Senin, Maret 30, 2009

Bila si Kecil Suka Menggigit

Kebiasan si kecil yang suka menggigit seringkali membuat pusing orang tua. Karena terkadang si kecil bukan hanya menggigit benda-benda atau mainan yang dipegangnya, mereka bahkan menggigit teman-temannya dan orang dewasa lain, tak terkecuali anda. Luka fisik akibat gigitan anak anda pada anak lain mungkin bisa di obati, namun pastinya anda cukup dibuat malu dengan perbuatan si kecil tersebut.

Memarahinya mungkin hal pertama yang akan anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan aneh si kecil. Namun, sebelum anda menghukum si kecil dengan kemarahan anda atau hukuman lainnya, ada baiknya ada mencari tahu alasan mereka melakukan hal tersebut, karena dengan keterbatasan mengungkapkan perasaan dan berbicara, kita tak akan bisa menebak pasti apa alasan si kecil melakukan hal itu. Dengan mengetahui alasan mereka akan memberi kita kesempatan untuk menentukan pendekatan apa yang akan kita lakukan untuk dapat mengubah kebiasaannya ini.

Pada dasarnya ada 5 kategori dari "anak penggigit" ini, diantaranya:

Si Tukang Eksperimen
Merupakan naluri seorang anak untuk mengekspolere dunia dengan kelima indranya. Banyak anak yang memasukan benda-benda dimulutnya hanya untuk mempelajari benda-benda tersebut.

Yang harus anda lakukan:
Jelaskan pada si kecil bahwa perbuatan "menggigit" itu tidak benar, katakan TIDAK secara tegas saat ia melakukannya. Sediakan beragam mainan dan aktifitas untuk si kecil yang bisa merangsang indranya selama masa ekplorasi.

Si Penggigit
Tipe Si penggigit adalah mereka yang punya pengalaman tidak nyaman dengan pertumbuhan giginya. Mereka membutuhkan sesuatu untuk dikunyah agar meredakan rasa sakitnya.

Yang harus anda lakukan:
Berikan si kecil sesuatu yang aman untuk dikunyah seperti teething ring, biskuit dan sebagainya.

Si Frustasi
Tipe si frustasi adalah mereka yang sulit mengkomunikasikan kemarahan. Mereka juga cenderung tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah. Tipe si frustasi biasanya kurang memiliki kemampuan sosialisasi dan emosional dan belum mampu menunjukan perasaan mereka dengan cara yang tepat.

Yang harus anda lakukan:
Ajari mereka bahasa yang bisa di gunakan untuk mengekspresikan perasaannya (misalnya, "sulit","senang" dsb). Anda juga bisa membantunya mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata anda (misalnya, " ibu tahu kamu marah karena tidak bisa mengambil toples diatas rak itu" etc). Atau anda juga bisa melakukan pencegahan dengan menjauhkan anak anda dari seseorang atau benda-benda yang ada di dekatnya saat terlihat ia hendak menggigit.

Si Pengancam
Beberapa anak punya kebiasaan menggigit karena alasan pertahanan diri. Mereka cenderung merasa tidak aman akan sesuatu atau sesorang hingga membuatnya menggigit orang atau benda tersebut. Seringkali tipe si pengancam ini punya pengalaman akan rasa takut yang berlebih. Dan menggigit adalah cara mereka untuk mengontrol perasaan tersebut.

Yang harus anda lakukan:
Buatlah si kecil merasa lebih aman dengan seseorang atau benda yang membuatnya merasa tidak aman. Cara ini juga bisa membantunya mengurangi stres yang dialaminya. Saat anda melihat si kecil merasa tidak aman akan sesuatu atau sesorang, segera ajak si kecil keluar dari situasi tersebut. Ajari juga mereka bahasa asertif seperi "itu milikku" atau "tidak" untuk membantunya lebih percaya diri.

Si Pencari Perhatian
Bagi Si pencari perhatian respon balik dari orang yang digigit adalah tujuan mereka. Teriakan, tangisan, atau respon apapun baik positif atau negatif yang di terima dari gigitan yang ia lakukan akan membuatnya merasa berhasil mendapat perhatian, sehingga ia akan mengulang perbuatan yang sama di kesempatan lain.

Yang harus anda lakukan:
Berilah perhatian yang cukup pada anak anda di waktu normal (saat ia tidak sedang atau habis menggigit seseorang). Jika memungkinkan usahakan untuk meminimalisir memberi perhatian pada gigitan si kecil atau saat si kecil baru saja menggigit orang lain.

Selain empat tipe penggigit diatas, terdapat beberapa alasan lain yang membuat si kecil suka menggigit yaitu adanya sebab-akibat (misalnya ia digigit temannya, maka ia menggigit balik temannya), meniru orang lain, tidak bisa menghadapi stres, dan kelelahan.

Hal paling penting yang harus anda ingat adalah, jangan pernah mengigit kembali si kecil dengan alasan apapun. Karena hal tersebut justru mengajarkan padanya bagaimana mengkomunikasikan perasaan negatifnya. Beri pengertian padanya bahwa gigitannya bisa menyakiti orang lain dan hal tersebut tidak benar. Bertidaklah cepat untuk menjauhkan si kecil dari situasi dimana ia mulai terlihat ingin menggigit. Anda mungkin akan berfikiran untuk terlebih dahulu mengamankan anak yang digigit oleh si kecil, padahal sebenarnya si kecil juga butuh untuk di amankan, karena biasanya ia akan merasa tahut setelah kejadian tesebut, atau mungkin ingin melukai anak lain.

Kebiasaan menggigit anak merupakan hal biasa, namun tentu saja tidak bisa di benarkan. Ajarilah anak anda perilaku yang pantas dengan anda sendiri menjadi role modelnya. Ajari juga bahasa yang bisa mereka gunakan dalam mengkomunikaikan perasaannya, dan sediakan berbagai pilihan kegiatan yang bisa meringankan perasaan stres si kecil. Dalam penyampaikan hal tersebut, selalu gunakan nada yang tegas, dan bukan dengan berteriak.

(dikutip dari: http://www.huggies.com.au)

Tidak ada komentar: