan diberi pewarna buatan agar tampil menarik. Sayangnya, ada produsen yang nakal dan menggunakan bahan yang tidak aman.
· Garam. Bisa membuat ginjal anak yang belum berkembang sempurna untuk bekerja keras.
Jika Anda membeli makanan jenis ini, selalu baca label komposisi bahan pada kemasan secara hati-hati. Ketika membeli bubur kacang hijau, pastikan kacang hijau harus menempati urutan pertama. Urutan bahan makanan memainkan peran penting. Jangan memberi makanan siap saji secara terus menerus pada bayi. Selingi dengan makanan hasil olahan sendiri. Juga, jangan lupa mengecek tanggal kadaluarsanya.
Mengolah sendiri makanan
Untuk anak, yang terbaik adalah makanan hasil olahan sendiri. Menyiapkan makanan bayi Anda agar tetap segar dan menyehatkan ada strateginya lho. Berikut ini langkah-langkahnya.
· Cucilah tangan dengan sabun sebelum mulai mengolah makanan (paling baik, selama 15 detik di bawah aliran air hangat).
· Siapkan tiga talenan, masing-masing khusus untuk memotong daging mentah, untuk memotong dan sayur, dan satu lagi untuk mengiris roti—idealnya yang terbuat dari plastik dan kokoh. Jangan pilih talenan dari kayu, karena mudah berlubang dan bisa menahan bakteri. Cucilah talenan dengan air panas setelah dipakai, serta jemurlah sampai kering.
· Cucilah buah dan sayur sampai bersih, serta kupaslah. Dengan begitu, bila dengan begitu, bayi Anda terlindung dari pestisida yang membahayakan.
· Masaklah makanan si kecil hingga betul-betul matang, karena makanan yang tercemar seringkali tampak dan berbau enak. Jangan lupa, daging harus sedikit mungkin mengandung lemak (buang kulit ayam). Khusus saus, sup atau pure, masaklah hingga mendidih. Anda bisa menggunakan termometer makanan untuk memastikan daging yang dimasak tetap aman dikonsumsi.
· Jika Anda memberi bumbu pada daging sapi/ayam, jangan simpan bumbu yang tidak digunakan, kecuali sudah dimasak paling tidak selama 3 menit.
· Rebus telur sampai bagian putih dan kuningnya benar-benar matang.
· Tutup, aduk, dan baliklah makanan jika dimasak dalam microwave. Ini akan memastikan tidak adanya cold spots dimana pada kondisi seperti ini bakteri biasanya akan bertahan hidup.
Memanaskan makanan Memanaskan makanan harus sampai panas (suhu masak yang aman antara 63 derajat Celsius – 82 derajat Celsius, tergantung jenis makanan), lalu biarkan mendingin sebelum diberikan pada si kecil. Hati-hati dengan nasi. Memasak atau memanaskannya lagi tidak akan membunuh bakteri. Sebaiknya, jaga agar nasi tetap panas (pada suhu 63oC atau lebih) atau masukkan ke kulkas atau freezer . Catatan: Pemanasan berulang kali akan mengurangi kadar zat-zat gizi dalam makanan si kecil. Akibatnya, nutrisi yang didapatnya tidak optimal.
Kalau Anda memanaskan makanan dengan microwave, hati-hati ketika memberikannya kepada anak. Memanaskan makanan dengan cara ini bisa menciptakan ‘hot spots' yang bisa membakar mulutnya yang sensitif. Biar aman, tes dulu. Masukkan satu porsi makanan bayi dalam mangkuk, lalu panaskan selama 5-30 detik. Aduk rata dan cicipi untuk memastikan makanan tidak terlalu panas.
Membekukan makanan
Bila Anda ingin membekukan makanan bayi, perhatikan hal-hal berikut:
· Siapkan kantung plastik yang ujungnya berperekat, dan simpan makanan dengan porsi satu kali makan.
· Jika Anda menggunakan cetakan es batu, hati-hatilah karena membiarkannya tanpa penutup dalam freezer memicu terjadinya pencemaran dari produk lain. Lebih baik siapkan kotak kecil yang terbuat dari plastik dan bisa ditutup.
· Pada setiap tempat/wadah penyimpanan, beri catatan berupa jenis makanan dan tanggal pengolahan. Ini untuk menjaga agar makanan anak tidak kadaluarsa dan Anda jadi kapan harus membuangnya.
· Pure sayur, buah, dan daging bisa disimpan selama tiga bulan; sementara pure ikan, gandum, kacang polong atau buncis selama dua bulan.
· Jangan sekali-kali memasukkan kembali makanan sisa yang sudah dikeluarkan dari freezer , apalagi yang sudah dipanaskan.
Menyimpan makanan
Menyimpan makanan si kecil bisa dengan cara memasukkannya ke dalam kulkas atau freezer. Sebelumnya, pastikan suhu kulkas antara 1-5C, serta freezer minimal -18oC. Makanan bayi bisa diletakkan di bagian tengah kulkas. Jangan ditaruh pada pintu kulkas karena suhunya paling hangat, atau di bagian belakang yang sangat dingin sehingga bisa membeku.
Selalu letakkan daging mentah atau apapun yang akan dimasak pada bagian bawah freezer , sehingga darah tidak menetes dan mencemari makanan lain. Kalau ditaruh dalam freezer , ikat erat-erat plastik daging. Khusus telur, proses pendinginan bisa meningkatkan kualitasnya dan mencegah tumbuhnya bakteri salmonella. Sayangnya, proses pendinginan ini tidak mampu membunuh bakteri yang sudah terlanjur terkandung di dalam telur, bakteri yang masih bertahan tidak terbunuh. Agar tetap aman dikonsumsi, letakkan telur di bagian bawah kulkas. Ini membuatnya lebih sejuk.
Sarapan, jangan pernah dilewatkan
Sarapan membuat anak Anda akan memulai hari-harinya dengan ceria. Bagi si kecil, sarapan juga merupakan investasi kesehatan dalam jangka panjang. Inilah manfaatnya bila ia sarapan makanan yang sehat:
· Mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral, serta lebih sedikit lemak dan kolesterol.
· Memiliki tenaga dan daya tahan tubuh yang lebih prima.
· Mampu berkonsentrasi lebih baik dan produktif sepanjang pagi.
· Mengendalikan berat badan.
· Mempunyai kadar kolesterol lebih rendah, yang mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Makanya, jangan pernah biarkan anak Anda melewatkan sarapan. Menurut American Dietetic Association, anak yang selalu sarapan akan memiliki daya konsentrasi, keterampilan menyelesaikan masalah, serta koordinasi mata-tangan yang lebih baik. Juga, ia lebih alert , kreatif, serta rajin masuk sekolah.
Pentingnya gizi tepat sebelum tidur
Saat si kecil bangun dari tidur, tubuhnya memakai oksigen dan energi untuk aktivitas fisik dan psikis. Sementara, selama ia tidur, terjadi pembentukan energi, perbaikan sel-sel tubuh, dan proses pertumbuhan. Proses pembaruan sel di bawah pengaruh hormon pertumbuhan ini berlangsung lebih cepat saat tidur dibandingkan saat si kecil bangun.
Berbagai penelitian membuktikan adanya kolerasi antara kecerdasan dengan cukupnya waktu tidur si kecil. Anak ber-IQ superior ternyata punya total jam tidur lebih lama, sekitar 30-40 menit setiap malamnya, dibandingkan rata-rata anak seusianya. Juga, ada hubungan yang kuat antara lamanya fase tidur aktif (REM atau Rapid Eye Movement ) dengan lamanya bayi dalam keadaan quiet alert. Anak Anda akan terlihat cerah, matanya cerdas, rileks, sangat responsif, meski tubuhnya relatif kurang aktif.
Bayi yang kurang tidur cenderung mudah marah, kurang konsentrasi, kurang kooperatif, dan sulit dikontrol. Bayi yang rewel atau sering terganggu tidur malamnya kurang mampu memfokuskan perhatiannya. Akibatnya, bisa mengganggu keterampilan motoriknya. Bila susah tidur ini berlanjut, ia kurang motivasi, hilang rasa ingin tahunya, dan berkurang daya tangkap dan ingat, sehingga proses belajar dan perkembangan mentalnya bisa terganggu.
Dan, salah satu keadaan yang sering mengganggu tidur anak adalah kelaparan. Makanya, sebelum tidur, anak perlu makan makanan yang tepat dan cukup.
Aneka piranti pelengkap
Di dapur:
Food processor: Menghancurkan makanan dengan cepat. Mempermudah dan mempercepat proses pengolahan makanan.
Warmer: Memanaskan makanan dalam waktu singkat dan tidak secara berlebihan. Memiliki thermostatic control dan cukup kecil untuk dibawa-bawa.
Sterilizer: Mensterilkan piranti dengan mudah.
Untuk si kecil:
Piring: Berbentuk bulat dengan sisi melengkung, agar bayi gampang menyendok makanan. Tidak mudah pecah karena terbuat dari melamin. Piring yang mempunyai 2-3 bagian terpisah amat pas untuk anak yang belajar makan makanan padat.
Gelas: Ukuran sedang, kokoh, dan stabil. Dari plastik atau melamin, sehingga tidak gampang pecah.
Sendok: Ukurannya kecil, tidak berujung tajam, dan mudah dipegang si kecil. Ada juga sendok yang mengandung sensor untuk mengingatkan apakah makanan yang akan dimakannya terlalu panas atau aman.
Tadah liur: Berbentuk setengah lingkaran agar anak mudah bergerak. Terbuat dari bahan handuk atau kain yang dilapisi plastik, sehingga mudah dibersihkan.
High chair
Keselamatan anak sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Anda. Jangan gunakan kursi tinggi, sebelum si kecil bisa duduk tegak tanpa disangga. Umumnya, kursi tinggi ( High chair ) untuk anak usia 6-36 bulan, serta berat badannya maksimal 15 kg.
Tip memilih
· Kedudukan kursi harus benar-benar stabil.
· Sabuk pengaman harus terpasang dengan pas dan nyaman di tubuh anak.
· Kursi yang gampang dibongkar pasang.
· Kursi yang bisa diatur ketinggiannya dapat digunakan lebih lama.
Tip menggunakan
· Letakkan kursi di atas permukaan yang rata.
· Jauhkan dari sumber api, tali korden, meja, atau dinding.
· Pasang dan kunci kursi sebelum menaruh anak.
· Segera simpan di tempat yang aman usai digunakan.
· Jangan biarkan anak mendekati kursi, apalagi memanjat untuk duduk tanpa didampingi.
· Secara berkala, periksa kondisi kursi. Segera ganti komponen yang rusak atau hilang.
Tip merawat
· Bersihkan dengan spon yang dicelupkan dalam air hangat dan deterjen yang lembut.
· Strap bahu dan pinggang bisa dibuka untuk dicuci, baik dengan tangan atau mesin cuci dengan suhu 40oC.
· Kotoran bandel boleh dihilangkan dengan krim pembersih yang tidak bersifat menggores.
Label:
bayi
KAPAN GIGIKU TUMBUH?
Sampai usia 2 tahun anak punya 20 gigi susu.
Pertumbuhan gigi bayi sudah dimulai sejak dalam kandungan, tepatnya sejak janin berusia 4 minggu sampai bayi lahir. Pertumbuhan ini masih berlangsung di dalam rahang dan tak terlihat dari luar.
Proses munculnya gigi ke permukaan menembus gusi tidak bisa diukur lamanya.Sampai di mana posisinya pun hanya bisa dilihat dengan foto rontgen. Namun biasanya, gigi pertama muncul sejak usia sekitar 6 bulan sampai 12 bulan. Mula-mula yang tumbuh adalah mahkota gigi yang berwarna putih dengan lapisan luar emailnya, lalu berikutnya ada dentin, dan berikutnya lagi
adalah pulpa yang menjadi tempat saraf dan pembuluh darah. Paling akhir yaitu akar gigi.
Satu satu yang memengaruhi waktu kemunculan gigi adalah asupan kalsium selagi ibu hamil. Namun, tidak berarti ibu yang lebih banyak mengonsumsi kalsium akan melahirkan bayi dengan pertumbuhan gigi yang lebih cepat. Bagaimanapun juga, daya serap kalsium setiap janin berbeda-beda. Selain itu, asupan kalsium pun dibutuhkan oleh pembentukan dan pertumbuhan tulang.
DUH GATAL!
Pada setiap anak, gejala yang timbul saat tumbuh gigi berbeda-beda atau individual. Reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh dan ketahanan akan rasa sakit. Gejala umum yang ditemui antara lain :
* Gatal pada gusi
Ini paling sering dialami. Rasa gatal ini membuat anak sering menggigit benda yang dipegangnya. Untuk mengatasinya berikan biskuit bayi yang agak keras tapi akan hancur terkena air liur, sehingga tidak membahayakan. Atau bisa juga diberi mainan khusus bayi untuk digigit-gigit yang aman dari zat beracun.
* Rewel
Keadaan gatal pada gusi membuat bayi merasa tak nyaman. Akibatnya bayi yang baru tumbuh gigi hampir selalu rewel.
* Gusi tampak kemerahan
* Tidak nafsu makan
Perasaan tak enak di mulut karena tumbuh gigi bisa membuat anak malas makan atau mengunyah. Meski demikian anak tetap harus makan.
* Demam
Biasanya tidak sampai demam tinggi. Bila demamnya cukup tinggi, bawalah anak ke dokter untuk mengecek apakah demamnya memang disebabkan akan tumbuh gigi atau ada penyebab lain.
KOK BELUM KELUAR?
Umumnya, anak usia 1 tahun sudah punya 6-8 gigi susu dan menjadi lengkap yaitu 20 gigi pada usia 2 tahun. Jika setelah berusia lebih dari satu tahun gigi anak belum muncul, bawalah ia ke dokter gigi untuk memastikan kondisinya. Pemeriksaan foto rontgen memberi kepastian masalah ini. Dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan klinis mulut anak, apakah pada gusi
terlihat penonjolan-penonjol an yang merupakan tanda akan tumbuhnya gigi. Bila ada, akan ditunggu sampai beberapa minggu. Selama proses tersebut sebaiknya dilakukan kontrol secara periodik, satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan.
Bila hasil foto rontgen menunjukkan tidak terdapat benih gigi susu (agenesis gigi susu), maka sampai usia berapa pun tak akan terjadi erupsi.
Namun, bisa saja terjadi, meski gigi susu tidak tumbuh, tapi gigi tetapnya ada. Kalau benih gigi tetap pun tidak ada, maka harus dibuatkan gigi tetap tiruan. Penyebab terjadinya kelainan pertumbuhan ini, biasanya karena faktor genetik bukan akibat kekurangan zat gizi tertentu.
BARU LAHIR, EH, PUNYA GIGI
Erupsi gigi susu yang terjadi lebih dini termasuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Contohnya, bayi yang pada saat lahir sudah memiliki gigi (istilahnya gigi natal). Tumbuhnya tidak tentu, di bagian depan atas atau bawah tapi jarang di bagian belakang. Banyaknya satu buah. Ada juga erupsi gigi dini yang terjadi baru pada bulan pertama setelah kelahiran
(istilahnya gigi neonatal). Pada kasus keduanya, belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi.
Penanganan dilakukan dengan melihat apakah gigi erupsi dini mengganggu atau
tidak. Jika tidak, maka akan dibiarkan.
GIGI TETAP
Gigi tetap pertama biasanya muncul di usia 6 tahunan. Oleh karenanya, paling baik kalau gigi susu tanggal ketika gigi tetap penggantinya sudah teraba atau terlihat. Gigi susu harus dipertahankan karena merupakan penuntun erupsi bagi gigi tetap. Jika gigi susu copot sebelum waktunya gigi tetap keluar, maka gigi geligi "tetangganya" akan bergeser mengisi sebagian
kavling yang kosong. Akibatnya, gigi tetap tumbuh tidak pada tempatnya alias berantakan.
AGAR GIGI CEPAT TUMBUH
* Latih anak menggigit biscuit bayi yang gampang lumer. Jika bayi sudah kenyang, gunakan mainan gigit-gigitan yang aman. Dengan menggigit, gigi di dalam akan menekan gusi,
sehingga mempercepat proses keluarnya.
* Berikan makanan bernutrisi sesuai aturan, yaitu dari semipadat di usia 6 bulan menjadi semi padat dan padat di usia 1 tahun. Nutrisi yang baik berguna untuk tumbuh kembang dan merangsang pertumbuhan gigi dari dalam.
PRAKIRAAN JADWAL ERUPSI GIGI
GIGI SUSU RAHANG BAWAH RAHANG ATAS JUMLAH
1. Gigi seri pertama 6-12 bulan 8-13 bulan 2 atas + 2 bawah
2. Gigi seri kedua 6-12 bulan 8-13 bulan 2 atas + 2 bawah
3. Gigi taring 17-23 bulan 16-22 bulan 2 atas + 2 bawah
4. Gigi geraham susu 14-18 bulan 13-19 bulan 2 atas + 2 pertama bawah
5. Gigi geraham susu kedua 23-31 bulan 25-33 bulan 2 atas + 2 bawah
Total 20 gigi
GIGI TETAP RAHANG BAWAH RAHANG ATAS JUMLAH
1. Gigi seri pertama 6-8 tahun 6,5-8,5 tahun 2 atas + 2 bawah
2. Gigi seri kedua 6-8 tahun 6,5-8,5 tahun 2 atas + 2 bawah
3. Gigi taring 9-11 tahun 10-12 tahun 2 atas + 2 bawah
4. Gigi geraham kecil 9,5-12 tahun 9,5-11,5 tahun 2 atas + 2 pertama bawah
5. Gigi geraham kecil 9,5-12 tahun 9,5-15 tahun 2 atas + 2 kedua bawah
6. Gigi geraham besar 6-7 tahun 6-7 tahun 2 atas + 2 pertama bawah
7. Gigi geraham besar 11-13 tahun 11,5-12,5 2 atas + 2 kedua tahun bawah
8. Gigi geraham besar 17-21 tahun 17-21 tahun 2 atas + 2 ketiga bawah
Total 32 gigi
INI DIA SI PERUSAK GIGI!
Gigi dan kuman tak dapat dipisahkan, karena kuman suka sisa makanan di mulut.
Namun, jika daya tahan tubuh stabil dan gigi selalu dijaga kebersihannya maka kuman tidak akan mampu merusak gigi. Secara alami, mulut menghasilkan saliva atau air liur yang mampu memberikan proteksi bagi gigi. Namun, mengandalkan saliva saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi. Terutama karena makanan yang dikonsumsi anak makin beragam. Karenanya, menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak adalah mutlak. Juga hindari hal-hal yang berisiko
membuat gigi rusak, seperti yang diuraikan di bawah ini.
CARA MAKAN YANG SALAH
Dianggap salah karena cara makan dan minum seperti ini akan merusak gigi:
*Sering mengonsumsi makanan dan minuman panas lantas dingin secara bergantian dalam satu waktu. Kebiasaan ini akan merangsang saraf pulpa untuk berkontraksi dan juga membuat email (lapisan pelindung gigi) rusak.
Hal yang sama juga terjadi jika anak suka makan penganan atau minum minuman yang panas. Selain email gigi, jaringan lunak gusi pun akan rusak karena suhu panas. Kerusakan ini akan merembet dengan menimbulkan rasa perih dan warna memerah pada gusi.
*Mengemut makanan. Makanan yang diemut dan tercampur dengan air liur dalam waktu cukup lama (karena tidak kunjung ditelan) akan menempel di gigi dan memerangkap bakteri perusak gigi sehingga gigi rawan berlubang ataupun keropos.
*Minum susu sambil tidur. Susu mengandung pemanis yang mudah menempel di gigi. Makanan yang menempel di gigi akan menjadi makanan lezat bagi bakteri perusak. Keadaan ini makin parah bila terjadi saat anak tidur, karena produksi liur sedang berhenti dan mikroba perusak pun jadi lebih aktif.
MAKANAN
* GULA
Sebagian besar makanan mengandung gula untuk energi pembakaran di dalam tubuh. Meskipun gulanya dapat merusak gigi, makanan berkarbohidrat atau tepung-tepungan tetap diperlukan oleh tubuh. Mencegah risikonya ya dengan membersihkan gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Semua sirop, minuman ringan bersoda, susu, permen, obat dan suplemen yang mengandung gula termasuk makanan yang bisa merusak gigi. Makanan mengandung gula (termasuk makanan sumber karbohidrat seperti nasi) akan menempel di gigi dan berakumulasi dengan saliva dan zat lainnya. Jika tidak dibersihkan akan menyebabkan timbulnya plak. Jika dibiarkan lama-lama menjadi karies, dan dalam jangka panjang akan membuat gigi gerepes alias habis.
* COKELAT
Makanan mengandung cokelat mudah sekali menempel di gigi. Cokelat bergula yang terus dibiarkan menempel di gigi tanpa dibersihkan akan membuat gigi berlubang bahkan patah.
* CUKA
Asam cuka yang bersifat korosif bila menyatu dengan air liur yang juga bersifat sama akhirnya akan mengikis gigi. Sebaiknya segera minum air putih setelah mengonsumsi makanan asam atau yang mengandung cuka.
ANTIBIOTIK
Obat-obatan antibiotik dari golongan tetrasiklin dapat membuat gigi berwarna kekuningan secara permanen. Untungnya antibiotik jenis ini sekarang sudah jarang diresepkan oleh dokter. Ibu hamil pun sebaiknya tidak mengonsumsi obat jenis ini karena akan berdampak pada gigi bayinya kelak.
PERAWATAN SEHARI-HARI
Kuncinya ketelatenan.
GUSI DAN LIDAH BAYI
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam. Berikut langkah-langkahnya:
* Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut.
* Celupkan/basahi kain tersebut dengan air matang.
* Balutkan kain pada jari telunjuk ibu/ayah.
* Bersihkan mulut dan gusi si kecil secara perlahan.
* Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa.
GIGI BAYI
* Bila gigi susu bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika hendak menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum bisa berkumur. Posisikan ia duduk di pangkuan.
Arah membersihkannya bisa vertikal maupun horisontal. Yang penting seluruh permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah), dan sela-selanya ikut dibersihkan.
* Kalau sudah selesai, seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai bersih.
GIGI ANAK
Lakukan langkah-langkah menggosok gigi yang terbaik seperti ini:
* Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat "dari merah ke putih" atau dari gusi ke ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi. Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi.
* Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.
* Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.
* Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan lidah.
* Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan air matang.
* Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.
WAKTU GOSOK GIGI
Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami. Untuk itu usahakan gigi betul-betul dalam kondisi bersih sebelum tidur. Nah, ketika bangun pagi, gigi masih relatif bersih sehingga menyikatnya bisa dilakukan setelah sarapan.
PILIH & GANTI SIKAT GIGI
Untuk anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam. Bulu sikatnya halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikatnya menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Untuk bayi, ada pilihan sikat gigi karet, bulu, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ayah/ibu. Jika gigi sudah keluar lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi
bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan kode ukuran P20,atau yang berbulu karet.
Selanjutnya, anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.
Jika memakai bulu sikat yang keras maka gusi akan mengalami abrasi. Jaringan gusi akan rusak sehingga akar gigi akan terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email ini akan terasa ngilu ketika mengonsumsi makanan. Gantilah sikat gigi kalau bulunya sudah mekar atau tidak beraturan agar tidak melukai gusi.
PORSI PASTA GIGI
Pasta gigi tidak diwajibkan bagi bayi dan balita. Jadi, kalau anak tak mau, ya jangan dipaksa. Kenalkan saja secara perlahan. Pasta gigi pada prinsipnya dibuat dengan kandungan bahan-bahan pelindung permukaan gigi. Salah satunya fluoride yang sampai kadar tertentu membuat gigi tetap kuat. Kandungan fluoride dalam pasta gigi anak umumnya masuk kategori aman. Namun sebaiknya, pilih pasta dengan kandungan fluoride paling sedikit. Ketika hendak menyikat gigi, oleskan pasta gigi sedikit saja, yakni tidak lebih dari ukuran sebutir kacang polong.
ANAK BOLEH PAKAI SIKAT GIGI ELEKTRIK?
Tentu saja boleh. Namun, di bawah usia 6 tahun anak masih perlu pengawasan dan mungkin bantuan orangtua. Maklum, gerakan motorik halusnya masih belum luwes. Apalagi, gagang sikat gigi elektrik rata-rata berukuran besar.
Kini, sikat gigi elektrik sama bagusnya dengan sikat gigi manual. Bahkan ada beberapa keunggulan yang dimilikinya.
KEUNGGULAN
1. Gerakan sikatnya otomatis memutar
Gerakan memutar efektif membersihkan kotoran dan plak. Getarannya pun ikut memijat gusi dan melancarkan peredaran darah di situ.
2. Ukuran kepala sikatnya lebih kecil
Sisa makanan yang berada di rongga sempit dapat dijangkau dan dibersihkan.
3. Tidak perlu tenaga
Yang diperlukan adalah tenaga baterai agar sikat gigi dapat otomatis berputar. Kita tinggal memegang dan menggerakkannya dari arah gusi ke ujung gigi, serta dari dalam ke luar.
TIP SUKSES GOSOK GIGI
* Orangtua sebaiknya menjadi contoh. Ajak si kecil melihat ayah, ibu, atau kakaknya menyikat gigi.
* Jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari.
* Buatlah kegiatan menyikat gigi sebagai acara yang menyenangkan.
* Berikan pengertian pada anak mengenai manfaat menyikat gigi. Contoh, gigi jadi bersih, tidak berlubang, gigi tidak sakit atau bengkak dan sebagainya. Tapi jangan lakukan dengan cara menakut-nakuti anak.
* Jangan menyerah jika anak menolak sikat gigi, ajaklah terus secara konsisten dua kali sehari.
AJAK KE DOKER GIGI
Selain perawatan sehari-hari, penting membiasakan anak kontrol ke dokter
gigi sejak dini. Tujuannya agar gigi terawat dan ia tidak takut menjalani pemeriksaan
rutin maupun pengobatan bila ada masalah seperti plak, karies, atau lainnya. Anjuran dokter, ajaklah anak ke dokter gigi sejak gigi pertamanya erupsi.
Membuat anak berani ke dokter gigi sama sekali tidak sulit. Inilah kiatnya:
* Ciptakan imej positif tentang dokter gigi lewat permainan dokter-dokteran atau contoh konkret, "Lihat, gigi Mama yang kemarin sakit sudah sembuh, Pak dokter lo yang mengobatinya. "
* Bacakan dongeng positif yang berhubungan dengan dokter gigi. Cara ini efektif membuat anak berani. Misalnya, dongeng tentang hewan yang sakit gigi lalu disembuhkan oleh dokter gigi; anak yang mendapat pengalaman seru di dokter gigi; atau buku anak tentang cara kerja dan peralatan yang dipakai oleh dokter gigi, ini sangat membantu si kecil mendapat gambaran
situasi di sana.
SUPAYA BETAH
Terhadap pasien ciliknya, seorang dokter gigi harus dapat melakukan pendekatan. Dengan begitu, si kecil tidak takut membuka mulutnya dan mengizinkan sang dokter menggunakan bermacam alat untuk giginya. Bagaimana pendekatan dilakukan, beginilah prosedurnya:
* Mengumpulkan data
Pemeriksaan awal meliputi pengumpulan data riwayat medis sejak masa prenatal, perinatal, dan pascanatal. Lalu akan dilakukan pemeriksaan rongga mulut si kecil. Selanjutnya pemeriksaan gigi bisa dilakukan minimal dua kali dalam setahun, meski sebenarnya tiga bulan sekali lebih baik. Ada juga dokter yang menjadwalkan kapan bayi diminta untuk datang memeriksakan giginya kembali.
* Menjelaskan
Kepada anak, dokter akan memberikan penjelasan apa yang akan ia lakukan dengan bahasa sederhana. Anak kemudian dipersilakan untuk bertanya sepuasnya, termasuk mengenai peralatan kedokteran gigi yang ada.
* Mengakrabkan dengan alat
Biasanya dokter akan menyentuhkan peralatan yang biasa dipakai ke ke tangan anak agar ia tahu benda-benda itu aman baginya.
* Tindakan bertahap
Dimulai dengam pemeriksaan yang paling sederhana dan tidak menimbulkan rasa sakit, kemudian dilanjutkan ke tindakan yang agak sulit, dan terakhir sulit.
* Melibatkan orangtua
Mengingat usianya yang masih kecil, perlu keterlibatan orangtua untuk mendampingi anak di ruang dokter. Ucapkan kata-kata positif, misalnya anak tidak perlu takut karena dokter tidak akan menyakiti, dan sebagainya.
SPESIALIS ANAK ATAU UMUM?
Dokter gigi anak dibekali pengetahuan mengenai spesifikasi pertumbuhan dan perawatan gigi anak. Pendidikan spesialis dijalani selama 3-4 tahun setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran gigi umum. Hal inilah yang membuatnya memahami secara mendetail permasalahan gigi anak termasuk perkembangan psikisnya dibandingkan dokter gigi umum.
KLINIK-KLINIK GIGI FUN
Suasana yang tidak seram membantu si kecil berani membuka mulut.
DW8: "KAFE" GIGI
Dharmawangsa Square, City Walk lantai 3 #20.
Jl. Dharmawangsa VI, Jakarta 12160 Telp. (021) 7278 8358, Fax. (021) 7278
8359
Emergency call. 0811 SOS DW8/0818 706842
e-mail: the-doctors@ dw8dentalcare. com
website: www.dw8dentalcare. com
KLINIK gigi ini sekilas mirip kafe yang ditata apik. Dari balik jendela dan pintu kacanya, terlihat beberapa pengunjung tengah duduk santai sambil membaca buku ditemani
minuman ringan. Ada juga yang tengah mengobrol seru. Yang membedakan DW8
dari kafe sesungguhnya adalah tiga dental set yang berada di ruang tindakan di bagian belakang.
Di sini pun tidak ada seragam putih yang biasa dikenakan dokter atau suster. Semua staf di sana menggunakan pakaian kasual. Semua kondisi ini, termasuk sofa besar di ruang tunggu dan area games yang berdampingan dengan ruang konsultasi, menurut drg. Indranurani. Sp.Ort, diciptakan agar pasien merasa relaks, termasuk pasien anak-anak. "Kami memperlakukan pasien anak-anak seperti pasien dewasa. Semua ucapan dan pendapatnya kami hargai
dan dengarkan. Semua pertanyaan dan keingintahuannya selalu kami jawab
dengan penjelasan yang sederhana sehingga mudah dicerna."
Klinik yang menanangani pasien secara holistik ini memiliki tim medis gigi yang cukup lengkap; spesialis endodontik, ortodontik, estetik/prostodonsi a,bedah mulut, serta oral medicine. DW8 juga menerima kunjungan dari sekolah-sekolah yang ingin tahu lebih jauh mengenai dokter gigi dan tempat praktiknya. Dengan edukasi semacam ini, diharapkan informasi dan transformasi ilmu mengenai kesehatan gigi bisa semakin meluas di kalangan awam.
DENTAL SALON: PUNYA TAMBALAN BERWARNA
Mal Taman Anggrek. GL. No. B-09
Jl. S. Parman Kav 21 Slipi Jakarta 11470
Telp. (021) 560 9906
"SALON GIGI " yang terletak di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat ini sebetulnya memfokuskan praktiknya pada tujuan mempercantik gigi. Namun menurut pemiliknya, drg. Elizabeth Linda, Dental Salon (DS) siap menerima keluhan apa pun pada gigi anak sampai dewasa. Terhadap anak, dokter-dokter di sana akan bersedia melakukan pendekatan spesial dengan ekstrasabar.
"Jika anak-anak sudah menganggap dokternya sebagai teman, yang tadinya takut setelah dua tiga kali datang lalu siap duduk manis di dental set," kata Linda. "Kami tidak segan-segan mengajak bermain, bercerita, atau bercanda dulu sebelum menangani keluhan mereka." Sebagai alat bantu, DS menyediakan dental set yang dilengkapi layar monitor untuk menampilkan film anak-anak. "Anak jadi tidak takut lagi duduk di tengah-tengah peralatan
tersebut."
Di klinik ini pun digunakan bor gigi khusus anak yang tidak mengeluarkan bunyi mendesing seperti bor gigi pada umumnya. Sambil berputar, bor ini memancarkan air bertekanan tinggi yang diberi rasa kesukaan anak. "Kata mereka sih, rasanya seperti minuman bersoda, makanya banyak yang suka." Uniknya lagi, DS menyediakan bahan penambal gigi berwarna. Setiap pasien
cilik yang giginya harus ditambal boleh memilih warna yang diinginkan, boleh pink, merah, biru, atau beberapa warna lain. Hasilnya cukup unik dan anak pun jadi bersemangat.
dentist&dentist: PUNYA PROGRAM EDUKASI
Jl. Wolter Monginsidi No. 58 C, Kebayoran Baru, Jakarta 12710
Telp. (021) 721 0480-1 Fax. (021) 721 0482
KELENGKAPAN peralatan penunjang di dentist&dentist patut diacungi jempol. Segala macam dental set generasi terbaru dari Jerman hampir semuanya tersedia di klinik tiga lantai ini. Tenaga dokternya pun lengkap; ada dokter gigi umum, dokter gigi anak, dokter gigi spesialis konservasi, dokter gigi spesialis periodensia, dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter gigi spesialis prostodonsia dan dokter gigi spesialis ortodonti.
"Pelayanan kami lakukan secara holistik. Jadi saat dokter menerima pasien yang di luar kewenangan atau keahliannya maka pasien akan dirujuk ke ahlinya," kata drg. Ariefanda O. Pasien yang ingin berkonsultasi di luar jam praktik pun tak perlu segan menghubungi ponsel dokter di sana. Atau hubungi saja costumer care 24 jam di nomor 0817-777188. Pasein pun bisa
berkonsultasi via e-mail ke irun@indo.net. id. Pelayanan tersebut berlaku juga bagi pasien anak-anak.
Istimewanya lagi, klinik ini memiliki program edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut khusus untuk anak-anak di playgroup, TK, hingga SD. Tim dentist&dentist akan menjelaskan cara menyikat gigi yang benar, kapan waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi, kenapa perlu ke dokter gigi, mengapa gigi bisa tanggal dan bolong, serta apa dampaknya jika gigi dibiarkan
sampai bolong.
Tidak cukup sampai di situ, anak-anak pun akan diajak melihat-lihat klinik dan cara dokter gigi bekerja. Setelah itu, anak-anak diajak mempraktikkan ilmu yang sudah didapat, yaitu menyikat gigi dengan baik dan benar. Asyiknya lagi, para peserta boleh duduk di tengah dental set untuk
diperiksa giginya, dan dengan bantuan monitor diajak melihat kondisinya.
Sepulang dari situ, tentu si kecil akan mendapatkan wawasan tambahan dan ilmu yang berguna. "Sebagai oleh-oleh, mereka akan diberi gift khas dentist&dentist, yaitu kartu gigi yang melaporkan keadaan gigi, hasil diagnosis dokter, dan saran-saran dari dokter untuk masing-masing anak."
9 MASALAH GIGI
Jangan sampai anak uring-uringan.
BERLUBANG
Gigi gerepes merupakan tanda klinis dari gigi berlubang. Hal tersebut mengindikasikan di dalam gigi sudah ada kuman penyebab gigi berlubang (karies). Keadaan ini bila dibiarkan tanpa perawatan dapat mempercepat penetrasi (masuknya) kuman sampai ke persarafan gigi (infeksi). Apabila sudah terinfeksi cukup lama maka akan mengganggu benih gigi permanen yang sedang mengalami proses tumbuh. Disamping itu, nafsu makan anak akan berkurang jika giginya terasa sakit.
Salah satu penyebab terjadinya gigi berlubang adalah makanan yang banyak mengandung gula dan lengket. Atau bisa juga terjadi karena kebiasaan anak mengemut makanan. Perlu diketahui, 1-3 menit sesudah makanan berada di dalam mulut di situ terjadi peningkatan keasaman yang disukai bakteri penyebab gigi berlubang. Kira-kira 30 menit kemudian tingkat keasaman dalam mulut kembali normal (suasana basa). Pada anak-anak yang punya kebiasaan
mengemut makanan berarti tingkat keasaman dalam mulutnya lebih sering tinggi dan jarang kembali dengan cepat ke keadaan normal. Jika tidak dibarengi dengan kebiasaan menyikat gigi secara rutin, teratur dan benar, kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan mengemut makanan bisa menyebabkan karies gigi. Biasanya ditandai dengan warna cokelat atau kehitaman pada gigi.
Meski karies menyerang gigi susu, sedapat mungkin gigi susu dipertahankan hingga gigi tetap penggantinya tumbuh. Karenanya segera bawa anak ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan. Dengan demikian pencabutan dini gigi susu dapat dihindari yang akan menyebabkan gigi tetap penggantinya tidak punya tempat. Jika lubang terjadi pada gigi tetap dan kerusakannya masih ringan, masalah bisa langsung diatasi dengan cara ditambal. Jika sudah mengenai saraf, sebelum ditambal, masalah pada saraf harus diselesaikan lebih dahulu. Tindakan cabut gigi akan dilakukan kalau kerusakan sudah sangat parah dan hanya akar gigi yang tersisa. Sebagai catatan, proses pencabutan tidak bisa dilakukan sembarangan. Kondisi kesehatan anak harus baik dan
stabil saat gigi dicabut. Kalau giginya masih sakit dan bengkak, maka atasi dulu hingga reda. Penanganan khusus dibutuhkan bagi anak-anak yang memiliki penyakit darah seperti anemia, hemofilia, dan sebagainya.
Banyak anak yang rajin menyikat gigi tapi giginya tetap berlubang. Apakah penyebabnya? Kemungkinan pertama, cara menyikat giginya salah. Frekuensi anak menggosok gigi memang sering, tapi proses pembersihan yang tidak benar membuat proses penyikatan sia-sia. Umpamanya, anak tidak menggosok bagian dalam gigi.
Kedua, bisa jadi anak terburu-buru saat menyikat, sehingga hasilnya tidak maksimal. Akibatnya, masih banyak kotoran yang bertumpuk dan menyebabkan karies atau gigi berlubang. Kemungkinan lainnya, setelah menggosok gigi anak makan makanan manis lagi, dan sebelum tidur ia lupa menggosok gigi.
PATAH
GIGI patah berarti ada sebagian lapisan gigi yang hilang sehingga bagian dalam terbuka. Perlu diketahui lapisan bagian dalam sangat dekat dengan persarafan gigi dan bila dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan infeksi (abses). Keadaan tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi tetap.
Selain itu, karena gigi tetap pengganti masih lama tumbuh, seandainya gigi susu terpaksa harus dicabut (akibat sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi), maka jaringan tulang di sekitarnya bisa mengalami pengerasan sehingga sulit untuk ditembus gigi tetap pengganti. Akibatnya, gigi tetap pengganti akan tumbuh melewati usia yang seharusnya. Bahkan bisa tidak
tumbuh sama sekali kecuali bila dibuatkan jalan keluar melalui operasi kecil dan ditarik dengan menggunakan alat yang disebut ortodonti cekat.
TIDAK RATA
PADA batita kasus ini jarang terjadi. Kalaupun ada, biasanya karena letak benih giginya yang tak beraturan atau kurang bagus. Orangtua tidak usah cemas karena lidah secara otomatis akan mengoreksi sendiri dengan cara mendorong-dorong gigi sampai di posisi terbaik.
Kondisi ini berbeda jika terjadi pada anak di atas 3 tahun. Di usia ini, penanganan khusus seperti pemasangan kawat gigi kadang diperlukan. Karena di usia ini gigi anak sudah menempel kuat pada tulang gigi.
LAMA TUMBUH
ADA beberapa kemungkinan yang penyebabkan gigi anak lama tumbuhnya atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Salah satunya gigi susu tanggal dini. Misal, dulunya gigi itu berlubang kemudian hancur sehingga harus dicabut. Atau, mungkin saja gigi susu lepas karena trauma benturan. Tanggalnya gigi susu sebelum waktunya mengakibatkan jaringan di sekitarnya mengalami pemadatan, sehingga gigi tetap akan sulit keluar. Kondisi ini bisa terjadi
di semua bagian gigi. Baik itu gigi geraham, taring, maupun seri.
Tindakan pertama yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan rontgen. Ini dilakukan untuk melihat posisi bakal calon gigi yang akan keluar. Jika letaknya tidak jauh, misal hanya berjarak 2 milimeter, maka pasien dianjurkan melakukan pijatan ringan untuk merangsang gigi agar cepat keluar. Pijatan jari dengan menekan-nekan gusi sebaiknya dilakukan sesering mungkin setiap hari. Pastikan jari yang digunakan untuk memijat benar-benar bersih.
Lamanya tumbuh gigi setelah dipijat sangat bervariasi. Mulai hitungan bulan hingga tahun. Tergantung letak akar gigi dari tempat keluar, seberapa sering pemijatan, dan kerja sama pasien cilik dalam melaksanakan anjuran dokter. Yang pasti, orangtua tak perlu panik karena gigi anak pasti tumbuh.
Tapi jika bakal calon giginya masih jauh dari permukaan gusi, tak ada jalan lain selain melakukan operasi ringan pada gusi. Gusi biasanya disayat lalu tulang di sekitar mahkota bakal calon gigi diambil, sehingga bakal calon gigi terlihat jelas. Setelah itu, dengan alat tertentu (mirip behel), si calon gigi akan dipandu ke arah keluar yang seharusnya.
TONGGOS
TONGGOS umumnya disebabkan kebiasaan buruk dan faktor herediter (keturunan). Kebiasaan buruk itu antara lain mengisap ibu jari dan empeng, menjulur-julurkan lidah, dan mengisap bibir bawah. Bila kebiasaan itu tidak dihilangkan, gigi tonggos dapat berlanjut pada gigi tetapnya.
Untuk mencegahnya, perilaku buruk tersebut harus diatasi sebelum anak berusia 3 tahun. Meski gigi bisa melakukan self correction (mengoreksi sendiri) terhadap posisinya, jika kebiasaan ini terus berlanjut, makin berat dan makin jauh harapan gigi kembali ke posisi semula.
Jika kebiasaan mengisap jari baru dihentikan di usia 4-5 tahun, berarti sudah terlambat karena tulang rahang anak sudah berubah dan gigi sudah menempel ke tulang gigi yang ada di tulang tengkorak atau maksila. Untuk memperbaiki, gigi harus ditarik agar tulang basal atau basis giginya bisa mengikuti. Pada pasien tonggos, kawat gigi dibutuhkan untuk menekan gigi
yang maju agar kembali ke posisi normal.
BERTUMPUK
GIGI bertumpuk terjadi karena kavling gigi tetap diambil gigi yang sudah ada dan akhirnya ia tumbuh berjejal di bagian gusi yang sudah ditempati gigi lain. Perlu diketahui, gigi susu yang tanggal dini akan membuat gigi tetap kehilangan arah tumbuh. Ibarat lari estafet, pelari satu harus menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya, kalau pelari itu tidak muncul atau berhenti, maka pelari di depannya tidak akan pernah bisa bergerak sampai finish.
Atau, bisa juga karena faktor bawaan, ukuran rahang terlalu kecil sedangkan ukuran gigi kelewat besar. Ukuran rahang dan gigi dipengaruhi faktor genetika. Seorang ayah umumnya akan mewariskan gigi dan rahang besar. Sebaliknya, sang ibu akan mewariskan gigi dan rahang kecil. Ada kemungkinan anak memiliki gigi besar (ikut ayah) sedangkan rahangnya kecil (ikut ibu). Gigi-gigi yang besar itu tentu akan kesulitan mencari tempat yang pas. Akibatnya, dia pun muncul di sembarang tempat.
Untuk mengatasinya, dokter akan membiarkan gigi itu keluar terlebih dahulu. Setelah terlihat posisinya tidak rapi--letaknya terlalu ke depan, ke belakang atau ke samping--dokter akan menggunakan kawat gigi untuk meratakannya. Jika perlu dokter akan membuang beberapa gigi tetap untuk merapikannya.
Gigi bertumpuk akan mengganggu penampilan dan lebih banyak mengundang peluang gigi berlubang lebih karena gigi jadi sulit dibersihkan. Bahkan, proses pencernaan di gigi kurang efektif karena susunan gigi atas dan bawah tidak sejajar. Akibatnya kerja lambung semakin berat.
JARANG
PENYEBAB gigi jarang bisa karena letak benih gigi tidak beraturan. Atau bisa juga karena ukuran rahang anak besar sementara ukuran giginya kecil-kecil. Pada anak di bawah tiga tahun, dokter biasanya hanya melakukan observasi dan memprediksi kemungkinan tempat tumbuh gigi tetap nantinya.
Penanganan gigi jarang bisa bermacam-macam. Salah satunya lewat penambalan.Gigi anak dilapis agar ukurannya lebih besar. Tak usah khawatir, pelapisan
tak akan merusak penampilan, karena bahan yang digunakan warnanya sama
persis dengan warna gigi asli.
GIGI KELINCI
GIGI seri pertama di sebelah atas kadang tumbuh lebih lebar dan lebih panjang dibanding gigi sebelahnya sehingga tampak menonjol. Istilahnya gigi kelinci atau gigi tupai. Jangan khawatir. Jika gigi kelinci ini merupakan gigi susu, belum tentu juga gigi tetap penggantinya akan seperti itu. Lagi pula, rahang anak akan makin membesar mengiringi pertumbuhan giginya hingga
di usia remaja. Perlahan-lahan, antara besarnya gigi dan luasnya rahang akan terbentuk keserasian.
AKAR GIGI RUSAK
AKAR dari gigi yang sudah sangat rusak sebaiknya dicabut sebab berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kuman penyebab infeksi. Infeksi biasanya ditandai dengan pembengkakan atau tonjolan seperti bisul di gusi. Tonjolan ini berisi nanah penuh kuman yang sangat mungkin menyebar lewat pembuluh darah menuju organ-organ vital seperti ginjal, jantung, hingga ke otak (focal infection). Jika masalah giginya tidak ditangani, maka penyakit infeksi di organ lain yang diderita tidak bisa sembuh.
RAGAM MASALAH MULUT
Penelitian menunjukkan 85-90% penyebab bau mulut adalah karies gigi dan infeksi jaringan penyangga gigi. Bagaimana dengan anak Anda?
AIR LIUR MENETES TERUS
Air liur yang terus menetes umumnya dipicu oleh gigi yang akan tumbuh. Namun, tidak semua anak mengalaminya karena kondisi mereka berbeda-beda. Jika gusinya tipis, gigi baru akan keluar tanpa masalah berarti. Sementara pada gusi yang tebal, proses keluarnya gigi berjalan sangat pelan. Untuk menetralisasi supaya gusi tidak meradang, air liur akan keluar terus dan
tampak menetes.
Boleh dibilang, air liur yang menetes terus bukanlah gangguan menetap. Ketika gigi sudah muncul, tetesan air liur akan berhenti. Biasanya ketika gigi geraham yang sebelumnya harus menembus gusi tebal sudah tumbuh. Yang harus dipahami, air liur atau ludah adalah sarana pertahanan tubuh yang paling utama di garda depan karena di mulut terdapat bermacam-macam bibit penyakit. Ludahlah yang bertugas membersihkan semuanya selama jumlahnya
masih terkontrol.
BAU MULUT
Bau mulut (halitosis) bisa disebabkan banyak hal; dari gangguan kesehatan rongga mulut sampai penyakit dalam. Hasil penelitian menunjukkan 85-90% penyebab bau mulut adalah gangguan pada rongga mulut, baik karies gigi maupun infeksi jaringan penyangga gigi.
Pada halitosis ditemukan kadar Volatile Sulfur Compound (VSCs) yang mengalami peningkatan dalam rongga mulut. Komponen ini terdiri atas hidrogen sulfid, metil mercaptan, dan dimetil disulfid yang merupakan produk bakteri atau floral normal rongga mulut. Dengan meningkatnya kadar VSCs dalam mulut, maka bau VSCs akan terendus oleh indra penciuman.
Penyebab lain adalah penyakit tertentu. Contoh, kencing manis, infeksi paru-paru, serta infeksi lambung atau usus. Pada anak bisa juga dikarenakan adanya benda asing yang masuk ke hidung dan tidak terdeteksi, sehingga terjadi pembusukan, lalu menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau mulut juga bisa terjadi karena pengaruh sisa-sisa makanan yang tidak terangkat oleh
sikat gigi.
LIDAH BERJAMUR
Lidah berjamur umumnya ditandai dengan bintik-bintik putih yang berkelompok. Namun ini perlu dipastikan dulu lewat pemeriksaan dokter karena ada juga bercak putih di lidah yang akan hilang sendiri bila terkena air liur atau air minum.
Pada anak, lidah berjamur disebabkan kebersihan mulut yang kurang sehingga timbul iritasi. Dapat juga disebabkan dot yang kurang higienis dan menyebar ke lidah.
Jamur pada lidah harus segera ditangani jika sudah menetap karena dapat berimbas pada kesehatan. Contohnya adalah anak terserang diare. Yang perlu dilakukan ibu adalah membersihkan lidah tiap kali menggosok gigi. Pada dasarnya lidah memang menyimpan mikroba karenanya harus selalu dibersihkan setiap kali membersihkan gigi. Caranya cukup dengan kain kasa yang dibasahi air hangat. Untuk anak yang lebih besar gunakan scrapper atau alat khusus
pembersih lidah. Yang mudah dan murah, bisa juga menggunakan sendok makan.
GUSI BERDARAH
Gusi berdarah bisa saja dialami anak-anak. Penyebabnya adalah timbunan plak (kotoran gigi yang tidak terangkat akibat pembersihan yang kurang teliti). Plak membentuk koloni bakteri yang menyerang gusi. Pada akhirnya, gusi yang terserang tampak kemerahan seperti darah mengumpul.
Berita baiknya, gusi yang benar-benar sampai keluar darahnya, sangat jarang terjadi pada anak. Kecuali kalau memang ada penyakit lain yang menyertai semisal demam yang sangat tinggi atau kurang gizi sehingga terjadi perlukaan gusi yang menyebabkannya berdarah.
SARIAWAN
Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari di rongga mulut dalam istilah kedokteran gigi disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari disusul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan panas ini membuat penderita susah makan dan minum sehingga kadang pasien dengan SAR datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas.
Sariawan bisa menyerang siapa saja. Pada anak-anak, paling sering timbul di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit-langit. Penyebabnya umumnya karena defisiensi vitamin B 12 dan zat besi, luka karena tersodok sikat gigi, atau adanya infeksi virus dan bakteri. Ada pula yang disebabkan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut.
Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan timbulnya sariawan bisa dihindari. Di antaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Jika sariawan selalu hilang-timbul, sebaiknya segera ke dokter gigi untuk mendapat penanganan dan obat yang tepat.
BIBIR KERING
Bibir kering sering disebabkan kurang minum atau kurang asupan vitamin C. Oleh sebab itu, usahakan anak selalu minum banyak air dan mengonsumsi cukup buah. Minumlah setiap bangun tidur, setidaknya satu gelas air. Saat tidur malam, produksi air liur jauh berkurang dan air minumlah yang menjadi penetral agar kelembapan mulut terjaga. Cara lain adalah mengolesi bibir dengan pelembap sehingga tidak semakin kering.
Hindari mengopek-opek bibir kering karena bisa menimbulkan luka. Bila terjadi perlukaan, dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi bibir yang berakibat semakin banyaknya kuman di bagian mulut dan menyebabkan gangguan kesehatan.
SULIT MENGUNYAH
Sulit mengunyah umumnya disebabkan kebiasaan mengemut. Pada fase oral, anak merasakan kenikmatan di mulut dengan cara mengisap dan mengemut. Bantulah anak meninggalkan fase ini dengan cara selalu menyemangatinya untuk mengunyah dan menelan. Semakin banyak mengunyah, air liur akan semakin banyak diproduksi dan lingkungan rongga mulut terjaga kebersihannya.
Kesulitan mengunyah juga bisa disebabkan rahang yang terlalu sempit. Tapi hal ini sangat jarang terjadi pada anak normal.
RAPI & TRENDI PAKAI KAWAT GIGI
Biarpun dipakai sampai 2 tahun, yang penting hasilnya dong
Kalau gigi anak tumbuh berjejal, jangan khawatir. Kan, ada kawat gigi untuk merapikannya. Baik kawat gigi lepasan atau kawat gigi cekat.
Kawat gigi lepasan umumnya dipakai untuk mengoreksi gigi sebelum pemakaian kawat cekat. Setelah itu, kawat gigi ini kerap dimanfaatkan untuk memelihara hasil pemakaian kawat gigi cekat. Untuk perawatan tersendiri juga bisa, tetapi sebatas kasus-kasus sederhana seperti gigi berjejal yang tidak terlalu parah dan menghilangkan kebiasan buruk mengisap ibu jari atau
menjulurkan lidah.
Kawat cekat dipakai jika gigi seri permanen pertama atas tumbuh memutar. Berarti letaknya tidak sempurna akibat ada gigi berlebih (supernumerary tooth) yang tidak tumbuh keluar. Biasanya terdapat di antara kedua gigi seri permanen pertama atas. Atau, kawat cekat dipakai jika benih gigi tetap letaknya sangat jauh dari permukaan gusi sehingga tidak muncul sampai
dengan usia 9 tahun. Fungsi kawat cekat ini untuk mengarahkan dan menarik gigi agar tumbuh pada tempat yang semestinya.
* Pilih kawat lepasan atau cekat?
Kawat gigi cekat bersifat permanen atau melekat pada gigi. Sedangkan kawat lepasan dapat dilepas pada waktu-waktu tertentu misalnya saat makan. Untuk menentukan jenis kawat yang akan dipakai akan dilihat dulu tujuan yang ingin dicapai atau permasalahan gigi yang dialami anak. Karenanya anak harus melalui serangkaian pemeriksaan baik klinis maupun radiografi, serta pencetakan gigi untuk model kerja.
* Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing?
- Kawat lepasan
Kelebihan: Mudah dibersihkan dan harganya relatif lebih murah dibandingkan yang cekat.
Kelemahan: Hasilnya lebih lama karena frekuensi pemakaian tidak sebanyak pada kawat cekat. Setiap kali makan, dan saat dibersihkan kawat ini harus dilepas.
- Kawat cekat
Kelebihan: Hasilnya lebih cepat karena frekuensi pemakaian lebih banyak.
Kelemahan: Makanan mudah terselip di sela-sela bracket-nya dan harganya pun lebih mahal dibandingkan kawat lepasan.
* Berapa lama kawat gigi cekat harus dipakai?
Lamanya waktu pemakaian kawat gigi cekat umumnya lebih pendek dibandingkan lepasan, yaitu kurang lebih dua tahun. Hasil yang dicapai kawat cekat lebih cepat dibanding lepasan.
* Usia berapa boleh pakai kawat?
Untuk kawat gigi lepasan, yaitu setelah gigi taring permanen bawah (kaninus) tumbuh, mumnya di usia 8-9 tahun. Sedangkan kawat gigi cekat boleh dipakai kurang lebih di usia 10 tahun. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga diberikan di bawah usia tersebut. Namun, tak semua anak arus
memulai di waktu yang sama, harus berdasarkan kasus per kasus.
* Yang warna-warni atau sewarna gigi?
Berdasarkan materialnya, kawat gigi dibedakan menjadi dua yakni yang sewarna dan yang tidak sewarna dengan gigi. Yang tidak sewarna umumnya terbuat dari bahan metal. Sedangkan yang sewarna, salah satunya terbuat dari bahan porselen. Perbedaan ini berkaitan dengan segi estetika atau penampilan. Enggak heran kalau kawat yang sewarna gigi harganya relatif
lebih mahal karena terlihat samar.
* Apa saja pilihannya?
Saat ini untuk menambah keindahannya, bagian penahan kawat gigi lepasan dibuat bervariasi agar disukai anak-anak. Ada yang dibuat warna-warni, bahkan menyerupai warna pelangi. Selain itu, ada pula yang diberi dekorasi tokoh-tokoh kartun idola anak-anak. Misalnya, Mickey, Donald, dan lain-lain. Untuk kawat cekat, variasi warna ditambahkan pada karetnya yang
berfungsi untuk mengikat bracket. Ada yang berwarna biru, pink, hijau, dan lain-lain. Karet warna-warni ini dapat diganti setiap melakukan kontrol ke dokter gigi, yaitu 23 minggu sekali. Tarif penggantian karet kawat gigi cekat sekaligus kontrol berkisar antara 200250 ribu.
* Berapa kisaran harganya?
Harga kawat gigi lepasan berkisar antara 1,5-2,5 juta. Harga kawat gigi cekat lebih mahal, sekitar 815 juta.
PERAWATAN
Kawat gigi cekat:
* Pakai sikat gigi khusus pengguna kawat cekat. Bisa dibeli di klinik-klinik gigi.
* Bersihkan celah-celah kawat gigi dengan sikat ini untuk membuang sisa-sisa makanan yang mungkin terselip.
* Gosoklah gigi setiap habis makan (disamping sikat gigi rutin yang minimal 2 kali sehari ). Atau setidaknya lakukan kumur-kumur sesudah makan.
Kawat gigi lepasan:
* Bersihkan kawat gigi dengan sikat gigi dan sabun cair atau cairan khusus untuk kawat lepasan.
* Tak perlu menggunakan pasta gigi karena kawat gigi tidak membutuhkan fluor seperti gigi.
* Lakukan setiap kali sesudah menyikat gigi.
Pertumbuhan gigi bayi sudah dimulai sejak dalam kandungan, tepatnya sejak janin berusia 4 minggu sampai bayi lahir. Pertumbuhan ini masih berlangsung di dalam rahang dan tak terlihat dari luar.
Proses munculnya gigi ke permukaan menembus gusi tidak bisa diukur lamanya.Sampai di mana posisinya pun hanya bisa dilihat dengan foto rontgen. Namun biasanya, gigi pertama muncul sejak usia sekitar 6 bulan sampai 12 bulan. Mula-mula yang tumbuh adalah mahkota gigi yang berwarna putih dengan lapisan luar emailnya, lalu berikutnya ada dentin, dan berikutnya lagi
adalah pulpa yang menjadi tempat saraf dan pembuluh darah. Paling akhir yaitu akar gigi.
Satu satu yang memengaruhi waktu kemunculan gigi adalah asupan kalsium selagi ibu hamil. Namun, tidak berarti ibu yang lebih banyak mengonsumsi kalsium akan melahirkan bayi dengan pertumbuhan gigi yang lebih cepat. Bagaimanapun juga, daya serap kalsium setiap janin berbeda-beda. Selain itu, asupan kalsium pun dibutuhkan oleh pembentukan dan pertumbuhan tulang.
DUH GATAL!
Pada setiap anak, gejala yang timbul saat tumbuh gigi berbeda-beda atau individual. Reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh dan ketahanan akan rasa sakit. Gejala umum yang ditemui antara lain :
* Gatal pada gusi
Ini paling sering dialami. Rasa gatal ini membuat anak sering menggigit benda yang dipegangnya. Untuk mengatasinya berikan biskuit bayi yang agak keras tapi akan hancur terkena air liur, sehingga tidak membahayakan. Atau bisa juga diberi mainan khusus bayi untuk digigit-gigit yang aman dari zat beracun.
* Rewel
Keadaan gatal pada gusi membuat bayi merasa tak nyaman. Akibatnya bayi yang baru tumbuh gigi hampir selalu rewel.
* Gusi tampak kemerahan
* Tidak nafsu makan
Perasaan tak enak di mulut karena tumbuh gigi bisa membuat anak malas makan atau mengunyah. Meski demikian anak tetap harus makan.
* Demam
Biasanya tidak sampai demam tinggi. Bila demamnya cukup tinggi, bawalah anak ke dokter untuk mengecek apakah demamnya memang disebabkan akan tumbuh gigi atau ada penyebab lain.
KOK BELUM KELUAR?
Umumnya, anak usia 1 tahun sudah punya 6-8 gigi susu dan menjadi lengkap yaitu 20 gigi pada usia 2 tahun. Jika setelah berusia lebih dari satu tahun gigi anak belum muncul, bawalah ia ke dokter gigi untuk memastikan kondisinya. Pemeriksaan foto rontgen memberi kepastian masalah ini. Dokter akan melakukan tindakan pemeriksaan klinis mulut anak, apakah pada gusi
terlihat penonjolan-penonjol an yang merupakan tanda akan tumbuhnya gigi. Bila ada, akan ditunggu sampai beberapa minggu. Selama proses tersebut sebaiknya dilakukan kontrol secara periodik, satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan.
Bila hasil foto rontgen menunjukkan tidak terdapat benih gigi susu (agenesis gigi susu), maka sampai usia berapa pun tak akan terjadi erupsi.
Namun, bisa saja terjadi, meski gigi susu tidak tumbuh, tapi gigi tetapnya ada. Kalau benih gigi tetap pun tidak ada, maka harus dibuatkan gigi tetap tiruan. Penyebab terjadinya kelainan pertumbuhan ini, biasanya karena faktor genetik bukan akibat kekurangan zat gizi tertentu.
BARU LAHIR, EH, PUNYA GIGI
Erupsi gigi susu yang terjadi lebih dini termasuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Contohnya, bayi yang pada saat lahir sudah memiliki gigi (istilahnya gigi natal). Tumbuhnya tidak tentu, di bagian depan atas atau bawah tapi jarang di bagian belakang. Banyaknya satu buah. Ada juga erupsi gigi dini yang terjadi baru pada bulan pertama setelah kelahiran
(istilahnya gigi neonatal). Pada kasus keduanya, belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi.
Penanganan dilakukan dengan melihat apakah gigi erupsi dini mengganggu atau
tidak. Jika tidak, maka akan dibiarkan.
GIGI TETAP
Gigi tetap pertama biasanya muncul di usia 6 tahunan. Oleh karenanya, paling baik kalau gigi susu tanggal ketika gigi tetap penggantinya sudah teraba atau terlihat. Gigi susu harus dipertahankan karena merupakan penuntun erupsi bagi gigi tetap. Jika gigi susu copot sebelum waktunya gigi tetap keluar, maka gigi geligi "tetangganya" akan bergeser mengisi sebagian
kavling yang kosong. Akibatnya, gigi tetap tumbuh tidak pada tempatnya alias berantakan.
AGAR GIGI CEPAT TUMBUH
* Latih anak menggigit biscuit bayi yang gampang lumer. Jika bayi sudah kenyang, gunakan mainan gigit-gigitan yang aman. Dengan menggigit, gigi di dalam akan menekan gusi,
sehingga mempercepat proses keluarnya.
* Berikan makanan bernutrisi sesuai aturan, yaitu dari semipadat di usia 6 bulan menjadi semi padat dan padat di usia 1 tahun. Nutrisi yang baik berguna untuk tumbuh kembang dan merangsang pertumbuhan gigi dari dalam.
PRAKIRAAN JADWAL ERUPSI GIGI
GIGI SUSU RAHANG BAWAH RAHANG ATAS JUMLAH
1. Gigi seri pertama 6-12 bulan 8-13 bulan 2 atas + 2 bawah
2. Gigi seri kedua 6-12 bulan 8-13 bulan 2 atas + 2 bawah
3. Gigi taring 17-23 bulan 16-22 bulan 2 atas + 2 bawah
4. Gigi geraham susu 14-18 bulan 13-19 bulan 2 atas + 2 pertama bawah
5. Gigi geraham susu kedua 23-31 bulan 25-33 bulan 2 atas + 2 bawah
Total 20 gigi
GIGI TETAP RAHANG BAWAH RAHANG ATAS JUMLAH
1. Gigi seri pertama 6-8 tahun 6,5-8,5 tahun 2 atas + 2 bawah
2. Gigi seri kedua 6-8 tahun 6,5-8,5 tahun 2 atas + 2 bawah
3. Gigi taring 9-11 tahun 10-12 tahun 2 atas + 2 bawah
4. Gigi geraham kecil 9,5-12 tahun 9,5-11,5 tahun 2 atas + 2 pertama bawah
5. Gigi geraham kecil 9,5-12 tahun 9,5-15 tahun 2 atas + 2 kedua bawah
6. Gigi geraham besar 6-7 tahun 6-7 tahun 2 atas + 2 pertama bawah
7. Gigi geraham besar 11-13 tahun 11,5-12,5 2 atas + 2 kedua tahun bawah
8. Gigi geraham besar 17-21 tahun 17-21 tahun 2 atas + 2 ketiga bawah
Total 32 gigi
INI DIA SI PERUSAK GIGI!
Gigi dan kuman tak dapat dipisahkan, karena kuman suka sisa makanan di mulut.
Namun, jika daya tahan tubuh stabil dan gigi selalu dijaga kebersihannya maka kuman tidak akan mampu merusak gigi. Secara alami, mulut menghasilkan saliva atau air liur yang mampu memberikan proteksi bagi gigi. Namun, mengandalkan saliva saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan gigi. Terutama karena makanan yang dikonsumsi anak makin beragam. Karenanya, menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak adalah mutlak. Juga hindari hal-hal yang berisiko
membuat gigi rusak, seperti yang diuraikan di bawah ini.
CARA MAKAN YANG SALAH
Dianggap salah karena cara makan dan minum seperti ini akan merusak gigi:
*Sering mengonsumsi makanan dan minuman panas lantas dingin secara bergantian dalam satu waktu. Kebiasaan ini akan merangsang saraf pulpa untuk berkontraksi dan juga membuat email (lapisan pelindung gigi) rusak.
Hal yang sama juga terjadi jika anak suka makan penganan atau minum minuman yang panas. Selain email gigi, jaringan lunak gusi pun akan rusak karena suhu panas. Kerusakan ini akan merembet dengan menimbulkan rasa perih dan warna memerah pada gusi.
*Mengemut makanan. Makanan yang diemut dan tercampur dengan air liur dalam waktu cukup lama (karena tidak kunjung ditelan) akan menempel di gigi dan memerangkap bakteri perusak gigi sehingga gigi rawan berlubang ataupun keropos.
*Minum susu sambil tidur. Susu mengandung pemanis yang mudah menempel di gigi. Makanan yang menempel di gigi akan menjadi makanan lezat bagi bakteri perusak. Keadaan ini makin parah bila terjadi saat anak tidur, karena produksi liur sedang berhenti dan mikroba perusak pun jadi lebih aktif.
MAKANAN
* GULA
Sebagian besar makanan mengandung gula untuk energi pembakaran di dalam tubuh. Meskipun gulanya dapat merusak gigi, makanan berkarbohidrat atau tepung-tepungan tetap diperlukan oleh tubuh. Mencegah risikonya ya dengan membersihkan gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Semua sirop, minuman ringan bersoda, susu, permen, obat dan suplemen yang mengandung gula termasuk makanan yang bisa merusak gigi. Makanan mengandung gula (termasuk makanan sumber karbohidrat seperti nasi) akan menempel di gigi dan berakumulasi dengan saliva dan zat lainnya. Jika tidak dibersihkan akan menyebabkan timbulnya plak. Jika dibiarkan lama-lama menjadi karies, dan dalam jangka panjang akan membuat gigi gerepes alias habis.
* COKELAT
Makanan mengandung cokelat mudah sekali menempel di gigi. Cokelat bergula yang terus dibiarkan menempel di gigi tanpa dibersihkan akan membuat gigi berlubang bahkan patah.
* CUKA
Asam cuka yang bersifat korosif bila menyatu dengan air liur yang juga bersifat sama akhirnya akan mengikis gigi. Sebaiknya segera minum air putih setelah mengonsumsi makanan asam atau yang mengandung cuka.
ANTIBIOTIK
Obat-obatan antibiotik dari golongan tetrasiklin dapat membuat gigi berwarna kekuningan secara permanen. Untungnya antibiotik jenis ini sekarang sudah jarang diresepkan oleh dokter. Ibu hamil pun sebaiknya tidak mengonsumsi obat jenis ini karena akan berdampak pada gigi bayinya kelak.
PERAWATAN SEHARI-HARI
Kuncinya ketelatenan.
GUSI DAN LIDAH BAYI
Bayi usia 0-6 bulan umumnya belum memiliki gigi susu. Namun begitu, kegiatan membersihkan lidah dan gusinya sudah harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam. Berikut langkah-langkahnya:
* Sediakan potongan kain kasa atau kain steril yang lembut.
* Celupkan/basahi kain tersebut dengan air matang.
* Balutkan kain pada jari telunjuk ibu/ayah.
* Bersihkan mulut dan gusi si kecil secara perlahan.
* Posisikan bayi berbaring agak tegak atau duduk di pangkuan kalau sudah bisa.
GIGI BAYI
* Bila gigi susu bayi sudah muncul, gunakan sikat gigi mungil. Jika hendak menggunakan pasta gigi, sediakan lap basah karena si kecil belum bisa berkumur. Posisikan ia duduk di pangkuan.
Arah membersihkannya bisa vertikal maupun horisontal. Yang penting seluruh permukaan gigi, baik bagian luar maupun dalam (yang menghadap ke lidah), dan sela-selanya ikut dibersihkan.
* Kalau sudah selesai, seka pasta giginya dari mulut dan bibir dengan lap basah sampai bersih.
GIGI ANAK
Lakukan langkah-langkah menggosok gigi yang terbaik seperti ini:
* Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat "dari merah ke putih" atau dari gusi ke ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi. Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi.
* Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.
* Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.
* Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan lidah.
* Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan air matang.
* Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.
WAKTU GOSOK GIGI
Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami. Untuk itu usahakan gigi betul-betul dalam kondisi bersih sebelum tidur. Nah, ketika bangun pagi, gigi masih relatif bersih sehingga menyikatnya bisa dilakukan setelah sarapan.
PILIH & GANTI SIKAT GIGI
Untuk anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam. Bulu sikatnya halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikatnya menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Untuk bayi, ada pilihan sikat gigi karet, bulu, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ayah/ibu. Jika gigi sudah keluar lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi
bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan kode ukuran P20,atau yang berbulu karet.
Selanjutnya, anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.
Jika memakai bulu sikat yang keras maka gusi akan mengalami abrasi. Jaringan gusi akan rusak sehingga akar gigi akan terbuka. Akar gigi yang tidak dilapisi email ini akan terasa ngilu ketika mengonsumsi makanan. Gantilah sikat gigi kalau bulunya sudah mekar atau tidak beraturan agar tidak melukai gusi.
PORSI PASTA GIGI
Pasta gigi tidak diwajibkan bagi bayi dan balita. Jadi, kalau anak tak mau, ya jangan dipaksa. Kenalkan saja secara perlahan. Pasta gigi pada prinsipnya dibuat dengan kandungan bahan-bahan pelindung permukaan gigi. Salah satunya fluoride yang sampai kadar tertentu membuat gigi tetap kuat. Kandungan fluoride dalam pasta gigi anak umumnya masuk kategori aman. Namun sebaiknya, pilih pasta dengan kandungan fluoride paling sedikit. Ketika hendak menyikat gigi, oleskan pasta gigi sedikit saja, yakni tidak lebih dari ukuran sebutir kacang polong.
ANAK BOLEH PAKAI SIKAT GIGI ELEKTRIK?
Tentu saja boleh. Namun, di bawah usia 6 tahun anak masih perlu pengawasan dan mungkin bantuan orangtua. Maklum, gerakan motorik halusnya masih belum luwes. Apalagi, gagang sikat gigi elektrik rata-rata berukuran besar.
Kini, sikat gigi elektrik sama bagusnya dengan sikat gigi manual. Bahkan ada beberapa keunggulan yang dimilikinya.
KEUNGGULAN
1. Gerakan sikatnya otomatis memutar
Gerakan memutar efektif membersihkan kotoran dan plak. Getarannya pun ikut memijat gusi dan melancarkan peredaran darah di situ.
2. Ukuran kepala sikatnya lebih kecil
Sisa makanan yang berada di rongga sempit dapat dijangkau dan dibersihkan.
3. Tidak perlu tenaga
Yang diperlukan adalah tenaga baterai agar sikat gigi dapat otomatis berputar. Kita tinggal memegang dan menggerakkannya dari arah gusi ke ujung gigi, serta dari dalam ke luar.
TIP SUKSES GOSOK GIGI
* Orangtua sebaiknya menjadi contoh. Ajak si kecil melihat ayah, ibu, atau kakaknya menyikat gigi.
* Jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari.
* Buatlah kegiatan menyikat gigi sebagai acara yang menyenangkan.
* Berikan pengertian pada anak mengenai manfaat menyikat gigi. Contoh, gigi jadi bersih, tidak berlubang, gigi tidak sakit atau bengkak dan sebagainya. Tapi jangan lakukan dengan cara menakut-nakuti anak.
* Jangan menyerah jika anak menolak sikat gigi, ajaklah terus secara konsisten dua kali sehari.
AJAK KE DOKER GIGI
Selain perawatan sehari-hari, penting membiasakan anak kontrol ke dokter
gigi sejak dini. Tujuannya agar gigi terawat dan ia tidak takut menjalani pemeriksaan
rutin maupun pengobatan bila ada masalah seperti plak, karies, atau lainnya. Anjuran dokter, ajaklah anak ke dokter gigi sejak gigi pertamanya erupsi.
Membuat anak berani ke dokter gigi sama sekali tidak sulit. Inilah kiatnya:
* Ciptakan imej positif tentang dokter gigi lewat permainan dokter-dokteran atau contoh konkret, "Lihat, gigi Mama yang kemarin sakit sudah sembuh, Pak dokter lo yang mengobatinya. "
* Bacakan dongeng positif yang berhubungan dengan dokter gigi. Cara ini efektif membuat anak berani. Misalnya, dongeng tentang hewan yang sakit gigi lalu disembuhkan oleh dokter gigi; anak yang mendapat pengalaman seru di dokter gigi; atau buku anak tentang cara kerja dan peralatan yang dipakai oleh dokter gigi, ini sangat membantu si kecil mendapat gambaran
situasi di sana.
SUPAYA BETAH
Terhadap pasien ciliknya, seorang dokter gigi harus dapat melakukan pendekatan. Dengan begitu, si kecil tidak takut membuka mulutnya dan mengizinkan sang dokter menggunakan bermacam alat untuk giginya. Bagaimana pendekatan dilakukan, beginilah prosedurnya:
* Mengumpulkan data
Pemeriksaan awal meliputi pengumpulan data riwayat medis sejak masa prenatal, perinatal, dan pascanatal. Lalu akan dilakukan pemeriksaan rongga mulut si kecil. Selanjutnya pemeriksaan gigi bisa dilakukan minimal dua kali dalam setahun, meski sebenarnya tiga bulan sekali lebih baik. Ada juga dokter yang menjadwalkan kapan bayi diminta untuk datang memeriksakan giginya kembali.
* Menjelaskan
Kepada anak, dokter akan memberikan penjelasan apa yang akan ia lakukan dengan bahasa sederhana. Anak kemudian dipersilakan untuk bertanya sepuasnya, termasuk mengenai peralatan kedokteran gigi yang ada.
* Mengakrabkan dengan alat
Biasanya dokter akan menyentuhkan peralatan yang biasa dipakai ke ke tangan anak agar ia tahu benda-benda itu aman baginya.
* Tindakan bertahap
Dimulai dengam pemeriksaan yang paling sederhana dan tidak menimbulkan rasa sakit, kemudian dilanjutkan ke tindakan yang agak sulit, dan terakhir sulit.
* Melibatkan orangtua
Mengingat usianya yang masih kecil, perlu keterlibatan orangtua untuk mendampingi anak di ruang dokter. Ucapkan kata-kata positif, misalnya anak tidak perlu takut karena dokter tidak akan menyakiti, dan sebagainya.
SPESIALIS ANAK ATAU UMUM?
Dokter gigi anak dibekali pengetahuan mengenai spesifikasi pertumbuhan dan perawatan gigi anak. Pendidikan spesialis dijalani selama 3-4 tahun setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran gigi umum. Hal inilah yang membuatnya memahami secara mendetail permasalahan gigi anak termasuk perkembangan psikisnya dibandingkan dokter gigi umum.
KLINIK-KLINIK GIGI FUN
Suasana yang tidak seram membantu si kecil berani membuka mulut.
DW8: "KAFE" GIGI
Dharmawangsa Square, City Walk lantai 3 #20.
Jl. Dharmawangsa VI, Jakarta 12160 Telp. (021) 7278 8358, Fax. (021) 7278
8359
Emergency call. 0811 SOS DW8/0818 706842
e-mail: the-doctors@ dw8dentalcare. com
website: www.dw8dentalcare. com
KLINIK gigi ini sekilas mirip kafe yang ditata apik. Dari balik jendela dan pintu kacanya, terlihat beberapa pengunjung tengah duduk santai sambil membaca buku ditemani
minuman ringan. Ada juga yang tengah mengobrol seru. Yang membedakan DW8
dari kafe sesungguhnya adalah tiga dental set yang berada di ruang tindakan di bagian belakang.
Di sini pun tidak ada seragam putih yang biasa dikenakan dokter atau suster. Semua staf di sana menggunakan pakaian kasual. Semua kondisi ini, termasuk sofa besar di ruang tunggu dan area games yang berdampingan dengan ruang konsultasi, menurut drg. Indranurani. Sp.Ort, diciptakan agar pasien merasa relaks, termasuk pasien anak-anak. "Kami memperlakukan pasien anak-anak seperti pasien dewasa. Semua ucapan dan pendapatnya kami hargai
dan dengarkan. Semua pertanyaan dan keingintahuannya selalu kami jawab
dengan penjelasan yang sederhana sehingga mudah dicerna."
Klinik yang menanangani pasien secara holistik ini memiliki tim medis gigi yang cukup lengkap; spesialis endodontik, ortodontik, estetik/prostodonsi a,bedah mulut, serta oral medicine. DW8 juga menerima kunjungan dari sekolah-sekolah yang ingin tahu lebih jauh mengenai dokter gigi dan tempat praktiknya. Dengan edukasi semacam ini, diharapkan informasi dan transformasi ilmu mengenai kesehatan gigi bisa semakin meluas di kalangan awam.
DENTAL SALON: PUNYA TAMBALAN BERWARNA
Mal Taman Anggrek. GL. No. B-09
Jl. S. Parman Kav 21 Slipi Jakarta 11470
Telp. (021) 560 9906
"SALON GIGI " yang terletak di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat ini sebetulnya memfokuskan praktiknya pada tujuan mempercantik gigi. Namun menurut pemiliknya, drg. Elizabeth Linda, Dental Salon (DS) siap menerima keluhan apa pun pada gigi anak sampai dewasa. Terhadap anak, dokter-dokter di sana akan bersedia melakukan pendekatan spesial dengan ekstrasabar.
"Jika anak-anak sudah menganggap dokternya sebagai teman, yang tadinya takut setelah dua tiga kali datang lalu siap duduk manis di dental set," kata Linda. "Kami tidak segan-segan mengajak bermain, bercerita, atau bercanda dulu sebelum menangani keluhan mereka." Sebagai alat bantu, DS menyediakan dental set yang dilengkapi layar monitor untuk menampilkan film anak-anak. "Anak jadi tidak takut lagi duduk di tengah-tengah peralatan
tersebut."
Di klinik ini pun digunakan bor gigi khusus anak yang tidak mengeluarkan bunyi mendesing seperti bor gigi pada umumnya. Sambil berputar, bor ini memancarkan air bertekanan tinggi yang diberi rasa kesukaan anak. "Kata mereka sih, rasanya seperti minuman bersoda, makanya banyak yang suka." Uniknya lagi, DS menyediakan bahan penambal gigi berwarna. Setiap pasien
cilik yang giginya harus ditambal boleh memilih warna yang diinginkan, boleh pink, merah, biru, atau beberapa warna lain. Hasilnya cukup unik dan anak pun jadi bersemangat.
dentist&dentist: PUNYA PROGRAM EDUKASI
Jl. Wolter Monginsidi No. 58 C, Kebayoran Baru, Jakarta 12710
Telp. (021) 721 0480-1 Fax. (021) 721 0482
KELENGKAPAN peralatan penunjang di dentist&dentist patut diacungi jempol. Segala macam dental set generasi terbaru dari Jerman hampir semuanya tersedia di klinik tiga lantai ini. Tenaga dokternya pun lengkap; ada dokter gigi umum, dokter gigi anak, dokter gigi spesialis konservasi, dokter gigi spesialis periodensia, dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter gigi spesialis prostodonsia dan dokter gigi spesialis ortodonti.
"Pelayanan kami lakukan secara holistik. Jadi saat dokter menerima pasien yang di luar kewenangan atau keahliannya maka pasien akan dirujuk ke ahlinya," kata drg. Ariefanda O. Pasien yang ingin berkonsultasi di luar jam praktik pun tak perlu segan menghubungi ponsel dokter di sana. Atau hubungi saja costumer care 24 jam di nomor 0817-777188. Pasein pun bisa
berkonsultasi via e-mail ke irun@indo.net. id. Pelayanan tersebut berlaku juga bagi pasien anak-anak.
Istimewanya lagi, klinik ini memiliki program edukasi seputar kesehatan gigi dan mulut khusus untuk anak-anak di playgroup, TK, hingga SD. Tim dentist&dentist akan menjelaskan cara menyikat gigi yang benar, kapan waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi, kenapa perlu ke dokter gigi, mengapa gigi bisa tanggal dan bolong, serta apa dampaknya jika gigi dibiarkan
sampai bolong.
Tidak cukup sampai di situ, anak-anak pun akan diajak melihat-lihat klinik dan cara dokter gigi bekerja. Setelah itu, anak-anak diajak mempraktikkan ilmu yang sudah didapat, yaitu menyikat gigi dengan baik dan benar. Asyiknya lagi, para peserta boleh duduk di tengah dental set untuk
diperiksa giginya, dan dengan bantuan monitor diajak melihat kondisinya.
Sepulang dari situ, tentu si kecil akan mendapatkan wawasan tambahan dan ilmu yang berguna. "Sebagai oleh-oleh, mereka akan diberi gift khas dentist&dentist, yaitu kartu gigi yang melaporkan keadaan gigi, hasil diagnosis dokter, dan saran-saran dari dokter untuk masing-masing anak."
9 MASALAH GIGI
Jangan sampai anak uring-uringan.
BERLUBANG
Gigi gerepes merupakan tanda klinis dari gigi berlubang. Hal tersebut mengindikasikan di dalam gigi sudah ada kuman penyebab gigi berlubang (karies). Keadaan ini bila dibiarkan tanpa perawatan dapat mempercepat penetrasi (masuknya) kuman sampai ke persarafan gigi (infeksi). Apabila sudah terinfeksi cukup lama maka akan mengganggu benih gigi permanen yang sedang mengalami proses tumbuh. Disamping itu, nafsu makan anak akan berkurang jika giginya terasa sakit.
Salah satu penyebab terjadinya gigi berlubang adalah makanan yang banyak mengandung gula dan lengket. Atau bisa juga terjadi karena kebiasaan anak mengemut makanan. Perlu diketahui, 1-3 menit sesudah makanan berada di dalam mulut di situ terjadi peningkatan keasaman yang disukai bakteri penyebab gigi berlubang. Kira-kira 30 menit kemudian tingkat keasaman dalam mulut kembali normal (suasana basa). Pada anak-anak yang punya kebiasaan
mengemut makanan berarti tingkat keasaman dalam mulutnya lebih sering tinggi dan jarang kembali dengan cepat ke keadaan normal. Jika tidak dibarengi dengan kebiasaan menyikat gigi secara rutin, teratur dan benar, kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan mengemut makanan bisa menyebabkan karies gigi. Biasanya ditandai dengan warna cokelat atau kehitaman pada gigi.
Meski karies menyerang gigi susu, sedapat mungkin gigi susu dipertahankan hingga gigi tetap penggantinya tumbuh. Karenanya segera bawa anak ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan. Dengan demikian pencabutan dini gigi susu dapat dihindari yang akan menyebabkan gigi tetap penggantinya tidak punya tempat. Jika lubang terjadi pada gigi tetap dan kerusakannya masih ringan, masalah bisa langsung diatasi dengan cara ditambal. Jika sudah mengenai saraf, sebelum ditambal, masalah pada saraf harus diselesaikan lebih dahulu. Tindakan cabut gigi akan dilakukan kalau kerusakan sudah sangat parah dan hanya akar gigi yang tersisa. Sebagai catatan, proses pencabutan tidak bisa dilakukan sembarangan. Kondisi kesehatan anak harus baik dan
stabil saat gigi dicabut. Kalau giginya masih sakit dan bengkak, maka atasi dulu hingga reda. Penanganan khusus dibutuhkan bagi anak-anak yang memiliki penyakit darah seperti anemia, hemofilia, dan sebagainya.
Banyak anak yang rajin menyikat gigi tapi giginya tetap berlubang. Apakah penyebabnya? Kemungkinan pertama, cara menyikat giginya salah. Frekuensi anak menggosok gigi memang sering, tapi proses pembersihan yang tidak benar membuat proses penyikatan sia-sia. Umpamanya, anak tidak menggosok bagian dalam gigi.
Kedua, bisa jadi anak terburu-buru saat menyikat, sehingga hasilnya tidak maksimal. Akibatnya, masih banyak kotoran yang bertumpuk dan menyebabkan karies atau gigi berlubang. Kemungkinan lainnya, setelah menggosok gigi anak makan makanan manis lagi, dan sebelum tidur ia lupa menggosok gigi.
PATAH
GIGI patah berarti ada sebagian lapisan gigi yang hilang sehingga bagian dalam terbuka. Perlu diketahui lapisan bagian dalam sangat dekat dengan persarafan gigi dan bila dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan infeksi (abses). Keadaan tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi tetap.
Selain itu, karena gigi tetap pengganti masih lama tumbuh, seandainya gigi susu terpaksa harus dicabut (akibat sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi), maka jaringan tulang di sekitarnya bisa mengalami pengerasan sehingga sulit untuk ditembus gigi tetap pengganti. Akibatnya, gigi tetap pengganti akan tumbuh melewati usia yang seharusnya. Bahkan bisa tidak
tumbuh sama sekali kecuali bila dibuatkan jalan keluar melalui operasi kecil dan ditarik dengan menggunakan alat yang disebut ortodonti cekat.
TIDAK RATA
PADA batita kasus ini jarang terjadi. Kalaupun ada, biasanya karena letak benih giginya yang tak beraturan atau kurang bagus. Orangtua tidak usah cemas karena lidah secara otomatis akan mengoreksi sendiri dengan cara mendorong-dorong gigi sampai di posisi terbaik.
Kondisi ini berbeda jika terjadi pada anak di atas 3 tahun. Di usia ini, penanganan khusus seperti pemasangan kawat gigi kadang diperlukan. Karena di usia ini gigi anak sudah menempel kuat pada tulang gigi.
LAMA TUMBUH
ADA beberapa kemungkinan yang penyebabkan gigi anak lama tumbuhnya atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Salah satunya gigi susu tanggal dini. Misal, dulunya gigi itu berlubang kemudian hancur sehingga harus dicabut. Atau, mungkin saja gigi susu lepas karena trauma benturan. Tanggalnya gigi susu sebelum waktunya mengakibatkan jaringan di sekitarnya mengalami pemadatan, sehingga gigi tetap akan sulit keluar. Kondisi ini bisa terjadi
di semua bagian gigi. Baik itu gigi geraham, taring, maupun seri.
Tindakan pertama yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan rontgen. Ini dilakukan untuk melihat posisi bakal calon gigi yang akan keluar. Jika letaknya tidak jauh, misal hanya berjarak 2 milimeter, maka pasien dianjurkan melakukan pijatan ringan untuk merangsang gigi agar cepat keluar. Pijatan jari dengan menekan-nekan gusi sebaiknya dilakukan sesering mungkin setiap hari. Pastikan jari yang digunakan untuk memijat benar-benar bersih.
Lamanya tumbuh gigi setelah dipijat sangat bervariasi. Mulai hitungan bulan hingga tahun. Tergantung letak akar gigi dari tempat keluar, seberapa sering pemijatan, dan kerja sama pasien cilik dalam melaksanakan anjuran dokter. Yang pasti, orangtua tak perlu panik karena gigi anak pasti tumbuh.
Tapi jika bakal calon giginya masih jauh dari permukaan gusi, tak ada jalan lain selain melakukan operasi ringan pada gusi. Gusi biasanya disayat lalu tulang di sekitar mahkota bakal calon gigi diambil, sehingga bakal calon gigi terlihat jelas. Setelah itu, dengan alat tertentu (mirip behel), si calon gigi akan dipandu ke arah keluar yang seharusnya.
TONGGOS
TONGGOS umumnya disebabkan kebiasaan buruk dan faktor herediter (keturunan). Kebiasaan buruk itu antara lain mengisap ibu jari dan empeng, menjulur-julurkan lidah, dan mengisap bibir bawah. Bila kebiasaan itu tidak dihilangkan, gigi tonggos dapat berlanjut pada gigi tetapnya.
Untuk mencegahnya, perilaku buruk tersebut harus diatasi sebelum anak berusia 3 tahun. Meski gigi bisa melakukan self correction (mengoreksi sendiri) terhadap posisinya, jika kebiasaan ini terus berlanjut, makin berat dan makin jauh harapan gigi kembali ke posisi semula.
Jika kebiasaan mengisap jari baru dihentikan di usia 4-5 tahun, berarti sudah terlambat karena tulang rahang anak sudah berubah dan gigi sudah menempel ke tulang gigi yang ada di tulang tengkorak atau maksila. Untuk memperbaiki, gigi harus ditarik agar tulang basal atau basis giginya bisa mengikuti. Pada pasien tonggos, kawat gigi dibutuhkan untuk menekan gigi
yang maju agar kembali ke posisi normal.
BERTUMPUK
GIGI bertumpuk terjadi karena kavling gigi tetap diambil gigi yang sudah ada dan akhirnya ia tumbuh berjejal di bagian gusi yang sudah ditempati gigi lain. Perlu diketahui, gigi susu yang tanggal dini akan membuat gigi tetap kehilangan arah tumbuh. Ibarat lari estafet, pelari satu harus menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya, kalau pelari itu tidak muncul atau berhenti, maka pelari di depannya tidak akan pernah bisa bergerak sampai finish.
Atau, bisa juga karena faktor bawaan, ukuran rahang terlalu kecil sedangkan ukuran gigi kelewat besar. Ukuran rahang dan gigi dipengaruhi faktor genetika. Seorang ayah umumnya akan mewariskan gigi dan rahang besar. Sebaliknya, sang ibu akan mewariskan gigi dan rahang kecil. Ada kemungkinan anak memiliki gigi besar (ikut ayah) sedangkan rahangnya kecil (ikut ibu). Gigi-gigi yang besar itu tentu akan kesulitan mencari tempat yang pas. Akibatnya, dia pun muncul di sembarang tempat.
Untuk mengatasinya, dokter akan membiarkan gigi itu keluar terlebih dahulu. Setelah terlihat posisinya tidak rapi--letaknya terlalu ke depan, ke belakang atau ke samping--dokter akan menggunakan kawat gigi untuk meratakannya. Jika perlu dokter akan membuang beberapa gigi tetap untuk merapikannya.
Gigi bertumpuk akan mengganggu penampilan dan lebih banyak mengundang peluang gigi berlubang lebih karena gigi jadi sulit dibersihkan. Bahkan, proses pencernaan di gigi kurang efektif karena susunan gigi atas dan bawah tidak sejajar. Akibatnya kerja lambung semakin berat.
JARANG
PENYEBAB gigi jarang bisa karena letak benih gigi tidak beraturan. Atau bisa juga karena ukuran rahang anak besar sementara ukuran giginya kecil-kecil. Pada anak di bawah tiga tahun, dokter biasanya hanya melakukan observasi dan memprediksi kemungkinan tempat tumbuh gigi tetap nantinya.
Penanganan gigi jarang bisa bermacam-macam. Salah satunya lewat penambalan.Gigi anak dilapis agar ukurannya lebih besar. Tak usah khawatir, pelapisan
tak akan merusak penampilan, karena bahan yang digunakan warnanya sama
persis dengan warna gigi asli.
GIGI KELINCI
GIGI seri pertama di sebelah atas kadang tumbuh lebih lebar dan lebih panjang dibanding gigi sebelahnya sehingga tampak menonjol. Istilahnya gigi kelinci atau gigi tupai. Jangan khawatir. Jika gigi kelinci ini merupakan gigi susu, belum tentu juga gigi tetap penggantinya akan seperti itu. Lagi pula, rahang anak akan makin membesar mengiringi pertumbuhan giginya hingga
di usia remaja. Perlahan-lahan, antara besarnya gigi dan luasnya rahang akan terbentuk keserasian.
AKAR GIGI RUSAK
AKAR dari gigi yang sudah sangat rusak sebaiknya dicabut sebab berpotensi menjadi tempat berkumpulnya kuman penyebab infeksi. Infeksi biasanya ditandai dengan pembengkakan atau tonjolan seperti bisul di gusi. Tonjolan ini berisi nanah penuh kuman yang sangat mungkin menyebar lewat pembuluh darah menuju organ-organ vital seperti ginjal, jantung, hingga ke otak (focal infection). Jika masalah giginya tidak ditangani, maka penyakit infeksi di organ lain yang diderita tidak bisa sembuh.
RAGAM MASALAH MULUT
Penelitian menunjukkan 85-90% penyebab bau mulut adalah karies gigi dan infeksi jaringan penyangga gigi. Bagaimana dengan anak Anda?
AIR LIUR MENETES TERUS
Air liur yang terus menetes umumnya dipicu oleh gigi yang akan tumbuh. Namun, tidak semua anak mengalaminya karena kondisi mereka berbeda-beda. Jika gusinya tipis, gigi baru akan keluar tanpa masalah berarti. Sementara pada gusi yang tebal, proses keluarnya gigi berjalan sangat pelan. Untuk menetralisasi supaya gusi tidak meradang, air liur akan keluar terus dan
tampak menetes.
Boleh dibilang, air liur yang menetes terus bukanlah gangguan menetap. Ketika gigi sudah muncul, tetesan air liur akan berhenti. Biasanya ketika gigi geraham yang sebelumnya harus menembus gusi tebal sudah tumbuh. Yang harus dipahami, air liur atau ludah adalah sarana pertahanan tubuh yang paling utama di garda depan karena di mulut terdapat bermacam-macam bibit penyakit. Ludahlah yang bertugas membersihkan semuanya selama jumlahnya
masih terkontrol.
BAU MULUT
Bau mulut (halitosis) bisa disebabkan banyak hal; dari gangguan kesehatan rongga mulut sampai penyakit dalam. Hasil penelitian menunjukkan 85-90% penyebab bau mulut adalah gangguan pada rongga mulut, baik karies gigi maupun infeksi jaringan penyangga gigi.
Pada halitosis ditemukan kadar Volatile Sulfur Compound (VSCs) yang mengalami peningkatan dalam rongga mulut. Komponen ini terdiri atas hidrogen sulfid, metil mercaptan, dan dimetil disulfid yang merupakan produk bakteri atau floral normal rongga mulut. Dengan meningkatnya kadar VSCs dalam mulut, maka bau VSCs akan terendus oleh indra penciuman.
Penyebab lain adalah penyakit tertentu. Contoh, kencing manis, infeksi paru-paru, serta infeksi lambung atau usus. Pada anak bisa juga dikarenakan adanya benda asing yang masuk ke hidung dan tidak terdeteksi, sehingga terjadi pembusukan, lalu menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau mulut juga bisa terjadi karena pengaruh sisa-sisa makanan yang tidak terangkat oleh
sikat gigi.
LIDAH BERJAMUR
Lidah berjamur umumnya ditandai dengan bintik-bintik putih yang berkelompok. Namun ini perlu dipastikan dulu lewat pemeriksaan dokter karena ada juga bercak putih di lidah yang akan hilang sendiri bila terkena air liur atau air minum.
Pada anak, lidah berjamur disebabkan kebersihan mulut yang kurang sehingga timbul iritasi. Dapat juga disebabkan dot yang kurang higienis dan menyebar ke lidah.
Jamur pada lidah harus segera ditangani jika sudah menetap karena dapat berimbas pada kesehatan. Contohnya adalah anak terserang diare. Yang perlu dilakukan ibu adalah membersihkan lidah tiap kali menggosok gigi. Pada dasarnya lidah memang menyimpan mikroba karenanya harus selalu dibersihkan setiap kali membersihkan gigi. Caranya cukup dengan kain kasa yang dibasahi air hangat. Untuk anak yang lebih besar gunakan scrapper atau alat khusus
pembersih lidah. Yang mudah dan murah, bisa juga menggunakan sendok makan.
GUSI BERDARAH
Gusi berdarah bisa saja dialami anak-anak. Penyebabnya adalah timbunan plak (kotoran gigi yang tidak terangkat akibat pembersihan yang kurang teliti). Plak membentuk koloni bakteri yang menyerang gusi. Pada akhirnya, gusi yang terserang tampak kemerahan seperti darah mengumpul.
Berita baiknya, gusi yang benar-benar sampai keluar darahnya, sangat jarang terjadi pada anak. Kecuali kalau memang ada penyakit lain yang menyertai semisal demam yang sangat tinggi atau kurang gizi sehingga terjadi perlukaan gusi yang menyebabkannya berdarah.
SARIAWAN
Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari di rongga mulut dalam istilah kedokteran gigi disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari disusul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan panas ini membuat penderita susah makan dan minum sehingga kadang pasien dengan SAR datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas.
Sariawan bisa menyerang siapa saja. Pada anak-anak, paling sering timbul di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit-langit. Penyebabnya umumnya karena defisiensi vitamin B 12 dan zat besi, luka karena tersodok sikat gigi, atau adanya infeksi virus dan bakteri. Ada pula yang disebabkan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut.
Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan timbulnya sariawan bisa dihindari. Di antaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Jika sariawan selalu hilang-timbul, sebaiknya segera ke dokter gigi untuk mendapat penanganan dan obat yang tepat.
BIBIR KERING
Bibir kering sering disebabkan kurang minum atau kurang asupan vitamin C. Oleh sebab itu, usahakan anak selalu minum banyak air dan mengonsumsi cukup buah. Minumlah setiap bangun tidur, setidaknya satu gelas air. Saat tidur malam, produksi air liur jauh berkurang dan air minumlah yang menjadi penetral agar kelembapan mulut terjaga. Cara lain adalah mengolesi bibir dengan pelembap sehingga tidak semakin kering.
Hindari mengopek-opek bibir kering karena bisa menimbulkan luka. Bila terjadi perlukaan, dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi bibir yang berakibat semakin banyaknya kuman di bagian mulut dan menyebabkan gangguan kesehatan.
SULIT MENGUNYAH
Sulit mengunyah umumnya disebabkan kebiasaan mengemut. Pada fase oral, anak merasakan kenikmatan di mulut dengan cara mengisap dan mengemut. Bantulah anak meninggalkan fase ini dengan cara selalu menyemangatinya untuk mengunyah dan menelan. Semakin banyak mengunyah, air liur akan semakin banyak diproduksi dan lingkungan rongga mulut terjaga kebersihannya.
Kesulitan mengunyah juga bisa disebabkan rahang yang terlalu sempit. Tapi hal ini sangat jarang terjadi pada anak normal.
RAPI & TRENDI PAKAI KAWAT GIGI
Biarpun dipakai sampai 2 tahun, yang penting hasilnya dong
Kalau gigi anak tumbuh berjejal, jangan khawatir. Kan, ada kawat gigi untuk merapikannya. Baik kawat gigi lepasan atau kawat gigi cekat.
Kawat gigi lepasan umumnya dipakai untuk mengoreksi gigi sebelum pemakaian kawat cekat. Setelah itu, kawat gigi ini kerap dimanfaatkan untuk memelihara hasil pemakaian kawat gigi cekat. Untuk perawatan tersendiri juga bisa, tetapi sebatas kasus-kasus sederhana seperti gigi berjejal yang tidak terlalu parah dan menghilangkan kebiasan buruk mengisap ibu jari atau
menjulurkan lidah.
Kawat cekat dipakai jika gigi seri permanen pertama atas tumbuh memutar. Berarti letaknya tidak sempurna akibat ada gigi berlebih (supernumerary tooth) yang tidak tumbuh keluar. Biasanya terdapat di antara kedua gigi seri permanen pertama atas. Atau, kawat cekat dipakai jika benih gigi tetap letaknya sangat jauh dari permukaan gusi sehingga tidak muncul sampai
dengan usia 9 tahun. Fungsi kawat cekat ini untuk mengarahkan dan menarik gigi agar tumbuh pada tempat yang semestinya.
* Pilih kawat lepasan atau cekat?
Kawat gigi cekat bersifat permanen atau melekat pada gigi. Sedangkan kawat lepasan dapat dilepas pada waktu-waktu tertentu misalnya saat makan. Untuk menentukan jenis kawat yang akan dipakai akan dilihat dulu tujuan yang ingin dicapai atau permasalahan gigi yang dialami anak. Karenanya anak harus melalui serangkaian pemeriksaan baik klinis maupun radiografi, serta pencetakan gigi untuk model kerja.
* Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing?
- Kawat lepasan
Kelebihan: Mudah dibersihkan dan harganya relatif lebih murah dibandingkan yang cekat.
Kelemahan: Hasilnya lebih lama karena frekuensi pemakaian tidak sebanyak pada kawat cekat. Setiap kali makan, dan saat dibersihkan kawat ini harus dilepas.
- Kawat cekat
Kelebihan: Hasilnya lebih cepat karena frekuensi pemakaian lebih banyak.
Kelemahan: Makanan mudah terselip di sela-sela bracket-nya dan harganya pun lebih mahal dibandingkan kawat lepasan.
* Berapa lama kawat gigi cekat harus dipakai?
Lamanya waktu pemakaian kawat gigi cekat umumnya lebih pendek dibandingkan lepasan, yaitu kurang lebih dua tahun. Hasil yang dicapai kawat cekat lebih cepat dibanding lepasan.
* Usia berapa boleh pakai kawat?
Untuk kawat gigi lepasan, yaitu setelah gigi taring permanen bawah (kaninus) tumbuh, mumnya di usia 8-9 tahun. Sedangkan kawat gigi cekat boleh dipakai kurang lebih di usia 10 tahun. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga diberikan di bawah usia tersebut. Namun, tak semua anak arus
memulai di waktu yang sama, harus berdasarkan kasus per kasus.
* Yang warna-warni atau sewarna gigi?
Berdasarkan materialnya, kawat gigi dibedakan menjadi dua yakni yang sewarna dan yang tidak sewarna dengan gigi. Yang tidak sewarna umumnya terbuat dari bahan metal. Sedangkan yang sewarna, salah satunya terbuat dari bahan porselen. Perbedaan ini berkaitan dengan segi estetika atau penampilan. Enggak heran kalau kawat yang sewarna gigi harganya relatif
lebih mahal karena terlihat samar.
* Apa saja pilihannya?
Saat ini untuk menambah keindahannya, bagian penahan kawat gigi lepasan dibuat bervariasi agar disukai anak-anak. Ada yang dibuat warna-warni, bahkan menyerupai warna pelangi. Selain itu, ada pula yang diberi dekorasi tokoh-tokoh kartun idola anak-anak. Misalnya, Mickey, Donald, dan lain-lain. Untuk kawat cekat, variasi warna ditambahkan pada karetnya yang
berfungsi untuk mengikat bracket. Ada yang berwarna biru, pink, hijau, dan lain-lain. Karet warna-warni ini dapat diganti setiap melakukan kontrol ke dokter gigi, yaitu 23 minggu sekali. Tarif penggantian karet kawat gigi cekat sekaligus kontrol berkisar antara 200250 ribu.
* Berapa kisaran harganya?
Harga kawat gigi lepasan berkisar antara 1,5-2,5 juta. Harga kawat gigi cekat lebih mahal, sekitar 815 juta.
PERAWATAN
Kawat gigi cekat:
* Pakai sikat gigi khusus pengguna kawat cekat. Bisa dibeli di klinik-klinik gigi.
* Bersihkan celah-celah kawat gigi dengan sikat ini untuk membuang sisa-sisa makanan yang mungkin terselip.
* Gosoklah gigi setiap habis makan (disamping sikat gigi rutin yang minimal 2 kali sehari ). Atau setidaknya lakukan kumur-kumur sesudah makan.
Kawat gigi lepasan:
* Bersihkan kawat gigi dengan sikat gigi dan sabun cair atau cairan khusus untuk kawat lepasan.
* Tak perlu menggunakan pasta gigi karena kawat gigi tidak membutuhkan fluor seperti gigi.
* Lakukan setiap kali sesudah menyikat gigi.
Label:
bayi
Langganan:
Postingan (Atom)