Rabu, Oktober 06, 2010

Operasi Kanker Payudara Masih Ditakuti

Selasa, 8 September 2009 | 13:52 WIB
*Laporan wartawan KOMPAS.com Rosdianah Dewi*

*JAKARTA, KOMPAS.com* - Kata operasi terlebih lagi pada penderita kanker payudara seperti suatu horor yang sangat menakutkan. Hal tersebut sangat disayangkan pasalnya di Indonesia kanker payudara menduduki posisi kedua di bawah kanker rahim sebagai sebagai penyebab kematian tertinggi pada wanita.

Menurut Dr. Walta Gautama, SpB(K) Onk, Divisi Bedah RS Kanker Dharmais, penyebab utama pasien merasa takut untuk dioperasi adalah kurangnya pengetahuan tentang operasi.

"Pasien tidak mengetahui operasi jenis apa yang cocok untuk penyakitnya. Pasien bertanya apa yang dilakukan dokter saat operasi. Semua itu membuat pasien cemas karena tidak mempunyai gambaran mengenai situasi yang akan dihadapi setelah operasi," ujarnya dalam penyuluhan operasi Kanker Payudara di RS. Kanker Dharmais, Jakarta, Selasa (8/9).

Berdasarkan data dari RS. Kanker Dharmais, jumlah pasien kanker payudara yang datang dalam stadium III adalah 13, 42 persen, stadium III sebesar 17 persen dan stadium lanjut 29, 98 persen.

Galta menyayangkan hal tersebut, pasalnya jika pasien datang dengan stadium yang sudah lanjut akan semakin sedikit pilihan operasi bagi pasien.

Ia mengatakan, pasien tidak perlu merasa takut menghadapi operasi kanker payudara. Sebelum operasi, pasien pasti akan menjalani pemeriksaan mendalam. Keputusan jenis operasi yang akan dijalani juga diambil berdasarkan hasil diskusi tentang kelemahan dan keunggulan operasi serta keseuaian dengan jenis dan /staging/ kanker pada pasien. "Jadi tidak asal operasi," ucapnya.

Dikatakannya, secara garis besar terdapat dua jenis operasi untuk kanker payudara yaitu Mastektomi dan /Breast Conserving Therapy /(BCT) . Teknik ini digunakan untuk mengangkat jaringan payudara sambil berusaha mempertahankan sebagian payudara, puting dan areola. Operasi BCT dilakukan juga dengan pengangkatan kelenjar getah bening akisla dan dilanjutkan dengan radiasi.

Operasi ini cocok untuk kanker payudara stadium dini kecuali kanker yang letaknya di tengah payudara. Syarat lain untuk melakukan BCT, besar tumor tidak lebih dari, tidak ada penyebaran pada jaringan lain dan puting tidak ikut terkena.

Teknik yang kedua adalah Mastektomi, operasi ini mengangkat seluruh jaringan payudara, puting dan seluruh pengangkatan getah bening aksila. Mastektomi sendiri terbagi lagi menjadi beberapa macam. Yang pertama adalah mastektomi radikal, yaitu mengangkat seluruh otot dada dan kelenjar getah bening aksila. Kemudian luka operasi ditutup dengan tandur kulit. "Teknik ini mulai ditinggalkan, karena hasilnya sangat
buruk secara kosmetik," kata dia.

Teknik Masektomi lainnya, kata Walta adalah skin sparing mastectomy. Operasi ini menyisakan kulit payudara. Skin sparing mastectomy ini banyak dilakukan bagi para pasien yang ingin menjalani rekonstruksi payudara.

Waktu yang digunakan untuk operasi skin sparing mastectomy ini lebih lama dari pada operasi biasa. Jika operasi biasa memerlukan waktu dua jam, teknik ini membutuhkan empat jam dalam pengerjaannya. "Itu disebabkan luka yang dibuat kecil. Jadi pengeluaran jaringan payudara membutuhkan waktu yang lama," kata dia.

http://kesehatan. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/08/ 13522724/ operasi.kanker. payudara. masih.ditakuti

Tidak ada komentar: