Senin, September 22, 2008

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion Effect ?

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

* Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu.
Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only........ ....how nice!!!!

Memahami Arti Tangisan Bayi



Menangis adalah cara bayi menyampaikan maksud dan keinginannya. Tangisan yang lembut dan pelan, bisa jadi adalah cara mereka untuk bilang, “Mama, aku ingin sesuatu…” sedangkan tangisan yang lebih keras adalah cara mereka mengatakan “Aku mau itu sekarang juga!”

Harvey Karp MD, penulis buku The Happiest Baby on the Block membagi gaya berkomunikasi para bayi dalam tiga tingkatan yaitu rengekan, tangisan dan jeritan. Ketiga gaya itu berhubungan juga dengan karakter si bayi. Ada yang anteng, dan hanya sedikit merengek bila ingin sesuatu, ada juga yang langsung menjerit keras-keras.

Alifa Nikorobin Azis, tujuh bulan, putri dari Margie Listi di Cipete, Jakarta Selatan, adalah tipe happy-go-lucky baby. “Dia hanya akan merengek sedikit bila ada yang salah,” cerita Margie tentang anak perempuannya. Menangkap keinginan bayi dengan pribadi easy going seperti Niko sesungguhnya lebih mudah. Umumnya mereka hanya merengek sedikit ketika ingin sesuatu, misalnya ketika lapar, dan baru akan menangis bila tak ada yang merespon keinginannya. Hal ini dibenarkan oleh Margi yang merasa mudah sekali mengatasi kerewelan Niko. “Bila saya tinggal terlalu lama di boksnya, Niko akan mengeluarkan suara rengekan. Untuk membujuknya, saya tinggal memutar mainan yang digantung di atas boksnya, maka Niko akan tenang kembali.”

Sebaliknya, bayi dengan pribadi yang fussy, lebih sulit ditebak apa maunya. Mereka akan langsung menjerit keras bila sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Raffa anak saya rupanya termasuk jenis seperti ini. Dia akan langsung menjerit keras bila merasakan sesuatu. Entah itu sekedar merasa lapar, bosan atau karena suatu hal yang lebih serius menimpanya. Membujuknya pun tidak bisa dengan satu jurus. Bila suatu hari kerewelannya bisa ditaklukkan dengan diajak bertepuk tangan, lain waktu metode itu belum tentu ampuh. Saat dia berusia sembilan bulan, saya menyaingi tangisannya yang keras dengan bernyanyi atau menunjukkan kepadanya apa yang menurut saya menarik. Biasanya konsentrasinya akan terpecah dan dia pun ‘melupakan’ tangisannya. Tapi lain waktu, saya harus siap dengan gaya yang berbeda karena bisa jadi, gaya mengecoh saya tadi sudah dianggapnya ‘basi’.

Menebak dan mengamati
Memang sulit menebak dengan pasti kenapa bayi kita jadi rewel. Seringkali tangisan mereka memang bukan sekedar pemberitahuan “Aku lapar” atau “Aku ngantuk”. Bisa saja itu terjadi karena sebab lain.

Ghaza, sekarang 2,5 tahun, putra dari Esya di Pancoran Jakarta Selatan, pernah memasuki masa-masa rewel bila hendak dipakaikan popok di usia sekitar sembilan bulan. Tadinya Esya sang ibu menganggap Ghaza tidak betah pakai popok. Namun setelah diamati, akhirnya ketahuan kalau ketidaksenangan Ghaza memakai popok adalah karena kebetulan dia juga sedang ingin pup. “Setelah itu, saya tak lagi memaksa setiap kali dia berontak untuk pakai popok. Saya akan menunggu sebentar sampai dia pup,” cerita Esya.

Grace Vita di Depok, ibu dari Tobias Kusuma Wibowo, 3,8 tahun, dan Erin Nika Wibowo, empat bulan, juga mengaku mengandalkan pengamatan dalam menangani kedua buah hatinya. "Suatu kali di taman bermain, tak seperti biasa, Tobi menangis tiada henti. Saya tahu, pasti ada yang salah dengan anak ini. Ketika saya dekati dan saya tanya, ternyata penyebabnya karena dia ingin pipis tapi malu mengatakan hal itu pada guru barunya.”

Mempelajari kebiasaan anak akan membuat Anda lebih mudah menebak apa yang dia inginkan. Itu penting karena kebiasaan yang berubah seringkali juga dapat menjadi penyebab kerewelannya. Karlina Dwiyana di Pondok Labu, suatu hari harus pulang terlambat karena lembur dan mendapati Dachrie suaminya, kelabakan mengatasi putri mereka Tara Humayra, 10 bulan. Tara rewel dan menangis. Berbagai cara yang dilakukan Dachrie tidak bisa membuat Mayra menjadi tenang. “Rupanya Mayra nggak suka tidur hanya berdua ayahnya, karena biasanya kami memang tidur bertiga,” tutur Karlina. “Setelah berada di tengah-tengah kami berdua, barulah Mayra menjadi tenang.”

Kebingungan juga pernah dialami Dyan Anggraini dari Mampang ketika putranya, Raihan, kini 10 bulan, baru berusia dua bulan. Dyan melahirkan Raihan di tempat ibunya di Kuningan, Jawa Barat. Ketika masa cutinya hampir berakhir, Dyan membawa kembali bayinya ke Jakarta dan sejak itulah, setiap malam mulai pukul sepuluh Raihan selalu menangis. “Dia selalu minta digendong dan tak mau ditaruh. Tangisannya baru berhenti menjelang subuh, mungkin karena sudah lelah menangis semalaman,” kisah Dyan.

Sebagai ibu baru, tentu saja Dyan khawatir setengah mati. Apa yang salah dengan Raihan, apakah dia sakit? Karena tampaknya Raihan biasa-biasa saja di siang hari. Tapi ketika dibawa ke dokter anak dan dicek, ternyata Raihan memang tidak kenapa-kenapa. Jadi, ketika sang dokter tahu bahwa Raihan baru saja menghuni rumah baru, dia berujar,” Mungkin itu penyesuaian dia dengan lingkungan barunya.” Dan memang, setelah berlangsung selama dua minggu, Raihan berhenti menangis begitu saja. “Wah, saya lega sekali. Dia berhenti menangis tepat ketika saya harus ngantor lagi. Pengertian sekali dia ya,” kata Dian sambil tertawa.

Tantangan Baru
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bayi Anda dalam berkomunikasi juga akan bertambah. Begitu pula kemampuan Anda memahami apa yang diinginkannya. Tanpa disadari, bayi Anda yang tadinya hanya bisa ah-uh-ah-uh sudah akan berdiri di hadapan Anda, dan dengan wajah cemberut protes berulangkali, “Kenapa nggak boleh?” Atau, dia akan berteriak lantang, “Pokoknya aku mau itu!” saat menginginkan sesuatu.

Bila masa itu tiba, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, dan berpikir positif. Fase yang berbeda telah siap menanti Anda. Itu berarti penanganan yang berbeda pula! Jadi, berdoalah agar kesabaran Anda kian bertambah dan bukannya makin berkurang. §Ù
Dian Bheno adalah ibu satu anak berusia empat tahun, tinggal di Condet, Jakarta Timur. Inspirasi dari artikel “What Your Baby’s Trying to Tell You” oleh Katherine Lee

Agar si kecil memahami Anda
Jangan dikira hanya Anda yang berjuang untuk mengerti apa keinginan si kecil. Mereka juga berusaha mengerti Anda lho. Agar cinta dan kenyamanan yang Anda tawarkan dapat mereka terima dengan baik, berkomunikasilah dengan cara ini:
Sentuhan. Membalut dengan bedong, memeluk, atau mengayun dia akan memberikan rasa aman.
Aroma. Bayi mengenali kita lewat aroma tubuh. Karena itu dekaplah mereka sesering mungkin. Aroma tubuh Anda akan membuat dia merasa nyaman.
Suara. Meninabobokan anak atau berbicara dengan nada tertentu dapat membuat bayi Anda tenang. Coba saja perhatikan, apakah bayi Anda tersenyum saat Anda bersenandung? Kalau ya, berarti Anda punya satu jurus ampuh yang bisa dipakai sewaktu-waktu.

Selasa, September 16, 2008

Beban

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.
-Stephen Covey


Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!

Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

5 Ekor Monyet

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan' seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. "Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?" protes keduanya".
Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh" jelas monyet C.

Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. "Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas ?.. Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?" tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik ??.
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya?.?..

2. Renungan
Rekan-2, Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur.
Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini",Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya" atau mungkin kalimat "Kamu mau gagal kayak si X ?.. lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh". Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?

Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. "Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal" adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.
Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.

Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata "Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho".
Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila.
Berapa orang yang akan menjawab "Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ?" Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?
Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya ? Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.

Rekan-2, saya yakin anda semua adalah orang type E. Setidaknya karena anda mau bergabung disini untuk belajar bersama, berbagi bersama, dan maju serta sukses bersama. Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda.
Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda.

Rautan Meja Kayu

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh Ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini."

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?".
Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.
Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk.
Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi.
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah.
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri.
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi.
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan.
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin.
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri.
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia.


Betapa terlihat di sini peran orang tua sangat penting karena mereka diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya. Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan datang harus lebih baik dari kita....

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.
Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu.

Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.
Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
"Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel.
"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat
kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel.
"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu.
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat.

Mari, marilah berbaring dipelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.
Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Cerita tentang katak kecil

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,... yang berlomba-lomba.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta.
Perlombaan pun dimulai...

Secara jujur:
Tak satupun penonton percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
“Oh, jalannya terlalu susahhhhh!! Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak.”
atau:
”Tidak ada kesempatan untuk berhasil... Menaranya terlalu tinggi!!”

Katak-katak kecil mulai berjatuhan. Satu per satu...
Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan-lahan semakin tinggi... dan semakin tinggi...

Penonton terus bersorak...
”Terlalu susah!! Tak seekorpun yang akan berhasil!!!

Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah...
Tapi ada SATU yang tetap melangkah dan hingga semakin tinggi dan tinggi..
Dia tak kenal menyerah kalah!

Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!

SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata.. Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!

Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali-kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.

Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada. Karena segala yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!
Karena itu.. Selalu tetap... POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa kita tidak bisa mencapai cita-cita kita!
Selalu berpikir: I Can do this!

RAHASIA 90/10

10% kehidupan dibuat oleh hal-hal yang terjadi terhadap kita. 90% kehidupan ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi / memberi respon.
APA ARTINYA? Kita sungguh-sungguh tidak dapat mengontrol 10% kejadian-kejadian yang menimpa kita. Kita tidak dapat mencegah kerusakan mobil. Pesawat mungkin terlambat, dan mengacaukan seluruh jadwal kita. Seorang supir mungkin menyalip kita di tengah kemacetan lalu-lintas. Kita tidak punya kontrol atas hal yang 10% ini.
Yang 90% lagi berbeda. Kita menentukan yang 90% ! Bagaimana? Dengan reaksi kita. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi kita. Jangan biarkan orang lain mempermainkan kita, kita dapat mengendalikan reaksi kita !!

MARI MELIHAT SEBUAH CONTOH.
Anda sedang sarapan bersama keluarga. Adik perempuan anda menumpahkan secangkir kopi ke kemeja kerja anda. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu. Apa yang terjadi kemudian akan ditentukan oleh bagaimana anda bereaksi.

Anda mengumpat, Anda dengan kasar memarahi adik anda yang menumpahkan kopi. Dia menangis. Setelah itu, anda melihat ke istri anda , dan mengkritiknya karena telah menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengan tepi meja. Pertempuran kata-kata singkat menyusul. Anda naik pitam dan kemudian pergi mengganti kemeja. Setelah itu anda kembali dan melihat adik perempuan anda sedang menghabiskan sarapan sambil menangis dan siap berangkat ke sekolah. Dia ketinggalan bis sekolah. Istri anda harus segera berangkat kerja. Anda segera menuju mobil dan mengantar adik anda ke sekolah. Karena anda terlambat, anda mengendarai mobil melewati batas kecepatan maksimum, anda di stop polisi dalam perjalanan. Setelah tertunda 15 menit karena harus mengurus tilang, anda tiba di sekolah. Adik anda berlari masuk. Anda melanjutkan perjalanan, dan tiba di kantor terlambat 20 menit, dan anda baru sadar, bahwa tas kerja anda tertinggal. Hari itu menjadi hari buruk bagi anda. Anda ingin segera pulang. Ketika anda pulang, anda menemukan ada hambatan dalam hubungan dengan istri dan adik anda.

KENAPA? Karena reaksi anda pagi tadi. Kenapa hari anda buruk?
a) Karena secangkir kopi yang tumpah?
b) Kecerobohan adikmu?
c) Polisi yang menilang?
d) Karena dirimu sendiri?
Jawaban-nya adalah D .......?
Anda tidak dapat mengendalikan tumpahnya kopi itu. Bagaimana reaksi anda 5 detik kemudian itu, yang menyebabkan hari itu menjadi buruk. Ini yang mungkin terjadi jika anda bereaksi dengan cara yang berbeda.

Bila anda bereaksi POSITIVE.
Kopi tumpah di kemeja anda . Adik anda sudah siap menangis. Anda dengan lembut berkata: Tidak apa-apa sayang, lain kali kamu lebih hati-hati ya. Anda pergi mengganti kemeja anda dan dan tidak lupa mengambil tas kerja anda. Anda kembali dan melihat adik anda sedang naik ke dalam bus sekolah. Istri anda mencium anda sebelum anda berangkat kerja. Anda tiba di kantor 5 menit lebih awal, dan dengan riang menyalami para karyawan. Atasan anda berkomentar tentang bagimana baiknya hari ini buat anda.

Lihat perbedaannya dari dua skenario yang berbeda. Keduanya dimulai dari hal yang sama, tapi berakhir dengan berbeda. Kenapa? Karena REAKSI kita.
Sungguh kita tidak dapat mengontrol 10% hal-hal yang terjadi. Tapi yang 90% lagi ditentukan oleh reaksi kita.
Semoga bermanfaat.

Menuai Cinta

Sebuah cerita dari Tiongkok Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.

Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang para penduduk di sana. "Hutang mereka sudah jatuh tempo," kata sang tuan.
"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"
"Belikan sesuatu yang aku belum punyai,"
jawab sang tuan.

Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.

Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku miliki."
"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"

Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.
"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.
Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
"Benar-benar bodoh," omelnya.

Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu. Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya. Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat; mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan.
"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu. Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka. Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka."

Senin, September 15, 2008

Kisah Pengaduk Besi Dan Garam

Seorang pemulung berjalan-jalan ditengah tumpukan sampah. di tengah-tengah sampah tersebut ia menemukan sebuah pengaduk besi yang sudah tua dan berkarat. Sang pemulung kemudian memungut pengaduk besi tersebut dan kemudian meletakkannya di dalam tasnya.

Kemudian ia pun berjalan lagi dan didekat tempat ia menemukan pengaduk besi tadi, ia menemukan sebongkah garam dapur yang sudah sangat kotor. Garam tersebut kemudian ia pungut dan ia masukkan ke dalam tasnya juga. Di dalam tas si pemulung tersebut, Garam dan pengaduk besi menjadi akrab. Mereka saling mengenal dan mengasihi satu sama lain, saling berbagi rasa, dan saling sharring tentang perjalanan mereka selama ini.

Sesampainya di rumah, si pemulung mengamplas pengaduk besi yang ia temukan tadi sehingga mengkilap kemudian melumurinya dengan minyak dan meletakkannya di tempat perkakasnya. Sedangkan bongkahan garam dapur yang ia temukan ia bersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel padanya kemudian mencucinya sebentar dan meletakkannya di tempat bumbu dapur.

Pengaduk besi dan garam dapur sangat bersedih hati. Mereka yang sudah akrab merasa dipisahkan oleh si pemulung. Mereka menganggap si pemulung kejam karena telah memisahkan mereka. Dan mereka pun sepakat akan protes kepada si pemulung.

Akhirnya si pemulung mendengar protes kedua benda tersebut.
Besi berkata "Tuanku, mengapa engkau memisahkan aku dari garam dapur. Ia sahabat sejatiku."
Garam dapur pun protes serupa "Tidakkah sangat kejam tuan. Aku menyayangi pengaduk besi sahabatku. mengapa engkau memisahkan kami."

Si pemulung menjawab mereka "Hei pengaduk besi dan garam dapur. Tidak tahukah kalian bahwa jika kalian bersatu terlalu lama akan merusakkan satu sama lain. Tidak Tahukah kalian bahwa Garam dapur akan larut oleh uap air dan membentuk air garam. Air garam dapat bereaksi dengan besi dan menimbulkan karat kemudian karat itu akan mengotori kalian semuanya. Aku akan menyatukan kalian lagi saat aku memasak, kemudian aku akan membersihkan kalian lagi."

Kisah garam dapur dan pengaduk besi ini adalah kisah perumpamaan tentang kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita merasa Tuhan sangat kejam kepada kita karena permohonan kita dalam doa tidak terkabul. atau mungkin kita ditinggalkan oleh seorang yang kita kasihi. Tetapi ingatlah teman-teman bahwa pikiran kita sangat terbatas. Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika permohonan kita dikabulkan Tuhan. Hanya Tuhan yang mengetahui hal yang terbaik bagi kita.

Kisah Sang Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!"

"Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa.
Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. "Oh? sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa.
Tikus itu kembali ke rumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minuman sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari bahan-bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berkelanjutan sehingga teman-teman dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itu pun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia mati, jadi makin banyak lagi orang-orang yang datang ke pemakamannya sehingga petani itu terpaksa menyembelih lembunya agar dapat memberi makan para pelayat itu.

Moral kisah ini :


Apabila Anda dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan Anda pikir itu tidak ada kaitannya dengan Anda, ingatlah bahwa apabila ada 'perangkap tikus' di dalam rumah, seluruh 'ladang pertanian' ikut menanggung risikonya.
Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak mendatangkan keburukan daripada kebaikan.
Masa sulit tidak pernah berakhir, tetapi manusia yang ulet akan berhasil mengatasinya.
Mari kita miliki Keinginan, Ketulusan & Keteguhan dalam meraih keberhasilan.

Minggu, September 14, 2008

Kepribadian awal bayi Anda

Setelah usia 4 atau 5 bulan, kepribadian bayi Anda akan mulai terlihat. Anda akan mulai bisa menduga, apa yang bikin dia kesal atau terganggu. Nah, pilih karakteristik yang paling sesuai dengan temperamen dia (mungkin saja lebih dari satu). Setelah itu, cobalah tip Parenting untuk membuat dia (dan Anda!) lebih bahagia.

Pemalu/mudah takut
Karakter sifat utama: Sering tak mau dilepas dan mudah gelisah.
Tantangan: Bertemu orang baru, berada diantara banyak orang, da-dah ketika orangtuanya harus berangkat kerja.
Strategi menenangkan: Jangan paksa dia berinteraksi dengan orang lain. Tapi juga jangan terlalu mengisolasi dia dari orang lain. Dengan lembut perkenalkan dia pada situasi lingkungan sekeliling yang baru.

Mudah ngambek
Karakter sifat utama: Suka semaunya sendiri, sering menangis dan gampang kesal.
Tantangan:Mainan-mainan yang agak susah diutak-atik, beranjak dari permainan atau situasi yang asyik dan menyenangkan, perubahan dari suatu rutinitas.
Strategi menenangkan: Bayi dengan sifat seperti ini mudah marah, jadi cobalah lebih sabar. Akan membantu kalau Anda memberikan dia masa transisi di antara berbagai kegiatannya. Jangan biarkan dia menyentuh mainan atau buku di toko bila Anda tak membelinya. Disiplinlah pada rutinitas yang menenangkan.

Sensitif
Karakter sifat utama: Gampang resah dan rewel.
Tantangan: Pakaian yang tak nyaman, merasa terlalu panas atau terlalu dingin, lingkungan yang berisik, tempat yang terlalu terang.
Strategi menenangkan: Hindari kain-kain yang gatal seperti wool, dan gunting label pakaian yang bisa mengganggunya. Pilih tempat belanja terdekat kalau mengajak dia, karena bayi dengan sifat seperti ini mudah ngambek dan berapi-api.

Selalu ceria
Karakter sifat utama: Tidak rewel dan mudah tersenyum
Tantangan: Sedikit sekali. Tapi, bahkan anak yang paling manis pun bisa rewel.
Strategi menenangkan: Anda termasuk beruntung! Bayi seperti malaikat ini jarang sekali membutuhkan penanganan khusus.

Aktif
Karakter sifat utama: Maunya bergerak terus, tak mau diam.
Tantangan: Duduk diam selama beberapa waktu tertentu, sebut misalnya di restoran, duduk tenang di kursi makan.
Strategi menenangkan: Saat di mobil menempuh perjalanan yang lumayan jauh, sering-seringlah berhenti agar dia bisa bebas dari tempat duduknya. Sediakan mainan seperti bola-bola yang bisa melambung dan peralatan olah raga yang jumlahnya cukup, untuk mengimbangi energinya yang seolah tak terbatas.

Cling! Gigiku Sehat dan Cemerlang

Ingin gigi si kecil sehat dan cemerlang? Keterlibatan Anda sejak dini sangat berperan.

Merawat gigi bayi memang gampang-gampang susah. Baru mau muncul saja, biasanya bayi sudah rewel. Kalau kita tak tahu penyebabnya, bisa jadi bingung menghadapinya. Tapi, urusan gigi si kecil tak sebatas meredam kerewelannya. Anda juga perlu merawat gigi dan gusinya sejak dini.

Awal munculnya bervariasi

Kapan gigi pertama si kecil akan muncul, memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, pada mulai umur 6 bulan, gigi bayi sudah mulai kelihatan. Tapi, bisa saja ketika baru lahir, di gusinya sudah tampak garis putih tanda hampir munculnya gigi pertama. Atau malahan, setelah ulang tahun pertamanya lewat, gusinya masih ‘bersih’; belum ada tanda-tanda giginya akan muncul.

Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap pada usia 3–3,5 tahun. Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut, akan tanggal satu demi satu, untuk kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.

Asal tahu saja, gigi susu mempunyai fungsi istimewa yang tidak dimiliki gigi tetap. Yaitu, sebagai penuntun penunjuk arah tumbuhnya gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempat yang sesuai. Selain itu, gigi susu juga menjaga pertumbuhan lengkung rahang, sehingga susunan gigi jadi teratur.

Dari gigi susu ke gigi tetap

Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia 6 tahun, dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun. Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului oleh goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu; biasanya dimulai dari gigi seri tengah, depan, dan bawah.

Sementara terjadi pergantian gigi seri, terjadi juga pertumbuhan gigi geraham besar tetap pertama. Gigi geraham besar ini bukanlah gigi pengganti. Gigi ini langsung muncul pada deretan paling belakang gigi susu, baik pada rahang atas maupun rahang bawah.
Jadi, jangan keliru, ya! Gigi geraham besar pertama dan gigi geraham besar lainnya tumbuh tidak menggantikan gigi susu. Sedangkan gigi lainnya, seperti gigi seri (incisivus), taring (caninus) dan geraham kecil (premolar), akan tumbuh menggantikan gigi susu.

Kapan mulai sikat gigi?

Yang jelas, sebelum gigi susu tampak pun, perawatan gusi sudah harus dimulai, dan sebaiknya dilakukan secara rutin. Karena, jika tak hati-hati menjaga gusi dan gigi si kecil, bukan tak mungkin bisa muncul sindroma botol bayi (simak boks: Awas, Sindroma Botol Bayi!).

Beberapa hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan Anda saat merawat gusi dan gigi si kecil.
• Bersihkan gusi dengan kapas bertangkai (cotton buds), atau dengan membungkus telunjuk yang memakai sehelai saputangan tipis atau kain kassa steril yang dibasahi dengan air matang. Bisa juga menggunakan sikat gigi khusus yang tersedia, mulai dari sikat gigi berbentuk dot karet, sikat gigi bulu karet, atau sikat gigi sarung untuk dipakai pada jari telunjuk ibu.
• Jika gigi baru tumbuh 2 atau 4, bersihkan dengan kain.
• Jika gigi sudah tumbuh lebih dari 8, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus, dengan kode ukuran P20, atau yang berbulu karet.
• Awalnya, gunakan saja air matang untuk berkumur, tanpa pasta gigi. Jika dia sudah bisa berkumur dan membuang air kumurnya, baru gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Usahakan flourida jangan sampai tertelan. Lebih baik gunakan pasta gigi anak-anak, dan berikan secukupnya.
• Libatkan anak setelah ia mampu memegang sikat gigi pada usia 18 –24 bulan. Duduk atau berdirilah bersama si kecil di depan kaca. Dari belakang si kecil, Anda bisa memegang sikat gigi dan menggosok giginya, sementara tangan yang sebelah lagi memegang badan atau dagu si kecil.

Satu hal yang perlu juga Anda lakukan adalah mengajak si kecil bicara selama kegiatan menyikat gigi berlangsung. Dia akan menikmati acara ritualnya ini dalam suasana yang menyenangkan. Lambat laun dia akan merasakan betapa pentingnya menyikat gigi setiap hari.

Atur strategi

Tidak sulit mengajarkan si kecil bagaimana menyikat gigi dengan benar. Beri contoh saja, berikut penjelasannya. Bila perlu, lakukanlah dengan bersenandung atau dengan kata-kata berirama.

Tunjukkan bagaimana:
• Menggosok dengan bentuk lingkaran-lingkaran kecil di gigi dan gusinya.
• Menggosok ke depan dan belakang di permukaan gigi yang biasa digunakan untuk menggigit.
• Menggosok seluruh sudut gigi, di bagian depan, bagian belakang, gusi, juga lidahnya.

Setelah beberapa detik, berilah kesempatan buat si kecil untuk mencobanya. Jika dia sudah selesai, berikan pujian. Anda dapat mengulanginya bilamana perlu. Siapkan waktu untuk menggosok gigi ini paling tidak dua menit.

Saatnya ke dokter gigi

Munculnya gigi-geligi si kecil, berarti Anda sudah mulai harus memperkenalkannya sosok dokter gigi. Tujuannya, agar ia terbiasa memeriksakan gigi sejak dini. Jadi, bawalah si kecil ke dokter gigi sekitar enam bulan setelah gigi pertamanya muncul. Atau, ketika si kecil berusia sekitar satu tahun.

Doker gigi akan menjelaskan lebih detil mengenai perawatan gigi si kecil. Apabila ada pertumbuhan gigi yang belum sempurna, biasanya dokter gigi juga akan membuatkan foto rontgent (X-ray) panoramic. Melalui foto ini, Anda dapat melihat pertumbuhan gigi dan rahangnya.

Dengan ke dokter gigi, si kecil juga diperkenalkan alat-alat untuk periksa gigi. Tak perlu khawatir si kecil menangis, karena untuk membersihkan giginya akan digunakan sikat gigi kecil (brush low speed).

Nah, selamat merawat gigi si kecil!

Retno Wahab Supriyadi
Konsultasi ilmiah: drg. Jusuf Kristanto, M.Kes, Kepala Litbang Jurusan Kesehatan Gigi, Politeknik Kesehatan Jakarta I, Departemen Kesehatan.

Mama pun bisa salah

Kesalahan: Memakai sepatu dalam rumah
Bayi sering bermain di lantai dan karpet – dan sepatu Anda membawa kotoran, bahan kimia dan debu jalan. Belum lagi, bayi suka memasukkan benda-benda kecil yang mereka temukan ke dalam mulut.
Solusi pintar:
Beritahu tamu dengan sopan untuk melepaskan sepatu mereka sebelum memasuki rumah. Alternatif lain, Anda dapat menyediakan keset berkualitas tinggi di luar pintu masuk untuk mengibaskan sepatu mereka, juga keset yang lebih halus di dalam pintu masuk untuk merontokkan sisa-sisa debu.

Kesalahan: Mengira pengasuh anak memahami instruksi Anda.
Bersikaplah jelas. ”Karena kesibukan di kantor, saya pernah mempercayakan babysitter untuk membawa putri saya ke dokter dekat rumah. Ia tidak bilang antibiotika harus dihabiskan walau batuk si kecil sudah membaik. Alhasil, pemyembuhan anak saya tak tuntas,” cerita Putri Mahendra, mama Alya (3 tahun), yang bermukim di Kemanggisan, Jakarta Barat.
Solusi pintar:
Entah itu staf TPA, babysitter, atau ibu Anda sendiri, Anda perlu mencatat semua instruksi dalam bahasa sederhana, langsung dan akurat. ”Jangan mengatakan ’satu atau 2 pil’ atau ’berikan kalau ia terlihat sakit,’ karena pengasuh tidak bisa diharapkan untuk membuat keputusan,” kata Gloria Mayer, kepala Institute for Healthcare Advancement, di La Habra, California, yang mempelajari ilmu komunikasi medis. Suruh mereka membaca petunjuk Anda kembali untuk meyakinkan bahwa instruksi sudah benar.

Kesalahan: Mengobati gejala flu dengan obat bebas tanpa konsultasi ke dokter.
Sangat berbahaya: obat yang mengandung pseudoephedrine. ”Memang bayi lebih nyaman, tapi tidak sembuh secara tuntas. Juga, efek sampingnya tidak bisa diremehkan,” kata Steven Kairys, M.D., ketua Departemen Kesehatan Anak di Jersey Shore University Medical Center, Neptune, New Jersey. Menyebabkan komplikasi: hiperaktif ringan, tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak teratur.
Solusi pintar:
Selalu berkonsultasi pada dokter sebelum memberi bayi obat apapun, termasuk acetaminophen khusus bayi pada si 3 bulan atau kurang (obat itu bisa ’meredakan’ demam, padahal demam butuh penanganan medis segera). Bagi bayi usia di atas 3 bulan, boleh-boleh saja Anda memberi acetaminophen khusus bayi tanpa konsultasi ke dokter untuk meredakan rasa tidak nyaman ketika baru tumbuh gigi, terbentur, dan flu. Anda bisa meredakan penyakit bayi dengan memberinya banyak cairan atau tetesan air garam untuk meredakan hidung tersumbat, menggunakan alat pelembab udara, dan menopang letak kepalanya saat tidur.

Kesalahan: Berbagi sendok atau ’membersihkan’ dot dengan mulut Anda.
Mama adalah sumber utama penyebar kuman pada gigi bayi. Jika Anda menghentikan perkembangan kuman pada mulut si kecil (bahkan sebelum tumbuh gigi) Anda bisa melindunginya dari masalah gigi. ”Apapun yang disertai ludah bisa menyebarkan bakteri,” kata Sally Cram, dokter gigi sekaligus jurubicara American Dental Association, Washington DC.
Solusi pintar:
Secara berkala periksakan gigi Anda, gosoklah gigi 2 kali sehari, bersihkan gigi dengan dental floss sehari sekali, dan gunakan obat kumur berfluoride. Atau, kunyahlah permen karet yang menggunakan pemanis xylitol. Semua ini akan mengurangi risiko penyebab kuman. Dan daripada memakai sendok bareng, pura-pura saja mencicipi makanan.

Kesalahan: Mengganti susu formula untuk menghentikan gumoh
Sering-sering ganti susu formula membuat dokter sulit mengidentifikasi masalah yang sesungguhnya, entah itu alergi susu, muntah, atau lainnya. Ketika disusui, si kecil gumoh dan menangis. Dokter menganjurkan untuk mengganti ASI dengan formula nabati untuk mengatasi alerginya. Tidak menolong sih, tapi dengan menghapuskan kemungkinan alergi, dokter membuat diagnosa yang tepat, yaitu kecenderungan mual dan muntah.
Solusi pintar:
Bekerjasamalah dengan dokter untuk menemukan penyebab masalah, terutama bila anak tidak bertambah berat badannya (atau makin kurus) atau bila ada darah pada kotorannya (bisa jadi ia alergi terhadap formula dari susu). Mungkin juga, Anda diminta untuk mengganti susunya. Untuk masalah muntah, pendekatan lain bisa dilakukan. Saat menyusu, bibir bayi harus menghisap penuh dot sehingga tidak ada udara yang masuk; Anda bisa bereksperimen dengan dot lain. Tegakkan bayi selama sekitar 1/2 jam setelah menyusu, berikan porsi sedikit tapi sering, sering-sering sendawakan bayi (juga di sela-sela menyusu), dan letakkan gulungan handuk di salah satu sisi ranjang agar ia tertidur dengan kepala meninggi. Kalau bayi sering muntah, jangan diletakkan di ayunan atau kursi goyang.

Kesalahan: Membungkus badan bayi untuk membuatnya hangat.
Beberapa hari setelah kelahirannya, suhu tubuh bayi relatif normal. Memakaikan ia pakaian berlapis-lapis bisa membuatnya dehidrasi dan kepanasan, kata Trina Austin, M.D., kepala Orange Coast Memorial Medical Center, di Fountain Valley, California. Selama tidur, suhu tubuh yang terlalu panas bisa mengganggu sistem pernapasannya, dan meningkatkan risiko SIDS (sindroma bayi mati mendadak).
Solusi pintar:
Baik di dalam atau di luar ruangan, ukurannya adalah diri Anda. Sebaiknya, nyalakan AC sedang-sedang saja, sehingga Anda juga tak perlu berselimut.

Kesalahan: Tidak menciptakan udara yang segar.
Paru-paru bayi yang masih kecil sangat peka terhadap sumber alergi, asap rokok, dan zat beracun dari cat atau perabot baru. Penyegar udara tidak menolong, karena melepaskan zat polutan yang menurut penelitian memicu diare, sakit telinga, dan gejala lain bagi sebagian bayi. Dan banyak ’pembersih udara’ elektronik tidak bisa membersihkan udara dengan sempurna.
Solusi pintar:
Membuka jendela kamar bayi setiap pagi selama beberapa menit agar terjadi pertukaran udara. Tanaman rumah (lily dan palem bambu) juga bisa membersihkan karbondioksida dan zat kimia. Lalu, semangkuk soda kue menyerap bau, dan bunga segar akan mengharumkan ruangan.

Kesalahan: Tidak mengukur suhu tubuh saat bayi tampak sakit.
Orangtua sering mengabaikan termometer dengan alasan, ”Ah, nggak terlalu panas, kok.” Tapi, gejala klinis demam adalah hal yang perlu Anda waspadai pada bayi baru lahir, kata Peter Tesler, M.D., kepala St. Luke’s Roosevelt Hospital di New York. Demam pada bayi di bawah usia 3 bulan bisa mengindikasikan adanya infeksi dan si kecil harus segera dibawa ke dokter.
Solusi pintar:
Bila bayi kelihatan sakit, ukur suhu tubuhnya dengan termometer yang dimasukkan ke anus. Termometer ini memberi hasil paling akurat sampai anak mampu menahan termometer di bawah lidahnya (biasanya sekitar usia 2 tahun).

Merangkak, Berdiri, dan ... Berjalan



Sebuah Proses yang Luar Biasa!


Salah satu milestone perkembangan bayi yang memukau adalah saat-saat ia mulai merangkak. Dan, tanpa Anda sadari, tahu-tahu si kecil sudah bisa berjalan. Benarkah semuanya berlangsung kilat?

Berjalan adalah salah satu tonggak perkembangan motorik kasar yang penting bagi si kecil. Sementara Anda, sang orang tua, melihatnya sebagai momen yang membanggakan sekaligus mengharukan. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan otot-otot besar. Nah, otot-otot ini diperlukan ketika ia duduk, merangkak, dan juga berjalan.

Usia 7–8 bulan: mulai merangkak sampai coba-coba berdiri

Di usia ini, biasanya si kecil lagi senang-senangnya mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Ia juga mulai memamerkan kekuatan kedua kaki mungilnya. Begitu ditaruh di atas pangkuan, ia akan meloncat-loncat gembira dan menggoyang-goyangkan kakinya.

Selain itu, bayi Anda juga akan memperlihatkan kepandaiannya merangkak. Aktivitas ini paling banyak mendapat sorotan dari para orang tua. Sesudah puas merangkak, kepiawaiannyapun akan bertambah lagi. Di usia 8 bulan, si kecil mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya ia akan menumpukan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumahtangga apapun yang bisa menahan berat badannya. Nah, latihan berdiri ini bukannya tanpa arti. Sebetulnya, bayi Anda sedang melatih perkembangan otot-otot kakinya.

Usia 9–10 bulan: gencar merambat dan “berjalan”

Memasuki usia 9 bulan, kepandaian si kecil dalam berdiri terus berlanjut. Bedanya, ia tidak melulu berdiri dengan bertumpu pada aneka perabot rumahtangga saja, melainkan sudah mulai merambat. Ingin tahu bagaimana caranya ?

Secara perlahan, kedua tangan bayi Anda akan bergeser ke samping. Nah, gerakan ini akan diikuti oleh “langkah” kedua kakinya. Tak usah cemas,bila ia jatuh ia pasti akan segera bangun lagi. Jatuh bangun adalah proses yang sangat wajar dialami bayi ketika mengasah keterampilan berjalan. Makanya, keamanan di sekitarnya harus terjaga dengan baik.

Yang pasti, di usia ini, kepandaian si kecil dalam belajar berjalan makin oke. Jika Anda memegang kedua tangannya, ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama kelamaan otot-ototnya semakin terlatih dan ia makin semangat untuk menjajal kemampuannya berjalan.

Walaupun kian giat berlatih jalan, sesekali ia masih suka merangkak. Nggak apa-apa kok, ia kan juga butuh ‘ refreshing’.

Usia 11–12 bulan: beraksinya si tukang jalan

Pada usia ini, si kecil belajar berdiri dengan “cara” baru lagi. Dengan meluruskan tungkainya dari duduk, lalu mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada kedua tangannya. Maklum saja, otot lengan dan bahunya kan sudah makin kuat. Ia terlihat sangat bahagia karena bisa bolak-balik duduk, berdiri, dan duduk lagi. Begitu seterusnya...

Meski begitu, kepandaian yang paling menonjol sejak usia 11 bulan adalah ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik, tanpa bantuan apapun. Ini terjadi karena ia sudah pintar menjaga keseimbangan tubuh.

Nah, kepandaian si kecil tidak stop sampai di sini saja. Ia mulai mencoba melangkah. Dan, butuh waktu baginya untuk maju 2–3 langkah. Meski begitu, ia akan terus dan terus mencoba sampai akhirnya yakin betul kalau ia tidak akan terjatuh.

Memang, sebagian besar bayi usia 12 bulan telah siap berjalan. Walau begitu, kadang-kadang masih sedikit limbung. Mirip-mirip pemabuk yang sedang sempoyongan. Lama kelamaan, ia akan berhasil juga berjalan dengan tegak.

Boleh dibilang, berjalan dianggap sebagai salah satu tonggak bersejarah dalam perkembangan fisik anak. Bahkan, berjalan adalah puncak dari aktivitas motorik kasar dan tentu saja amat mengasyikkan bagi si kecil.

Bukan ukuran yang matematis...

Meski ada patokan usia perkembangan ini-itu, Anda jangan lantas terlalu kaku. Misalnya, usia 12 bulan, bayi Anda sudah harus berjalan. Bagaimanapun, setiap tahap perkembangan anak bisa saja berbeda-beda. Bisa jadi, si kecil sudah pintar berjalan pada usia 11 bulan. Atau, malahan ia baru bisa berjalan di usia 13 bulan.

Walaupun begitu, ada batasan usia bagi perkembangan motorik kasar anak. Misalnya saja, bila si buah hati Anda tak kunjung berjalan lewat usia 1,5 tahun, Anda sudah harus mulai curiga. Bukan tak mungkin, ada gangguan dalam perkembangannya. Makanya, memantau perkembangan si kecil plus punya Kartu Menuju Sehat is a must . Kartu ini berguna untuk memantau perkembangan motorik si kecil. Perkembangan motorik kasarnya terlambat atau sudah sesuai jadwal? Jika terlambat, secepatnya kunjungi dokter yang khusus menangani tumbuh kembang anak.

Laila Andaryani Hadis

Digigit Nyamuk

Pasti bayi Anda akan merasa tidak nyaman setelah digigit nyamuk. Hati-hati, jangan sampai salah menanganinya.

Kasihan benar bayi yang digigit nyamuk. Selain kulitnya gatal, tidurnya pun jadi terganggu. Bila ia akhirnya menangis, Anda pasti bakal repot menenangkannya.

Gunakan bedak, tapi...

Umumnya, gigitan nyamuk tidak akan mencederai si kecil. Kecuali, bila yang menggigit adalah nyamuk penyebar penyakit, seperti Aedes aegypti dan Anopheles . Kedua nyamuk itu menyebabkan demam berdarah dan malaria.

Untuk menyiasati gigitan nyamuk tidaklah susah. Segera beri bedak pada bekas gigitan yang memerah. Sebaiknya, gunakan bedak yang mengandung senyawa mentol. Bedak ini akan memberi efek dingin, yang dapat mengurangi rasa gatal.

Perlu diingat, jangan terlalu banyak menggunakan bedak mentol. Cukup ditaburi di kulit yang digigit nyamuk saja. Bila bekas gigitan nyamuk banyak, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter. Kalau perlu, dokter akan memberinya obat antiradang.

Mencegah selalu lebih baik

Cegah nyamuk bertandang ke rumah Anda dengan selalu menjaga dan memperhatikan kebersihan lingkungan rumah. Misalnya saja, dengan tidak membiarkan air tergenang, dan menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Selain itu, lakukan juga:

• Pasang kelambu di atas boks bayi, atau menutup si kecil dengan penutup yang bentuknya mirip tudung saji yang sekelilingnya dilapisi kelambu.
• Selimuti tubuh si kecil. Bisa juga, kenakan baju berlengan panjang dan celana panjang.
• Ciptakan kamar tidur bayi yang bebas nyamuk dengan menggunakan:
• Obat anti nyamuk semprot (minimal satu jam sebelum bayi tidur).
• Obat anti nyamuk listrik (minimal 5 meter dari boks bayi).
• Pasang kawat anti nyamuk pada setiap ventilasi kamar maupun ruangan lainnya.

Setelah melakukan berbagai pencegahan, tetap pantau kondisi si kecil, karena bukan tak mungkin ada nyamuk yang “lolos” dari upaya Anda tersebut.

Hindari Ini!

• Lotion /krim anti nyamuk yang dioleskan pada tubuh bayi. Karena, bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dapat mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif. Akibatnya, kulit si kecil jadi kering dan terasa perih.
• Minyak telon, minyak kayu putih, minyak tawon atau minyak jenis lain . Minyak tersebut umumnya memberikan efek hangat yang mungkin akan membuat si kecil malah semakin tidak nyaman.
• Obat nyamuk bakar . Selain menimbulkan risiko kebakaran, asapnya juga dapat mengganggu pernapasan.

Dewi Handajani

Menyidik Pup Bayi

Tahukah Anda, ketidaknormalan kotoran bayi menunjukkan adanya ketidakberesan pencernaannya?

Sekitar 24 jam setelah lahir, si kecil akan pup atau buang air besar . Warnanya hitam kehijau-hijauan. Ini adalah mekonium atau kotoran pertamanya.

Sesungguhnya, mekonium itu adalah cairan ketuban yang tertelan bayi saat masih dalam kandungan. Kotoran tersebut berada di ususnya sejak 3 bulan sebelum ia dilahirkan. Setelah pup pertamanya itu, selanjutnya kotoran si kecil akan berubah-ubah. Wah, repot dong kita menyidik maknanya. Tidak juga!

Beda minum, beda warna kotoran

Sebenarnya, mekonium akan makin cepat terdesak keluar dari perut bayi jika ia disusui. Ini karena ASI yang pertama kali keluar selepas melahirkan, merangsang beroperasinya sistem pencernaan. Setelah itu, kotoran si kecil akan berubah secara bertahap.

* Beberapa hari setelah lahir , kotorannya berwarna hijau atau kuning. Ini adalah transisi antara mekonium dan kotoran hasil mengonsumsi ASI.

* Minum ASI atau susu botol?

* Begitu si kecil minum ASI secara teratur, kotorannya akan berwarna kuning cerah, baunya agak sedikit asam, dan bentuknya mirip butiran beras. Wajar bila dalam minggu-minggu pertama, bayi sering pup, terutama setelah kenyang menyusu. ASI memang lebih mudah dicerna, sehingga gampang dikeluarkan. Sebagai catatan, bayi yang diberi ASI akan buang air besar minimal 10 kali dalam sehari. Jadi, jangan keliru menganggap ini sebagai diare.

* Kotoran bayi yang minum susu formula akan berwarna kuning pucat atau kuning kecokelatan. Baunya lebih tajam. Bentuknya juga lebih padat dibandingkan bayi yang diberi ASI. Maklumlah, namanya juga susu sapi, jadi tidak gampang dicerna seperti halnya ASI.

* Setelah mengonsumsi makanan padat , warna kotoran si kecil akan beda lagi. Biasanya sih , kotorannya berwarna cokelat.

Waspada bila tidak normal

Sekarang, bagaimana kalau kotoran si kecil tidak berwarna dan bentuknya pun tidak seperti biasanya? Oh, ini biasanya terjadi bila ia dalam kondisi sebagai berikut.

* Diare

Kotorannya lebih hijau dan cair.

* Risiko bayi yang diberi ASI terkena diare lebih rendah daripada yang tidak. Ini karena ASI membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Kalaupun diare, bisa jadi karena ASI dimasukkan ke dalam botol yang kurang steril.

* Bayi yang diberi susu formula memang cenderung gampang diare. Selain akibat kurang sterilnya peralatan minum, bisa jadi karena ia memang sensitif atau alergi terhadap kandungan susu sapi.

* Sembelit

Kotorannya agak hitam, keras, dan bentuknya bulat-bulat seperti kotoran kambing.

* Sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Mungkin saja, ini akibat ia alergi terhadap kandungan susu sapi.

* Bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, kotorannya bisa berwarna hitam. Warna ini disebabkan oleh zat besi, yang berfungsi sebagai vitamin atau suplemen yang ditambahkan pada makanannya.

* Adanya retakan/celah di dubur

Kotoran berwarna merah “bergaris-garis”.

* Warna merah terjadi karena kotoran bercampur darah yang keluar dari retakan di lingkaran anus.

* Penyebab retakan karena si kecil mengejan sekuat tenaga saat sembelit.

* Akibat virus atau gigi tumbuh

Kotoran agak hijau dan berlendir.

* Terjadi karena gangguan penyerapan makanan di usus.

* Bisa juga karena gigi si kecil sedang tumbuh. Ludah banyak tertelan sehingga usus mengalami gangguan. Kalau sudah begini, penyerapan makanan akan ikut-ikutan terpengaruh.

Laila Andaryani Hadis

Konsultasi ilmiah: dr. Setyadewi Lusyati, Sp.A , KK Perinatologi, RSAB Harapan Kita, Jakarta.

Berdamai dengan Demam

Hingga kini, banyak orang tua yang menganggap meningkatnya suhu tubuh pada bayi merupakan sebuah penyakit. Padahal, itu tidak sepenuhnya benar.

Sebenarnya, demam adalah proses mekanisme tubuh yang sehat ketika melawan penyakit. Bahkan boleh dibilang, demam berfungsi sebagai “alarm” yang menunjukkan kalau tubuh sedang melakukan “perlawanan” terhadap adanya gangguan, baik infeksi maupun perubahan lainnya.

Seperti diketahui, ketika sel-sel darah putih bekerja keras melawan penyakit, ada zat-zat kimia yang dilepas dalam aliran darah dan “berkelana” mengirim laporan ke otak. Tentu saja, laporan ini kemudian direspons dengan perintah agar tubuh meningkatkan suhunya. Alasannya? Agar menghambat perkembangbiakan penyakit yang masuk ke tubuh. Selain itu, diharapkan dapat merangsang pembuatan antibodi dalam tubuh.

Kapan disebut demam?

Tubuh bayi dikatakan demam jika suhunya lebih dari 37,5ºC. Pada umumnya, pengukuran suhu tubuh dengan termometer dilakukan dengan cara meletakkan alat pengukur suhu tersebut di ketiak bayi.

Dalam keadaan normal, suhu tubuh sudah diatur oleh pusat pengatur suhu badan di bagian dari otak (hipotalamus). Jika suhu lingkungan naik atau turun, tubuh akan mengirim sinyal ke pusat pengatur suhu tubuh untuk menyesuaikan kondisi tersebut.

Proses penyesuaian itulah yang akan “menampilkan” mekanisme tertentu. Misalnya, udara di sekitar dingin, maka pembuluh darah akan mengerut untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh. Bila ini terjadi pada bayi Anda, biasanya dia akan mulai menggigil. Kontraksi otot ini merupakan proses untuk menimbulkan panas.

Sebaliknya, jika udara di luar panas, pembuluh darah akan melebar dan kelenjar keringat akan bekerja untuk melepas kelembaban. Dengan begitu, suhu tubuh akan menurun lagi.

Perhatikan ini!

Sebelum membawa si kecil ke dokter, ada beberapa hal yang perlu diperhatian untuk membantu mengurangi demamnya.

- Kompres dengan cara mencelup handuk kecil ke air hangat terlebih dulu. Tambah kehangatan airnya bila demamnya semakin tinggi. Dengan demikian, perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Jika air kompres terlalu dingin, hal ini justru akan mengerutkan pembuluh darah si kecil. Akibatnya, panas tubuh malah tidak mau keluar. Anak jadi makin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya.

- Jika si kecil masih minum ASI, sering-seringlah disusui. Masuknya cairan yang banyak, lalu dikeluarkan lagi dalam bentuk urin, merupakan salah satu cara untuk menurunkan suhu tubuh.

Kapan ke Dokter?

Menurunkan demam memang sangat perlu, karena suhu tubuh yang terlalu tinggi bisa membahayakan si kecil. Yang jelas, jika bayi Anda yang berusia di bawah 3 bulan mengalami demam lebih dari 37,5 ° C, sebaiknya segera hubungi dokter. Apalagi , pada suhu ini si kecil biasanya sudah mulai terlihat lesu.

Retno W. Supriyadi

Konsultasi ilmiah: dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A( K), MTrop.Paed., Divisi Infeksi dan Pediatri Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Kamis, September 11, 2008

Menu Bayi 9-12 Bulan

- Intinya sama dgn menu bayi usia 6-8 bulan, hanya bentuknya tidak halus lagi
- Ada beberapa bahan makanan baru yg sudah boleh dikonsumsi bayi usia 9-12 bulan, seperti: kuning telor, susu sapi (dalam porsi kecil dicampur dalam makanan, bukan sebagai minuman)
- Bayi usia 9-12 bulan sebaiknya mulai diperkenalkan dengan finger food (makanan snack yg dipotong dadu).
Finger food ini bisa macam2, mis: pisang, apel rebus, pear rebus, wortel matang, kentang, seledri rebus, keju cheddar, semangka, melon, ikan kukus, tahu, dll.

SUP IKAN

Bahan:
1 buah fillet ikan
1 batang seledri
2 buah kentang, kupas, potong2
1 batang wortel, kupas, potong2
2 sdm kacang polong
500 ml air

Cara membuat:
1. Masak semua bahan sampai matang
2. Cincang sesuai keperluan

TAHU JAMUR

Bahan:
1 buah tahu putih
1 genggam jamur kancing segar

Cara membuat:
1. Rebus kedua bahan lalu cincang sesuai keperluan

LABU JAGUNG

3 sdm jagung pipilan
100 gram labu kuning, kupas, potong-potong

Cara membuat:
1. Masak semua bahan sampai matang
2. Cincang sesuai keperluan

PEACH DAN APRICOT

Bahan:
1 buah peach, kupas, buang bijinya
1 buah apricot, kupas, buang bijinya

Cara membuat:
1. Cincang kedua buah sesuai keperluan.

FISHY AVOCADO

Bahan:
1 buah fillet ikan, rebus matang
½ buah avocado

Cara membuat:
1. Cincang kedua bahan sesuai keperluan

SCRAMBLED EGG

Bahan:
2 butir kuning telor
3 sdm susu

Cara membuat:
1. Kocok kedua bahan sampai tercampur rata
2. Panaskan wajan teflon, beri mentega sedikit saja, lalu masak campuran telor, aduk-aduk sampai matang

IKAN SAOS KEJU

Bahan:
1 sdt mentega tawar
2 sdm tepung terigu
100 ml susu cair
1 buah fillet ikan, kukus atau rebus sampai matang, cincang
1 genggam kuntum brokoli, rebus sampai matang, cincang
3 sdm parutan keju cheddar

Cara membuat:
1. Panaskan mentega dalam wajan lalu masukkan tepung terigu, aduk rata
2. Tuangi susu cair, aduk sampai adonan licin
3. Masukkan cincangan ikan dan brokoli, aduk rata
4. Angkat dari api lalu beri taburan keju

LABU HATI

Bahan:
3 buah hati ayam
100 ml susu cair
400 gr labu kuning, kupas, potong-potong, rebus sampai matang

Cara membuat:
1. Rebus hati dalam susu sampai matang, tiriskan
2. Cincang hati dan labu sesuai kebutuhan, tambahkan kaldu susu untuk mencairkan campuran hati.

CHESSY CHICKEN AVOCADO

Bahan:
1 buah fillet dada ayam
1 buah alpukat, ambil daging buahnya, cincang atau haluskan
2 sdm keju cheddar parut

Cara membuat:
1. Rebus dada ayam sampai matang, lalu cincang sesuai kebutuhan
2. Campur cincangan ayam dengan daging buah alpukat
3. Beri taburan keju cheddar parut

AVONANA

Bahan:
1 buah avocado, ambil daging buahnya
1 buah pisang raja yang matang, ambil daging buahnya

Cara membuat:
1. Cincang kedua bahan sesuai kebutuhan
2. Campurkan

CHICKEN AND BANANA TANGO

Bahan:
1 buah fillet dada ayam
1 buah pisang raja, ambil daging buahnya, cincang sesuai kebutuhan
100 gram beras merah (brown rice), cuci, tiriskan

Cara membuat:
1. Rebus dada ayam sampai matang, cincang sesuai kebutuhan
2. Masak nasi sampai matang (jangan jadi bubur)
3. Campurkan nasi beserta ayam dan daging buah pisang

BROCCANA

Bahan:
5 kuntum brokoli, cuci, rebus sampai matang, cincang
1 buah pisang raja, ambil daging buahnya, cincang

Cara membuat:
1. Campurkan kedua bahan, sajikan

ORAK ARIK CERIA

Bahan:
2 kuning telor
50 ml air
1/2 batang wortel, kupas rebus lalu potong dadu
1 sdm kacang polong
2 sdm ayam/daging sapi/ikan yg sudah direbus dan dicincang
1 lembar keju cheddar (unsalted), potong kotak

Cara membuat:
1. Campur kuning telor dengan air, kocok rata
2. Masukkan sisa bahan lainnya, aduk rata
3. Pada wajan anti lengket, tuang 3 sdm air, didihkan
4. Tuang adonan telor, diamkan 15 detik sampai agak matang, lalu aduk-aduk telor sampai menjadi orak-arik

PERKEDEL SUPER

Bahan:
2 kuning telor, kocok
4 sdm air
3 sdm tepung terigu
2 sdm daging sapi/ayam/ikan yg sudah direbus dan dicincang
1 lembar keju cheddar (unsalted), potong kotak

Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan lalu bentuk bulat pipih
2. Panggang pada oven dengan suhu 180 C sampai matang

BANANA & CHEESE

Bahan:
2 sdm parutan keju chedddar
1 buah pisang raja, ambil daging buahnya, cincang

Cara membuat:
1. Campurkan kedua bahan, sajikan

MACCACHEESE

Bahan:
1 genggam macaroni, rebus sampai matang, cincang sesuai kebutuhan
3 sdm parutan keju cheddar
1 sdm tepung terigu
1 sdm mentega tawar (unsalted butter)
5 sdm susu cair

Cara membuat:
1. Panaskan mentega lalu masukkan tepung terigu serta susu, aduk sampai licin
2. masukan macaroni dan keju, aduk rata sampai keju meleleh, angkat

PERKEDEL IKAN

Bahan:
2 kuning telor
4 sdm air
3 sdm tepung terigu
2 sdm ikan yg sudah direbus dan dicincang
1 lembar keju cheddar (unsalted), potong kotak

Cara membuat:
1. Didihkan 150 ml air, lalu masukkan kuning telor, rebus sampai matang
2. Hancurkan kuning telor rebus
3. Campurkan kuning telor dengan sisa bahan lainnya'
4. Sajikan

Resep Bubur Susu Bayi

BUBUR NASI POLOS
Nasi yg sudah matang 3 sdm, tambah air secukupnya, rebus hingga jadi bubur nasi yang halus dan agak kental ( kira-2 15 menitan ). Atau kalau mau supaya cepet rebus hingga mendidih (kira-2 5 menit ) terus diblender. Buat bubur nasi ini bisa dalam jumlah besar, kemudian taruh di tempat-2 plastik yg kecil trus taruh di freezer. Kalau mau makan di panasin pake microwave atau direndem air panas.

BUBUR ROTI POLOS
Roti tawar 1/2 lembar tanpa ada kulit coklatnya. Cabik kecil-2, rebus dengan air secukupnya sampai 1/2 lunak. Bila sudah 1/2 lunak, campur susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

BUBUR MACARONI POLOS
Rebus makaroni sampai 1/2 lunak dengan air panas, kemudian setelah 1/2 lunak. Masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

BUBUR KENTANG POLOS
Rebus 1/3 kentang ukuran sedang sampai 1/2 lunak dengan air panas, kemudian setelah 1/2 lunak. Masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

BUBUR CORNFLAKES
Rebus 2 - 3 sdm cornflake sampai 1/2 lunak dengan air panas, kemudian setelah 1/2 lunak. Masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

BUBUR HAVERMOOTH
Rebus 2 - 3 sdm havermooth sampai 1/2 lunak dengan air panas, kemudian setelah 1/2 lunak. Masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.

BUBUR JAGUNG
Kerok biji jagung muda rebus sampai lunak dgn air panas, kemudian campur dgn susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak ( atau biar cepet boleh diblender stlh matang ). Terakhir, saring untuk menghilangkan kulitnya.

SET 1 : Bubur nasi, wortel, bayam, kaldu ikan
Wortel dan bayam diparut campur dgn bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan sampai lunak.
Ikan yg dibuang duri dan kulitnya & tahu putih direbus, ditiriskan, dicacah sampai halus, campur kecap asin sedikit.
Apel diparut, atau boleh dicampur yogurt tawar.

SET 2 : Bubur kentang, brokoli, wortel, kaldu ikan teri.
Wortel dan brokoli diparut campur dgn bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan teri sampai lunak.
Ikan teri (yang basah & halus) direbus sampai lunak, campur dgn 1/2 kuning telur rebus dan mayoneis ( sedikit ), aduk dgn sendok sampai lunak dan halus.
Pumpkin direbus sampai lunak, dihaluskan dgn sendok.

SET 3 : Bubur makaroni, ikan tuna, keju parut.
Ikan tuna, makaroni, keju parut direbus sampai lunak, beri susu formula 30 cc, rebus lagi hingga lunak dan matang.
Bunga kol dan tomat ( tanpa biji ) direbus, dihaluskan.
Jeruk manis peras

SET 4 : Bubur roti, pisang, ubi merah.
Rebus ubi merah sampai halus dan lunak, masukkan roti dan pisang yang sdh dikerok campur susu formula 30 cc, rebus lagi hingga matang.
Kol, labu, ikan direbus, diparut dan disaring hingga lunak.
Tomat diambil dagingnya ( tanpa kulit dan biji ), dihaluskan

SET 5 : Bubur kentang,kuning telur, kaldu ayam
Rebus kentang dengan kaldu dari daging ayam yg dada ( tanpa lemak ) campur dgn 1/2 kuning telur yg direbus sebelumnya, haluskan.
Dada ayam yg sdh direbus dicacah, dihaluskan.
Wortel dan apel di campur, di juice.

SET 6 : Bubur makaroni, greenpeas ( kacang polong ),wortel.
Rebus sampai lunak, kemudian dihaluskan.
Ikan dan jamur direbus sampai lunak, dicacah halus.
Puding susu & jeruk, rebus susu formula dgn air perasan jeruk, masukkan agar-2 bubuk secukupnya. Buat agar-2 lembek ( tdk keras spt ukuran org dewasa).

SET 7 : Bubur jagung, asparagus
Rebus kerokan biji jagung muda dan asparagus dgn air sampai lunak kemudian, bila sudah lunak masukkan air susu formula, sampai agak mengental kemudian dihaluskan.
Salad bayam, tuna. Rebus bayam dan ikan tuna sampai lunak, haluskan beri sedikit mayoneis
Yogurt tawar & sari buah melon atau pepaya diparut halus, tambahkan yogurt tawar.

SET 8 : Bubur havermooth & susu
Buat Bubur havermooth polos.
Tahu putih dan ati ayam, rebus tahu dan ati ayam sampai matang, haluskan.
Juice jeruk, pepaya. Pepaya di juice dgn air jeruk.

SET 9 : Bubur nasi, lobak, sawi putih, dan wortel.
Semua direbus jadi satu sampai lunak, kemudian dihaluskan.
Dada ayam di rebus, dicacah, campur dgn ikan tengiri halus.
Melon custard, rebus air susu formula, beri tepung maizena sedikit, dan kuning telur ( 1/3 ). Rebus hingga agak kental. Sama spt cara membuat vla-nya puding. Kemudian parut melon diatasnya

SET 10 : Bubur pasta, ati ayam, tomat
Rebus pasta ( utk spageti ), ati ayam dan daging buah tomat hingga lunak, kemudian haluskan.
Timun dan wortel diparut, haluskan beri sedikit mayoneis.
Juice pisang madu, 1/2 buah pisang dipotong kecil, campur susu formula 30 cc tambah 1 sdm madu, diblender hingga halus.

Bubur roti campur pepaya
Untuk bayi mulai 6 bulan. Roti gandum yg berserat tinggi dan pepaya dipercaya dapat melancarkan pencernaan, dikala BAB bayi kita keras.

Bahan-bahan:
3 lbr Roti tawar gandum atau roti putih
200 ml susu formula/asi/UHT juga bisa jika sudah diijinkan DSA
50 gram pepaya matang, kupas, potong-potong

Cara membuat:
1. Rebus susu sampai mendidih
2. Masukkan roti sambil dicabik2. Aduk rata sampai menjadi bubur
3. Tunggu dingin, blender bersama pepaya potong

Puree Kentang - Brokoli - Keju
Variasi puree buat bayi usia mulai 6 bulan. Kandungan gizinya cukup lengkap, ada karbohidrat, serat dan lemak.

Bahan-bahan:
1 buah kentang ukuran sedang
1 buah brokoli ukuran sedang
20 gram keju, iris tipis atau parut
Air untuk merebus

Cara membuat:
1. Cuci bersih kentang, kupas dan potong-potong.
2. Potong-potong tangkai bagian atasnya, cuci sampai bersih.
3. Rebus kentang dan brokoli, selama kurang lebih 15 menit.
4. Pada saat masih panas, masukan keju, aduk.
5. Tunggu sampai agak dingin, blender sampai halus.
6. Untuk 3-4 porsi

Bubur susu: pear - ayam - keju
Variasi makanan bayi buat umur 6 - 8 bulan.

Bahan-bahan:
3 sdm Tepung beras
200 ml Susu formula atau susu sapi yg sdh dipasteurisasi
2 buah Pear hijau/kuning
20 gram daging ayam
20 gr keju, iris2 kecil atau parut kasar
Air secukupnya untuk merebus

Cara membuat:
1. Cuci lalu kupas pear, buang bagian keras di sekitar biji. Potong-potong
2. Rebus pear dan ayam, sampai ayam matang. Air jangan terlalu banyak, secukupnya saja asal ayam terendam. Sisihkan.
3. Campur tepung beras dengan sebagian susu, aduk sampai larut.
4. Rebus sisa susu sampai mendidih, kemudian masukkan campuran susu-tepung beras. Aduk sampai agak mengental.
5. Masukkan pear dan ayam yang sudah direbus, sampai tercampur.
6. Masukkan keju parut, sampai leleh. Tuang dalam wadah, tunggu agak hangat.
7. Blender sampai halus, bisa ditambah sedikit air dari rebusan pear-ayam.

Kamis, September 04, 2008

Menghadapi 5 Sifat Khas Batita

Si kecil egois, agresif, bossy, penyendiri atau pemalu? Semua itu merupakan sifat khas batita.

Ada alasan mengapa anak batita mulai menunjukkan sifat egois, agresif, bossy, tapi juga suka menyendiri, dan bahkan pemalu. Semuanya wajar asalkan tidak menetap dan sampai menghambat pengembangan dirinya. Untuk itulah sifat-sifat khas tersebut tetap perlu diintervensi agar dapat menempati porsinya yang pas dan memberi kesempatan kepada sifat lain yang lebih baik untuk berkembang sebagai karakter anak. Nah, bagaimana mengintervensi ke-5 sifat tersebut?

1. EGOSENTRIS

Sifat yang umumnya muncul pada usia 15 bulanan (atau saat anak sudah sadar akan dirinya/self awareness) ini disebabkan oleh ketidakmampuan si kecil dalam melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain. Jadi semua masalah akan diteropong dari kaca mata dirinya. Lantaran sifat ini juga, anak batita selalu “here and now.”

Bila ingin sesuatu harus didapat saat itu juga alias tidak mau menunggu. Misal, saat ia minta es krim pada malam hari ya dia enggak mau tahu harus mendapatkannya saat itu juga. Contoh lain, si kecil merebut mainan temannya. Meski temannya menangis, ia tidak peduli karena ia “berprinsip” “saya suka, saya mau, maka saya harus dapatkan”

Bila dilihat dari perkembangan kognitif, sifat egois akan menghilang saat usia anak 6 tahun. Karena semakin besar anak, lingkungan sosial akan menuntut anak untuk sadar akan lingkungan, selain sadar diri. Nah, pada saat usianya menginjak 3 tahun, sebenarnya anak sudah mulai sadar akan tuntutan sosial tersebut namun perlu stimulasi dari orangtua.

Egosentris yang dibiarkan terus---dalam arti anak selalu mendapatkan apa yang diinginkannya tanpa mempertimbangkan adanya aturan-aturan sosial---bisa menetap sampai si kecil beranjak dewasa dan anak akan dicap buruk oleh lingkungan.

Cara menyiasati

Memang masih agak sulit batita diberi pengertian. Meski ada beberapa anak yang sudah bisa. Namun bagaimanapun di usia batita ini orangtua sudah harus menerapkan aturan-aturan disertai pengertian kepada anak bahwa tidak semua keinginan anak harus terpenuhi. Pada contoh kasus es krim di atas, berilah anak pengertian. Misalnya, ”Hari sudah malam, Dek. Mataharinya juga sudah tidur dan tokonya tutup. Saat mataharinya bangun pagi nanti, baru kita bisa beli es krim.” Jadi, yang penting adalah aturan harus diberikan secara konsisten.

2. BOSSY ATAU SUKA PERINTAH

Bossy sebenarnya masih berhubungan dengan sifat egosentris. Sifat ini merupakan kelanjutan dari usia bayi di mana anak sebelumnya selalu diladeni. Saat memasuki usia batita dimana anak sudah tidak lagi bergantung sepenuhnya dengan orang dewasa---dalam arti ia sudah bisa jalan, bicara, dan melakukan apa pun yang diinginkannya- --anak merasa memiliki otonomi. Sikap otonom ini sering dibarengi dengan sikap menyuruh orang lain demi mendapatkan apa yang diinginkan. Seperti, “Mbak, ambilin susu” atau “Bukain sepatu.” Kondisi ini bisa “diperparah” bila ada model orang dewasa di sekitar anak yang selalu bersikap bossy, atau memang anak tidak dibiasakan mandiri.

Yang jelas, sifat bossy tidak akan menghilang dengan sendirinya. Karena anak merasa keenakkan. Ngapain capek-capek melakukan sesuatu kalau hanya dengan menyuruh saja, ia mendapatkan apa yang diinginkan? Perilaku suka perintah di usia batita jadi bisa dianggap lucu. Tapi begitu anak sudah lebih besar lagi, percaya deh kalau sifat itu akan menjengkelkan banyak orang sehingga ia akan dijauhi teman-temannya.

Cara menyiasati

- Ajarkan kemandirian (dari hal-hal sederhana) secara bertahap seperti cuci tangan sebelum makan, makan sendiri, buka sepatu dan lain sebagainya.

- Jangan menampilkan sikap bossy pada siapa pun (termasuk pada PRT) karena si kecil akan mudah “terinsiprasi” untuk bertingkah laku yang sama.

- Bila anak sudah kadung bossy dan terbiasa main suruh, coba bangun kemandiriannya dan dorong ia untuk mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Misal, “Dek coba yuk buka sepatunya sendiri. Mama temani.”

3. AGRESIF

Sifat ini sebetulnya sudah tampak sejak usia bayi (terutama pada bayi dengan temperamen sulit). Namun akan semakin kerap kemunculannya di usia batita. Si kecil merasa keinginannya tidak dipahami oleh orang dewasa (berkaitan dengan komunikasi anak batita yang masih terbatas). Agresivitas juga dapat muncul karena kebiasaan. Misal, anak belajar dari pengalamannya jika ia berteriakteriak atau melempar barang maka orang akan memenuhi apa pun yang ia inginkan. Atau kalau ia memukul temannya, maka si teman akan memberikan mainan yang diinginkan kepadanya.

Sifat agresif yang tidak diantisipasi bisa menjadi habituasi dan berlanjut hingga usia dewasa nanti. Di saat usia anak tentunya ia akan dijauhi teman-teman, dicap nakal, sehingga pada akhirnya anak sendiri akan menerima bahwa dirinya “trouble maker” hingga ia besar nanti.

Cara menyiasati

* Saat anak tantrum, peluk atau pegang tangan/badannya. Biarkan ia marah. Setelah kemarahannya reda orangtua bisa tanyakan penyebabnya sesuai dugaan atau perkiraan orangtua. Misal, “Adik pasti sedang marah sekali ya karena ibu tidak beli es krim buat kamu sekarang? Ibu tahu, adik ingin es krim. Tapi hari sudah malam, mataharinya sudah tidur dan tokonya sudah tutup. Kalau mataharinya sudah bangun dan tokonya buka, kita nanti beli sama-sama, ya?” Dalam keadaan emosional, anak batita akan bingung mengatakan apa penyebab rasa kesalnya. Lebih baik, kita yang mendefinisikan perasaannya. Cara ini membuat anak merasa dipahami perasaannya.

* Jangan menanggapi agresivitas anak dengan cara yang agresif pula. Contoh, saat ia memukul temannya, jangan kita malah mencubit anak untuk menghentikan aksinya itu. Benar sih anak tidak akan meneruskan pukulannya, namun anak justru memperoleh gambaran bahwa sikap kasar itu diperbolehkan.

* Beri penjelasan. Memang bukan pekerjaan mudah menjelaskan pada anak batita. Karena hanya sekali diberi tahu tidak akan membuatnya patuh dan melupakan sifat agresifnya. Jangan putus asa, lama-kelamaan jika selalu dijelaskan, anak akan belajar bahwa untuk mendapatkan sesuatu tidak harus dengan sikap agresif.

4. PEMALU

Si kecil kerap bersembunyi di balik kaki ibu/bapak atau terusmenerus memegangi baju kita saat bertemu orang lain? Atau kala ditanya, anak memilih diam dan menundukkan kepala? Kalau memang ya, bisa jadi memang ia pemalu. Namun bisa juga karena ia takut pada orang asing atau tidak terbiasa bertemu dengan orang banyak.

Umumnya, sifat pemalu anak yang karena pembawaan pribadi (diturunkan dari orangtua yang juga pemalu dan tidak suka bersosialisasi) akan terbawa sampai dewasa. Meski tak ada dampak buruk pada anak, namun bisa membuat anak kehilangan peluang dalam dalam berbagai hal, dibandingkan dengan anak yang aktif dan berani. Sifat pemalu juga membuat anak sulit mengembangkan diri dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Cara menyiasati

Untuk menghadapi anak pemalu sebaiknya orangtua sering membawanya untuk bersosialisasi. Latih sejak dini dengan memasukkan anak pada lingkungan sosial dimana banyak anak bermain seperti di taman bermain. Awalnya mungkin anak merasa takut, jadi temani sementara waktu.

Setelah beberapa lama biasanya anak bisa ditinggal dan berbaur bersama anak-anak lainnya. Bisa juga anak diajak ke tempat-tempat pertemuan atau ketika orangtua bertemu dengan kenalan di jalan, anak bisa diminta untuk mengenalkan dirinya atau menyapanya. Misal, “Sayang, kenalin nih. Ini tante Diba. Ayo salam. Beri tahu siapa nama Adek.”

5. PENYENDIRI

Sifat penyendiri pada usia batita---selain dikarenakan perkembangan kognitif anak dalam melihat sesuatu masih dari sudut pandangnya sendiri---perkemban gan sosialnya pun masih belum berkembang baik. Anak baru mulai sadar akan adanya tuntutan dari lingkungan sosial di usia 3 tahun ke atas. Lantaran itulah, saat bermain, anak tampak soliter (lebih suka bermain sendiri) meski ada teman di sampingnya. Sifat penyendiri akan menghilang setelah usia batita. Apalagi jika anak sudah berelasi dengan teman-temannya. Namun pada beberapa anak memang sifat penyendiri ini bisa menjadi kebiasaan yang terbawa pula sampai nantinya.

Soal dampak, sebenarnya sifat penyendiri tak jadi masalah. Bahkan hingga usia dewasa pun sebetulnya sifat ini terkadang diperlukan. Karena adakalanya manusia perlu sebagian waktu untuk menyendiri dan sebagian waktunya lagi bersosialisasi. Hanya kalau sifat penyendiri si batita sudah keterlaluan, misal, dia lebih memilih menyendiri sampai 24 jam terus-menerus, ya tidak boleh dibiarkan. Sebab anak tetap perlu beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sosial yang ada.

Cara menyiasati

Sama seperti halnya anak yang pemalu, orangtua perlu mengajak anak dalam kegiatan bersama dan bersosialisasi. Mulailah dari lingkungan orang dekat, seperti taman bermain dekat rumah yang banyak dikunjungi anak-anak tetangga, dan acara keluarga agar anak mengenal sepupu dari keluarga ayah dan ibunya. Setiap saat, ajaklah anak berkomunikasi dan jangan lupa sediakan waktu untuk mendengarkan dan menanggapi setiap ujarannya. Semakin ia percaya bahwa kita bersedia menjadi pendengarnya yang sabar, anak akan semakin berani bicara dan lebih bersikap terbuka.

Source : NAKITA
Dedeh Kurniasih

Narasumber:
L.S. Yulia Savitri, M.Psi.,
pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Anak Autisme Bisa 'Sembuh'

Dulu dianggap penyebab autisme murni genetik dan tak bisa disembuhkan.

Ketika Iwan lahir, tak ada kelainan menyertainya. Namun, ketika Iwan berusia 18 bulan, ibunya, Santi,melihat perkembangan bicara dan bahasanya tidak menunjukkan kemajuan berarti dan ia tampak asyik dengan dirinya sendiri. "Seperti ada tameng yang membatasi Iwan dengan dunia kami," ujar Santi.

Kondisi ini berlanjut, meski tidak rewel, Iwan cenderung sulit dipegang, tak mau dipeluk, kontak matanya terbatas, pandangannya kerap menerawang, sering memasukkan benda ke mulut, dan tampak tertekan di tengah keramaian. Ketika memeriksakan anaknya ke dokter, Santi bukan main terkejut karena si bocah disebut menderita autisme.

Menurut dr Melly Budhiman, SpKJ, autisme adalah gangguan perkembangan kompleks yang gejalanya biasanya muncul sebelum anak berusia tiga tahun. Dan ini terlihat dalam gangguan komunikasi, interaksi, perilaku, emosi, dan sensoris. Anak autisme lazimnya susah bicara, tak mau menatap mata saat bicara, dan sering melakukan gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti mengepak-ngepak lengan atau mengetuk-ngetukkan sesuatu. Ada pula gangguan emosi, misalnya tak bisa dikontrol kalau sedang marah dan tertawa sendiri.

Adapun gangguan sensoris, kata Melly, sifatnya lebih berupa kepekaan yang terlalu tajam. Misalnya, kalau mendengar suara klakson mobil, dia akan mengerti karena pendengarannya terasa seperti ditusuk-tusuk atau saat melihat nyala lampu neon dia akan menangis. Autisme bukanlah penyakit. "Tidak ada virus, bakteri, kuman, atau jamur dalam tubuh penyandang autisme," ujar Melly dalam seminar "Autisme Update" yang digelar Yayasan Autisme Indonesia di Jakarta pekan lalu.

Menurut Melly, autisme bisa terjadi pada anak mana pun. Pasalnya, dulu diperkirakan penyebab autisme murni karena genetik dan dianggap tak bisa disembuhkan. Namun, kini dari berbagai penelitian ditemukan bahwa gen saja tidak cukup untuk memicu gejala autisme. Ada faktor pencetus dari luar untuk menimbulkan autisme.

Dokter spesialis kesehatan jiwa ini menjelaskan, faktor luar itu adalah lingkungan, seperti polusi udara, berupa timbel hitam atau paparan merkuri. Lingkungan inilah yang mempengaruhi gen yang sudah lemah tadi sehingga terjadi gangguan pada tubuh dan otak, yang berujung pada timbulnya gangguan perilaku. "Misalnya ayah-ibunya punya alergi atau sama-sama pengidap asma, maka anak pasangan ini berisiko menjadi autisme karena sudah mewarisi gen yang lemah ditambah buruknya kualitas lingkungan," Melly memaparkan.

Tanda-tanda autisme pada anak sebelumnya muncul tatkala anak masih bayi, yakni 2-3 bulan. Misalnya sang bocah menghindari tatapan mata ibunya. Namun, berdasarkan kecenderungan yang muncul akhir-akhir ini, banyak anak lahir dan berkembang secara normal. Namun, ketika berumur 12-24 bulan, perkembangannya tiba-tiba terhenti dan terjadi kemunduran, yang kemudian muncullah gejala autisme.

Peningkatan anak dengan gangguan autisme sangat dramatis. Saat ini, di Amerika Serikat, rasio anak penyandang autisme 1 : 150. Padahal 14 tahun sebelumnya rasio anak penyandang autisme hanya 1 : 10.000. Kenyataan tingginya penderita autisme membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan Resolusi Nomor 62/139 pada 18 Desember 2007 yang menetapkan 2 April sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. Di Indonesia, walaupun belum ada data statistik, jumlah pasien penyandang autisme yang ditangani dokter ataupun psikolog meningkat. "Dulu, pada 1980-an, dalam setahun saya hanya mendapat 3-4 pasien autisme. Sekarang dalam sehari saya bisa punya tiga atau empat pasien baru," ujar Melly.

Dokter yang juga Ketua Yayasan Autisma Indonesia ini mengungkapkan sebenarnya, dengan terapi yang baik, anak autisme bisa "sembuh". Artinya mereka mampu berbaur, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya seperti orang normal. "Mereka bisa sembuh artinya kalau ada orang melihat, orang tidak akan tahu kalau dia dulu anak autisme," ia mengungkapkan. Dan biasanya, jika anak autisme sudah sembuh, ia tidak akan kembali menjadi autisme. Walau terkadang mereka mengalami stres, gejala autismenya bisa keluar, seperti berteriak-teriak, menangis, atau mengepak-ngepakkan tangannya, "Tapi gejala autismenya nggak full timbulnya. Begitu stresnya hilang, biasanya mereka akan normal kembali," ucap Melly. Bila anak autisme tidak diterapi, ketika dewasa, ia akan tumbuh seperti pasien sakit jiwa.Marlina Marianna Siahaan

Ciri Sejak Lahir

1. Bayi sangat anteng atau sangat rewel, terutama pada malam hari.
2. Lebih suka bermain sendiri daripada digendong/diajak main.
3. Tidak responsif terhadap suara ibu.
4. Tidak berusaha mencari ibu.
5. Tidak berupaya menatap mata lawan.
6. Sering kali menolak bila didekap/dibelai.

Terapi Baru Autisme

1. Terapi hyperbaric oxygen merupakan pola baru dalam menangani anak autisme.
2. Di Amerika, anak autisme diperiksa dengan cara dimasukkan zat radioaktif ke tubuhnya. Setelah itu, ketika dipindai, terlihat sel-sel otak anak autisme pucat dengan fungsi kurang bagus.
3. Baru kemudian si anak mendapat terapi anyar yang membuatnya harus masuk ke sebuah tabung yang dialiri oksigen. Oksigen ini akan didorong masuk ke pori-pori yang selanjutnya masuk ke sel-sel otak.
4. Setelah mendapat oksigen, terbukti sel otak bekerja lebih bagus. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan anak yang jauh lebih positif.
5. Namun, terapi itu belum terbukti sebagai terapi yang terbaik. Yang pasti, terapi ini dapat dibuktikan secara ilmiah.
6. Selain itu, ada terapi lumba-lumba. Yang ini juga ada teorinya, yakni lengkingan lumba-lumba bisa menembus tengkorak kita dan memperbaiki gelombang abnormal menjadi normal, tapi belum pernah dibuktikan secara kedokteran karena belum ada yang meneliti.

Sumber : Koran Tempo